Check Up Pra Nikah | Ini 8 Tes yang Perlu Dilakukan Calon Pengantin!
Penting, yuk ketahui check up pra nikah untuk calon pengantin!
Check up pra nikah adalah rangkaian tes atau pemeriksaan yang dilakukan oleh pasangan sebelum melangsungkan pernikahan. Pemeriksaan ini sendiri bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing.
Melalui check up pra nikah, kamu dan pasangan bisa mengetahui risiko penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit darah genetik, nih. Nah, ingin tahu apa saja tes perlu dilakukan? Berikut beberapa tes untuk pemeriksaan pra nikah yang perlu diketahui.
Apa Saja Tes untuk Check Up Pra Nikah?
Pasangan yang akan menikah memang disarankan untuk melakukan check up kesehatan. Pasalnya, dengan pemeriksaan ini bisa mendeteksi berbagai gangguan kesehatan yang berpotensi membahayakan pasangan atau keturunan di masa mendatang.
Nggak hanya itu, pemeriksaan pra nikah juga akan membuat kamu dan pasangan semakin terbuka dan yakin satu sama lain, nih. Biasanya, pemeriksaan pra nikah terdiri dari beberapa tes, di antaranya sebagai berikut:
1. Cek darah
Untuk tes pertama dalam check up pra nikah adalah pemeriksaan darah atau biasa disebut dengan hematologi. Secara umum, tes hematologi merupakan sebuah tes untuk mendeteksi sel pada darah, apakah terdapat kelainan di dalamnya atau tidak.
Karena itu, tes ini bisa membantu mendeteksi beberapa penyakit, seperti anemia, leukemia, thalasemia, atau hemofilia. Perlu diketahui, penyakit anemia berkaitan erat dengan proses kehamilan calon wanita kelak sehingga pemeriksaan darah penting dilakukan.
Selain anemia, ibu hamil biasanya dapat menularkan thalasemia dan hemofilia pada anak. Nah, untuk mencegah penularan beberapa penyakit ini, maka diperlukan pemeriksaan lain, seperti hemoglobin HPLC, ferritin, serta badan inklusi HbH dan pemeriksaan jenis hematologi faal hemostasis.
2. Golongan darah dan rhesus
Sama seperti pemeriksaan pertama, check up yang sangat penting dan dibutuhkan bagi calon pengantin wanita adalah golongan darah dan rhesus. Tujuan dari pemeriksaan golongan darah dan rhesus adalah agar kamu dan pasangan bisa mengetahui kecocokan rhesus, nih.
Pemeriksaan satu ini dilakukan untuk melihat kecocokan rhesus pengaruhnya terhadap ibu dan sang bayi. Kemungkinan, seorang wanita dengan rhesus negatif yang dibuahi oleh pria dengan rhesus positif akan melahirkan bayi dengan rhesus yang positif pula.
Kondisi ini tentu berbahaya karena bisa mengakibatkan isoimunisasi rhesus yang memungkinan darah bayi masuk ke dalam tubuh ibu. Darah rhesus bayi yang positif akan dianggap asing oleh sistem kekebalan tubuh ibu sehingga memicu peningkatan produksi antibodi.
3. Pemeriksaan hepatitis B
Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan sebelum menikah adalah tes hepatitis B. Hepatitis B sendiri merupakan sebuah virus yang menimbulkan peradangan pada organ hati. Salah satu media penularan dari virus Hepatitis B adalah melalui hubungan seksual.
Karena itu, cukup penting bagi pasangan yang akan menikah untuk melakukan pemeriksaan Hepatitis B agar infeksi bisa terdeteksi. Nggak hanya mencegah infeksi virus, pemeriksaan Hepatitis B memang wajib dilakukan karena penyakit ini berhubungan dengan kehamilan.
Penyakit Hepatitis B bisa menyebabkan cacat pada janin dan kemungkinan risiko terburuk yang terjadi, yaitu kematian. Dengan melakukan tes ini, tentu kamu, pasangan, dan keturunan akan terhindar dari berbagai masalah kesehatan di masa depan.
4. Tes TORCH
TORCH berkaitan erat dengan masa kehamilan sehingga istilah ini tentu sudah nggak asing untuk kamu. Perlu diketahui, TORCH sendiri merupakan singkatan dari Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes.
Pemeriksaan ini sangat diperlukan karena infeksi akut pada saat kehamilan atau 4 bulan sebelum masa kehamilan bisa menimbulkan risiko yang cukup serius. Infeksi TORCH dapat menyebabkan berbagai masalah di masa mendatang.
