Penyebab Lyme Disease adalah Gigitan Kutu! Yuk, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya
Lyme disease adalah penyakit menular. Apakah berbahaya? Cari tahu di sini!
Lyme disease adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh kutu yang membawa bakteri bernama borrelia burgdorferi. Penyakit ini tampak sangat jelas dengan tanda munculnya ruam yang berbentuk mirip lingkaran sasaran tembak.
Faktanya, lyme disease yang tercatat di Indonesia mencapai 150 ribu kasus per tahun. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena penyakit ini bisa ditangani oleh tenaga medis profesional yang tepat.
Penyebab Lyme Disease adalah Gigitan Kutu
Penyebab utama lyme disease adalah gigitan kutu pengisap darah jenis ixodes scapularis yang terinfeksi oleh bakteri lyme. Dengan kata lain, penyakit lyme lebih rentan menjangkit manusia yang beraktivitas di luar ruangan.
Aktivitas-aktivitas seperti berkebun, berkemah, berburu, mendaki, serta menjelajah dengan mengenakan pakaian terbuka akan meningkatkan persentase terkena lyme disease. Dibandingkan Indonesia, penyakit lyme ini lebih sering menyerang orang luar negeri seperti Amerika Serikat.
Hal tersebut bukan berarti orang yang beraktivitas di dalam ruangan tidak bisa terkena penyakit lyme. Kutu penghisap darah bisa masuk ke rumah melalui hewan pembawa kutu. Seperti yang paling umum adalah anjing, kucing, dan ayam.
Cara paling efektif untuk mengantisipasi lyme disease adalah dengan menyingkirkan kutu ketika menempel di kulit sebelum mulai menggigit kamu. Sebab, ketika sudah menginfeksi tubuh, maka penanganan akan berbeda karena bisa terjangkit komplikasi lebih serius.
Apa Gejala Penyakit Lyme Disease?
Gejala paling umum ketika seseorang terkena lyme disease adalah ruam berwarna merah berbentuk lingkaran mirip sasaran tembak. Pada pusat ruam, terdapat titik bekas gigitan kutu pengisap darah. Berbeda dari ruam lainnya, ketika kamu menyentuhnya tidak terasa gatal atau nyeri.
Para dokter mengklasifikasi gejala penyakit lyme menjadi 3 stadium, yaitu sebagai berikut:
1. Stadium 1 (1-2 minggu)
Ruam semakin luas dengan gejala lain seperti demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, dan radang tenggorokan.
2. Stadium 2 (beberapa minggu dan bulan)
Penderita akan mulai merasakan leher kaku, gangguan irama jantung, hingga masalah pada sistem saraf. Jika sudah sampai stadium 2, hal ini mengindikasikan akan terjadi komplikasi jika tidak segera mendapat penanganan serius.
Masalah sistem saraf antara lain salah satu sisi wajah seperti melorot/turun, tungkai mati rasa, radang otak, sampai radang pada sistem saraf tulang belakang.
3. Stadium 3 (bulan hingga tahun)
Radang sendi (sendi kaku) seperti di lutut, kerusakan saraf manusia, hingga kerusakan otak. Penyebaran infeksi penyakit lyme memang tidak secepat racun ular, tetapi dampaknya bisa sangat fatal untuk kesehatan. Maka dari itu, dibutuhkan penanganan yang tepat ketika muncul gejala-gejala awal penyakit ini.
BACA JUGA:
- Badan Sering Terasa Nyeri? Kenali Jenis Penyakit Nyeri Sendi, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
- Apa Itu Penyakit Empty Sella Syndrome? Kenali Gejala Kondisi Langka yang Diidap Ruben Onsu
- Mengenal Penyakit Kulit Dermatitis Atopik, Ini 5 Cara Mengobatinya
Bagaimana Pengobatan Lyme Disease?
Kalau kamu merasa sudah digigit kutu kemudian muncul ruam merah berbentuk lingkaran, segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat mendapati gejala awal, maka penanganan dan pengobatan yang tepat akan sangat membantu penderita.
Komplikasi lain pada stadium 2 dan stadium 3 dapat kamu cegah, lho! Penyakit lyme tetap membutuhkan kontrol rutin meskipun gejala sudah reda. Menghilangnya gejala bukan berarti infeksi dari penyakit lyme juga hilang. Sebaiknya, kamu mengikuti saran dan arahan dokter ahli agar benar-benar menghindari dampak paling buruk penyakit ini.
Sayangnya, gejala awal penyakit lyme mirip flu dan penyakit yang umum terjadi di Indonesia sehingga dalam praktiknya, tuh, tidak mudah mendiagnosis apakah itu lyme disease atau bukan. Kamu perlu berhati-hati dalam beraktivitas di luar ruangan. Sebab, lyme disease adalah penyakit jangka panjang yang bisa berakibat fatal.
Itulah penjelasan mengenai penyakit lyme disease, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya. Bagaimana pendapat kamu tentang penyakit ini? Coba share di kolom komentar, yuk!
Kamu sedang cari kost coliving yang dekat dengan pusat kuliner, perkantoran, kampus, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, Rukita juga hadir di beberapa kota Indonesia lainnya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik lainnya!
Bagikan artikel ini