Cara Merawat 8 Tanaman Indoor Paling Populer | Mulai dari Sukulen sampai Monstera
Banyak orang kini memelihara tanaman indoor, baik berupa sukulen, kaktus, maupun tanaman hias lainnya. Banyak orang sering salah kaprah dalam merawat tanaman indoor sehingga membuat tanamannya mati.
Penjualan dan pembelian tanaman hias indoor, tuh, memang meningkat sejak pandemi Covid-19. Tetapi jangan hanya ikut tren dan coba-coba beli hingga membunuh tanamaan, dong. Kamu harus bisa merawatnya dengan sebaik mungkin dan artikel ini akan membantumu.
Selain faktor ‘tangan ajaib’, nih, kamu jiuga harus mengetahui bahwa beberapa tanaman indoor memiliki cara perawatan berbeda. Jadi, mari pelajari cara merawat tanaman indoor bersama di sini!
8 Cara Merawat Tanaman Indoor Berdasarkan Jenis
Walaupun tanganmu bukan tangan ajaib, nih, selama tekun dan mau memperhatikan dengan baik maka kamu pasti bisa merawat tanaman-tanaman di rumah. Jangan menyerah!
1. Sukulen
Sukulen membutuhkan cahaya, namun bukan cahaya langsung terutama kalau di dekat jendela. Meletakkan sukulen di dekat jendela bisa membuatnya terbakar. Kalau sukulen mulai meninggi atau melebar namun ada banyak rongga di antara daun, berarti sukulenmu kekurangan cahaya.
Tempatkan sukulen di dekat jendela menghadap selatan, atau setidaknya setengah hari saja tempatkan sukulen di area terbuka atau berjendela di sebelah timur. Kemudian putar tanaman secara mingguan agar tumbuhnya seimbang menghadap cahaya matahari.
Tumbuhkan sukulen di media berpasir yang bebas dari pengeringan. Sirami tanaman kalau media tanahnya sudah benar-benar kering saja. Jangan sampai media terlalu basah, ya, karena sukulen tidak suka media yang basah. Beri pupuk sekali setahun saja, tuh, biasanya sudah cukup.
2. Kaktus
Tanaman ini sangat trendi namun banyak orang sering gagal merawatnya. Sebenarnya tanaman ini tahan banting, kecuali kalau terlalu sering disirami dan diberi makan. Tanaman ini paling senang jika terkena banyak sinar matahari karena tempat asalnya memang berada di padang pasir.
Seperti sukulen, tuh, kaktus membutuhkan media berpasir dan kompos yang bisa mengeringkan diri. Tanaman ini harus di disirami air hujan yang agak hangat ketika tanahnya benar-benar kering. Ingat, jangan sirami ketika tanah masih lembap atau agak basah. Kaktus hanya perlu air yang cukup agar tidak layu.
3. Monstera
Tanaman ini sangat naik daun, bahkan ada yang menjual hingga Rp100 juta per tanaman! Maka dari itu kalau kamu punya monstera harus dirawat baik-baik, dong.
Monstera tumbuh paling subur dengan cahaya yang intens, cerah, dan terkena matahari secara langsung. Meskipun terkadang tidak terkena cahaya langsung pun mereka bisa bertahan.
Siram tanah monstera setiap 1-2 minggu sekali dan pastikan tanah benar-benar kering sebelum menyiramnya lagi. Semakin sering kamu menyiram maka tanaman ini juga harus semakin sering disirami. Sebisa mungkin pastikan ruanganmu tidak kering dan lembap, ya, karena tanaman ini suka kondisi lembap apalagi dengan suhu 18-30 derajat Celcius.
Tanaman ini cukup mudah untuk dirawat dan biasanya tidak terkena hama. Kalau ada hama muncul, segera tangani dengan menyemprotnya menggunakan minyak antihama dan secara rutin lap permukaan daunnya.
Kalau tanaman kekuningan dan memiliki bayang kehitaman, berarti kamu terlalu sering menyirami, tuh. Kalau daun keriting namun tetap hijau mungkin ada masalah pada akarnya maupun kedinginan.
Tanda-tanda penyakit lain yang dialami monstera adalah jika daun mulai berubah kekuningan dan menjadi kering pinggirnya. Hal ini mungkin karena kurang disirami atau tanah mengandung banyak garam. Kalau tanaman jadi layu saat tanah kering, maka tanaman kekeringan. Potong daun-daun yang layu atau ganti media tanam kalau tanaman terus-menerus layu.
4. Tanaman jenis pakis
Pakis terdiri atas berbagai bentuk dan ada yang cocok jadi tanaman indoor maupun tidak. Jenis pakis maidenhari, asparagus, dan pakis pedang bisa tumbuh di area dingin dan berbayang matahari seperti di dapur. Pakis jenis lain dapat tumbuh dengan subur di bawah sinar matahari yang cerah.
Sinar matahari yang sedikit bisa ditoleransi dengan bantuan cahaya buatan seperti lampu. Tanaman dapat terus tumbuh di suhu ruangan, namun mati jika berada pada suhu di bawah 10 derajat Celcius. Jadi jangan kelamaan ditinggal di ruangan ber-AC, ya!
Untuk kondisi tanah, nih, biarkan tanah tetap lembap dengan menyinarinya secara berkala dan rutin menggunakan air hujan yang hangat. Di udara hangat yang kering, tuh, pakis akan menipis agar daunnya tidak mengering. Sepanjang musim kemarau sebaiknya sirami pakis setiap dua minggu sekali.
5. Lidah mertua
Tempatkan tanaman di tempat yang terang, namun tidak terkena sinar matahari secara langsung. Cahaya matahari dalam bayangan membuat warna lebih cerah dan cantik. Lidah mertua tidak sulit untuk dirawat, kok, kamu bisa meninggalkannya selama beberapa bulan sebelum perlu disinari.
Tanaman ini sangat baik untuk ditempatkan di rumah karena membantu menyaring udara. Selain itu, tanaman ini bisa membantu mengontrol kelembapan.
6. Philodendron micans
Tanaman gantung ini juga sangat populer sekali akhir-akhir ini. Bentuk daunnya menyerupai sirih, walaupun tanaman ini bukan sirih. Penampilannya juga sangat cantik sekali saat digantung, cocok disandingkan dengan desain minimalis.
Tanaman ini suka terkena cahaya terang, namun tidak secara langsung dan lebih memilih berada di balik bayang-bayang. FYI, cahaya langsung akan membuat daunnya terbakar! Kalau jendelamu menghadap ke selatan, pastikan ada gorden atau jauhkan tanaman dari jendela.
Pholodendron juga bisa menoleransi kegelapan namun tidak bisa terlalu lama. Kalau daunnya mengecil dan jarang, nih, berarti tanaman kekurangan cahaya.
Sirami tanaman jika beberapa senti dari media tanam kering, namun jangan sampai tanah menggenang karena akarnya bisa membusuk. Lebuh baik sirami ketika media tanam benar-benar kering.
Pastikan kamu benar-benar menyiram media sampai ada air yang menetes di bawah. Kalau cuaca berubah dingin, kurangi frekuensi penyiraman.
7. Tanaman hoya
Hoya bisa dibilang adalah tanaman semi sukulen, maka dari itu jangan terkena cahaya langsung karena bisa membakar daun. Kebanyakan jenis hoya tidak bisa terkena cahaya secara langsung karena kondisi alami mereka tumbuh di antara pepohonan hutan. Jadi cahaya yang ada harus dalam bayangan juga, ya.
Hoya tidak memerlukan re-potting terlalu sering karena mereka tidak terlalu masalah kalau akarnya sedikit melintir. Pindah tanaman ini ke pot baru setiap 2-3 tahun sekali saja.
Menyirami hoya secara menyeluruh tidak menjadi masalah kalau campuran tanahmu bisa kering sendiri. Kalau media tanam terlalu berat, tuh, maka ada kemungkinan air menggenang di dalamnya.
Sirami tanaman sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenainya. Semakin sering terkena matahari, maka kamu harus makin sering menyiramnya. Sirami hoya sekitar 1-2 minggu sekali, tergantung dari intensitas cahaya.
Pastikan hoya tumbuh di suhu hangat (di atas 10 derajat Celcius) dan usahakan jangan sampai terlalu dingin karena secara alami dia tumbuh di negara tropis.
8. Tanaman karet kebo
Tanaman karet kebo atau karet merah ini cocok dengan suhu ruangan yang normal. Namun, mereka lebih senang udara yang sejuk, tidak terlalu panas, dan cenderung dingin. Selain itu, tanaman ini tumbuh subur di cahaya yang cerah namun agak jauh dari jendela. Jika tanaman terkena cahaya langsung terlalu lama maka daun bisa rontok dan layu.
Sirami tanaman jika tanah terasa kering saat dipegang. Pastikan semua air sudah menetes habis dari lubang-lubang di bawah pot. Tanaman akan busuk kalau terlalu basah saat musim yang lebih dingin. Beri pupuk setiap tanaman sedang tumbuh tiap kali kamu menyiramnya. Kemungkinan kamu hanya perlu menyiraminya 2-3 kali seminggu, kok.
Demikian cara merawat tanaman indoor paling populer tahun ini. Merawat tanaman tidaklah sesulit yang kamu kira, kan? Terpenting kamu harus benar-benar mengerti kondisi dari tanaman tersebut.
Tanaman indoor apa yang kamu miliki di rumah? Ayo, bagikan tips perawatannya di kolom komentar!
Bagikan artikel ini