Waktu Ideal untuk Melanjutkan ke Jenjang Pernikahan Menurut Psikologi | Jangan Terlalu Lama Pacaran!
Bagaimana pacaran terlalu lama menurut psikologi?
Cinta dapat mempersatukan dua insan menjadi satu. Kisah cinta masing-masing orang pun tentunya berbeda. Ada yang berjalan mulus tanpa hambatan, ada pula yang penuh rintangan. Ada yang menjalani hubungan baru seumur jagung, ada juga yang berpacaran hingga bertahun-tahun lamanya.
Hubungan yang langgeng memang menjadi keinginan semua orang. Terlebih lagi, jika kamu merasa bahwa si dia merupakan pasangan yang tepat.
Namun sebenarnya, bagaimana pacaran lama menurut pandangan psikologi? Sebenarnya, berapa lama sih waktu ideal untuk berpacaran sebelum akhirnya menuju jenjang pernikahan? Simak penjelasannya di sini, yuk!
BACA JUGA: Pacaran Beda Agama? Ini 4 Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan!
Menurut Psikologi, Inilah Beberapa Alasan yang Menyebabkanmu Punya Hubungan Langgeng
Hubungan yang langgeng seringkali menjadi tolak ukur kesuksesan bagi para pasangan. Pasalnya, setiap orang menginginkan hal tersebut. Nah, hubungan yang langgeng tentu saja nggak terjadi begitu saja, melainkan melibatkan peranan dari masing-masing individu.
Menurut psikologi, ada beberapa alasan mengapa seseorang memiliki hubungan langgeng yang menyebabkan mereka berpacaran dalam kurun waktu lama. Berikut di antaranya.
1. Alasan pacaran lama menurut psikologi adalah saling percaya satu sama lain
Kepercayaan merupakan salah satu pondasi dalam suatu hubungan. Tanpa adanya kepercayaan, suatu hubungan seringkali nggak bisa bertahan lama. Nah, saling percaya satu sama lain tentunya akan membuat hubunganmu dapat bertahan.
2. Kasih sayang yang dimiliki satu sama lain
Kasih sayang dapat membuat kita merasa terhubung erat satu sama lain. Kasih sayang ini bisa ditunjukkan melalui beberapa hal, seperti berikut.
- Kemampuan untuk memvalidasi sekaligus mengekspresikan satu sama lain secara positif. Misalnya saja, kamu nggak segan untuk mengatakan “maaf” bila kamu merasa bersalah
- Kamu dan pasangan memiliki hubungan yang sehat, yakni saling berdiskusi dan melalukan usaha bersama untuk mempertahankan hubungan
- Berinteraksi secara positif. Misalnya, melakukan hobi, beribadah, serta memecahkan masalah bersama
3. Kamu dan pasangan saling menghormati dan memiliki komunikasi yang efektif
Percaya atau nggak, hubungan yang sehat dan bertahan lama itu nggak akan terjadi tanpa adanya rasa saling menghormati. Ini bisa dilihat dari bagaimana kamu dan si dia saling berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi yang nggak berlangsung baik seringkali diungkapkan melalui penilaian negatif, kritik, atau bahkan sarkasme secara berulang.
Nah, seorang pasangan yang memiliki komunikasi efektif dan bersifat membangun tentu saja tahu bagaimana harus memisahkan antara seseorang dan masalah yang dialami.
Sebagai conoh, sebisa mungkin ia tetap berusaha bersikap lembut pada pasangannya dan tegas pada masalah yang dihadapi.
4. Saling memberi support pada satu sama lain, alasan pacaran menurut psikologi
Alasan lain memiliki hubungan yang langgeng dan berpacaran dalam kurun waktu lama menurut psikologi yakni saling membantu dan mendukung satu sama lain, terutama pada masa-masa sulit.
Sejatinya, ‘ujian’ dari suatu hubungan itu bisa diuji melalui apakah kamu dan pasangan bisa saling mendukung atau tidak pada masa-masa sulit.
5. Kamu merasa bahwa dia tak tergantikan
Hubungan yang berlangsung lama juga bisa disebabkan karena kamu memiliki rasa bahwa dia nggak tergantikan. Ya, asosiasi tersebut memang menjadi salah satu aspek pembeda dari pacaran yang berlangsung lama dibandingkan dengan hubungan biasa.
Misalnya saja, kamu pasti akan merasakan kekosongan yang signifikan dalam kehidupanmu dan pasangan jika seandainya dia pergi meninggalkanmu.
Adakah Sisi Negatif dari Pacaran Terlalu Lama?
