Apa Itu Dekubitus? Yuk, Kenali Gejala dan Penyebab Luka pada Kulit
Dekubitus adalah luka akibat penekanan pada kulit akibat posisi tubuh tidak berganti dalam waktu lama. Yuk, kenali dulu kondisi ini!
Beberapa bagian tubuh kamu terluka karena keterbatasan kondisi medis? Wah, bisa jadi ini salah satu gejala penyakit Ulkus dekubitus. Gangguan ini memang biasanya muncul pada orang dengan kondisi keterbatasan gerak yang menyebabkan tubuhnya bertumpu pada satu sisi secara terus-menerus.
Penderita dekubitus ini biasanya telah berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda dalam waktu lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang mengalami tekanan berulang kali. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke jaringan pada bagian tubuh tersebut menjadi terganggu. Akibatnya, lama-kelamaan jaringan tersebut mati dan membentuk luka.
Apa itu Ulkus Dekubitus?
Dekubitus adalah luka akibat penekanan pada kulit karena posisi tubuh yang tidak berganti dalam waktu lama. Luka biasanya muncul pada area kulit yang paling banyak mendapatkan tekanan, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor.
Mau tahu apa saja penyebab, gejala, serta bagaimana cara mengobatinya? Lihat penjelasannya di bawah ini, ya!
Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Ulkus Dekubitus
Kondisi yang juga dikenal sebagai bed sores biasanya sering dialami oleh orang-orang dengan kondisi medis tertentu sehingga mereka menghabiskan sebagian besar waktu di tempat tidur atau kursi. Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab, gejala, dan cara mengobati dekubitus.
Simak info selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Gejala ulkus dekubitus
Ada beberapa gejala yang muncul saat kamu mengalami kondisi dekubitus, ya. Hal ini digolongkan berdasarkan karakteristik luka yang muncul serta tingkat keparahannya. Berikut gejala kondisi ulkus dekubitus atau luka baring:
- Tingkat 1: Perubahan warna pada daerah kulit tertentu, misalnya menjadi kemerahan atau kebiruan, disertai dengan rasa sakit atau gatal pada area kulit tersebut. Umumnya, ulkus dekubitus pada tingkat ini tidak disadari.
- Tingkat 2: Luka lecet atau luka terbuka di area yang terdampak.
- Tingkat 3: Luka terbuka hingga beberapa lapisan kulit yang lebih dalam (ulkus kulit).
- Tingkat 4: Luka terbuka yang sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.
Kondisi luka ini biasanya paling sering terjadi di bagian tubuh yang menonjol karena tulang, terutama pada mereka yang telah lama menggunakan kursi roda.
Ulkus dekubitus biasanya muncul pada area bokong, tulang ekor, atau punggung bagian bawah, tulang belakang, tulang belikat, punggung lengan, serta kaki yang bersandar pada kursi roda.
Sedangkan bagi orang yang memiliki keterbatasan gerak dan hanya berbaring di tempat tidur, biasanya luka akan terbentuk di bagian belakang dan samping kepala, tulang belikat, pinggul, tulang ekor, tumit, pergelangan kaki, dan bagian belakang lutut.
BACA JUGA: Sariawan di Lidah Bikin Nggak Nyaman? Atasi dengan Cara Ampuh Ini!
2. Penyebab ulkus dekubitus
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dekubitus adalah kondisi yang terjadi akibat tekanan dan gesekan pada kulit yang dapat menghambat aliran darah ke kulit dan merusak permukaan kulit.
Meski begitu, ada beberapa faktor dan penyebab lain yang dapat membuat seseorang harus mengalami kondisi ini, antara lain;
- Kemampuan indera perasa menurun
Misalnya, pasien yang tidak bisa bergerak akibat cedera saraf tulang belakang atau gangguan saraf biasanya juga mengalami mati rasa atau penurunan kemampuan perasanya. Akibatnya, pasien tidak mampu merasakan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada kulit akibat tekanan yang terus-menerus, termasuk ketika luka terbentuk. Hal tersebut membuat luka tidak segera ditemukan dan lekas diobati.
- Kurang asupan cairan dan nutrisi
Kondisi pasien di mana dirinya tidak bisa lagi bergerak dan hanya berbaring juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami malnutrisi dan dehidrasi. Kondisi ini dapat membuat daya tahan dan kesehatan jaringan kulit terganggu.
- Aliran darah terganggu
Aliran darah yang terganggu akibat diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, multiple sclerosis, atau karena tidak adanya pergerakan itu sendiri sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan jaringan.
3. Cara pengobatan dekubitus
Ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati ulkus dekubitus, antara lain;
1. Perawatan luka dekubitus
- Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak mengandung alkohol dan pewangi, kemudian langsung keringkan.
- Jika sudah muncul luka terbuka, ulkus dekubitus perlu dibersihkan dengan antiseptik dan ditutup dengan perban, agar luka tidak terinfeksi dan kulit di sekitarnya tetap kering.
- Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis (cairan infus saline) setiap mengganti perban.
2. Operasi untuk mengangkat jaringan mati
- Operasi minor
Jika tingkatan kondisi ini sudah lebih serius, maka luka dekubitus perlu diangkat melalui operasi minor (tanpa bius total). Tindakan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kulit baru yang sehat. Bila diperlukan, dokter bedah akan menggunakan jaringan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk menutup ulkus dekubitus.
- Terapi tekanan negatif
Untuk mempercepat penyembuhan luka, dokter juga dapat menyarankan penggunaan terapi tekanan negatif juga dikenal dengan nama vacuum assisted closure (VAC). Metode ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dapat menyedot cairan berlebih dari luka, mengurangi risiko terjadinya infeksi, dan meningkatkan aliran darah ke luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan.
3. Mengubah posisi tubuh secara berkala
- Cara paling sederhana untuk mencegah kondisi dekubitus adalah posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila menggunakan kursi roda, pindahkan tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap 15 menit atau ganti posisi setiap jam.
- Jika penderita berada di tempat tidur, gantilah posisi menjadi miring kiri, miring, kanan, dan kembali terlentang setiap 2 jam.
4. Obat-obatan ulkus dekubitus
Pada perawatan luka dekubitus, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan, seperti:
- Ibuprofen atau diclofenac untuk meredakan rasa sakit, terutama ketika penderita sedang dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.
- Antibiotik minum atau salep untuk melawan infeksi bakteri, jika ulkus dekubitus sudah mengakibatkan infeksi pada penderita.
Selain beberapa metode pengobatan di atas, penderita juga perlu memenuhi asupan nutrisi, terutama protein, vitamin A, C, dan E, tak lupa selalu mengonsumsi air putih yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan kulit.
Sekarang kamu sudah tahu apa itu dekubitus, penyebab hingga cara mengobatinya. Jika kamu mengalami atau melihat luka tersebut, nih, jangan dulu membuat diagnosis sendiri, ya. Akan lebih baik jika kamu memeriksakan kondisimu atau anggota keluarga yang mengalaminya kepada dokter jika menjumpai sejumlah gejala di atas.
Mau tinggal di kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah? Sudah pasti harus cek di kost Rukita! Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini