5 Cara Mengatasi Fobia Takut Ketinggian | Patut untuk Dicoba!

Ingin terbebas dari rasa takut akan ketinggian? Cek tipsnya di sini!

Apakah kamu pernah merasa cemas dan gugup saat naik pesawat atau naik elevator mal yang tinggi? Jika iya, bisa jadi kamu memiliki fobia ketinggian, tuh.

Fobia ketinggian atau akrofobia adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat takut ketika berada di tempat yang tinggi, seperti gedung tinggi, bukit, lift kaca, atau eskalator.

Orang dengan akrofobia cenderung merasa gelisah, cemas, pusing, mual, panik, hingga melakukan hal yang berbahaya ketika berada di tempat tinggi. Banyak juga orang dengan akrofobia yang menghindari jembatan layang ketika mengemudi. Hal ini tentu akan menghambat aktivitas sehari-hari.

Tips Mengatasi Fobia Ketinggian yang Harus Kamu Coba Sendiri

Sebenarnya, bisakah fobia ketinggian disembuhkan? Jawabannya adalah bisa, namun harus bertahap. Untuk kamu yang ingin sembuh dari akrofobia, simak cara mengatasi fobia ketinggian di bawah ini!

1. Cari tahu info fobia ketinggian

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi takut ketinggian adalah mencari info tentang fobia ketinggian termasuk juga gejala yang muncul.

Bacalah penjelasan tentang fobia ketinggian dari berbagai sumber, buku atau internet. Kamu juga bisa mencari referensi dari video YouTube atau bertanya kepada penderita, penyintas, dokter, atau psikiater.

Carilah informasi yang tepat agar kamu dapat mengelola rasa takut ketinggian dengan efektif dan benar. Selain itu, kamu juga harus mengenali gejala fisik dan psikologis ketika fobia ketinggian kambuh agar mendapat penanganan dengan tepat.

2. Ubah pemikiran tentang ketinggian

Rasa takut merupakan salah satu jenis emosi dasar pada manusia yang bisa berasal dari pikiran sendiri. Walau sering dianggap merugikan, rasa takut juga bisa menjadi salah satu alarm tubuh agar waspada terhadap suatu bahaya, lho.

Namun, jika rasa takut sudah terlalu berlebih, maka perlu dilakukan penanganan lebih lanjut. Untuk mengatasi fobia ketinggian, cobalah untuk mengubah mindset atau pemikiran tentang ketinggian.

Kamu bisa memulai dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apa hal yang membuat kamu cemas terhadap ketinggian atau apa yang kamu takutkan jika berada di tempat yang tinggi. Tulislah jawabanmu di buku, notes ponsel, atau laptop.

Setelah itu, evaluasi jawabanmu bersama orang lain atau terapis dan carilah solusi untuk mengurangi fobia ketinggian. Cara ini bisa membantumu mengetahui bahwa kamu juga bisa tetap aman walau berada di tempat tinggi.

3. Lewati batas fobia secara bertahap

Setelah menemukan solusi tepat untuk mengurangi fobia ketinggian, sekarang saatnya mencoba melewati batas ketakutan. Secara bertahap, cobalah berada di tempat yang tinggi hingga kamu mulai terbiasa dan tidak merasa cemas. Mungkin awalnya akan sangat sulit dilakukan, tapi hal ini menjadi langkah yang harus kamu lewati, ya.

Kamu bisa memulai dari hal sederhana, seperti melihat foto atau video dengan pemandangan dari tempat tinggi. Setelah itu, tingkatkan batas ketinggian secara perlahan setiap harinya. Terapi ini bisa membantu kamu meningkatkan toleransi terhadap ketinggian secara bertahap.

4. Cobalah untuk latihan relaksasi

Salah satu penyebab dari fobia ketinggian adalah rasa cemas dan panik yang berlebihan. Untuk mengatasi fobia ketinggian kamu juga harus melatih pikiran agar dapat lebih tenang dan fokus. Cara ini bisa kamu dapatkan dengan banyak berlatih relaksasi.

Latihan relaksasi terbukti dapat mengurangi stres, rasa cemas, dan rasa takut yang berlebih. Mungkin kamu bisa mencoba meditasi, yoga, latihan pernapasan dalam, dan relaksasi otot. Mendengarkan musik yang tenang juga bisa membantu, lho.

BACA JUGA: 7 Musik yang Bisa Meningkatkan Konsentrasi dan Rileks

5. Tantang diri untuk melompat dari ketinggian

Jika pada tahap sebelumnya kamu belum bisa melewati batas fobia secara perlahan, mungkin bisa langsung mencoba trik ini. Salah satu langkah efektif mengatasi fobia adalah langsung mencoba hal yang membuat kita takut. Misalnya melakukan bungee jumping untuk mengatasi fobia ketinggian. Tentunya kamu harus diawasi oleh medis dan ahli profesional saat mencoba tantangan ini, ya.

Melansir laman Liputan6.com, cara melawan fobia ketinggian dengan melompat dari tempat tinggi pernah dilakukan oleh seorang akrophobia akut asal Atlanta, AS bernama Jane Fisher. Ia mengaku merasa lega dan lepas setelah memberanikan diri melompat dari ketinggian 7 meter.

Menurut Fisher, trik ini sangat ampuh untuk penderita akrophobia terlepas dari kondisi ini. Kamu harus ingat jika ada jaring yang akan menangkapmu ketika mendarat. Hal ini bisa dicoba untuk kamu yang sudah jenuh menghadapi rasa takut yang terus menghantui, tuh.

---

Melawan rasa takut memang terlihat menyeramkan, tapi kamu tidak akan pernah tahu hasilnya jika tak pernah mencoba. Nah, agar fobia ketinggian semakin cepat hilang, kamu bisa juga tinggal di hunian tinggi dengan area rooftop yang keren.

Salah satunya bisa kamu temui di Rukita Permata Tomang. Bukan cuma kamarnya saja yang #SenyamanDiRumah, area rooftop dan area komunal juga bikin penghuni betah tinggal di sini.

Di kost ini juga sudah tersedia dapur bersama yang lengkap dan bersih. Jadi kamu nggak akan merasa suntuk walau terus berada di dalam kost. Mau memasak hingga hangout, bisa di dalam kost Rukita Permata Tomang!

Harga sewanya mulai dari Rp2,1 juta per bulan (harga promo) sudah termasuk biaya listrik. Fasilitas kamarnya juga yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Mulai dari furnitur, kamar mandi dalam, water heater, AC, TV, dan Wi-Fi.

Mau tinggal di Rukita Permata Tomang? Klik tombol di bawah atau ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/Rukita-Permata

Unit Rukita tersebar di berbagai lokasi strategis di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Mau lihat unit coliving Rukita lainnya?

Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.

Jangan lupa juga follow Rukita di Instagram @Rukita_Indo dan Twitter @Rukita_Id untuk tahu info dan promo terbaru.

Apakah kamu pernah merasa takut saat berada di tempat yang tinggi? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, ya!