7 Film Laga Kolosal Indonesia Legendaris yang Wajib Kamu Tonton

Bosan dengan genre film Indonesia seperti komedi atau horor? Kalau iya, nonton film laga kolosal bisa jadi pilihan baru yang menyenangkan, lho.

Yup, selain terkenal lewat berbagai film komedi dan horor, sebenarnya perfilman Indonesia sendiri lebih dahulu terkenal akan berbagai film laga kolosalnya, lho.

Genre film yang satu ini sendiri jadi salah satu yang paling digemari masyarakat di era 80an hingga awal 90an. Sayangnya kini genre laga kolosal mulai kurang peminat karena terkesan kuno. Masa, sih?

7 Film Laga Kolosal Indonesia Legendaris yang Wajib Kamu Tonton

Nah, buat kamu yang menyukai drama kolosal serta aksi heroik dengan bumbu pertarungan bela diri yang menegangkan maka film laga kolosal Indonesia jadi pilihan yang tepat banget.

Mulai dari film era 80an hingga yang terbaru bakal Rukita rekomendasikan, nih, buat kamu. Penasaran? Yuk, simak!

1. Si Buta dari Gua Hantu

“Si Buta dari Gua Hantu” awalnya merupakan serial cerita silat yang diciptakan oleh komikus Indonesi Ganes TH pada tahun 1960-an.

Kisahnya sendiri akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun 1970an yang disutradarai oleh Lilik Sudjio dan dibintangi oleh Ratno Timoer dan Maruli Sitompul.

Bercerita tentang sosok si Buta alias Barda Mandrawata, seorang tokoh tani di daerah Banten yang ingin menuntut balas atas perbuatan si Mata Malaikat yang telah berbuat onar dan membunuh calon menantunya.

Dirinya rajin bertapa di Gua Hantu hingga ia menjadi sakti namun buta. Usai pertapaannya, barulah si Buta memulai perjalanannya untuk menutut balas dan ditemani peliharaannya yang setia yaitu Kliwon si monyet mungil.

2. Jaka Sembung Sang Penakluk

Berikutnya ada film laga kolosal yang sangat sukses di era 80an dan membuat nama aktor Barry Prima melambung yaitu “Jaka Sembung Sang Penakluk”.

Dikisahkan pada zaman penjajahan Belanda, nih, Jaka Sembung alias Parmin (Barry Prima) yang merupakan jawara sakti Kandanghaur melakukan pemberontakan atas ketidakadilan Belanda terhadap rakyat pribumi.

Karena kesaktiannya itu Belanda pun dibuat kesulitan oleh perlawanan Jaka Sembung. Akhirnya pasukan Belanda mengadakan sayembara untuk mencari jawara lain yang mampu mengalahkan Jaka Sembung.

Melihat sayembara itu, Jawara sakti Kohar (S. Parya) lalu disusul Si Hitam (W.D Mochtar) datang untuk mengalahkan Jaka Sembung. Di sinilah kemampuan sang penakluk di uji.

3. Angling Dharma

Meski bukan film layar lebar, namun “Angling Dharma” bisa dibilang sebagai serial kolosal paling sukses di Indonesia berkat penayangannya yang durasinya cukup lama.

“Angling Dharma” sendiri merupakan sinetron kolosal produksi Genta Buana Pitaloka/Genta Buana Paramita yang ditayangkan di Indosiar pada tahun 2000 dan berakhir pada tahun 2005.

Menceritakan sosok Prabu Angling Dharma yang merupakan mantan pendekar yang menjadi Raja Malwapati setelah menang dalam pertarungan melawan Batik Madrim.

Ia dikenal sakti mandraguna serta mempunyai ilmu yang membuatnya bisa berbicara dengan hewan. Ia juga mempunyai teman seekor naga yang selalu setia membantunya saat sedang dalam kesulitan

4. Drupadi

Nggak hanya dari era lawas, beberapa film laga kolosal juga masih hadir di layar lebar di tahun 2000an. Salah satunya yaitu “Drupadi”.

Film ini bahkan mempertemukan dua aktris dan aktor legendaris Indonesia yang pernah berduet di film “Ada Apa dengan Cinta” yang rilis tahun 2002, yakni Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.

Film ini sendiri merupakan adaptasi dari kisah Mahabrata yang merupakan salah satu cerita epik dan karya sastra kuno dari India.

