9 Obat Generik yang Wajib Dimiliki oleh Anak Kost yang Tinggal Sendirian
Sebagai anak kost yang tinggal sendiri, kita harus bisa menjaga kesehatan dengan baik. Namun, terkadang sakit melanda dan kita harus sembuh atau meringankan penyakit sendirian. Punya obat-obatan pribadi itu wajib banget, setidaknya obat generik.
Ada beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat-obat sederhana atau generik. Kamu bisa membelinya di toko serbaada atau apotik umum tanpa resep dokter. Namun, gunakan obat seperlunya saja sebagai pertolongan pertama, ya.
Beberapa Obat Sederhana yang Wajib Dimiliki Anak Kost
Agar tidak merepotkan orang lain, nih, buat kamu anak kost sebaiknya mulai stok beberapa obat berikut ini.
1. Obat sakit kepala dan pereda rasa sakit
Salah satu penyakit yang paling sering kita alami adalah sakit kepala. Baik itu hanya sakit kepala biasa, migren, atau vertigo. Kalau vertigo, lebih baik pergi ke dokter saja karena harus ditangani secara khusus.
Untuk sakit kepala biasa, kamu masih bisa mengonsumsi sendiri. Simpan obat generik seperti parasetamol, aspirin, atau ibuprofen. Parasetamol lebih mudah ditemukan di mana-mana karena terkandung di banyak obat yang dijual bebas seperti Panadol.
Parasetamol, aspirin dan ibuprofen dapat digunakan untuk pereda sakit kepala, pereda nyeri, pereda nyeri haid, dan penurun demam (terutama parasetamol dan ibuprofen).
2. Obat flu
Ibuprofen dan paracetamol bisa membantu meredakan beberapa gejala flu, namun tidak ampuh untuk mengobatinya. Coba untuk menyimpan Dekongestan dan Ekspektoran di kostmu.
Dekongestan merupakan obat yang dapat meredakan penyumbatan di hidung dan tenggorokan yang disebabkan oleh flu, sinusitis, dan alergi.
Ekspetoran sendiri dikenal sebagai obat untuk mengencerkan dahak. Mengonsumsi obat ini dengan banyak air akan membantumu lebih mudah mengeluarkan dahak sehingga pernapasan pun lebih lega.
3. Obat alergi
Banyak orang yang memiliki alergi terhadap debu, makanan, ataupun serbuk bunga yang bisa membuat orang gatal-gatal ataupun batuk. Kalau kamu merupakan orang yang sering mengalami alergi, coba simpan antihistamin dan kortikosteroid topikal (obat oles).
Antihistamin yang paling sering dijual umum adalah Cetrizine. Cetirizine merupakan antihistamin generasi kedua yang tidak menyebabkan kantuk. Obat ini dijual dalam bentuk tablet, sirup, dan tetes. Kamu hanya perlu meminumnya sekali sehari saja.
Untuk salep, obat kortikosteroid topikal jenis Hydrocortisone adalah yang sering kamu temui di pasaran. Selain mampu meredakan gatal, obat ini dapat meredakan bengkak dan kemerahan akibat peradagangan alergi.
4. Obat diare
Sebagai anak kost yang sering beli makanan di luar, kamu sering terkena diare nggak, sih, karena makanan yang jorok? Maka dari itu kamu harus menyimpan obat diare untuk jaga-jaga.
Coba simpan obat yang mengandung Attapulgite seperti Entrostop dan Diapet. Attapulgite yang terkandung di Diapet dan Entrostip berfungsi memperlambat kerja usus besar sehingga dapat menyerap lebih banyak air. Hal ini membuat fesesmu menjadi lebih padat dan lama kelamaan sakit perutmu berangsur hilang.
5. Oralit
Setelah mengalami diare, biasanya kita akan mengalami dehidrasi. Kamu harus mengganti cairan dan mineral yang dikeluarkan ketika diare dengan meminum Oralit.
Oralit akan menggantikan elektrolit dan mineral yang hilang akibat diare dan muntah karena mengandung Glucose anhydrous, NaCl, Na bicarbonate, dan CaCl2.
Cara minumnya mudah banget, tinggal larutkan saja bubuknya dalam segelas air. Kita bisa minum Oralit sebelum ataupun sesudah makan. Obat ini akan bekerja 8-12 jam sesudah diminum, jadi kamu bisa minum setiap 4-6 jam sekali.
6. Obat maag
Banyak orang Indonesia yang memiliki penyakit maag, baik karena terlambat makan atau karena kadar asam di perut yang tinggi. Walaupun kamu selalu menjaga makanan, terkadang maag datang tak terduga.
Kamu bisa menemukan berbagai macam jenis obat maag di pasaran seperti Promag, Mylanta, dan Polysilane. Semua bisa kamu beli dalam bentuk tablet dan sirup.
Kalau kamu punya penyakit maag akut, konsumsi obat maag dengan resep dokter saja, ya.
7. Obat batuk
Anak kost juga sering kali terkena penyakit batuk. Jadi, kamu harus stok obat batuk di dalam kotak obatmu. Terdapat dua jenis sakit batuk, yaitu batuk kering dan batuk berdahak dengan penanganan yang berbeda.
Biasanya batuk berdahak menggunakan ekspektoran. Beli saja obat batuk OBH, Benacol, atau Vicks yang sesuai dengan jenis batukmu.
BACA JUGA: 15 Tips Mencegah Penyakit di Musim Hujan | Tetap Sehat dan Produktif!
8. Tolak Angin
Sebagai anak kost yang masih kuliah atau sudah bekerja biasanya sering kecapekan akibat begadang. Kalau sudah begitu kamu pasti sering masuk angin.
Jangan lupa selalu simpan Tolak Angin di kost untuk meredakan gejala penyakitmu sebelum menjadi penyakit lain yang lebih serius.
9. Obat antiseptik, kasa, plester
Luka bisa datang kapan saja tanpa kamu pernah tahu. Jadi, lebih baik berjaga-jaga daripada waktu kejadian malah infeksi.
Siapkan Betadine untuk mengeringkan luka ringan dan antiinfeksi. Jangan lupa Hansaplast serta plester dan kasa untuk menutupi luka saat kamu kembali beraktivitas.
Sakit saat sendirian memang sulit, namun dengan adanya beberapa obat sederhana ini kamu akan terbantu. Kini kamarmu lengkap memiliki berbagai macam obat dari obat batuk hingga paket P3K untuk luka. Kurang siap bagaimana lagi, nih?
Kalau nggak mau sendirian di kost, nih, sebaiknya kamu segera pindah ke Rukita. Semua unit coliving Rukita punya Community Associate yang akan membantumu mengatasi segala masalah. Membeli obat, AC kurang dingin, atau request jasa laundry? Bisa!
Kamu juga akan merasa aman di Rukita karena seluruh bangunan sudah disanitasi secara menyeluruh sesuai prokes WHO, semua staf telah divaksinasi, dan calon penghuni harus melakukan tes Covid-19. Dijamin #SafeAtRukita, deh.
Yuk, cek kost aman selama pandemi di Jakarta, Depok, Tangerang, atau Bekasi? Pilih sendiri unit Rukita yang sesuai bujet dan kebutuhanmu dengan klik tombol di bawah ini.
Atau ketik langsung link berikut di browser kamu: bit.ly/rukita-obat
Kamu sering terkena penyakit apa dan menyimpan obat generik apa di kost? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, ya.
Bagikan artikel ini