Merupakan hal yang wajar jika kamu menginginkan untuk berpacaran dalam waktu yang lama untuk lebih saling mengenal satu sama lain.
Hal ini mungkin juga menjadi pertimbangan agar kamu lebih yakin untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Tanpa disadari, kamu pun sudah menjalin hubungan dalam waktu yang sangat lama, misalnya, selama lima atau delapan tahun lebih.
Kendati demikian, bukan berarti bahwa pacaran lama selalu memiliki sisi positif, tapi juga ada sisi negatifnya, lho. Beberapa hal ini mungkin saja pernah kamu rasakan.
- Bisa menimbulkan gosip yang tidak menyenangkan
- Kamu dan pasangan bisa mengalami titik bosan. Tapi kalian nggak mau saling melepaskan
- Terlalu banyak berkutat pada urusan cinta
- Ditakutkan, nantinya tidak ada kepastian untuk melanjutkan ke jenjang lebih serius
- Jika kalian putus, kamu akan benar-benar susah move on. Tentunya, ini akan terasa sangat menyakitkan
BACA JUGA: 10 Tujuan Menikah Secara Umum dan Dalam Islam, Bukan Hanya Soal Cinta!
Lantas, Berapa Waktu Pacaran Lama yang Ideal Sebelum Menikah Menurut Psikologi?
Berapa lama waktu berpacaran memang merupakan pilihan bagi masing-masing pasangan. Terlebih lagi, jika kamu dan si dia ingin lebih saling mengenal satu sama lain sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Hubungan masing-masing pasangan tentu saja nggak bisa disamakan. Ada pasangan yang baru berpacaran sebentar lalu sudah yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Di sisi lain, juga ada pasangan yang sudah berpacaran sejak lama tapi belum berujung pada penikahan.
Hal ini pun tentu saja menjadi pertanyaan dari sebagian orang, sebenarnya adakah waktu ideal dari waktu pacaran lama sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan menurut psikologi?
Pada dasarnya, waktu yang dikatakan ‘ideal’ bagi pacaran yang berlangsung lama sebelum memutuskan untuk menikah menurut psikologi itu relatif. Akan tetapi, jika pacaran berlangsung sangat lama ini menjadi hal nggak baik.
Pasalnya, hubungan yang dijalin bisa berpotensi membuat salah satu pasangan merasa nyaman hanya dengan memegang ‘status’ pacaran saja. Sehingga, untuk melanjutkan ke tahap lebih serius pun mungkin saja belum terpikirkan.
Oleh karenanya, agar kamu bisa mendapatkan kepastian dalam suatu hubungan, perlu adanya toleransi waktu dalam berpacaran sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pada hubungan pernikahan.
Disebutkan bahwa, pacaran sebaiknya dilakukan lebih dari enam bulan dan nggak boleh lebih dari tiga tahun.
Senada dengan hal tersebut, pakar juga menyebut bahwa waktu ideal untuk pacaran lama sebelum memutuskan untuk menuju pernikahan, menurut psikologi sebenarnya juga relatif. Ini tergantung dari usia dan keadaan. Meski begitu, waktu yang dikatakan ‘wajar’ untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius adalah satu hingga tiga tahun.
Terkait dengan hal itu, ternyata ada penelitian yang mendukung hal tersebut, lho, yakni penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Emory University, Atlanta.
Penelitian menemukan bahwa mereka yang telah menjalin hubungan setidaknya selama tiga tahun sebelum memutuskan untuk beralih ke jenjang yang lebih serius, 39 persen lebih kecil kemungkinannya untuk bercerai dibandingkan dengan mereka yang memutuskan ke jenjang yang lebih serius dalam tahun pertama berpacaran.
Well, itulah beberapa informasi mengenai pacaran lama menurut psikologi. Memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan memang bukanlah merupakan hal yang mudah.
Namun sebaiknya, jika kamu telah berpacaran dalam kurun waktu yang lama, cobalah untuk memikirkan masa depan hubunganmu dengan si dia.
Caranya? Kamu bisa berdiskusi dengan pasangan mengenai mau dibawa kemana hubunganmu selanjutnya.
Jadi menurutmu, berapa, nih, waktu ideal berpacaran lama sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah? Share di kolom komentar, yuk!
Untuk kamu yang sedang cari kost di Sunter Agung, sudah tahu Rukita Green 21 Sunter Agung belum? Kost ini memililki fasilitas eksklusif, fully furnished, modern, dan pastinya strategis! Tonton video di atas room tour dan info selengkapnya, ya!
Mau cari kost Rukita di Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya? Agar lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store.
Mau tanya-tanya langsung tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!
Bagikan artikel ini