7 Masalah Kesehatan saat Mudik dan Cara Mengatasinya | Waspada agar Perjalanan Lancar!
Jangan sampai masalah kesehatan saat mudik mengusik Hari Raya!
Momen mudik selalu ditunggu-tunggu walaupun harus bermacet-macetan dan menempuh perjalanan jauh.
Di balik euforia mudik, pastikan untuk menjaga stamina dan kondisi tubuh supaya tetap sehat sampai tujuan. Sebabnya, ada beberapa masalah kesehatan saat mudik yang mudah menyerang pemudik.
Masalah Kesehatan saat Mudik yang Perlu Diwaspadai
Setelah dua tahun menghindari mudik demi mencegah penularan COVID-19, masyarakat kembali dipersilakan pulang ke kampung halamannya pada Idulfitri tahun ini.
Tentu saja, sambil tetap menjalani protokol kesehatan selama perjalanan. Karena, selain beberapa penyakit lainnya, COVID-19 masih menjadi masalah kesehatan saat mudik.
Berjam-berjam dalam kendaraan dengan AC selama perjalanan, kemacetan panjang, menggunakan fasilitas umum yang tidak higienis—seperti pada toilet umum—dan makanan yang kurang bersih dapat menjadi sumber masalah kesehatan saat mudik.
Oleh karena itu, waspadai beberapa penyakit berikut untuk dicegah selama kamu mudik.
1. Diare
Berlama-lama di jalan tentu menghabiskan banyak energi dan membuat perut cepat lapar. Hal ini menyebabkan kamu tergoda membeli makanan di pinggir jalan atau sembarangan mengambil camilan untuk bekal di perjalanan. Padahal, makanan-makanan tersebut belum terjamin kesehatannya dan memicu timbulnya diare.
Bisa saja, makanan dan minuman yang kamu beli sudah terpapar debu atau terkontaminasi bakteri dan kuman penyebab diare. Bahkan, kondisi makin parah kalau kamu tidak mencuci tangan dulu sebelum makan.
Akibatnya, kamu terkena diare dengan gejala-gejala, seperti perut kram, berulang kali ke toilet atau tidak tahan ingin buang air besar, demam, dan hilang nafsu makan. Bahkan, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan baik.
Cara mencegah:
- Bawa bekal sendiri yang cukup untuk perjalanan mudik. Dengan begitu, asupan makanan selama perjalanan terjamin kebersihan dan dapat diatur nutrisinya.
- Selalu sediakan hand sanitizer dan/atau tisu basah sebagai pengganti cuci tangan dengan air dan sabun selama perjalanan. Namun, jika memang sudah sangat kotor, tetap cuci tangan dengan air dan sabun.
- Pilih tempat makan yang bersih dan sebisa mungkin konsumsi makanan yang dimasak hanya pada saat dipesan.
- Hindari es batu, buah dan sayuran mentah, atau segala hal yang tampak kurang higienis dan telah terkontaminasi kotoran.
- Jika sudah terkena diare, lakukan pertolongan pertama dengan minum oralit untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang keluar. Kamu dapat membuat oralit sendiri dengan mencampurkan segelas air matang, dua sendok teh gula pasir, dan setengah sendok teh garam.
2. Flu
Flu terjadi ketika daya tahan tubuh menurun. Penyebab menurunnya imunitas tubuh, antara lain kelelahan karena perjalanan yang lama, kurang bergerak, dan kurang minum hingga dehidrasi.
Selain itu, suasana dalam perjalanan selama mudik yang ramai membuat kamu rentan tertular virus flu dari orang lain di sekitar kamu.
Akibatnya, kondisi tubuh kamu drop dan salah satu satu tanda awalnya adalah mengalami radang tenggorokan. Flu ini harus benar-benar kamu waspadai karena saat ini flu sudah menjadi gejala awal COVID-19.
Cara mencegah:
- Selalu mencuci tangan, lebih baik dengan sabun dan air mengalir, setelah memegang sesuatu atau mau makan.
- Perbanyak konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi,
- Hindari berada di dekat orang yang sering bersin, membuang ingus, atau batuk-batuk.
3. Mabuk perjalanan
Berjam-jam di jalan akan membuat kamu kelelahan dan meningkatkan risiko terjadinya mabuk perjalanan. Kondisi mabuk perjalanan terjadi karena otak menerima sinyal yang berbeda dari anggota-anggota tubuh yang lain.
Contohnya, sinyal didapat ketika kita seakan-akan melihat pepohonan sekitar bergerak saat dalam kendaraan, sedangkan otot dan sendi mengirim sinyal bahwa tubuh tidak bergerak.
Kondisi ini membuat otak “bingung” dan tidak bisa mengolah informasi, apakah tubuh bergerak atau sedang diam. Akibatnya, timbul mabuk perjalan.
Gejala mabuk perjalanan yang sering dirasakan, seperti pusing, kulit pucat, keringat dingin, gelisah, mual, dan muntah. Mabuk perjalanan memang tidak mengancam jiwa, tapi dapat menganggu aktivitas. Mudik kamu pun jadi terhambat.
Cara mencegah:
- Minum obat antimabuk sebelum melakukan perjalanan—boleh saat gejala muncul. Sebaiknya, obat ini diminum 1-2 sebelum perjalanan.
- Obat antimabuk dapat menyebabkan kantuk, jadi jangan diminum jika kamu mengemudi. Kalau kamu mengemudi, minta orang lain dulu untuk menggantikan kamu atau berhenti dulu sampai efek kantuknya hilang.
- Selama perjalanan, isap permen rasa mint atau jahe, minum air putih, serta konsumsi makanan ringan selama perjalanan, tapi batasi konsumsi makanan berminyak, pedas, dan asa.
- Jangan merokok atau minum minuman beralkohol.
- Hindari baca buku atau main hape dalam kendaraan yang sedang melaju.
4. Gangguan pencernaan (maag, sembelit)
Demi tidak bolak-balik ke toilet—yang sulit dijumpai dalam perjalanan mudik—pemudik seringkali sengaja membatasi makan dan minum. Akibatnya, lama-kelamaan akan kesulitan untuk buang air besar (BAB). Selain itu, duduk selama berjam-jam juga dapat memicu sembelit.
Mudik juga sering menyebabkan pola makan jadi tidak teratur. Makanan yang dikonsumsi juga jadi kurang bernutrisi, misalnya terlalu berminyak, terlalu pedas, asam, tinggi garam dan sodium. Akhirnya, muncul sakit maag selama perjalanan.
Cara mengatasi:
- Banyak minum air putih adalah cara paling ampuh mencegah sembelit. Sediakan selalu air putih di tas atau mobil kamu.
- Makan yang teratur dan bernutrisi. Cara ini juga untuk mengatasi sakit maag.
- Makan makanan tinggi serat, seperti meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan. Cara ini akan membantu melunakkan feses yang mengeras dan menyebabkan sembelit sekaligus melancarkan sistem pencernaan. Ingat, sayur dan buah-buahannya juga harus bersih, ya.
- Hindari kebiasaan menahan buang air kecil dan buang air besar. Transportasi umum seperti pesawat, kapal laut, dan kereta pasti menyediakan toilet, jadi tidak ada alasan tidak bisa ke toilet. Untuk mobil pribadi, setiap ada kesempatan berhenti di perjalanan, sengajakan diri untuk ke toilet.
- Untuk mengatasi gangguan lambung, konsumsi obat penghilang sakit maag, kalau bisa yang sudah diresepkan oleh dokter. Oleh karena itu, selalu bawa obat sakit maag sepanjang mudik.
5. Infeksi saluran pernapasan
Perjalanan panjang di tengah situasi yang ramai oleh kendaraan, debu, dan polusi, serta para pemudik rentan menimbulkan satu lagi masalah kesehatan saat mudik, yaitu infeksi saluran pernapasan.
Infeksi saluran pernapasan yang terjadi pada bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk bernapas, seperti hidung, telinga tengah, tenggorokan, pita suara, saluran ke paru-paru, hingga paru-paru.
Menurut Cleveland Clinic, ada dua tipe infeksi saluran pernapasan, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah.
Infeksi saluran pernpasan atas meliputi penyakit batuk pilek, radang tenggorokan, sakit telinga. Sedangkan, infeksi saluran pernapasan bawah adalah pneumonia dan brochintis.
Infeksi salulran pernapasan dapat disebabkan alergen, virus, atau bakteri, yang ditularkan melalui udara atau dari percikan ludah penderitanya.
Risiko penularan penyakit infeksi saluran pernapasan akan meningkat ketika kamu berada di tempat yang kotor akibat polusi dan debu. Tempat penuh keramaian sangat berisiko memberikan penyakit ini karena banyak yang berpotensi membawa virus dan bakterinya.
Tidak hanya di luar ruang, dalam ruang juga berisiko. Meski semua jendela kendaraan tertutup dari udara luar yang kotor, risikonya tetap tinggi jika ada penumpang yang menderita penyakit ini, sebab bakteri dan virus berputar-putar di situ saja.
Kelelahan karena perjalanan mudik juga dapat menjadi faktor pemicu infeksi ini sebab dapat menurunkan daya tahan tubuh. Turunnya imun tubuh membuat bakteri atau virus mudah menyerang kesehatan dan menyebarkan penyakit.
Cara mencegah:
- Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu timbulnya iritasi atau gatal, seperti es, makanan atau minuman yang terlalu manis dan yang pedas-pedas.
- Jaga daya tahan tubuh. Kalau perlu, konsumsi suplemen yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
- Gunakan masker untuk menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh. Jadi, pakai masker bukan hanya untuk menghindari COVID-19, ya. Namun, juga mencegah masalah kesehatan saat mudik.
- Jika menggunakan kendaraan pribadi, bersihkan bagian dalam mobil dan AC sebelum bepergian. Dan, jaga selalu bersih sepanjang jalan, sehingga sirkulasi udara dalam mobil selalu segar dan bersih.
- Pasang air purifier (alat penyaring udara) di mobil untuk membersihkan udara dari partikel debu, asap rokok, serta virus dan bakteri.
6. Infeksi saluran kemih
Perjalanan berjam-jam dan macet berkepanjangan sering membuat kita terpaksa menahan buang air kecil terlalu lama. Akibatnya, bisa timbul infeksi saluran kemih karena penumpukan bakteri di saluran kemih.
Ketika kita menemukan toilet umum, tidak semua toilet umum terjamin kebersihannya. Seringkali dudukan kloset yang kotor atau rusak, sampai air pembasuh yang keruh atau kotor. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi dan gatal-gatal di sekitar organ intim.
Gejala infeksi saluran kemih yang akan kamu alami seperti rasa pengen banget untuk kencing, tapi begitu sampai di toilet, tidak ada urine yang keluar. Warna urine juga menjadi gelap dan berbau menyengat.
Infeksi saluran kemih akan semakin berbahaya jika menyebar ke ginjal. Efeknya, menimbulkan demam dan sakit pada saluran kemih. Jika hal tersebut sudah terjadi, harus segera ke dokter untuk diberikan antibiotik.
Cara mencegah:
- Sempatkan buang air kecil sebelum memulai perjalanan atau ketika berhenti di tengah perjalanan (beristirahat).
- Pilih toilet umum dengan kloset jongkok karena kulit kamu tidak perlu bersentuhan dengan mulut kloset yang kotor.
- Jika terpaksa menggunakan kloset duduk, bersihkan dulu dudukan kloset dengan cairan disinfektan dan tisu. Kamu juga bisa melapisi lagi dengan kertas khusus untuk dudukan kloset yang bisa dibeli di toko obat atau apotek.
- Bawa air bersih dalam botol untuk membasuh organ intim.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai toilet umum.
7. Dehidrasi
Mungkin kamu tidak mendapat diare atau flu selama perjalanan mudik, tapi risiko dehidrasi tetap ada. Walaupun kamu hanya duduk di kendaraan, tidak berpanas-panasan, dan memakai AC, bukan jaminan tidak terserang dehidrasi.
Justru sebaliknya, berada di ruangan dengan AC selama 1 -2 jam saja sudah dapat mengurangi cairan tubuh sampai 100 cc. Air dalam tubuh kita berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Jika terserang dehidrasi, suhu tubuh akan meningkat secara ekstem karena kurang cairan. Apabila suhu tubuh lewat dari 40o Celsius, akan menyebabkan pingsan atau serangan stroke. Dehidrasi dapat terlihat dari kulit yang tampak mengering, keriput, dan ketika dicubit, tidak cepat kembali.
Cara mencegah:
- Konsumsi air sesuai yang dianjurkan, yaitu sekitar delapan gelas per hari.
- Siapkan air persediaan air mineral di kendaraan atau tas kamu. Sehingga, kamu tidak perlu berhenti berkali-kali atau mencari-cari penjual air untuk membeli air di tengah perjalanan.
- Jika kamu sering lupa minum, letakkan botol air minum di tempat yang mudah terlihat dan dijangkau.
Itulah tujuh masalah kesehatan saat mudik yang mungkin akan kamu temui dalam perjalanan. Mudik adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu setelah sebulan berpuasa. Kamu tentu ingin bersilaturahmi dengan saudara dalam kondisi sehat dam bugar.
Oleh karena itu, kamu harus menjaga stamina sebaik mungkin supaya terhindar dari masalah kesehatan saat mudik sehingga sampai di tujuan dengan selamat, baik mudik saat pergi maupun pulangnya.
BACA JUGA: Sedang Bersiap untuk Pulang Kampung? Catat 11 Tips Mudik Lebaran 2022 Berikut Ini!
Itulah 7 masalah kesehatan saat mudik dan cara mengatasinya. Bagaimana dengan kamu, apakah tahu penyakit lain yang mungkin jadi masalah kesehatan saat mudik? Atau, punya pengalaman mengetasi masalah kesehatan selama mudik?
Sharing, yuk, cerita kamu di kolom komentar di bawah ini!
Mencari kost gaya minimalis dengan harga Rp 1 jutaan di Jakarta? Rukita pilihan tepat! Tak hanya di Jakarta, Rukita tersebar di lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, Malang, dan Surabaya. Fasilitas kost yang setara apartemen akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah!
Agar cari kost lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!
Bagikan artikel ini