Berkisah tentang Drupadi yang digambarkan sebagai perempuan kuat dan terlahir dari api. Di mana dirinya yang merupakan istri dari pendekar Pandawa harus mempertaruhkan nama baik dan harga dirinya.

BACA JUGA: 7 Film Baru Neflix yang Seru dan Wajib Tonton Bulan Oktober 2020

5. Gending Sriwijaya

Berikutnya ada film laga kolosal Indonesia yang mengambil latar kejadian nyata waktu abad ke-16, tepatnya usai runtuhnya Kerajaan Sriwijaya berjudul “Gending Sriwijaya”.

Dikisahkan usai runtuhnya Sriwijaya, kerajaan-kerajaan kecil pun muncul salah satunya yaitu Kerajaan Bukit Jerai yang dipimpin Raja Dapunta.

Sang raja sendiri diceritakan sedang berusaha mencari pengganti dirinya sebab dia sudah mulai sering sakit-sakitan.

Raja Dapunta dirundung kebingungan lantaran ragu untuk mengangkat putra pertamanya Awang yang memiliki tabiat sadis dan suka berperang sebagai pewarisnya. Raja akhirnya memilih putra keduanya, Purnama dari sinilah kisah pemberontakan Awang dan Purnama yang mencoba menyelamatkan diri pun dimulai.

6. Pendekar Tongkat Emas

Salah satu film laga kolosal terbaru Indonesia ini berkisah soal perguruan silat bernama Padepokan Tongkat Emas yang telah melahirkan banyak pendekar untuk ketenteraman kerajaan.

Perguruan silat ini sendiri itu dipimpin oleh pendekar wanita sakti bernama Cempaka (Christine Hakim) yang dikenal dengan senjata andalannya yakni tongkat emas.

Namun usianya yang mulai menua, membuat sang pimpinan perguruan berencana mewariskan senjata itu kepada salah satu dari empat muridnya.

Mereka adalah Dara (Eva Celia), Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), dan Angin (Aria Kusumah). Untuk bisa mendapat tongkat itu mereka harus berkompetisi. Sayangnya, tongkat emas itu jatuh ke tangan yang salah sehingga kekacauan di dunia persilatan pun tidak dapat dihindari.

7. Wiro Sableng

Siapa yang tidak tahu kisah dari pendekar Kapak Naga Geni 212 Wiro Sableng? Kayaknya serial laga kolosal yang satu ini sudah sangat familiar untuk berbagai generasi.

Di era 80an cerita “Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212” karya almarhum Bastian Tito merupakan salah satu cerita silat yang paling terkenal di Indonesia.

Saking terkenalnya, akhirnya kisahnya diangkat ke layar televisi dengan lagu pembukanya yang cukup fenomenal bagi anak generasi 90an.

Nah, yang terakhir, kisah ini diangkat ke layar lebar pada tahun 2018 dan diperankan oleh aktor Vino G Bastian. Kisahnya sendiri tidak jauh berbeda, yaitu mengisahkan petualangan Wiro Sableng murid Sinto Gendheng dalam mencari dan melawan pendekar aliran hitam Marisa Birawa.

---

Itu dia beberapa rekomendasi film laga kolosal Indonesia yang legendaris dan pastinya wajib tonton, terutama bagi kamu yang suka banget adegan pertarungan silat.

Biar makin seru, nih, pastikan buat menontonnya bareng teman-teman kamu, terutama Rukees yang bisa memanfaatkan communal space Rukita. Dijamin nyaman banget dan kalau harus streaming pun bebas tersendat karena koneksi internet di unit coliving Rukita superkencang!

Seperti di communal space unit Rukita RKBM Gandaria, nih, yang nggak cuma luas namun juga sangat nyaman buat dipakai ngumpul bareng

Jadi tertarik untuk tinggal di salah satu unit coliving dan kost eksklusif Rukita? Butuh informasi lebih lanjut? Klik tombol di bawah ini, ya!

Atau bisa juga ketik langsung link ini browser: bit.ly/3lfxuuB

Unit coliving Rukita tersebar di banyak area strategis di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Untuk kamu yang ingin tahu unit Rukita lainnya, bisa mengakses www.rukita.co atau hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. 

Aplikasi Rukita

Kamu juga bisa cari kost di Jakarta hingga Depok melalui aplikasi Rukita. Yuk, unduh via Google Play Store atau App Store agar kemudahan dalam genggamanmu, karena #RukitaUntukSemua!

Jangan lupa juga follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo untuk berbagai rekomendasi seru dan info promo menarik lainnya.