Beberapa masalah yang dimaksud, seperti keguguran kelainan pada janin, dan bayi mengalami kelahiran prematur. Untuk itu, pemberian vaksin TORCH pada calon ibu bisa mencegah masalah, termasuk penyakit kuning dan gangguan pendengaran.
BACA JUGA: Ada Rencana Menikah? Simak 4 Keuntungan Gelar Pesta Pernikahan Outdoor Ini, Yuk!
5. Pemeriksaan infeksi menular seksual
Sebelum menikah, check up yang harus dilakukan selanjutnya adalah tes infeksi menular seksual atau IMS. Pemeriksaan IMS dilakukan dengan uji VDRL atau RPR, yakni menggunakan sampel darah.
Tujuan dari pemeriksaan infeksi menular seksual adalah untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri, seperti sifilis dan treponema pallidum. Perlu diketahui, tes infeksi menular seksual ini sebenarnya telah diwajibkan oleh pemerintah.
Meski begitu, terkadang tes VDRL bisa menipu karena mengeluarkan hasil positif yang salah terhadap deteksi penyakit sifilis. Namun, untuk hasil yang palsu dapat pula jadi penunjuk gejala penyakit lain, seperti infeksi malaria, pneumonia, serta HIV.
6. Pemeriksaan organ reproduksi
Pemeriksaan kondisi kesehatan organ reproduksi juga termasuk jenis medical check up yang penting didapatkan, terutama bagi calon mempelai wanita. Sebab, hal ini memiliki hubungan yang erat dengan kehamilan.
Untuk calon mempelai wanita, pemeriksaan ginekologi dapat membantu mendeteksi kondisi dan kelainan yang mungkin ada. Secara umum, pemeriksaan organ reproduksi pada wanita, meliputi pengecekan beberapa organ vital, seperti vagina dengan USG Transvagina.
Selain itu, ada pula Histerosalpingografi atau HSG untuk pemeriksaan bagian rahim dan pemeriksaan saluran telur, serta indung telur. Sementara untuk calon mempelai pria, pemeriksaan reproduksi dapat mencakup analisis sperma guna mengetahui kelayakan kualitas sperma.
7. Tes gula darah dan tekanan darah
Pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan termasuk salah satu medical check up yang penting dilakukan sebelum menikah, nih. Sebab, wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sebelum menikah bisa mengalami peningkatan risiko terhadap preeklampsia dan persalinan prematur.
Melalui pemeriksaan tekanan darah, dokter bisa mengidentifikasikan penyakit tekanan darah tinggi yang mungkin membahayakan bayi. Sementara untuk pengecekan gula darah dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin timbul, seperti penyakit jantung, stroke, atau gagal ginjal.
Nggak hanya itu, tes gula darah dapat pula membantu mengetahui ada atau tidaknya gejala diabetes pada salah satu atau kedua pihak. Memiliki diabetes nggak hanya menghambat produktivitas hidup, namun bisa memengaruhi kehidupan seksual dan peluang mendapatkan keturunan, nih.
8. Pemeriksaan alergi
Pemeriksaan alergi dalam rangkaian premarital check up bertujuan untuk menemukan ada tidaknya kecenderungan alergi. Dengan pengecekan ini, kamu dan pasangan akan mengetahui kemungkinan adanya reaksi alergi, baik akibat makanan, sentuhan, maupun hirup.
Apabila kedua pasangan sama-sama memiliki alergi, calon anak kemungkinan besar akan menderita penyakit yang sama. Namun, kamu harus tahu bahwa pemeriksaan alergi saja umumnya tidak akan cukup, nih.
Hal yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya alergi adalah dengan melakukan pemeriksaan bersama dokter. Biasanya, dokter akan mendiagnosis alergi terlebih dahulu dengan menanyakan riwayat kesehatan yang dimiliki kamu maupun pasangan.
Nah, itu dia beberapa tes dalam rangka check up pra nikah yang perlu kamu ketahui. Ingat, pastikan untuk melakukan premarital check up beberapa bulan sebelum menikah. Dengan begitu, kamu bisa mengambil keputusan dan perencanaan keluarga yang lebih baik, nih.
Sudah tahu di mana kamu akan melakukan check up pra nikah? Coba tulis di kolom komentar yuk!
Cari kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah? Coba yuk cek di kost coliving Rukita! Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini