8 Fakta Peluncuran Crew Dragon-2 Kerja Sama antara NASA dan SpaceX | Babak Baru Penelitian Luar Angkasa
Pada tanggal 30 Mei 2020 lalu, kita menyaksikan salah satu peristiwa bersejarah di dunia, yaitu peluncuran roket kerja sama NASA dan SpaceX yang berisi dua astronot ke luar angkasa. Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan swasta membawa astronot NASA ke luar angkasa.
Yang sangat dibanggakan oleh Amerika kali ini adalah mereka menerbangkan astronot Amerika, menggunakan roket buatan Amerika di Amerika. Peluncuran ini menandakan keberhasilan Amerika dalam kancah dunia penerbangan luar angkasa.
Peluncuran sistem luar angkasa komersil ini memang dirancang untuk digunakan oleh manusia. Hal ini menurut NASA menunjukkan keungulan Amerika dalam misinya untuk memperluas eksplorasi manusia ke bulan dan Planet Mars.
Segala Hal yang Perlu Kita Ketahui tentang Peluncuran SpaceX dan Misinya di Luar Angkasa
Apa, sih, sebenarnya tujuan peluncuran ini? Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya. Simak fakta-fakta yang sudah Rukita kumpulkan terkait peluncuran roket NASA SpaceX ini.
1. Apa, sih, SpaceX?
Space Exploration Technologies Corp atau SpaceX adalah perusahaan manufaktur dirgantara atau aerospace dan transportasi luar angkasa. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta milik miliarder dunia Elon Musk.
SpaceX pertama kali didirikan di tahun 2002 dengan tujuan menurunkan harga transportasi luar angkasa agar manusia bisa mengkolonisasi Mars dengan lebih mudah. Wah, misinya cukup ambisius, ya? Hingga kini SpaceX telah mengembangkan beberapa roket dan pesawat luar angkasa tipe Dragon.
2. Apa saja pencapaian SpaceX selama ini?
SpaceX sudah melakukan beberapa hal yang mengagumkan. SpaceX merupakan perusahaan swasta pertama yang berhasil meluncurkan roket Falcon 1 berbahan bakar cair untuk sampai di orbit pada tahun 2008. Di tahun 2010, mereka perusahaan pertama yang berhasil meluncurkan, mengorbitkan, dan mengembalikan pesawat luar angkasa Dragon.
Mereka juga perusahaan swasta pertama yang mengirimkan pesawat luar angkasa ke International Space Station (ISS) di tahun 2012. Pada tahun 2015 Falcon 9 menjadi roket orbital swasta pertama yang melakukan pendaratan propulsive. Selanjutnya di tahun 2017 Falcon 9 juga jadi roket orbital yang dipakai ulang!
Nah, tahun 2020 ini, mereka menjadi perusahaan swasta pertama yang mengirimkan astronot NASA ke ISS dengan Dragon 2. Misi inilah yang nanti kita bahas. Sstt, itu baru segelintir prestasi mereka, ya, karena sebenarnya masih ada lebih banyak lagi!
3. Kapan roket NASA SpaceX Dragon 2 diluncurkan?
Peluncuran roket dijadwalkan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2020 lalu pukul 15.22 EDT. Jamnya bisa diubah, ya, kalau ada beberapa kendala sehingga SpaceX nggak bisa meluncur tepat waktu.
Namun, mereka juga menjadwalkan hari cadangan, yaitu Sabtu, 30 Mei 2020. Hari cadangan harus dibuat terkait masalah cuaca karena ada standar cuaca tertentu yang dibutuhkan, seperti angin di Florida dan lautan di Samudra Atlantik harus tenang.
Tujuh belas menit sebelum peluncuran, nih, NASA dan SpaceX mengumumkan bahwa peluncuran ditunda karena kondisi cuaca yang buruk. Maka, Falcon 9 meluncurkan kru Dragon Demo-2 pada Sabtu 30 Mei 2020 pukul 15.22 di Launch Complex 39A di NASA’s Kennedy Space Center, Florida. Sesuai jadwal, Crew Dragon sudah sampai di ISS tanggal 31 Mei 2020.
4. Siapa saja astronot yang dikirim?
Astronot yang dikirimkan dalam peluncuran kali ini adalah astronot veteran NASA, Robert Behnken dan Douglas Hurley. Mereka adalah kru pertama yang diluncurkan dari Amerika ke orbit. Sembilan tahun lalu, NASA berhenti memberangkatkan astronot dari Amerika, namun mereka biasanya memanfaatkan Soyuz roket Rusia.
Behken adalah komandan dari operasi gabungan ini. Dia bertanggung jawab atas beberapa aktivitas seperti pertemuan, docking dan undocking, serta kegiatan Demo-2 lain ketika pesawat merapat ke Space Station. Hurley adalah komandan bagi pesawat Demo-2. Dia bertanggung jawab untuk peluncuran, pendaratan, dan kembalinya pesawat.
Nantinya, tuh, ketika Behnken dan Hurley sudah berada di luar angkasam mereka membutuhkan waktu 19 jam sebelum bisa sampai di Space Station. Selama 19 jam itulah mereka akan mencoba sistem kapsul untuk mendapatkan data agar NASA bisa memberi sertifikat bahwa pesawat luar angkasa ini aman untuk manusia.
5. Apakah Crew Dragon?
Crew Dragon Demo-2 adalah pesawat luar angkasa reusable yang digunakan untuk membawa kedua astronot NASA ke ISS. Dragon 2 memiliki desain kapsul sehingga mirip Apollo. Kapsul ini menempel ke sebuah bagian yang dinamai trunk. Kapsul dan trunk ini memiliki tinggi sekitar 8,1 meter dan diamater 4 meter.
Fitur terbesar dari Dragon adalah layar sentuh besar di dalamnya yang sangat fungsional dan memanfaatkan teknologi user experience. Layar ini bisa digunakan untuk memantau sistem dan pesawat.
Rancangan pesawat ini modern sekali dan memprioritaskan kenyamanan para astronot. Kontrol pesawat akan disesuaikan dengan user experience, jadi diharapkan astronot bisa berinteraksi dengan pesawatnya. Tempat duduknya juga disesuaikan dengan tubuh astronot untuk meminimalisasi pegal-pegal.
6. Tujuan misi SpaceX dan NASA
Pesawat luar angkasa ini diluncurkan untuk dites apakah mampu membawa astronot ke luar angkasa hingga menjalankan operasi dengan lancar dan aman. Peluncuran ini adalah tahap akhir dari proses validasi.
Behken dan Hurley mengetes sistem kontrol lingkungan, display, kontrol, dan pendorong manuver dari Crew Dragon. Mereka akan mencoba melakukan penerbangan secara manual ketika mendekati ISS dan sesudah sampai di sana mereka menjadi anggota dari kru ISS. Mereka akan mencoba apakah pesawat ini bisa bertahan di angkasa selama 110 hari.
Nantinya mereka berharap Crew Dragon bisa meluncurkan 4 kru sekaligus dan membawa muatan seberat 220 pound. Ini akan memungkinkan peningkatan jumlah anggota kru di stasiun luar angkasa dan meningkatkan waktu untuk melakukan penelitian dalam lingkungan gravitasi micro dan kembali ke bumi.
7. Kepentingan AS dalam kerja sama ini
Misi ini penting bagi Amerika karena selama ini mereka memanfaatkan pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz yang memonopoli industri ini. Tarif yang diberikan makin lama makin mahal, NASA harus membayar dari 21 juta dolar di tahun 2008 per tempat duduk dan mencapai 91 juta dolar di bulan Oktober ini.
Sedangkan satu kursi di Crew Dragon diperkirakan seharga 55 juta dolar. Maka dari itu NASA akhirnya memutuskan membiayai penelitian SpaceX dan Boeing untuk mengembangkan pesawat luar angkasa untuk manusia. Program ini dinamakan Commercial Crew Program.
Jika pesawat dan sistem peluncuran ada di AS, maka NASA bisa lebih mudah mengaksesnya. Selain itu Soyuz hanya muat 3 orang, sedangkan Crew Dragon diperkirakan bisa memuat sampai 7 orang.
Kalau NASA bisa menerbangkan astronot lebih banyak, lebih murah, dan lebih lama, mereka bisa melakukan berbagai penelitian durasi panjang. Penelitian yang dilakukan antara lain adalah penelitian terhadap obat-obatan, ilmu material, astronomi, kedokteran, dan sebagainya.
8. Ambisi Elon Musk dan SpaceX
Kalau lolos tes, ya, maka semakin mendekati mimpi SpaceX dan Elon Musk untuk melakukan ekspedisi di bulan dan Mars. Selain itu dia juga ingin mengadakan ‘wisata’ luar angkasa.
Pada bulan Februari mereka mengumumkan bahwa telah menjual 4 kursi wisata luar angkasa kepada Space Adventures. Dia juga sudah menandatanagani kontrak dengan mantan direktur International Space Station.
Namun, keberhasilan Crew Dragon belum bisa diukur selama kedua pilot dan pesawat belum kembali ke bumi dengan selamat 110 hari lagi.
Mari berharap yang terbaik untuk misi peluncuran dan tes gabungan NASA dan SpaceX ini agar makin banyak penelitian bisa dilakukan. Pasti akan ada banyak hal menarik yang terjadi di atas sana, ya. Kamu pun bisa mengecek kegiatan para astronot ini via kanal YouTube NASA.
Kamu paling excited dengan pengembangan teknologi apa, nih? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar.
Bagikan artikel ini