Khusnul Khotimah vs Husnul Khotimah, Mana yang Lebih Benar? | Jangan Sampai Salah, Ya!
Biar nggak salah, cari tahu perbedaan khusnul khotimah vs husnul khotimah, yuk!
Setiap yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya. Ini merupakan keputusan dan ketetapan Allah SWT. Ketika mendengar kabar duka, kita biasanya akan mengucapkan belasungkawa. Dalam Islam, husnul khotimah merupakan doa yang seringkali diucapkan ketika ada orang meninggal dunia.
Doa tersebut nggak semata-mata diucapkan begitu saja, melainkan husnul khotimah memiliki arti yang mendalam. Akan tetapi, sebagian orang terkadang menuliskan husnul khotimah menjadi khusnul khotimah. Meskipun hampir terdengar sama, tapi keduanya memiliki arti yang jauh berbeda, lho.
Nah, agar kamu nggak salah mengeja lagi, yuk ketahui arti dari khusnul khotimah vs husnul khotimah di sini!
BACA JUGA: 8 Arti Mimpi Orang yang Sudah Meninggal, Pertanda Buruk atau Baik?
Arti Khusnul Khotimah vs Husnul Khotimah
Baik khusnul khotimah vs husnul khotimah memiliki artinya masing-masing. Sebagian orang menganggap bahwa penulisan yang benar adalah khusnul khotimah. Sebagian lainnya menyebut bahwa hal itu salah, dan yang benar adalah husnul khotimah.
Ya, keduanya memang memiliki perbedaan yang jauh dan jika diucapkan dalam suatu kalimat, maka memiliki arti tak sama. Berikut penjelasannya.
1. Arti khusnul khotimah
Kalimat khusnul khotimah atau khusnul khatimah (خسن الخاتمة) berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “akhir yang hina”.
Kalimat khusnul khotimah sendiri merujuk pada Ibnul A’robi saat mengartikan kahsana ar-rajulu (أخسن الرجل). Adapun kalimat tersebut dapat berarti “terhina setelah perkasa”.
Dikutip dari laman NU Online, dalam bahasa Arab kalimat خسن yang menggunakan خ memang bermakna tidak baik atau hina. Namun demikian, kalimat tersebut sangat jarang digunakan, terlebih lagi jika diikuti dengan kata الخاتمة. Adapun, kalimat yang juga memiliki arti yang tak baik adalah Su’ul Khatimah (سوء الخاتمة).
Nah, jika dilihat saat ini, banyak orang yang seringkali salah mengeja kalimat husnul khotimah menjadi khusnul kotimah. Jika seorang muslim mengucapkan kalimah khusnul khotimah kepada orang meninggal, maka dapat diartikan mendoakan keburukan. Tentu saja, hal ini pun sangat dilarang.
2. Arti husnul khotimah
Husnul khotimah memiliki arti yang bertolak belakang dari khusnul khotimah. Jika khusnul khotimah berarti “akhir yang hina”, maka husnul khotimah atau husnul khatimah (حسن الخاتمة) yang ditulis dengan huruf ‘h’ (ح) dalam bahasa Arab dapat berarti “akhir yang baik”.
Kalimat husnul khotimah memang seringkali digunakan oleh umat Islam untuk mendoakan seseorang agar mendapatkan akhir yang baik di ujung kehidupannya.
Dengan demikian, kalimat yang benar untuk mendoakan kebaikan kepada seseorang yang sudah meninggal adalah husnul khotimah, yang dapat ditafsirkan sebagai sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi baik dan diridhai oleh Allah SWT.
Khusnul Khotimah vs Husnul Khotimah Nggak Harus Diperdebatkan
Baik khusnul khotimah dan husnul khotimah memang memiliki arti yang berbeda. Beberapa waktu lalu, ini pun sempat menjadi perdebatan masyarakat. Ya memang, sebagian orang mungkin berniat untuk mengoreksi kalimat salah menjadi kalimat yang sebenarnya lebih tepat.
Kendati demikian, hal tersebut dan sikap saling menyalahkan nggak diperlukan. Memangnya kenapa?
Sama halnya seperti bahasa lainnya, bahasa Arab juga merupakan bahasa yang kompleks. Oleh karena itu, jika kita berbicara soal transliterasi maka nggak akan ada habisnya.
Pasalnya, masing-masing penulis memiliki standar tulisannya sendiri untuk mewakili huruf yang dianggap tepat.
Alih-alih berdebat, akan lebih baik jika kita berprasangka baik kepada orang lain, bahwa orang tersebut sebarnya bermaksud mendoakan akhir baik, bukan akhir yang buruk.
BACA JUGA: Ini Arti dari Barakallah Fii Umrik dan Hukum Mengucapkannya | Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami
Tanda-tanda Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah
Kematian menjadi rahasia Allah SWT. Tak ada yang tahu kapan seseorang akan meninggal. Maka dari itu, selama masih diberi kesempatan untuk hidup, manusia dianjurkan untuk menjalankan ibadah dan melakukan segala kebaikan.
Sebelum meninggal, setiap yang bernyawa akan melalui sakaratul maut. Rasa sakit dari sakaratul maut pasti akan dirasakan ketika ruh keluar dari jasad. Untuk meringangkan rasa sakit, Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak berdoa.
Di sisi lain, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk jika seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, di antaranya adalah:
1. Mengucapkan kalimat syahadat
Mengucapkan dua kalimat syahadat termasuk ke dalam rukun islam. Syahadat memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkannya melalui perbuatan. Kalimat syahadat memiliki banyak keutamaan dan hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengucapkan dan menerapkan kalimat syahadat memberikan jaminan masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa mengucapkan: “Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya dan bersaksi pula bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya”, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim).
2. Keringat pada dahi
Keringat terdapat pada dahi bisa menunjukkan bahwa seorang muslim merasa malu akibat kesalahan yang pernah dilakukannya dalam kehidupan.
3. Meninggal pada siang atau malam jumat
Hari jumat seringkali dianggap sebagai hari yang mulia dan penuh keutamaan dibandingkan hari-hari lainnya. Maka dari itu, berpulang pada hari jumat ataupun malam jumat juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang meninggal dunia secara husnul khotimah.
4. Mati syahid
Mati syahid dapat berarti bawa seseorang meninggal dalam keadaan menegakkan agama Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan, barangsiapa yang mati dalam keadaan syahid insyallah akan meninggal dalam kondisi husnul khotimah.
5. Meninggal dalam keadaan melahirkan
Seorang ibu yang meninggal dalam keadaan melahirkan juga merupakan golongan orang-orang yang meninggal secara husnul khotimah.
Keutamaan Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah
Meninggal dalam keadaan husnul khotimah menjadi keinginan setiap umat muslim. Alasannya, seorang muslim yang meninggal secara husnul khotimah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Diberikan taufiq. Taufiq adalah kemampuan untuk melaksanakan hidayah sesuai yang dikehendaki oleh Allah SWT.
- Sebagai bentuk ketakwaan pada Allah SWT selama hidupnya.
- Meraih surga. Setiap manusia tentu saja ingin mencapai surga-Nya. Bagi mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, maka Allah SWT telah menjanjikan surga.
Nah, itulah informasi mengenai perbedaan khusnul khotimah vs husnul khotimah serta informasi lainnya. Setelah mengetahui perbedaannya, jangan sampai salah lagi ya, mengucapkannya dalam kalimat belasungkawa.
Kematian merupakan takdir yang tidak bisa kita hindari. Maka dari itu, selama masih hidup jangan lupa untuk memperbanyak berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangan, ya.
Agar kamu bisa beristirahat dengan nyaman, tenang, dan lelap, coba tinggal di unit Rukita! Rukita punya segala yang kamu butuhkan dan menjamin membuatmu beristirahat dengan tenang.
Kamu bisa temukan kost Rukita di lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya. Penasaran bagaimana asyiknya tinggal di kost Rukita dibanding kost biasa lainnya? Intip video di atas, yuk!
Cari kost akan lebih mudah dengan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini