Ini 4 Fakta yang Harus Kamu Ketahui soal Corona dan Hewan Peliharaan
Belum lama ini di Hong Kong dikabarkan ada seekor anjing yang terbukti positif coronavirus. Tentu saja kabar ini mengkhawatirkan orang-orang yang memiliki hewan peliharaan di rumah. Apakah betul Corona dan hewan peliharaan berhubungan erat?
Untuk mengetahui lebih detailnya, nih, seekor Pomeranian pada kasus di Hong Kong dimiliki oleh pasien positif coronavirus berusia 60 tahun. Namun, Pomeranian tersebut tidak menunjukkan gejala Corona sebelumnya. Begitu dilepas dari karantina dua hari setelahnya justru mati.
Anehnya si Pemeranian memiliki ‘level infeksi rendah’ berdasarkan hasil tes Agriculture, Fisheries and Conservation Department Hongkong (ACFD). Kemudian muncul kasus kedua anjing German-Shepherd yang juga terinfeksi dari pemiliknya dan telah dikarantina hingga artikel ini ditulis.
Jadi, bagaimana sebenarnya untuk mencegah hewan peliharaan kita agar tidak tertular Corona? Daripada kamu sibuk menerka-nerka jawaban atau malah mengambil langkah gegabah, ayo cari tahu informasi tentang Corona dan hewan peliharaan, deh.
Mengusir Mitos Tentang Corona dan Hewan Peliharaan
Rukita sudah mengumpulkan jawaban terlengkap untuk mengusir kekhawatiran kamu tentang Corona dan dampaknya terhadap hewan peliharaan. Yuk, cek di bawah sini!
1. Tidak ada bukti konkret hewan menjadi carrier Corona
Ahli hewan Dr. Samantha Gaines dari RSCPA menyatakan tidak ada bukti konkret bahwa hewan dapat menjadi carrier coronavirus atau menderita Corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun masih meyakini kalau hewan peliharaan tak bisa menularkan virus Corona. Tak ada bukti kuat bahwa anjing dan kucing bisa terinfeksi virus Corona.
Jadi, jangan langsung membuang hewan peliharaan kamu begitu saja, ya. Kalau hewan peliharaan kamu sakit seharusnya bukan dibuang, tapi bawa ke dokter hewan.
2. Menitipkan hewan peliharaan di pet hotel
Mungkin hewan kita tidak akan menjadi carrier coronavirus, tapi apabila pemiliknya baru pergi dari luar negeri dan mengidap ciri-ciri Corona, apa yang harus dilakukan?
Bagi yang sedang melakukan self-isolation, nih, disarankan untuk menitipkan hewan peliharaan di pet hotel terdekat atau menitipkannya dengan kerabat yang kamu percaya.
3. Memisahkan hewan peliharaan pada ruang berbeda
Kalau situasinya tidak memungkinkan untuk menitipkan hewan peliharaan kamu di pet hotel atau di kerabatmu, ya, sebisa mungkin batasi interaksi dengan hewan peliharaanmu selama 14 hari. Betul, siapkan ruang terpisah untuk sementara waktu.
Pastinya bakal saling kangen, sih, apalagi kalau hewan peliharaan kamu manja. Namun, hal ini penting untuk dilakukan kalau kamu ingin merawat dan bermain dengannya dalam waktu lama.
Agar hewan peliharaan tidak menangis saat berpisah dari kamu, pastikan kebutuhan mereka tercukupi, seperti memiliki tempat buang air yang bersih serta makanan dan minuman cukup.
Selain itu siapkan banyak mainan agar hewan kamu tidak bosan selama dia tidak bisa bertemu kamu.
4. Hindari kontak langsung dengan peliharaan
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), apabila seseorang sudah terbukti positif mengidap Corona disarankan untuk mengurangi interaksi dengan hewan peliharaan. Hal ini sama seperti bagaimana mereka harus mengurangi interaksi dengan manusia apabila terbukti positif Corona.
Begitu kamu terbukti memiliki gejala Corona, sebaiknya langsung mengurangi kontak dengan peliharaan. Sebisa mungkin, sih, jangan menyentuh atau mencium hewan peliharaan kamu.
Seandainya hewan peliharaan kamu minta disentuh, cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuhnya serta kenakan masker saat berinteraksi dengan hewan peliharaan kamu.
Ingat, ya, kamu yang pakai masker–bukan hewan peliharaan kamu!
Jadi, sudah terjawab ya, apakah hewan dapat menjadi sumber penyebar Corona atau tidak. Nah, kalau kamu sedang mengalami gejala-gejala sakit, ya, sebaiknya batasi dulu interaksi kamu dengan hewan peliharaan.
Saat kondisi kamu dan hewan kamu sedang baik-baik saja, usahakan agar hewan kamu tidak bertemu dengan orang yang sedang sakit. Kalau merasa ada yang salah dengan hewan peliharaan kamu, segera buat jadwal temu dengan dokter hewan.
Apakah hewan peliharaan kamu pernah sakit? Kalau iya, coba ceritakan pengalaman kamu di kolom komentar di bawah sini, dong.
Bagikan artikel ini