·4 November 2020

Ingin Karier Meningkat? Ketahui 5 Cara Meminta Feedback Positif dari Bos dan Terapkan!

·
5 minutes read
Ingin Karier Meningkat? Ketahui 5 Cara Meminta Feedback Positif dari Bos dan Terapkan!

Nggak ada teguran bukan berarti boleh bersantai atau nggak perlu improve diri. Di mana pun manusia harus bisa jadi versi terbaik dirinya sendiri, kan? Apa lagi di dunia kerja, tuh, di mana persaingan sangat tinggi! Kalau mau mengamankan posisi, nih, sebaiknya kamu segera meminta feedback dari bos.

Kadang bosmu nggak tahu persis apa yang bawahannya lakukan, di sisi lain kamu juga perlu tahu apa kekurangan yang harus diperbaiki. Meminta feedback dari bos bisa membantu mereka untuk mengetahui apa saja ‘sumbangsih’ kamu ke kantor sekaligus meningkatkan diri agar kamu makin andal di bidangmu.

Meminta, mendapatkan, dan mampu menerapkan feedback bisa menjadi kunci jitu dalam kesuksesan karier. Kamu jadi mengerti ekspektasi mereka dan menghindari miskom juga hanya menghambat perkembanganmu!

5 Cara Jitu Minta Feedback Positif dari Atasan

Banyak karyawan takut meminta feedback atau meminta dengan cara yang salah sehingga hasilnya nggak sesuai. Makanya, yuk, baca artikel ini biar kamu tahu cara yang tepat minta feedback dari bos dan membangun karier dengan benar!

1. Minta di waktu dan tempat yang tepat

How Employers Can Encourage Healthy Eating at Work | by Mehmet Atesoglu |  Medium
Source: medium.com

Biasanya feedback memang diberikan saat diminta, namun, kamu juga harus melihat sikon saat memintanya. Jangan meminta feedback di tempat yang salah seperti ketika antre beli makan siang, saat acara kantor, atau ketika hal buruk terjadi di kantor.

Waktu yang tepat untuk meminta feedback yaitu di hari-hari yang tidak spesial atau buruk seperti di atas. Lalu minta lewat e-mail dan tanyakan kapan bisa melakukan meeting untuk meminta feedback. Jangan minta secara impulsif ketika berpapasan, ya!

Kasih tahu kalau kamu hanya perlu waktu 30 menit saja dan tujuan meeting itu. Beri tahu juga kalau tujuanmu adalah untuk memperbaiki performa kerja. Dijamin, deh, kalau mereka tidak diinterupsi dadakan pasti mereka bersedia dan lebih siap. Kalau e-mail nggak dibales, nih, beberapa hari kemudian beri e-mail follow-up. Bisa saja mereka sedang nggak mengeceknya, kan?

2. Siapkan agenda dan dokumen untuk feedback

Starting One-on-Ones With Your Boss - Email Template — Manager Foundation
Source: managerfoundation.com

Saat sudah dapat waktu untuk janjian, maka siapkan bahan untuk diskusi. Pastikan kamu hanya akan mendiskusikan 3-4 area spesifik saja biar nggak ke mana-mana. Hal ini bisa menyangkut proyek maupun kompetensi yang bisa mengembangkan skill.

Siapkan dokumen-dokumen yang menunjang juga, ya, siapa tahu kalian butuh review sehingga bisa mengeceknya dengan mudah. Jangan lupa untuk mencatat selama meeting agar kamu benar-benar bisa menangkap komentar dari manager atau supervisor-mu.

3. Siapkan pertanyaan yang tepat

How to Ask for Flex Time | Parents
Source: parents.com

Meeting biasanya berlangsung lama karena bahan pembicaraannya bisa saja ke mana-mana. Kamu sudah menyiapkan agenda dan bahan dokumen, namun kadang pertanyaan yang dibuat terlalu luas. Tanyakan pertanyaan yang jawabannya jelas dan bisa dilakukan (actionable).

Jangan tanya “Bagaimana saya?” atau “Apa kesalahan saya?”. Fokus kepada pertanyaan yang menyangkut masa depan agar kamu dan bos bisa fokus memikirkan kesempatan ke depan juga. Pertanyaan yang mengungkit masa lalu membuat suasana tidak nyaman.

Akan lebih positif bila konteksnya menjadi “Kamu lebih baik melakukan A jika ke depan dapat kesempatan B” daripada mendengar “Kamu kemarin salah, harusnya berbuat A”.

Contoh pertanyaan yang bisa disiapkan adalah:

  • Dari sudut pandang Anda, apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencapai ekspektasi proyek A?
  • Apa yang bisa saya lakukan ke depannya kalau mau berkembang?
  • Apa yang saya bisa lakukan lebih baik ke depannya saat melakukan (sebutkan proyek atau situasi)? unuk mencapai hasil yang lebih memuaskan?
  • Apa inisiatif yang Anda sarankan untuk saya persiapkan untuk proyek atau posisi tertentu?

4. Terapkan feedback!

How Do I Talk To My Boss About My Salary? - Wellspace
Source: wellspace.com

Banyak pegawai saat meminta feedback tidak dilaksanakan. Maka dari itu, saat meeting masih fresh, lakukan follow up dengan e-mail untuk memberikan garis besar aksi yang akan kamu lakukan untuk menonjolkan performa sesuai saran dan masukan si bos.

Buat goal bagi dirimu sendiri dengan target waktu, misalnya 30 hari, satu quarter bisnis, atau sampai tutup buku. Secara sadar, nih, terapkan segala hal yang tadi dibahas di dalam pekerjaanmu, dan catat apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan.

Sesudah melewati target waktu, kirim e-mail kepada bosmu dan beri tahu progress dan catatan penting dari perubahan yang sudah dilakukan ini. Kamu harus menunjukkan kepada bos kalau kamu mampu menerapkan perubaan yang disarankan terhadap kebiasaan di kantor yang bisa memberi kontribusi positif kepada kantor.

meminta feedback dari bos - rukita workpod deplu 11
Rukita Deplu 11

Sebelum masuk ke tips terakhir, nih, penulis mau bertanya apakah selama ini kamu kesulitan saat WFH dan bikin kamu jadi nggak produktif dan sering ditegur bos? Mungkin karena kondisi kost yang nggak nyaman, tuh!

Coba, deh, kamu cek Rukita dengan berbagai huniannya yang didesain sebagai hunian nyaman untuk beristirahat, bersosialiasi, bahkan saat WFH.

Kabar baiknya, tuh, sekarang ada unit-unit khusus bernama Rukita Workpod yang memiliki area khusus untuk bekerja. Unit ini juga pas digunakan untuk perusahaan yang ingin menempatkan pekerjanya di satu tempat yang sama dan aman! Cek langsung unit-unit Workpod, yuk?

ㅤㅤㅤㅤ

Atau ketik di browser kamu: bit.ly/rukita-work

5. Jadikan feedback sebagai proses berkelanjutan

How to Effectively Talk to Your Boss: 20 Do's and Don'ts
Source: careeraddict.com

Tujuanmu semestinya adalah menjadikan feedback sebagai proses berkelanjutan. Banyak perusahaan melakukan review tiap 6 bulan sekali dan hal ini menakutkan bagi banyak orang karena sebelumnya mereka nggak tahu kebiasaan buruknya apas aja.

Maka dari itu, buat meeting feedback sebelumnya, mungkin setiap 3 bulan, atau beberapa bulan sebelum review. Minta juga feedback di tiap akhir proyek. Feedback yang bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek dan diterapkan lalu dilaporkan bisa lebih mudah diterapkan daripada menunggu hanya 2 kali dalam setahun.

Kalau bisa menjadwalkan feedback sendiri, nih, kamu nggak akan terganggu oleh jadwal review formal kantor, maupun ketika nggak ada jadwal. Jangan ragu untuk minta feedback dari rekan kerja, klien, maupun vendor demi pengembangan kariermu dari semua sisi!


Meminta feedback dari bos memang mengintimidasi, sih, dan mungkin nggak semua orang berani. Jangan ragu, ya, karena ini demi kemajuanmu sendiri!

Apakah kamu sudah pernah minta feedback dari atasan selama ini? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Bagikan artikel ini