5 Alasan Kamu Harus Nonton Film Komedi Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama
Film komedi Srimulat terbaru di bioskop yang penuh kejutan!
Hari Kamis, 19 Mei 2022 merupakan hari bahagia bagi Fajar Nugros. Salah satu sineas berbakat Indonesia ini meluncurkan film terbarunya bertajuk “Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama”.
Bagi pecinta dunia perfilman Indonesia, film karya Fajar Nugros ini merupakan salah satu film paling ditunggu-tunggu di tahun 2022.
Selain karena sepak terjang Fajar yang dikenal sebagai salah satu sutradara film komedi terkemuka di Indonesia, berbagai aktor ternama juga turut membintangi film tersebut. Sebut saja Ibnu Jamil, Rano Karno, Dimas Anggara, dan Morgan Oey.
Selain itu, film ini membawa nostalgia karena membawa ciri khas grup lawak legendaris srimulat yang merupakan sejarah penting di perkembangan dunia komedi di Indonesia.
BACA JUGA: 6 Film Bioskop Indonesia Komedi Terbaik yang Bikin Kamu Ketawa Puas
Sejarah Srimulat
Apakah kamu tahu persis apa itu srimulat? Atau hanya pernah mendengar kata ini tanpa tahu artinya? Wajar saja, kalau memang kurang familiar. Srimulat adalah grup lawak legendaris yang aktif sejak tahun 1950 hingga akhir tahun 1980-an. Sudah lama juga, bukan?
Grup Srimulat sebenarnya memiliki nama asli Aneka Ria Srimulat. Grup lawak ini didirikan oleh sepasang suami-istri asal Solo bernama Raden Ayu Srimulat dan Kho Tjien Tiong alias Teguh Slamet Rahardjo.
Nama R.A. Srimulat sudah terkenal di Solo, maka Teguh Slamet Rahardjo memutuskan untuk memakai nama istrinya sebagai nama grup yang hendak mereka bentuk.
Dilansir dari catatan Dwi Anni Esya dan Yohannes Hanan, awal mulanya grup ini diberi nama Gema Malam Srimulat. Selain itu, ternyata awalnya Gema Malam Srimulat bukanlah sebuah grup lawak, tapi sebuah orkes musik yang menawarkan humor sebagai selingan pada pertunjukan musik mereka.
Gema Malam Srimulat mengadakan pertunjukan perdana di Blitar dan meraih sukses besar. Setelah pertunjukan di Blitar ini, popularitas Gema Malam Simulat terus meningkat. Grup ini beberapa kali merubah nama kelompok mereka hingga akhirnya resmi mengambil nama Aneka Ria Srimulat.
Pergantian nama tersebut salah satunya juga karena reputasi grup bikinan Teguh dan Srimulat semakin dikenal bukan sebagai orkes musik, namun dikenal karena guyonan mereka yang lucu dan menarik.
Pergantian dari Orkes Musik Menjadi Grup Lawak
Tahun 1957 merupakan tahun bersejarah bagi Aneka Ria Srimulat. Pada tahun ini lah, Teguh menggantikan R.A. Srimulat sebagai pemimpin kelompok Aneka Ria Srimulat.
Pergantian kepemimpinan tersebut kemudian membawa perubahan yang sangat besar. Teguh sebagai pemimpin kelompok Aneka Ria Srimulat memutuskan agar Srimulat lebih fokus menggarap lakon lawak.
Semenjak itu reputasi Srimulat sebagai grup lawak terus meningkat. Akhirnya, pada tahun 1961 Aneka Ria Srimulat memutuskan untuk memindahkan markas mereka dari Solo ke Surabaya.
Keputusan tersebut diambil setelah Srimulat mendapatkan tawaran dari Pemerintah Surabaya untuk tampil rutin di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.
Mendapatkan sambutan hangat di Surabaya, popularitas mereka kian meningkat dan mulai mengisi acara di berbagai daerah untuk melawak. Tingginya animo masyarakat terhadap grup lawak, pada akhir tahun 1960-an hingga akhir 1970-an banyak sekali pelawak yang bergabung dengan Aneka Ria Srimulat.
Dwi Anni Esya dan Yohannes Hanan juga menyampaikan bahwa pada masa keemasannya, Aneka Ria Srimulat memiliki tiga markas, yakni Jakarta, Surabaya, dan Solo. Saat periode tersebut total anggota Aneka Ria Srimulat hampir mencapai 100 orang.
Masa Kejayaan hingga Perpisahan
Berbagai nama pelawak terkenal sempat tercatat sebagai anggota Srimulat pada masa kejayaannya. Misalnya Bambang Gentolet, Tessy, Asmuni, Tarzan, Basuki, dan juga Timbul.
Kala itu, grup lawak Srimulat tidak hanya mengisi pertunjukan reguler di THR, melainkan juga merambah ke layar bioskop melalui film.
Sayangnya, perkembangan teknologi di Indonesia pada waktu itu membawa kabar buruk bagi Srimulat. Semakin banyaknya televisi di Indonesia, ketertarikan masyarakat terhadap pementasan lawak kian menurun.
Hingga akhirnya pada tahun 1989, Teguh Slamet Rahardjo selaku pemimpin grup lawak Srimulat memutuskan untuk membubarkan Srimulat.
Film Komedi Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama
Berdasarkan kisah perjalanan grup lawak Aneka Ria Srimulat yang telah diceritakan secara singkat di atas, Fajar Nugros mengangkatnya ke layar lebar menjadi film komedi “Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama”.
Baru saja tayang di bioskop, ada banyak alasan kenapa kamu wajib nonton film ini! Yuk, simak ulasan berikut.
1. Film komedi Srimulat ajak nostalgia ke tahun 80-an
Bercerita tentang sejarah perjalanan Aneka Ria Srimulat, film komedi Srimulat ini membawa penonton untuk kembali ke era 1980-an. Bagi yang familiar dan menyukai Srimulat pada masanya, pasti senang melihat setting tempat dan suasana yang dihadirkan di film ini. Khas 80-an banget!
Bagi kamu yang belum familiar dengan Srimulat, kamu justru akan dimanjakan dan diajak merasakan bagaimana suasana di Indonesia pada tahun 1980-an.
Berbagai properti yang khas dan ikonik juga digunakan dalam film komedi “Srimulat: Hil yang Mustahal”. Salah satunya VW Combi yang konon digunakan oleh anggota Srimulat untuk pergi ke ibu kota.
2. Lelucon sarkas namun cerdas
Srimulat pada masanya dikenal mempunyai lelucon-lelucon yang berani namun dekat dengan masyarakat. Bermula dari itu juga, Srimulat mampu memikat hati masyarakat Indonesia.
Bagi kamu yang belum sempat mengenal lelucon mereka, film komedi Srimulat ini akan memperkenalkanmu dengan guyonan ala Srimulat.
Basuki, salah satu anggota grup Srimulat, dikenal sebagai salah satu personil yang kerap mengeluarkan lelucon sarkas.
Elang El Gibran, pemeran Basuki pada film ini, sukses menyampaikan guyonan sarkas yang berani, relevan dengan kehidupan kita, namun tetap dengan logat yang khas.
3. Kekayaan budaya dan bahasa
Lahir dan berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, grup lawak Srimulat sangat dekat dan lekat dengan budaya dan bahasa Jawa. Melalui film “Srimulat: Hil yang Mustahal” ini, berbagai ikon dan budaya Jawa terasa sangat kental.
Misalnya kamu akan melihat para pemeran wanita di film ini beberapa kali menggunakan kebaya dengan riasan lengkap. Selain itu juga terdapat beberapa iringan gamelan yang merupakan ciri khas penampilan Srimulat di panggung.
Jika kamu nggak terlalu familiar dengan budaya dan bahasa Jawa, jangan khawatir! Seluruh adegan dan cerita di film ini akan tetap menarik untuk ditonton karena aksi lucu para tokohnya yang akan membuatmu tertawa.
4. Menjaga ciri khas anggota Srimulat
Menceritakan kembali perjalanan Srimulat pada masanya, film ini nggak lupa untuk tetap menjaga ciri khas dari masing-masing anggotanya. Setiap anggota memiliki ciri khas yang berbeda beda, baik dari penampilan maupun candaan khas yang dilontarkan.
Melalui film ini, kamu akan diajak untuk mengenal lebih dalam karakter masing-masing anggota Srimulat yang diperankan dengan apik oleh para pemain film “Srimulat: Hil yang Mustahal”.
5. Film komedi Srimulat menghadirkan banyak kejutan di sela cerita
Selama 1 jam 50 menit film ini berlangsung, terdapat banyak sekali kejutan! Walaupun bertemakan komedi, film tersebut tetap menyelipkan kisah romantis antara Gepeng dengan Royani, anak pemilik kontrakan tempat Srimulat tinggal di Jakarta.
Selain itu ada juga kemunculan Rano Karno dengan logat Betawinya yang kontras dengan logat Jawa para anggota Srimulat. Belum lagi, muncul Tarsan Srimulat sebagai kameo dalam film ini yang membuat film lawak “Srimulat: Hil yang Mustahal” menjadi makin menarik!
BACA JUGA: 8 Film Bioskop Terbaru Ini Siap Tayang Juni 2022 | Ada dari Indonesia dan Barat
Jadi itu dia sejarah Srimulat dan juga 5 alasan kenapa kamu harus menonton film komedi “Srimulat: Hil yang Mustahal”.
Tunggu apa lagi? Segera tonton di bioskop favorit kamu, dan bagikan kesan-kesan kamu terhadap film ini di kolom komentar!
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, Malang serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini