10 Mata Uang Terendah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Apa saja negara dengan mata uang terendah di dunia?
Mata uang terendah di dunia merupakan cerminan dari kondisi ekonomi dan politik negara yang bersangkutan. Nilai rendah suatu mata uang bukan hanya tentang angka di pasar valuta asing, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perekonomian dan kestabilan negara.
10 Mata Uang Terendah di Dunia, Apa Saja?
Dalam daftar berikut, kita akan menjelajahi sepuluh mata uang terendah di dunia, penyebabnya, serta dampak yang dihasilkan.
BACA JUGA: Cara Menukar Uang Rupiah ke Mata Uang Asing, Penting sebelum Traveling!
1. Mata uang terendah di dunia: Rial Iran (IRR)
Rial Iran merupakan mata uang dengan nilai terendah di dunia. Nilai tukar yang sangat rendah, 1 USD setara dengan 42.300 Rial Iran, terjadi karena ketegangan politik, sanksi internasional, serta inflasi yang tinggi. Pemerintah Iran telah mencoba mengendalikan nilai tukar, namun tantangan ekonomi yang kompleks tetap memengaruhi mata uang ini.
2. Dong Vietnam (VND)
Mata uang Vietnam, Dong, memiliki nilai rendah dengan 1 USD setara dengan 23.485 Dong Vietnam. Keterbatasan investasi asing, pertumbuhan ekspor yang lambat, serta regulasi yang ketat adalah beberapa faktor yang memengaruhi nilai rendah Dong.
Meskipun Vietnam telah mengalami pertumbuhan ekonomi, tantangan tersebut masih memengaruhi nilai mata uangnya.
3. Kip Laos (LAK)
Kip Laos memiliki nilai tukar 1 USD setara dengan 17.692 Kip. Faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi, serta utang luar negeri yang signifikan telah membuat nilai Kip menjadi rendah. Perekonomian yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global juga berdampak pada nilai mata uang ini.
4. Mata uang terendah di dunia: Leone (SLL)
Mata uang Sierra Leone, Leone, memiliki nilai rendah dengan 1 USD setara dengan 17.665 Leone. Wabah Ebola dan inflasi yang tinggi menjadi dua faktor utama yang memengaruhi nilai mata uang negara ini. Meskipun Sierra Leone telah berusaha pulih dari dampak wabah, tantangan ekonomi masih memengaruhi nilai mata uangnya.
5. Pound Lebanon (LBP)
Pound Lebanon memiliki nilai tukar 1 USD setara dengan 15.012 Pound Lebanon. Krisis perbankan, politik yang tidak stabil, tingkat pengangguran yang tinggi, serta inflasi yang signifikan adalah beberapa faktor yang mengarah pada nilai rendah Pound Lebanon. Krisis ekonomi dan sosial yang berkepanjangan telah merusak kepercayaan terhadap mata uang ini.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Keuangan atau Financial Goals?
6. Mata uang terendah di dunia: Rupiah Indonesia (IDR)
Rupiah Indonesia memiliki nilai yang cukup rendah, dengan 1 USD setara dengan 14.985 Rupiah. Pertumbuhan ekonomi yang cepat namun tidak merata, serta faktor-faktor demografi seperti populasi yang besar, telah memengaruhi nilai mata uang Indonesia.
7. Som Uzbekistan (UZS)
Mata uang Uzbekistan, Som, memiliki nilai rendah dengan 1 USD setara dengan 11.420 Som Uzbekistan. Meskipun telah melakukan reformasi ekonomi, pertumbuhan yang lambat, inflasi, pengangguran, serta korupsi tetap memengaruhi nilai mata uang ini.
8. Franc Guinea (GNF)
Franc Guinea memiliki nilai tukar 1 USD setara dengan 8.650 Franc Guinea. Meskipun memiliki sumber daya alam, inflasi tinggi dan pengungsi dari negara tetangga telah memengaruhi nilai mata uang Guinea. Faktor-faktor tersebut menghalangi pertumbuhan ekonomi yang stabil.
9. Guarani Paraguay (PYG)
Guarani Paraguay memiliki nilai rendah dengan 1 USD setara dengan 7.241 Guarani Paraguay. Meskipun memiliki sumber daya alam yang cukup, Paraguay menghadapi tantangan dalam bentuk inflasi tinggi, kasus penyelundupan narkoba, dan pencucian uang yang memengaruhi nilai mata uangnya.
10. Mata uang terendah di dunia: Shilling Uganda (UGX)
Shilling Uganda memiliki nilai tukar 1 USD setara dengan 3.741 Shilling Uganda. Potensi sumber daya alam seperti minyak, emas, dan kopi tidak sepenuhnya mampu mengatasi ketidakstabilan ekonomi, utang yang besar, serta kekacauan politik yang memengaruhi nilai mata uang Uganda.
BACA JUGA: 5 Penyebab Sri Lanka Bangkrut dan Alami Krisis Ekonomi, Kok Bisa?
Faktor Rendahnya Mata Uang Suatu Negara
Rendahnya mata uang suatu negara dapat disebabkan oleh berbagai faktor kompleks yang berhubungan dengan kondisi ekonomi, politik, sosial, dan eksternal. Nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh berbagai kekuatan pasar dan faktor-faktor fundamental yang berinteraksi.
Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan rendahnya nilai mata uang suatu negara:
Inflasi tinggi: Tingkat inflasi yang tinggi dapat menggerus daya beli mata uang, karena masyarakat memerlukan lebih banyak mata uang untuk membeli barang dan jasa yang sama. Inflasi yang tinggi dapat merendahkan nilai mata uang di pasar internasional.
Ketidakstabilan ekonomi: Ekonomi yang tidak stabil, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, defisit anggaran besar, dan rendahnya investasi, dapat menyebabkan ketidakpastian dalam mata uang. Investasi yang rendah dan kinerja ekonomi yang lemah dapat melemahkan nilai mata uang.
Defisit perdagangan: Jika negara mengimpor lebih banyak dari pada ekspornya, hal ini dapat menyebabkan tekanan terhadap nilai mata uang. Permintaan yang lebih tinggi terhadap mata uang negara lain (yang lebih sering digunakan untuk membayar impor) daripada mata uang nasional dapat merendahkan nilai tukar.
Ketidakpastian politik: Ketidakpastian politik, seperti perubahan pemerintahan yang tidak stabil, konflik internal, dan kebijakan yang tidak konsisten, dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap mata uang suatu negara. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan nilai mata uang.
Utang luar negeri yang tinggi: Jika suatu negara memiliki utang luar negeri yang besar dan kesulitan untuk membayarnya, hal ini dapat menurunkan kepercayaan investor dan berdampak pada nilai mata uang negara tersebut.
Intervensi pemerintah: Pemerintah kadang-kadang dapat berupaya untuk mempertahankan nilai mata uangnya dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing. Namun, jika intervensi ini tidak efektif atau tidak konsisten, hal ini dapat menyebabkan pelemahan nilai mata uang.
Ketidakpastian sosial: Faktor-faktor sosial seperti konflik etnis, demonstrasi massal, atau krisis sosial dapat membuat investor khawatir tentang kestabilan negara tersebut. Hal ini dapat merendahkan nilai mata uang.
Kurangnya investasi asing: Investasi asing dapat membantu mendukung nilai mata uang dengan meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut. Jika ada sedikit minat dari investor asing untuk berinvestasi dalam perekonomian negara, nilai mata uang dapat terpengaruh.
Ketidakseimbangan neraca pembayaran: Jika negara menghadapi masalah dalam neraca pembayarannya, misalnya memiliki arus keluar yang lebih besar dari arus masuk, ini dapat mengganggu nilai tukar mata uang.
Ketergantungan pada komoditas: Negara yang sangat bergantung pada ekspor komoditas (seperti minyak atau logam) dapat terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas di pasar internasional. Jika harga komoditas turun, pendapatan negara dan permintaan terhadap mata uangnya dapat menurun.
Krisis keuangan global: Krisis keuangan global dapat berdampak pada mata uang negara-negara di seluruh dunia. Investor mungkin mencari aset yang lebih aman, yang dapat mengarah pada pelemahan mata uang negara-negara yang terkena dampak.
Kinerja ekonomi global: Kondisi ekonomi global secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi di negara-negara utama, perdagangan internasional, dan kebijakan moneter global, juga dapat memengaruhi nilai mata uang suatu negara.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
- 7 Aplikasi Kelola Uang untuk Milenial, Praktis dan Ekonomis!
- 4 Rekomendasi Bar dan Lounge di PIK, Ada Phoenix Cocktail Bar!
- Cara Cek Status BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak | Nggak Perlu Datang ke Kantor!
Dampak dari mata uang terendah di dunia dapat berdampak luas pada ekonomi negara yang bersangkutan, termasuk daya beli masyarakat, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan.
Nilai rendah mata uang juga dapat memengaruhi reputasi dan hubungan ekonomi internasional suatu negara. Oleh karena itu, memahami penyebab dan dampak mata uang terendah memberikan pandangan yang lebih baik tentang dinamika ekonomi global yang kompleks.
Cari hunian yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget. Coba cek Apartemen Thamrin Residence.
Cari kost dekat telkom university, kost dekat unair, kost dekat ugm, kost dekat binus alam sutera, kost dekat ui, kost dekat unj? Di Rukita semua lengkap!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, atau kunjungi www.rukita.co. Mau cari info kost lainnya? Yuk, intip di Infokost.id!
Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini