8 Cara Memanfaatkan Kain Tradisional untuk Dekorasi Rumah | Nggak Hanya Sebatas Taplak Meja dan Pajangan
Semakin dewasa tentu kita semakin menghargai kain batik, tenun, dan kain tradisional Indonesia lainnya. Kita makin sering mengoleksi kain-kain tradisional ini, bahkan muncul keinginan memajang kain tradisional sebagai dekorasi rumah.
Kain tradisional memang sangat indah! Sayang banget kalau hanya disimpan di dalam lemari saja. Selain dipamerkan melalui pakaian, kamu bisa memanfaatkan kain tradisional jadi dekorasi rumah sehingga bisa dilihat oleh tamu-tamu maupun anggota keluarga lain lebih sering.
Cara Mendekorasi Rumah Menggunakan Kain Tradisional
Masih bingung bagaimana cara menghias rumah dengan kain batik atau tradisional? Kalau dijadikan taplak meja atau hanya dipigura, sih, standar banget! Apakah ada cara lain untuk menampilkan kain-kain cantik dan berseni tinggi ini di rumah? Banyak banget! Yuk, cari tahu di sini.
1. Taplak meja
Ini adalah salah satu cara paling klasik dan paling mudah untuk mendekorasi rumah dengan kain tradisional. Pastikan kamu memiliki berbagai ukuran kain, mulai dari besar sekali hingga yang panjang dengan lebar sekitar 20 cm.
Kamu bisa memakai kain-kain berukuran kecil untuk menghias meja kopi, meja aksesori, rak buku, maupun permukaan meja yang lebih kecil. Kamu juga bisa memakai kain yang lebih besar untuk dijadikan taplak meja makan. Taplak meja yang panjang dan sempit juga bisa dipakai sebagai centerpiece dari meja makan yang besar. Bakal terlihat cantik, deh!
2. Pajangan dinding
Bila kain milikmu sangat mahal dan berharga tetapi tetap ingin dipamerkan maka pilihan paling tepat adalah menjadikannya sebagai pajangan dinding. Pigura kain yang ingin kamu pakai sebagai hiasan dinding. Sesuaikan framenya dengan gaya dekorasi rumah agar terlihat harmonis.
Memanhg orang tidak akan menyentuh kain ini dan di sisi lain oksidasi akan berkurang karena udara dalam pigura diminimalisasi. Nah, kalau pigura yang digunakan lebih kecil dari ukuran kain sehingga kamu harus menekuknya maka kamu harus rutin membuka dan mengangin-anginkan kain beberapa bulan sekali. Takutnya kalau dibiarkan bertahun-tahun tekukan akan merusak bentuk kain.
Kalau ingin tetap memajangnya sebagai hiasan tanpa pigura, nih, kamu tetap bisa menggantungnya menggunakan tali dan kayu. Pajang kain yang besar ditembok kosong untuk jadi pusat perhatian, atau jajarkan beberapa kain berukuran sama dengan warna yang harmonis di berbagai sudut rumah. Kalau dipajang tanpa pigura, ya, pastikan kain rutin dicuci jika terlalu sering dipegang orang.
3. Gorden etnik
Kamu juga bisa membuat gorden dari kain tradisional. Untuk jendela-jendela yang lebih kecil, kamu bisa pakai kain-kain tradisional berukuran sedang. Kalau jendelanya besar, sih, pakai saja kain batik print besar yang dijual meteran. Maklum kain gorden, kan, harus sering dicuci sementara batik tulis lebih mudah luntur dan harganya jauh lebih mahal.
Kamu bisa menggantungkan kain tradisional pada kayu dan tali sebagai gorden yang sederhana. Namun, kalau mau membuat gorden yang besar kamu bisa membawa kain ke penjahit untuk merapikannya lengkap dengan lubang untuk dimasukkan ke tongkat penyangga yang kokoh. Pastikan untuk membeli kain tradisional dengan pola yang kamu sukai supaya memanjakan mata.
4. Sarung bantal
Cara lain yang tak boleh ditinggalkan adalah menjadikan kain tradisional sebagai sarung bantal. Pilih kain dari koleksimu yang tidak membuatmu merasa sedih kalau harus dipotong atau sering disandari orang. Kamu bisa memilih kain apa saja, mulai dari kain batik, tenun, songket, dan sebagainya.
Buat kain menjadi bantal sofa dan bantal tidur. Kain tradisional sebaiknya digunakan untuk bantal tidur dekoratif, ya, bukan bantal tidur utama yang dipakai tidur. Kain tradisional biasanya berbahan agak kasar sehingga tidak baik bagi kulit wajah dan rambut.
Alasan lain, sih, biasanya kita berkeringat atau kadang ngiler saat tidur, bahkan menangis di bantal. Hal-hal ini bisa membuat kain tradisionalmu rusak dan luntur.
Sebelum memasang kain tradisional pada bantal dekorasi, nih, pastikan bedding dan bantal yang lain berwarna netral atau tidak bercorak ramai sehingga ruanganmu tetap seimbang.
5. Selimut sofa dan kursi
Sekarang, tuh, banyak orang memakai selimut atau throw blanket untuk hiasan sofa dan kursi. Selain itu selimut sofa juga bisa dipakai untuk menghangatkan diri saat cuaca dingin ketika kamu sedang bersantai di sofa atau kursi. Pakailah kain-kain tradisional untuk dekorasi estetik ini.
Kalau sofa maupun kursimu berwarna polos, terlebih jika model perabotanmu bergaya minimalis, memberikan selimut sofa corak tradisional pasti sangat manis dan indah sekali! Kamu bisa pakai kain yang tebal maupun tipis sesukamu. Sampirkan kain di lengan sofa dan kursi, bahkan bisa juga disampirkan ke ayunan sofa.
BACA JUGA: 7 Ide Throw Blanket Sofa: Cara Membuat Ruang Tamu Nyaman dan Estetik
6. Bedding atau selimut di kamar
Kembali ke kamar, yuk! Tak hanya bantal saja yang bisa ditutupi dengan kain tradisional, lho, kamu pun bisa membuat kain pelapis duvet dan kain hiasan tempat tidur menggunakan kain tradisional. Penulis sempat menerapkannya di rumah dan kamar jadi kelihatan seperti kamar resort. 😉
Duvet atau bed cover sebenarnya hanya selimut tebal berwarna polos saja, kok. Kamu membuat duvet cover dengan kain apa saja, termasuk kain tradisional. Kalau kamu berada di hotel biasanya selalu ada kain memanjang menghiasi bagian kaki duvet, kan? Nah, coba pasang juga kain tradisional di situ.
Jangan jadikan kain tradisional sebagai seprai karena sama dengan poin bantal tadi, ya, biasanya kainnya kasar dan keringat bisa merusak kondisinya. Untuk pelapis duvet, pakai batik atau kain motif tradisional yang dijual meteran. Sedangkan untuk kain hiasan, sih, boleh memakai kain tradisional asli yang mahal. Dan… saat mau tidur lipat dan sisihkan dulu, deh.
7. Serbet meja makan
Apakah keluargamu sering menjamu tamu dan memiliki banyak serbet-serbet menarik untuk dipasangkan dengan dining set di rumah? Kalau iya, buat kain tradisional jadi serbet dekorasi meja makan.
Sama seperti untuk sarung bantal, pilih kain yang kalian tidak sayang untuk dipotong kecil-kecil dan dipegang-pegang orang. Potong kain jadi seukuran serbet dekoratif dining set. Buat sekitar 6-10 serbet sehingga tidak belang bila harus menjamu orang sebanyak itu. Gunting-gunting dan jahit rapi agar menambah keindahannya.
Nah, sekarang kalau menerima tamu, kamu bisa memasangkan dining set dengan serbet etnik yang unik dan bernilai seni tinggi. Pasangkan serbet dengan dining set yang selaras motifnya. Siapkan 1 set yang gelap dan 1 set yang cerah untuk acara yang berbeda.
8. Kain pelapis sofa dan kursi
Selain untuk bantal atau kain selimut, nih, sofa kamu juga bisa mengubah perabotanmu jadi perabotan bercorak kain tradisional. Bagaimana maksudnya? Sofa maupun sofa ottoman yang dimiliki di rumah (bahkan bean bag) bisa kamu ganti pelapisnya, tuh.
Ubah pelapis sofa, ottoman, dan bean bag menggunakan kain tradisional. Kalau kamu punya bantalan duduk yang besar atau matras duduk kotak ubah juga covernya dengan kain tradisional. Dijamin, deh, rumahmu bakal terlihat seperti rumah bergaya etnik.
Pilih kain yang gampang dibersihkan, ya, karena kalau diduduki orang tentu akan mudah kotor. Selain itu, kalau kamu punya hewan peliharaan, tuh, kemungkinan besar mereka akan mencakar-cakar kain itu. Jadi, pilih kain yang tidak mahal, deh!
Mudah, kan, cara yang Rukita pilihkan untuk memanfaatkan kain tradisional sebagai dekorasi rumah? Pilih-pilih kain tradisionalmu dan manfaatkan sesuai kondisi, nilai, dan tekstur yang memengaruhi ‘keringkihan’ masing-masing.
Apakah kamu memiliki banyak koleksi kain tradisional? Apa yang kamu lakukan dengan koleksi tersebut? Berbagi di kolom komentar, yuk.
Bagikan artikel ini