Perlu Diwaspadai, Kenali Penyebab Panic Attack dan Cara Mengatasinya
Apa saja ciri-ciri panic attack?
Pernah mendengar istilah panic attack? Apakah kamu pernah merasa mengalami sendiri? Atau mungkin menyaksikan orang di sekitarmu mengalaminya?
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang panic attack supaya etika kamu mengalami atau menyaksikannya, kamu bisa menghadapi dengan tepat. Bahkan bisa mengatasinya sendiri.
Apa itu Panic Attack?
Panic attack atau serangan panik adalah rasa takut atau panik yang muncul tiba-tiba. Serangan ini dapat memicu reaksi fisik yang datang begitu saja. Panic attack bisa menjadi peristiwa yang menakutkan karena muncul tanpa sebab dan ancaman eksternal.
Menurut data dari Mayo Clinic Healthy Living, beberapa orang bisa mengalami panic attack satu atau dua kali saja seumur hidup. Bisa jadi setelah itu nggak akan terjadi lagi. Serangan panik mungkin hanya terjadi karena tekanan stres tertentu. Setelah permasalahan yang menyebabkan stres sudah selesai, serangan juga ikut hilang.
Tapi ingat, harus hati-hati juga karena jika serangan panik datang berulang, tiba-tiba, atau terjadi dalam waktu yang lama, kemungkinan ini adalah tanda-tanda kondisi yang disebut sebagai panic disorder.
Serangan panik tak membahayakan nyawa seseorang, tapi peristiwa ini bisa sangat menakutkan. Di tahap tertentu juga bisa memengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Meski begitu, ternyata panic attack masih bisa diatasi.
BACA JUGA: Jangan Didiamkan, Inilah 7 Cara Mudah dan Ampuh Usir Stres
Gejala dan Ciri-ciri Serangan Panik
Serangan panik bisa memiliki gejala yang berbeda di setiap orang. Tingkat gejalanya juga bervariasi. Dilansir dari Better Health Australia, panic attack bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam.
Namun, dampak fisik dan emosionalnya bisa bertahan hingga beberapa jam berikutnya. Setelah serangan panik mereda, orang yang mengalaminya akan merasakan kelelahan yang teramat sangat. Mungkin juga ditambah dengan pusing atau berkunang-kunang.
Jika salah satu atau beberapa gejala ini muncul, ada kemungkinan serangan panik sedang terjadi. Beberapa gejala yang berikut mungkin terdengar seperti sakit biasa, tapi yang harus diingat kalau satu atau beberapa gejala tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa ada pemicu atau penyebab yang jelas.
- Merasa terancam bencana atau bahaya
- Pikiran yang penuh kecemasan dan tidak rasional
- Takut kehilangan kontrol, menjadi gila, atau takut akan kematian
- Detak jantung yang sangat cepat
- Tiba-tiba berkeringat banyak
- Tremor atau kejang-kejang
- Kesulitan bernafas seperti ada sumbatan di tenggorokan
- Merinding terutama di lengan dan tangan
- Merasakan sakit yang teramat sangat pada dada, perut, atau kepala
- Pusing, vertigo, atau pingsan
- Mati rasa di sejumlah bagian tubuh atau seluruh tubuh
- Perasaan tiba-tiba bermimpi atau nggak berada di kenyataan
Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Tubuh?
Sebelumnya, kamu perlu mengenal respon tubuh yang disebut flight-or-fight. Respon ini terjadi ketika tubuh kita dihadapkan pada bahaya atau ancaman yang tiba-tiba. Saat situasi ini terjadi, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh untuk bereaksi.
Tubuh manusia yang terdiri dari berbagai zat, termasuk adrenalin, memicu respon fisik dengan spesifik. Seperti detak jantung yang meningkat, nafas makin memburu, dan darah mengalir ke otot untuk bersiap bertarung atau lari menghindar.
Panic attack terjadi ketika tubuh mengeluarkan respon flight-or-fight padahal tak ada ancaman apapun. Jadi, seseorang bisa saja mengalami serangan panik saat sedang melakukan kegiatan yang biasa saja, bahkan saat sedang bersantai. Misalnya saat menonton televisi, atau saat sedang tidur.
BACA JUGA: Hindari Burnout dan Stres selama WFH dengan 7 Tips Mudah Ini!
Penyebab Panic Attack
Reaksi fisik yang ditimbulkan karena panic attack memang muncul tiba-tiba. Namun sebetulnya ini bisa terjadi karena ada pemicu dari hal yang kadang nggak kita sadari., misalnya kondisi emosional.
Berikut ini beberapa contoh situasi emosional maupun fisik yang berpotensi menjadi pemicu terjadinya serangan panik. Bisa juga merupakan kombinasi dari beberapa faktor ini.
- Genetik, artinya ada sejarah anggota keluarga yang pernah mengalami panic attack atau panic disorder.
- Stres atau pressure yang disebabkan karena ada orang terdekat yang mengalami kematian atau menderita penyakit serius.
- Kejadian traumatis, misal pelecehan, kekerasan, atau kecelakaan.
- Perubahan besar dalam hidup seperti perceraian atau kehadiran bayi.
- Sejarah kekerasan pada masa kecil.
- Konsumsi kafein dan atau nikotin yang berlebihan.
- Aktivitas fisik yang terlalu berat. Misalnya workout atau olahraga yang diforsir, atau kelelahan yang teramat sangat.
- Perubahan lingkungan yang drastis. Bisa karena memasuki ruangan yang terlalu penuh, terlalu panas, terlalu lembab, atau terlalu dingin.
Komplikasi Serangan Panik yang Berlarut
Kalau serangan panik pernah terjadi dan tak segera diatasi, bisa menyebabkan komplikasi. Panic attack dapat berkembang menjadi panic disorder. Ketika sudah berlarut-larut bisa memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan.
Awalnya bisa disebabkan karena ketakutan akan mengalami serangan panik lagi. Jika terjadi dalam waktu lama, bisa membuat seseorang menjalani hidupnya dengan dibayangi ketakutan terus-menerus. Panic attack yang tak segera diatasi bisa menyebabkan banyak permasalahan kehidupan, seperti berikut ini.
- Munculnya fobia spesifik seperti ketakutan berkendara atau ketakutan keluar rumah
- Sering muncul gejala penyakit atau membutuhkan pengobatan karena keluhan fisik
- Menghindari kehidupan sosial
- Permasalahan di lingkungan kerja atau sekolah
- Mengalami depresi, anxiety, atau gejala psikiatris lainnya
- Berisiko lebih tinggi untuk memiliki pemikiran suicidal
- Penggunaan alkohol atau substansi lain secara berlebihan
- Permasalahan keuangan.
Cara Mengatasi Panic Attack saat Terjadi pada Diri Sendiri
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan panik apabila terjadi pada diri sendiri. Berikut ini cara mengatasi panic attack yang dapat kamu lakukan.
- Hindari bicara pada diri sendiri seperti “Jangan panik, jangan panik”
- Ingatkan dirimu sendiri bahwa gejala panic attack memang tidak nyaman, tetapi tidak akan membahayakanmu.
- Fokuskan perhatian pada sesuatu di luar tubuh dan gejala yang dialami. Misalnya, alihkan perhatianmu dengan menghitung mundur dari 100, mengingat lirik lagu atau fokus pada pemandangan dan suara di sekita
- Jangan langsung berusaha lari dari situasi atau lokasi di mana kamu mengalami panic attack. Duduk tenang dan biarkan gejalanya berhenti.
Cara Mengobati dan Mencegah Panic Attack
Sama halnya dengan penyebab serangan panik yang bisa berbeda-beda di setiap orang, pencegahan dan pengobatannya juga berbeda. Belum ada obat atau cara yang pasti, tapi ada beberapa rekomendasi ini mungkin bisa membantu.
- Keluhan fisik seperti diabetes atau hyperthyroid, segera cari obat untuk penyakit tersebut. Hal ini seharusnya bisa mencegah serangan panik terulang lagi
- Psikoterapi, termasuk terapi cognitive behaviour
- Terapi biofeedback
- Meningkatkan teknik manajemen stres
- Latihan teknik pernapasan yang baik
- Relaksasi seperti meditasi dan yoga
- Belajar kemampuan problem-solving
- Mengubah gaya hidup jadi lebih teratur, termasuk latihan fisik, jam tidur, dan pola makan.
Itulah penyebab dan cara mengatasi panic attack yang bisa kamu lakukan. Punya cara lainnya? Coba share di kolom komentar, yuk.
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini