Mahasiswa Disebut Paling Sering Mengalami Depresi, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya
Buat kamu para mahasiswa, wajib tahu penyebab dan cara mengatasi depresi berikut ini!
Di zaman sekarang, nggak sedikit orang mengalami depresi terutama ketika menginjak usia remaja atau menuju dewasa. Mahasiswa pun dinilai menjadi salah satu kelompok yang paling rentan mengalami masalah tersebut karena sedang mengalami perubahan dari masa remaja menuju dewasa.
Masalah lainnya yang muncul pada mahasiswa adalah karena persoalan ekonomi dan bullying atau perundungan. Hal tersebut kerap menjadi pemicu timbulnya stres sehingga mengakibatkan depresi.
Lalu, bagaimana cara menghindari dan mengatasi depresi? Yuk, cari tahu dengan baca terus artikel ini sampai habis!
Baca Juga: Apa itu Homesick dan Cara Mengatasinya yang Wajib Kamu Ketahui
Pengertian Depresi
Depresi adalah kondisi yang memengaruhi suasana hati seseorang, ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa disukai. Orang dikatakan mengalami depresi ketika mereka telah merasakan perasaan sedih, putus asa, atau tidak berarti selama lebih dari dua minggu.
Depresi yang tidak ditangani dengan baik dan dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, masalah dalam hubungan sosial, dan bahkan dalam beberapa kasus, munculnya keinginan untuk bunuh diri. Oleh karena itu, penting untuk mengakui dan menangani depresi secara serius agar dapat meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul.
Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita dan pria. Pada wanita, depresi sering dikaitkan dengan perubahan hormonal seperti menstruasi, kehamilan, persalinan, atau menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang menemukan penyebab lebih seringnya depresi terjadi pada wanita.
Apa Saja Bentuk dari Depresi?
Depresi terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan dan apa yang menjadi penyebabnya. Berikut penjelasannya:
1. Depresi mayor
Depresi mayor merupakan kondisi gangguan kesehatan mental yang muncul dengan gejala berupa perasaan sedih, mengalami kehilangan minat, atau gejala pada umumnya. Kondisi ini bisa muncul setiap waktu dan berlangsung sekitar 2 minggu atau bahkan lebih.
2. Distimia
Distimia merupakan gejala depresi kronis (persistent depressive disorder) dan termasuk dalam depresi mayor yang telah terjadi dalam waktu yang lama. Biasanya penderita mengalaminya setidaknya selama 2 tahun atau bahkan lebih.
3. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar merupakan masalan suasana hati yang muncul dengan gejala berupa perubahan emosi dan suasana hati yang drastis pada dua rentang waktu. Ketika mengalami kondisi ini, seseorang dapat berada pada fase mania atau senang berlebihan dan depresi mayor (perasaan sedih dan putus asa).
4. Depresi postpartum
Depresi postpartum merupakan jenis depresi yang sangat umum terjadi pada ibu yang baru melalui proses persalinan.Biasanya, kondisi ini muncul dengan gejala depresi mayor yang berlangsung selama lebih dari 1 tahun setelah masa persalinan.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
PMDD merupakan gangguan mental yang identik terjadi pada wanita. Gejalanya bisa terlihat sekitar 1 minggu sebelum hari menstruasi untuk beberapa wanita, lalu menghilang ketika haid tiba. Namun, perlu diketahui, gangguan ini tidak sama dengan gejala PMS atau Premenstrual Syndrome.
6. Depresi atipikal (atypical depression)
Depresi atipikal biasanya muncul dengan beberapa gejala depresi yang tidak khas. Misalnya, kenaikan berat badan yang signifikan, terlalu banyak tidur, hingga sedih yang berlebihan. Umumnya, gejala ini akan mereda apabila penderitanya mengalami kejadian atau suasana yang positif.
7. Psychotic depression
Psychotic depression merupakan kondisi gangguan kesehatan mental pada seseorang yang mengalami depresi parah bersamaan dengan gejala psikotik, misalnya delusi, halusinasi, hingga masalah pada pola pikir.
Penyebab Depresi Pada Mahasiswa
Ada beberapa faktor yang memungkinkan mahasiswa merasa depresi. Momen meninggalkan rumah untuk pertama kalinya bagi seorang mahasiswa menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menakutkan.
Soalnya, hal tersebut menjadi masa pencarian jati diri, perkembangan, serta pertumbuhan pribadi yang mana bisa menimbulkan stres, memunculkan rasa cemas, bahkan mengisolasi diri dari lingkungan. Dilansir dari Verrywell Mind, berikut beberapa faktor umum yang menjadi penyebab mahasiswa menjadi depresi:
1. Kualitas tidur yang buruk
Aktivitas sosial dan tuntutan akademis menjadi salah satu penyebab seorang mahasiswa mengalami kebiasaan tidur yang buruk. Apalagi, depresi dan jam tidur memang memiliki hubungan dua arah.
Kebiasaan tidur yang tidak teratur bisa menjadi pemicu timbulnya depresi, begitupun depresi yang membuat tidur menjadi lebih sulit. Bahkan, gangguan pada tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko keinginan bunuh diri.
2. Stres finansial
Untuk mahasiswa, membayar perkuliahan dan mengelola biaya hidup dapat menjadi beban tambahan yang menekan mereka. Menempuh pendidikan tinggi juga menjadi tantangan pertama mereka dalam menghadapi tekanan finansial sehingga menyebabkan stres dan akhirnya memicu gejala depresi.
3. Tekanan sosial
Masa kuliah memang menjadi waktu untuk menjalin hubungan baru dengan teman maupun pasangan. Namun, hal ini juga bisa menjadi sumber konflik dan perselisihan, mulai dari mengalami pertengkaran dengan teman sekamar, kehilangan kontak teman lama, bahkan masalah dalam hubungan romantis yang bisa membuatnya merasa tertekan.
Gejala Depresi yang Biasanya Dialami Mahasiswa
Ada beberapa gejala depresi yang umum dialami oleh mahasiswa, di antaranya sebagai berikut:
- Perasaan tidak berharga
- Merasa ketidakberdayaan, rasa bersalah dan keputusasaan
- Perubahan kebiasaan tidur dan nafsu makan
- Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup sendiri
- Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan
- Merasa kurang energi atau kelelahan
- Menggunakan obat atau minuman keras untuk mengatasi emosi atau stres
Cara Menghindari Depresi
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menghindari depresi:
1. Mengelola stres dengan baik
Stres merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan depresi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengelola stres dengan baik. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres adalah dengan tidur cukup, melakukan hobi yang disukai, hingga melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
2. Memiliki tujuan hidup yang jelas
Mahasiswa yang memiliki tujuan hidup yang jelas akan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk menjalani kehidupannya. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengatasi stres dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.
3. Membangun hubungan sosial yang positif
Hubungan sosial yang positif dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mahasiswa untuk merasa lebih bahagia. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk membangun hubungan sosial yang positif dengan teman, keluarga, atau orang-orang terdekat lainnya.
4. Menjaga kesehatan fisik
Kesehatan fisik yang baik juga dapat mendukung kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi seorang mahasiswa untuk menjaga kesehatan fisiknya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, berolahraga secara teratur, dan cukup tidur.
Baca Juga: Pertama Kali Jadi Anak Kost? Ini 13 Cara Mengatasi Kesepian
Mau Gratis Kost Sebulan? Booking Sekarang di Rukita!
Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk menghindari depresi adalah dengan tinggal di hunian yang nyaman dan berlokasi di kawasan strategis. Selain dapat terhindar dari kemacetan yang bisa memicu stres, tinggal di hunian yang bikin kita nyaman juga bisa meningkatkan mood sehingga membuat suasana hati selalu happy.
Nah, kalau kamu sedang mencari hunian yang nyaman, lokasinya strategis dekat ke kampus dan maupun tempat hangout, Rukita adalah jawabannya. Ada berbagai jenis hunian yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah, seperti kost dekat telkom university, kost dekat unair, kost dekat ugm, kost dekat binus alam sutera, kost dekat ui, hingga kost dekat unj.
Di Rukita semua ada dan lengkap untuk memudahkanmu, because you matter. Apalagi, nih, saat ini ada promo Ngekost Gratis di Rukita selama 30 hari yang bisa kamu nikmati. Persyaratannya mudah banget karena kamu hanya perlu melakukan booking unit Rukita pada periode 15 Desember 2023 sampai dengan 31 Januari 2024.
Menarik banget, kan? Yuk, langsung klik tombol di bawah ini untuk melihat Syarat dan Ketentuan promonya!
Cara Mengatasi Depresi
Ketika seorang mahasiswa mengalami depresi secara tidak langsung akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik, mental, hubungan interpersonal, hingga akademisnya. Ketika depresi, mereka juga mengalami akan peningkatan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.
Orang yang mengalami depresi biasanya akan mengalami berbagai gejala fisik, seperti sakit punggung, sakit perut, hingga nyeri sendi. Beberapa cara yang bisa membantu untuk cara mengatasi depresi pada mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Terapi
Ada beberapa jenis terapi yang dapat membantu seseorang mengatasi depresi, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi elektrokonvulsif (ECT). Dengan melalakukan terapi tersebut, penderita bisa mengembangkan keterampilan baru dalam mengatasi masalah.
2. Melakukan pengobatan
Depresi yang dialami oleh seseorang terjadi akibat senyawa kimia di otak. Dengan mengonsumsi obat yang diberikan dokter, hal tersebut dapat membantu seseorang meredakan gejala depresi untuk menyeimbangkan senyawa kimia tersebut.
Tentunya obat yang dikonsumsi tidak menimbulkan kecanduan. Hasil keseluruhan juga dapat terlihat setelah 2-3 bulan masa pengobatan.
3. Bantuan profesional
Apabila gejala depresi sudah sangat mengganggu, jangan takut untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Konselor atau psikolog dapat membantu penderita untuk memahami penyebab depresi dan mengembangkan cara untuk mengatasinya.
Artikel Menarik Lainnya:
- 8 Rekomendasi Florist Terbaik di Jakarta untuk Hadiah Berkesan | Bisa Dipesan Secara Online!
- Rooftop West, Cafe Rooftop di Jakarta dengan View Bagus dan Live Music
- Mengenal Metode Staking Crypto, Berikan Potensi Cuan di Tengah Ketidakpastian?
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang penyebab hingga cara menghindari dan mengatasi depresi bagi mahasiswa. Apakah kamu punya informasi lainnya terkait hal tersebut? Jangan ragu untuk bagikan di kolom komentar, ya!
Jangan lupa download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini