Mengenal Gunung Semeru, Mulai dari Legenda sampai Jalur Pendakiannya
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung berapi aktif di Pulau Jawa, lho.
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terletak di Indonesia. Wilayah Gunung Semeru meliputi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Semeru masuk dalam kategori gunung tertinggi di Indonesia. Secara spesifik, berada pada peringkat ketujuh sebagai gunung tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Serba-Serbi Gunung Arjuno, dari Sejarah, Misteri, dan Keindahannya
Legenda Gunung Semeru
Sejarahnya dikaitkan dengan berbagai legenda yang telah menjadi keyakinan turun-temurun di kalangan masyarakat sekitar. Dalam Kitab Tantu Panggelaran, disebutkan bahwa Gunung Semeru merupakan bagian dari Gunung Meru yang terletak di India.
Di dalam kitab tersebut disebutkan bahwa puncak Gunung Meru di India sengaja dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa dengan tujuan sebagai paku bumi atau penyangga bumi. Karena alasan tersebut, sering dianggap sebagai paku bumi yang mempertahankan kestabilan Pulau Jawa.
Fungsinya sebagai paku bumi adalah untuk mencegah Pulau Jawa agar tidak terombang-ambing. Konon, dulu Pulau Jawa belum memiliki penekan yang membuatnya tidak stabil.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma membawa puncak Gunung Meru dari India untuk dijadikan paku bumi di Tanah Jawa. Awalnya, puncak Gunung Meru tersebut ditempatkan di bagian barat Pulau Jawa, namun ini menyebabkan bagian timur pulau mengalami kenaikan.
Oleh karena itu, puncak gunung dipindahkan ke bagian timur. Namun, ini malah mengangkat bagian barat. Akhirnya, para dewa memutuskan untuk membagi puncak Meru menjadi dua bagian. Di barat ada Gunung Penanggungan, sementara di bagian timur Pulau Jawa ditempatkan Gunung Semeru.
Sejarah dan Karakteristik
Merupakan gunung berapi bertipe strato yang memiliki kubah lava. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, letusan Gunung Semeru umumnya terjadi dalam bentuk letusan abu dengan tipe vulkanian dan strombolian.
Ketika letusan eksplosif terjadi, sering kali diikuti oleh aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah, yang dikenal sebagai “wedhus gembel.” Sayangnya, sejarah letusan Gunung Semeru antara tahun 1818 hingga 1913 tidak mempunyai banyak informasi yang tercatat atau terdokumentasikan.
Lalu, pada tahun 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang, di mana letusan mencapai lereng sebelah timur dengan ketinggian antara 1.400 hingga 1.775 meter. Selama periode ini, material vulkanik menimbun pos pengairan Bantengan. Aktivitas vulkanik berlanjut selama beberapa tahun pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, dan 1960.
Pada 1 Desember 1977, terjadi guguran lava yang menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di daerah Besuk Kembar dan Besuk Kobokan. Volume endapan material vulkanik mencapai 6,4 juta m3 dan menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian, jembatan, dan rumah warga di wilayah terdampak.
Aktivitas vulkanik ini tercatat hingga tahun 1989. PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada tahun 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008.
Pada tahun 2008, Gunung Semeru mengalami beberapa erupsi, terutama antara tanggal 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Pada 22 Mei 2008, terjadi empat kali guguran awan panas yang bergerak ke arah wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur sekitar 2.500 meter.
Selanjutnya, pada 4 Desember 2021, terjadi erupsi menghasilkan awan panas guguran yang mengarah ke Desa Curah Roboan, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Erupsi tersebut menyebabkan korban jiwa.
Sepanjang tahun 2022, Gunung Semeru mencatat sekitar 20 letusan dari bulan Januari hingga Oktober. Pada tanggal 4 Desember 2021, erupsi kembali dan mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemudian meningkatkan status Gunung Semeru di Jawa Timur dari Level 3 (Siaga) menjadi Level 4 (Awas) mulai dari Minggu, 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB. Selain letusan, potensi banjir lahar hujan di lereng Gunung Semeru juga perlu diwaspadai.
Letak dan Lokasi
Secara administratif, Gunung Semeru terletak di wilayah dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara astronomis, berada di antara 8°06’ Lintang Selatan dan 112°55′ Bujur Timur dan bagian dari wilayah konservasi yang dikelola oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca juga: Rencanakan Liburan Seru di Gunung Semeru? Ini 5 Hal yang Wajib Kamu Tahu!
Jalur Pendakian
Dimulai dari pos di Desa Ranu Pani (ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut), di sini para pendaki harus melaporkan diri (check-in). Dari Ranu Pani, perjalanan dilanjutkan sejauh sekitar 10 kilometer menuju Ranu Kumbolo (ketinggian 2.390 meter di atas permukaan laut).
Di mana pendaki berkemah dan mengisi persediaan air. Selanjutnya, perjalanan akan melibatkan rute melalui Tanjakan Cinta, melintasi Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang, Jambangan, dan mencapai Kalimati (ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut).
Setelah mencapai Kalimati, pos berikutnya adalah Arcopodo, yang juga merupakan batas vegetasi. Setelah melewati Arcopodo, pendaki dapat bersiap untuk mencapai puncak Gunung Semeru atau Mahameru.
Sebagai catatan bagi pendaki yang mencapai puncak Mahameru perlu mewaspadai kemungkinan embusan awan panas, serta gas beracun dari kawah Jonggring Saloka.
Artikel menarik lainnya:
- 18 Wisata Malam Jakarta dengan Pemandangan Indah | Bisa Dijadikan Tempat Melepas Penat!
- 7 Taman di Jakarta Selatan yang Sejuk Cocok untuk Kamu yang Ingin Bersantai Bersama Keluarga
- Mengenal Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Jakarta: Lokasi, Harga Tiket dan Jam Operasional
Nah, itulah berbagai informasi tentang Gunung Semeru. Apakah dari kalian ada yang sudah pernah mendaki di gunung tersebut? Yuk, share pengalaman kalian.
Cari kost untuk hunian bulanan atau tahunan? Atau ingin sewa kost khusus untuk kost putra dan kost putri? Cek di Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit hunian dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti di kost bandung, kost surabaya, kost jogja, dan beberapa kost di kota lainnya.
Ada juga pilihan kost lainnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Mulai dari kost khusus putra/putri, kost pet friendly, hingga kost yang dilengkapi dengan rooftop.
Ingin cari kost lainnya yang memiliki fasilitas lengkap dengan harga murah? Yuk, langsung aja cek unitnya di infokost.id. Ada banyak kost murah yang pastinya sesuai dengan kebutuhanmu!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan Appstore atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Ikuti juga akun Instagram @rukita_indo, Twitter @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya!
Bagikan artikel ini