4 Alasan Kenapa Manusia Tidak Tahan tanpa Sentuhan
Di tengah masa PSBB ini kita memang masih bisa melihat dan berbicara kepada orang-orang yang disayangi. Namun, bila tidak tinggal bersama keluarga tentunya kita tidak bisa menyentuh mereka secara langsung.
Nah, dalam beberapa bulan terakhir ini, ucapan ulang tahun dikirimkan melalui chat message, bahkan mungkin ngobrol dengan tetangga saja melalui jendela tanpa bersentuhan langsung. Hal ini tentunya sesuai dengan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak paling tidak 2 meter.
FYI, menurut Prof. Robin Dunbar, seorang psikolog evolusioner di University of Oxford, sentuhan adalah salah satu hal mendasar bagi manusia. Menjalani hidup tanpa sentuhan akan melemahkan hubungan kita satu sama lain.
Sentuhan adalah Indra Pertama yang Kita Miliki
Sentuhan adalah indra pertama yang dimiliki oleh manusia sejak kita terbentuk di rahim ibu. Penelitian menunjukkan kurangnya sentuhan dengan orang lain dapat meningkatkan level stres seseorang.
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial sehingga mereka membentuk hubungan dan persahabatan satu sama lain. Nah, sentuhan merupakan salah satu bentuk mereka dalam bersosialisasi.
Ketika saling bersentuhan, tuh, tubuh kita memproduksi endorfin. Hormon endorfin ini membuat kita merasa bahagia, bahkan membuat kita melupakan rasa sakit yang sedang dirasakan. Nggak heran, kan, kita cenderung berpelukan ketika sedang merasa sedih.
Kenapa Manusia Tidak Tahan tanpa Sentuhan Dalam Waktu Lama
Ternyata ada juga beberapa alasan lain kenapa manusia tidak tahan tanpa sentuhan. Penasaran? Yuk, cek alasannya di bawah ini.
1. Sentuhan adalah salah satu cara manusia berkomunikasi
Bersentuhan adalah salah satu cara paling mendasar bagi manusia untuk berkomunikasi. Inilah indra pertama yang kita gunakan untuk berbicara kepada ibu kita ketika masih bayi. Yap, bisa dianggap sebagai bahasa pertama kita.
Sentuhan juga merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal untuk memperjelas emosi tertentu seperti berterima kasih, bangga, atau puas. Menyentuh orang lain tentunya membuat emosi kita lebih jelas bagi orang lain.
2. Penting untuk bersentuhan demi mempertahankan hubungan baik
Ketika kamu memiliki hubungan erat dengan seseorang, nih, penting untuk bersentuhan dengan orang tersebut demi mengomunikasikan perasaan kamu.
Hubungan yang dibentuk ini akan menjadi kuat, deh, sampai-sampai ada beberapa orang yang hanya perlu menggandeng tangan pasangannya demi menyelaraskan gelombang otak, detak jantung, pernapasan, bahkan mengurangi rasa sakit.
Hal ini karena sentuhan dapat memicu pelepasan oxytocin atau hormon cinta yang membuat kamu merasa bahagia, puas, dan dicintai.
3. Bersentuhan adalah kunci kesehatan mental
Berhubung kita adalah mahluk sosial maka bersentuhan sudah menjadi kebutuhan penting. Kebanyakan interaksi sosial kita dilengkapi oleh sentuhan seperti tepukan di punggung, jabatan tangan, pelukan, atau cipika-cipiki. Hal ini tentunya bergantung pada budaya juga, ya.
Bersentuhan menyadarkan kita bahwa manusia memiliki batasan personal atau personal space. Di sisi lain, nih, kita jadi bisa mengenali siapa orang-orang penting yang boleh masuk ke dalam batasan personal tersebut.
4. Membuat kamu dan otakmu lebih bahagia
Akibat otak melepaskan oxytocin ketika bersentuhan dengan orang lain, kita jadi mengalami perasaan bahagia. Zat kimia ini membuat tekanan darah kita menurun sekaligus menurunkan kadar norepinephrine atau yang dikenal juga sebagai hormon stres.
Makanya, orang yang biasanya sering bersentuhan dengan orang lain memiliki kadar oxytocin yang lebih tinggi dan cenderung merasa lebih puas dalam menjalani hidup.
Ternyata itulah alasan kenapa manusia tidak tahan tanpa sentuhan! Meskipunsaat ini kita tetap bisa bertemu dengan orang lain melalui media digital seperti video call dan chat message, ya, interaksi langsung dengan orang lain tetaplah penting.
Apakah kamu percaya sentuhan adalah indra terpenting yang mendukung komunikasi antarsesama manusia? Apakah kamu ingin memeluk teman kamu seusai masa PSBB ini? Beri tahu Rukita di kolom komentar di bawah ini, ya!
Bagikan artikel ini