Apa itu Denial Syndrome? Kenali Definisi dan Cara Mengatasinya di Sini!
Denial adalah kata yang sering banget diucapkan oleh anak muda saat sedang dimabuk cinta. Kata dari Bahasa Inggris yang berarti penyangkalan ini ternyata sering kali berdampak buruk, lho.
Apakah kamu pernah mendengar denial syndrome? Yuk, kenali istilah ini agar tak salah kaprah lagi dan tahu cara mengatasinya.
Definisi Denial Syndrome Menurut Psikologi
Menurut tokoh dan ilmuwan psikologi, Sigmund Freud, denial merupakan salah satu bentuk dari self defense mechanism. Penyangkalan atau denial biasanya dilakukan oleh orang ketika mengalami stres berat akibat kejadian-kejadian yang dirasa akan membuatnya terluka dan menyakitkan.
Denial biasanya dilakukan sebagai cara untuk mengurangi stres atau kecemasan akibat dari tekanan yang dialami seseorang. Dalam keadaan ini, seseorang yang melakukan denial biasanya tidak dapat menerima atau menolak kejadian itu sehingga berusaha menyangkal dan mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar.
Apakah denial dapat digunakan dengan tepat?
Denial syndrome bisa membantu dan bisa juga berbahaya. Denial akan membantu jika digunakan pada periode yang singkat. Misalnya, denial bisa menjadi fase untuk membuat pikiran kita lebih tenang dan berusaha untuk memahami masalah-masalah yang membuat kita terkejut dan merasa tidak nyaman karena cemas, terutama dalam lima tahap kesedihan.
Denial akan berbahaya jika dilakukan secara terus menerus pada periode yang terjadi cukup panjang. Misalnya, kamu atau temanmu merasakan sakit di tubuh dan itu berlangsung cukup panjang. Alih-alih memeriksakannya, kamu lebih percaya kepada sikap denial yang ada dalam dirimu, akhirnya hal ini dapat berakhir fatal.
Cara Mengatasi dan Bergerak dari Denial Syndrome
Untuk bergerak fase denial, kita harus benar-benar dalam keadaan tenang. Tidak apa-apa jika kamu merasa sedang tidak mau memikirkan suatu masalah, atau pada saat pertama kali mendengarkan kabar atau mengalami kejadian tertentu sehingga merasa ingin menghindari memikirkan masalah itu.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, denial ini dilakukan agar emosimu bisa terkendali. Kamu juga mungkin perlu beradaptasi dengan hal yang baru saja dialami tersebut.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah jujur tentang apa yang baru saja kamu alami. Pikirkan tentang konsekuensi negatif yang akan terjadi jika kamu tidak segera mengambil tindakan. Oleh karena itu, biarkan dirimu mengekspresikan dan mengalirkan emosi agar kamu bisa benar-benar tenang setelahnya.
Lalu, coba periksa kembali denial yang telah kamu lakukan. Apa yang tidak rasional dan hal mana yang kamu yakini tapi sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan? Tulislah dalam jurnal, uraikan masalahnya secara perlahan.
Jika kamu merasa kewalahan, benar-benar stres dan terjebak dalam fase denial. Pertimbangkan kembali untuk berbicara kepada seorang profesional. Mereka akan membantumu untuk menemukan solusi dan mengatasi setiap permasalahan yang kamu alami dengan treatment tertentu. Ini lebih baik daripada kamu terus menerus berpura-pura dan melakukan penyangkalan
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu denial syndome. Apabila kamu merasa sedang mengalami tanda-tanda ini, pastikan kamu segera mencegah denial syndrome kamu agar tidak menjadi hal yang buruk.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, denial syndrome akan lebih mudah dihadapi apabila kamu mendapatkan bantuan, terutama dari teman-teman terdekatmu. Makanya, kamu harus tinggal di tempat tinggal yang memiliki komunitas sehingga selalu siap mendukung kamu.
Contohnya seperti di Rukita Alpine Pejaten, nih. Bukan cuma memiliki fasilitas lengkap dan lokasi strategis, tapi unit coliving Rukita juga punya komunitas yang superdekat. Kamu nggak akan merasa kesepian meskipun harus tinggal sendiri sebagai anak rantau.
Penasaran sama Rukita Alpine Pejaten? Yuk, kepoin di bawah ini!
Atau ketik ini di browser: bit.ly/rukita-denial
Ingin tahu unit Rukita di lokasi lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!
Bagikan artikel ini