5 Fakta Penting Vaksin Covid-19 Sinovac yang Tiba di Indonesia
Yuk, ketahui dulu fakta penting vaksin Sinovac!
Kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia pada Minggu malam, 6 Desember 2020 lalu bak angin segar di akhir tahun. Vaksin Covid-19 yang berasal dari perusahaan Sinovac, China tersebut resmi mendarat di Soekarno-Hatta.
Vaksin yang mendarat dengan pesawat Garuda Indonesia melalui kargo khusus tersebut tiba sejumlah 1,2 juta dosis. Meski begitu, vaksin Sinovac ini belum siap digunakan karena masih dalam tahap uji.
Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak 5 fakta vaksin Sinovac berikut ini!
1. Terbuat berdasar virus yang tidak aktif
Fakta vaksin Sinovac yang harus kamu ketahui pertama adalah vaksin ini merupakan jenis inactivated vaccine atau menggunakan patogen virus yang sudah dimatikan. Jadi, virus tersebut sudah dirusak secara genetik dengan bahan kimia sebelumnya.
Nah, versi vaksin Sinovac ini berbeda dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford, yakni menggunakan virus hidup. Kedua cara pengembangan vaksin tersebut pun memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Menurut US Department of Health and Human Services (HHS), pengembangan vaksin dari virus tidak aktif memang nggak memberikan perlindungan yang setara dari versi virus hidup. Maka dari itu, perlu dilakukan suntikan secara berkala untuk memperkuatnya.
Namun, vaksin dengan virus yang aktif atau hanya dilemahkan cenderung berisiko lebih tinggi. Terutama untuk orang-orang dengan imunitas lemah atau memiliki masalah kesehatan tertentu.
FYI, cara pengembangan vaksin jenis inactivated vaccine ini juga telah digunakan untuk vaksin penyakit lainnya, seperti hepatitis A, hepatitis B, flu burung, dan flu babi.
2. Masih dalam proses uji klinis
Kedatangan vaksin ini memang seakan memberikan angin segar di tengah pandemi. Tapi, bukan berarti vaksin Sinovac sudah rampung dari fase uji klinis, lho!
Vaksin Sinovac ini masih dalam proses uji klinis yang sudah dimulai sejak Agustus 2020 dan kali ini berada pada tahap ketiga. Selain di Indonesia, vaksin Sinovac juga diuji klinis di negara Turki dan Brasil.
Di Indonesia, uji klinis vaksin Sinovac dilakukan di Bandung oleh BUMN Bio Farma dan Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Terdapat 1.620 relawan yang akan disuntikan vaksin tersebut berdasarkan prosedur uji klinis.
Sampel sebanyak 1.620 subjek tersebut terdiri dari rentang usia 18-59 tahun dengan kriteria khusus. Bio Farma juga memperkirakan bahwa uji klinis ini butuh waktu selama enam bulan.
3. Belum bisa digunakan
Seperti yang diketahui, vaksin Sinovac saat ini masih dalam tahap uji klinis sehingga masih belum bisa digunakan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pun mengatakan bahwa pemerintah akan segera menyelesaikan aturan rinci mengenai mekanisme vaksinasi.
Presiden Jokowi juga menegaskan, seluruh prosedur ilmiah harus dijalankan dengan ketat. Sebelum vaksinasi dimulai, diperlukan persetujuan dari pemerintah khususnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan aspek mutu dan efektivitas, serta fatwa MUI untuk aspek kehalalan.
3. Total 3 juta dosis
Dosis vaksin yang tiba di Indonesia pada Minggu malam, 6 Desember 2020, berjumlah 1,2 juta dosis. Sementara itu 1,8 juta dosis selanjutnya akan datang di awal Januari 2021.
Selain vaksin tersebut, pemerintah juga akan mendatangkan bahan baku curah vaksin atau yang masih mentah. Bahan baku tersebut akan tiba di Indonesia di pertengahan bulan sekitar 15 juta dan 30 juta lagi di Januari 2021.
5. Rencana produksi vaksin
Mengenai rencana produksi, jika uji klinis tahap ketiga ini lancar maka Bio Farma akan memproduksi vaksin pada kuartal I tahun 2020. Kapasitas produksi tersebut maksimal 250 juta dosis.
Selain itu, perusahaan Sinovac juga menyediakan fasilitas untuk produksi hingga 100 juta vaksin per tahun.
Itulah 5 fakta vaksin sinovac yang perlu kita ketahui. Bagaimana menurutmu mengenai datangnya vaksin ini di Indonesia? Semoga dengan adanya vaksin ini, pandemi Covid-19 bisa segera ditangani lebih cepat hingga semua berjalan normal, ya!
Untuk sementara ini, sih, yang bisa kita lakukan adalah tetap berusaha menjaga diri agar terhindar dan tak menularkan virus Covid-19. Salah satunya tentu saja menjalankan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun kita berada.
Nah, coliving Rukita juga selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap unitnya, lho! Salah satunya seperti di unit Rukita Kudus Menteng ini.
Seperti unit Rukita lainnya, Rukita Kudus Menteng memiliki protokol kesehatan yang ketat seperti pengecekan suhu, desinfeksi berkala, dan fasilitas hand sanitizer. Seluruh kamarnya pun sudah fully furnished, termasuk AC, WiFi, TV, dan kamar mandi dalam.
Seluruh fasilitas ini bisa kamu nikmati dengan harga sewa mulai Rp3,1 juta per bulan plus sudah termasuk laundry dan room cleaning. Rukita Kudus Menteng juga punya rooftop yang asyik banget untuk berjemur dan olahraga di pagi hari.
Nggak hanya nyaman, tapi juga terjangkau dan tentunya aman! Yuk, klik tombol di bawah ini untuk info lebih lanjut soal Rukita Kudus Menteng.
ㅤ
Atau ketik ini di browser: bit.ly/rukita-kudusmen
Penasaran soal unit coliving Rukita lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id. Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Bagikan artikel ini