Mengenal The Greatest Desert, Ada Apa di Gurun Sahara?
Kira-kira ada apa di Gurun Sahara, ya?
The Greatest Desert atau dikenal juga sebagai Gurun Sahara identik dianggap sebagai tempat paling panas dan gersang yang ada di dunia. Luas wilayah Gurun Sahara mencapai 9,2 juta kilometer persegi. Setelah Gurun Arktik dan Antartika, Sahara menempati posisi ketiga sebagai gurun terbesar di planet ini.
Memiliki iklim menakutkan, Sahara termasuk lingkungan paling keras di Bumi. Suhu di sana bisa mencapai di atas 50 derajat Celsius! Apa kamu tertarik berkunjung ke Gurun Sahara?
7 Fakta Menarik Gurun Sahara, Ada Apa di sana?
Meski menjadi wilayah terpanas di dunia, Sahara terkenal lewat pemandangan alamnya yang terdiri atas pasir dan angin. Jangan salah, ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh di sini, meski berada di gurun.
Penasaran dengan Gurun Sahara? Untuk tahu lebih lanjut, ada fakta menarik gurun ini yang mungkin nggak pernah terpikirkan olehmu. Simak ulasannya di bawah ini.
1. Gurun Sahara terletak di negara mana?
Gurun Sahara terletak di benua Afrika dan membentang luas dari ujung timur hingga ujung barat yang mencakup 10 negara. Yap, ada 11 negara yang menjadi tempat letaknya Gurun Sahara, seperti Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan, Tunisia, dan Sahara Barat.
Saking luas dan indahnya, wilayah ini sering kali dijadikan sebagai tempat wisata, taman nasional, hingga objek penelitian internasional. Kalau kamu ingin membayangkan luas gurun pasir satu ini, bisa diperkirakan setara dengan sekitar 1.103.000 kali dari luas lapangan sepak bola.
Sementara sejarah geografis, bagian barat berbatasan dengan Samudera Atlantik, bagian Timur dengan Laut Merah, utara ada pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, sementara selatan Gurun Sahara berbatasan dengan Sahel.
2. Ada ‘mata raksasa’ di Gurun Sahara, apa artinya?
Struktur Richat atau dikenal juga dengan The Eye of Sahara menjadi situs geologi yang punya bentuk serupa mata raksasa dan membentang sepanjang 40 kilometer di Gurun Sahara. Nggak hanya bentuknya yang menarik, melainkan proses pembentukan ‘mata Sahara’ ini masih jadi misteri.
Beberapa ilmuwan menganggap struktur mata raksasa ini akibat hantaman meteor ribuan tahun lalu, hingga disebabkan oleh proses tektonis, vulkanis, dan erosi yang terjadi 100 juta tahun lalu. Namun, semua dugaan hanyalah hipotesis saja, belum ada yang tahu pasti bagaimana struktur ‘mata Sahara’ ini terbentuk.
BACA JUGA:
- Tujuh Keajaiban Dunia Terbaru Tahun 2022, Ada Candi Borobudur Nggak, Ya?
- Jangan Coba-coba! Inilah Tempat Berenang Terlarang di Dunia
- Tempat Terbaik di Dunia untuk Melihat Sunset, Salah Satunya Bali!
3. Apa ada orang yang pernah tinggal di sana?
Pasti kamu penasaran apa ada orang yang pernah tinggal di Gurun Sahara? Ternyata ada, lho!
Konon, lebih dari berjuta-juta tahun lalu sekitar abad ke-3 SM, pernah ada orang-orang yang tinggal di Gurun Sahara. Beda halnya untuk saat ini, gurun pasir itu terlalu gersang jika dihuni manusia. Temuan arkeologis seperti lukisan-lukisan kuno dan prasasti membuktikan pernah ada kehidupan manusia di sana.
Saat itu manusia yang menetap di Gurun Sahara menjadi petani, pandai besi, penggembala, maupun berdagang barang. Manusia mampu bertahan selama berabad-abad, meski setelah danau-danau tak ada.
4. Pernah turun salju
Ada apa di Gurun Sahara? Fakta satu ini akan membuatmu takjub: salju bisa turun di sana!
Fenomena salju turun di Gurun Sahara menjadi fenomena langka yang terjadi pada tahun 1979, 2017, 2018, dan terbaru 2021 selama rentang 42 tahun. Jejak hujan salju meninggalkan pola cantik yang bisa dilihat di bukit pasir gurun.
Memang fenomena ini jarang sekali terjadi, tapi bukanlah sesuatu yang nggak pernah didengar. Meski saat ini Gurun Sahara sangat kering, namun diperkirakan wilayah di benua Afrika ini akan kembali hijau sekitar 15 ribu tahun nanti.
5. Ada apa di Gurun Sahara? Dulu hutan hujan tropis!
Jika kamu bertanya ada apa di Gurun Sahara, mungkin fakta satu ini bakal bikin kamu nggak menduganya. Sebelum menjadi gurun pasir tandus dan kering, dulunya Sahara merupakan tanah subur yang penuh dengan pepohonan hijau dan lebat.
Kurang lebih 11 ribu tahun lalu, wilayah tersebut sangat hijau dengan hamparan hujan tropisnya yang indah, danau dan sungai mengalir di atasnya. Kesuburan Sahara membuat banyak orang saat itu memanfaatkannya untuk beternak dan berladang.
Namun, terjadinya sudut kemiringan pada rotasi bumi membuat ekosistem Sahara yang hijau tak dapat bertahan. Perubahan iklim yang dulunya lembap menjadi kering dan gersang seperti kamu lihat saat ini.
6. Sahara di balik Amazon jadi subur
Kesuburan hutan hujan Lembah Amazon di Amerika Selatan karena partikel debu gurun Sahara. Menurut para ilmuwan nih, saat angin kencang menyapu gurun di Afrika itu, debu yang diisi oleh fosfor dalam jumlah besar terbawa melintasi Samudra Atlantik dan mengendap di cekungan Amazon, melansir dari Suara.com.
Setengah dari debu Sahara yang tersapu dijatuhkan di dasar Samudra. Sisanya sampai di cekungan Amazon dan membantu tanaman hijau di sana untuk bertumbuh.
7. Destinasi wisata asyik Gurun Sahara
Ingin menikmati Gurun Sahara yang sangat luas? Kamu bisa mengunjungi salah satu negara di Afrika yang dekat padang pasir, misalnya saja Maroko. Beragam aktivitas seru bisa kamu lakukan di sana.
Biasanya, para turis dapat menunggang unta, selancar pasir, bersepeda quad, hingga naik mobil off road. Eits, jangan lupa untuk melihat bintang. Kamu bisa menikmati pemandangan langit dengan jelas karena di sana polusi cahayanya sedikit.
Itulah beberapa fakta menarik mengenai gurun pasir di Afrika tersebut. Gurun Sahara nggak hanya sekadar padang pasir kering yang panas, ada begitu banyak sejarah dan pengetahuan di sana. Jadi, nggak perlu bingung mencari tahu ada apa di Gurun Sahara.
Apa ada fakta lain tentang Gurun Sahara? Bisa share di kolom komentar, lho!
Cari kost coliving dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan kota besar di Pulau Jawa saja, ada di Yogyakarta, Denpasar, Medan, dan Palembang juga!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini