3 Negara Ini Punya Travel Bubble, Ada Indonesia juga, lho!
Kamu yang traveller, sudah tahu info tentang travel bubble belum? Beberapa waktu yang lalu, sempat heboh pemberitaan jika Indonesia tidak diajak diskusi soal kerja sama travel bubble antarnegara.
Memang sebenarnya, apa itu travel bubble?
Travel bubble yang juga dikenal sebagai travel bridges atau travel corridor adalah istilah kerja sama antara dua negara atau lebih untuk mengizinkan warga negara dari anggota travel bubble untuk dapat masuk ke dalam negara tujuan, tanpa perlu melakukan karantina setibanya di negara tersebut.
Sebaliknya, anggota travel bubble tidak mengizinkan warga negara lain untuk masuk ke dalam wilayahnya. Kesepakatan ini dapat juga terjadi antara suatu negara dengan beberapa destinasi wisata pada negara tujuan, lho.
Negara yang tergabung dalam travel bubble biasanya dilandasi oleh kepercayaan di antara kedua belah pihak. Menurut Per Block, peneliti mobilitas sosial dan teknologi dari Oxford University, penentu paling mudah udah membuat kerja sama travel bubble adalah ketika tidak ada lagi temuan kasus baru Covid-19 di antara kedua negara tersebut.
Ketentuan travel bubble ini dapat juga berubah atau dibatalkan ketika kasus Covid-19 di negara tersebut mengalami peningkatan. Selain itu, peraturan travel bubble ini berbeda-beda untuk setiap negara. Ada beberapa negara yang menerapkan travel bubble khusus untuk perjalanan bisnis, namun ada juga travel bubble untuk tujuan wisata.
Daftar Negara yang Memiliki Travel Bubble
Nah, sudah paham tentang travel bubble, kan? Kira-kira negara mana saja yang memiliki travel bubble selama pandemi Covid-19 masih berlangsung? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
1. Indonesia
Salah satu negara yang memiliki travel bubble adalah Indonesia. Namun, hal yang perlu dicatat adalah kunjungan warga Indonesia ke negara travel corridor ataupun sebaliknya hanya berlaku untuk perjalanan bisnis dengan sponsor dari perusahaan atau pemerintah setempat.
Berkat kerja sama ini, pelaku perjalanan tidak perlu melalui proses karantina selama 14 hari saat tiba di Indonesia atau negara travel bubble. Berikut ini daftar negara-negara yang menjadi travel corridor Indonesia:
- Korea Selatan
- Persatuan Emirat Arab
- Tiongkok
Diketahui, saat ini Indonesia sedang mengajak negara-negara lain seperti Malaysia dan Jepang untuk menjadi mitra travel bubble. Perlu dicatat jika perjalanan ini bukan untuk tujuan wisata, ya.
2. Singapura
Singapura dan Hong Kong meluncurkan kerja sama travel bubble yang berlaku mulai 26 Mei 2021 mendatang. Hal ini menjadi salah satu perjanjian travel corridor yang dilakukan di Asia dengan tujuan wisata.
Melansir laman Singapore Air, Singapura dan Hong Kong membuka perbatasan mereka untuk warga kedua negara yang ingin melakukan perjalanan dengan tujuan apa pun, termasuk wisata. Berkat perjanjian travel corridor ini, warga Singapura yang berkunjung ke Hong Kong atau sebaliknya tidak perlu menjalani masa karantina 14 hari setibanya di negara tujuan.
Namun, peraturan ini hanya berlaku untuk calon pelaku perjalanan yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Di antaranya, telah berada di Singapura dan/atau Hong Kong selama minimal 14 hari, melakukan penerbangan langsung (direct flight) ke Singapura atau Hong Kong, mendapatkan hasil negatif tes Covid-19 dalam 72 jam sebelum keberangkatan dan setibanya di negara tujuan.
3. New Zealand
Salah satu negara dengan penanganan virus Covid-19 yang sangat bagus adalah New Zealand dan Australia. Setelah kasus baru Covid-19 tidak ditemukan di New Zealand dan Australia dalam kurun waktu yang lama, akhirnya kedua negara ini membuat perjanjian travel bubble. Perjanjian kerja sama ini telah berlangsung sejak 19 April silam.
Travel corridor New Zealand dan Australia ini membuat warga negara kedua belah pihak dapat berkunjung tanpa perlu melakukan karantina 14 hari setibanya di negara tujuan. Adapun tujuan kunjungannya bukan hanya untuk bisnis saja, tapi juga bisa untuk wisata.
Kedepannya, New Zealand berencana untuk membuat kerja sama travel corridor dengan Singapura dan negara lainnya yang telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19.
Itulah penjelasan singkat tentang travel corridor serta negara-negara yang telah memiliki kerja sama ini. Perjanjian kerja sama ini menjadi salah satu upaya negara untuk menyelamatkan perekonomian di negaranya. Namun, seharusnya pemerintah setempat lebih mengedepankan keselamatan dan kesehatan warga setempat. Setuju?
Omong-omong soal kerja sama, Rukita juga sering berkolaborasi dengan brand lokal memberikan penawaran menarik bagi penghuni kost coliving Rukita, lho. Misalnya saja diskon belanja The Bath Box, potongan harga tes Covid-19 di KlinikGo, atau pindahan praktis dengan LalaMove, dan lainnya.
Penawaran berbagai macam diskon ini menjadi salah satu keuntungan bagi penghuni kost coliving Rukita alias Rukees, nih. Ingat, hanya Rukees saja yang bisa menggunakan keuntungan ini. Nggak cuma diskon barang dan jasa, Rukees juga bisa mengikuti acara komunitas gratis, seperti webinar atau pesta barbeku.
Jadi tertarik bergabung menjadi Rukees? Eits, Rukita sedang bagi-bagi diskon hingga Rp1,8 juta untuk calon penghuni Rukita, nih. Untuk info lebih jelasnya, klik tombol di bawah saja!
Atau bisa juga ketik link berikut di broswer kamu: bit.ly/Promo-Hemat-Rukita
Unit Rukita tersebar di berbagai lokasi strategis di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Mau lihat unit coliving Rukita lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Jangan lupa juga follow Rukita di Instagram @Rukita_Indo dan Twitter @Rukita_Id untuk tahu info dan promo terbaru.
Apa pendapatmu soal travel bubble? Ketik opinimu di kolom komentar, ya!
Bagikan artikel ini