·28 April 2022

8 Penyebab Rambut Rontok, Tipe, dan Cara Efektif Mengatasinya

·
8 minutes read
8 Penyebab Rambut Rontok, Tipe, dan Cara Efektif Mengatasinya

Rambut rontok dapat disebabkan oleh beberapa hal. Cari tahu penyebab dan cara-cara untuk mengatasinya berikut ini!

Setiap orang sering langsung gelisah begitu melihat rambutnya rontok walaupun hanya beberapa helai. Rambut rontok memang bagian dari kehidupan sehari-hari.

Namun, rambut yang terjatuh ditakutkan akan menimbulkan kebotakan pada kepala. Untuk mengatasi rambut rontok, kenali dulu gejala dan penyebabnya sebelum terlambat.

Siklus Rambut

siklus rambut rontok
Source: Freepik/cookie_studio

Kerontokan rambut, menurut Clevelandclinic.org, adalah bagian dari keseimbangan alami—ada rambut yang rontok, ada juga yang mulai tumbuh. S

etidaknya, mengutip Cosmopolitan.com, 1 dari 3 wanita akan mengalami kerontokan dan volume rambut yang berkurang pada beberapa titik dalam hidupnya. Oleh karena itu, jumlah kerontokan sekitar 50 – 100 helai rambut per hari masih tergolong normal.  

Rambut di kepala sebenarnya memiliki masa tumbuhnya sendiri. Setiap helai rambut, melansir dari Healthline, mengalami tiga siklus dalam pertumbuhannya di kepala kita, yaitu:

1. Anagen: Fase pertumbuhan

Fase pertumbuhan rambut aktif yang umumnya berlangsung antara 3 – 5 tahun, bahkan ada yang sampai 7 tahun. Selama fase ini, rambut tidak akan berhenti tumbuh sehingga dapat menjadi lebih panjang dan tebal. Sekitar 90% rambut di kepala kamu saat ini berada pada fase anagen.

2. Katagen: Fase transisi

Fase transisi ketika pertumbuhan serat rambut melambat. Rambut juga terpisah dari bagian bawah folikel rambut, tapi tetap berada di tempatnya selama hari-hari terakhir pertumbuhannya. Fase katagen hanya berlangsung 10 hari – 3 minggu dan hanya meliputi 5% dari rambut keseluruhan.

3. Telogen: Fase istirahat

Selama fase ini, rambut tidak tumbuh, tapi tidak juga rontok. Namun, rambut baru mulai terbentuk dan rambut lama terdorong ke permukaan kulit. Fase telogen biasanya berlangsung sekitar 3 bulan dan terjadi pada 10 – 15% dari keseluruhan rambut.

4. Eksogen: Fase pelepasan

Fase ini pada dasarnya perpanjangan atau bagian dari tahap telogen. Saat inilah, rambut rontok dari kulit kepala.

Dalam kondisi normal, rambut yang rontok ketika keramas dan menyisir adalah rambut yang berada dalam fase ini. Fase eksogen dan berlangsung sekitar 2 – 5 bulan dan rambut baru sudah tumbuh saat rambut lama rontok.

Siklus tersebut terjadi berulang kali sepanjang hidup kita. Dan, setiap orang memiliki waktu siklus yang berbeda, sehingga lama pertumbuhan rambut juga berbeda.

BACA JUGA: 7 Cara Memanjangkan Rambut dengan Cepat | Nggak Harus ke Salon!

Tipe Rambut Rontok

Source: Freepik/diana.grystku

Secara umum, ada tiga tipe kerontokan rambut, yaitu:

1. Anagen effluvium

Kerontokan ini terjadi selama fase anagen (pertumbuhan) dan disebabkan oleh obat-obatan yang meracuni helai rambut yang sedang tumbuh. Contoh anagen effluvium adalah kerontokan karena kemoterapi.

2. Telogen effluvium

Nah, ini adalah tipe kerontokan yang paling banyak terjadi. Tipe ini terjadi ketika rambut di fase telogen atau telah tumbuh.

Setelah beberapa lama, terjadi peningkatan jumlah helai rambut dan akan memasuki fase pelepasan. Kerontokan masih dianggap normal jika jumlahnya hanya 50-100 helai. Lebih dari itu, berarti ada masalah pada rambut kamu.

3. Androgenetic alopecia

Tipe ini sering disebut juga kebotakan (pada pria dan wanita). Kebotakan terjadi seiring bertambahnya usia seseorang dan seringkali karena keturunan (bawaan atau genetik).

Laki-laki cenderung kehilang rambut dari pelipis dan atas kepala. Sedangkan, alopecia pada wanita membuat rambut jadi lebih tipis di seluruh kepala.

Penyebab Rambut Rontok

Source: Freepik/gpoint dtudio

Berikut beberapa hal yang menyebabkan rambut rontok, dari stres hingga masalah usia.

1. Ketidakseimbangan hormon

cara mengatasi rambut rontok
Source: Pexels.com

Ketika hormon tubuh sedang tidak seimbang, timbul gangguan kesehatan dan kecantikan, mulai dari jerawat hingga penambahan berat badan. Hormon berperan besar mengatur siklus pertumbuhan rambut.

Estrogen (hormon wanita) adalah hormon yang ‘ramah’ rambut dan membantu menjaga rambut tetap tumbuh dalam jangka waktu yang optimal. Ada juga endrogen (hormon) pria yang tidak ‘ramah’ rambut dan dapat memperpendek siklus pertumbuhan rambut.

Kelainan yang disebut Sindrom Ovarium Polikistik akan menimbulkan gangguan hormon endokrin dan mengakibatkan kelebihan androgen. Androgen berlebih dapat menyebabkan kerontokan rambut.

2. Stres

stres
Source: Pexels.com

Rambut rontok karena stres bukan mitos belaka. Stres dapat meningkatkan kadar androgen (hormon pria) dalam tubuh, yang akhirnya bisa menyebabkan rambut rontok.

Stres juga dapat memicu masalah kulit kepala (ketombe), mengganggu kebiasaan makan, dan mengacaukan sistem pencernaan. Semua hal tersebut tentu berdampak negatif pada rambut.

3. Kekurangan zat besi

makanan zat besi
Source: jovee.id

Salah satu penyebab paling umum kerontokan rambut adalah kekurangan zat besi. Zat besi berperan penting untuk produksi protein pada sel rambut. Tanpa protein, helai rambut menjadi sangat rapuh.

4. Gangguan kelenjar tiroid

penyebab rambut rontok
Source: alodokter.com

Kelenjar tiroid berfungsi untuk membantu mengatur metabolisme tubuh dengan mengontrol produksi protein dan penggunaan jaringan oksigen.

Protein dan oksigen adalah dua unsur yang memengaruhi kesehatan helai rambut. Jadi, ketidakseimbangan tiroid dapat memengaruhi kondisi rambut.

5. Kekurangan vitamin B12

viramin b12
Source: sociolla.com

Kurang asupan vitamin B12 dapat membuat kamu sering merasa lelah dan kurang energi. Selain itu, kandungan vitamin B12 dalam tubuh yang cukup akan memengaruhi kesehatan sel darah merah.

Seperti yang sudah diketahui, sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, termasuk helai rambut. Jadi, kekurangan vitamin B12 akan menurunkan kesehatan sel darah merah kamu.

Dampaknya, asupan oksigen ke jaringan-jaringan tubuh juga menurun, membuat kesehatan rambut kamu menurun dan menimbulkan kerontokan.

6. Penurunan berat badan yang drastis

turun berat badan
Source: Pexels.com

Diet untuk menurunkan berat badan boleh saja, tapi sebaiknya dilakukan dengan terukur sehingga berat turun bertahap. Berat badan yang turun secara drastis  dalam waktu singkat justru membuat tubuh kekurangan nutrisi.

Kandungan nutrisi yang cukup tidak hanya untuk kesehatan tubuh. Nutrisi yang baik juga penting untuk pertumbuhan dan kesehatan rambut. Tanpa nutrisi yang cukup, rambut akan gagal tumbuh dan malah mengalami kerontokan.

7. Usia

penyebab rambut rontok nenek
Source: Pexels.com

Rambut rontok umumnya sering terjadi pada wanita menjelang dan setelah menopause. Rambut kita juga menua dan kondisinya menurun.

Selain itu, pada menopause, terjadi perubahan hormon yang dapat meningkatkan kerontokan. Untungnya, pengaruh hormon tersebut akan hilang setelah 6 bulan (dari awal menopause).

Namun, jika kerontokan tidak berhenti, rambut makin menipis, dan kulit kepala mulai terlihat, atau rambut rontok terjadi di ubun-ubun, segera konsultasi ke dokter. Hal tersebut dapat dikarenakan alopecia. Hal ini dapat diobati.

8. Alopecia

alopecia
Source: alomedika.com

Umumnya, kerontokan terjadi ketika helaian rambut terlepas dari kulit kepala dan akan digantikan oleh helaian yang baru. Sedangkan, pada orang yang menderita alopecia, rambut terjatuh dan berhenti tumbuh. Jadi, tidak ada rambut baru yang akan menggantikan rambut lama.

Alopecia terdiri dari beberapa macam, tergantung penyebabnya. Ada alopecia karena penyaakit autoimeun. Ada juga alopecia karena genetik atau yang diturukan. Pada akhirnya, alopecia ini akan membuat penderitanya mengalaman kebotakan.

Cara Mengatasi Rambut Rontok

cara mengatasi rambut rontok
Source: Freepik/freepic.diller

Nah, sudah tahu, kan, penyebab kerontokan? Berikut cara mengatasinya

1. Cari tahu sumber masalahnya

cara mengatasi rambut rontok.jpg 2
Source: Pexels.com

Kerontokan rambut tidak terjadi dalam semalam. Adanya siklus pertumbuhan rambut berarti dibutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk rontok setelah ada pemicunya.

Jika setelah tiga bulan terjadi kerontokan berlebihan, segera temui dokter. Mungkin ada faktor mendasar yang perlu ditangani.

Kabar baiknya, abila belum parah, rambut akan mulai tumbuh seperti biasa setelah kondisi dalam tubuh diperbaiki.

2. Ganti pola makan

makan
Source: Pexels.com

Tingkatkan asupan protein. Helai rambut terbuat dari protein sehingga penting mencukupi asupan harian yang kaya protein. Sertakan setidaknya satu porsi protein seukuran telapak tangan (120g) saat sarapan dan makan siang.

Karbohidrat kompleks sangat penting. Makanan dengan karbohidrat kompleks memberi energi yang dibituhkan oleh tubuh.

Pilih juga camilan mengandung karbohidrat sehat, seperti buah segar atau biskuit gadum jika jarak antara makan besar pertama dan kedua sekitar empat jam. Jarak lebih dari empat jam menurunkan energi yang tersedia untuk sel-sel rambut.

Meski demikian, jika kehilangan rambut karena stres atau penyakit, mengubah yang kamu makan tidak akan memperbaikinya. Konsultasikan ke dokter untuk mencari cara lain.

3. Konsumsi suplemen

vitamin
Source: Pexels.com

Kebutuhan nutrisi pada rambut dapat dibantu dengan mengonsumsi suplemen. Suplemen akan meningkatkan kadar vitamin dan mineral pada helai rambut kamu. Meski demikian, konsumsi suplemen harus dibarengi dengan pola makan yang sehat juga untuk mendapat manfaat penuh.

Pilih suplemen yang mengandung zat besi, vitamin C, vitamin B12, vitamin D3, tembaga, , seng, selenium, dan asam amino esensial—L-Lysine dan L-Methionine.

4. Rutin memijat rambut

cara mengatasi rambut rontok 3
Source: Pexels.com

Memijat rambut akan mendorong kesehatan kulit kepala karena merangsang aliran darah ke daerah tersebut. Tambahan minyak rambut membantu membuat rambut lebih kuat dari akarnya.

Hasilnya, memperkuat dan melindungi folikel dan helai rambut, menyehatkan kulit kepala, dan membuat rambut tumbuh lebih sehat. Minyak rambut yang dapat digunakan antara lain minyak esensial lavender, rosemary, peppermint, dan tea tree.

5. Lebih cerdas dalam menata rambut

merawat rambut
Source: Pexels.com

Mengikat rambut dengan model kuncir kuda (ponytail) memang terlihat keren, tapi dapat membuat stres batang rambut dan menyebabkan kerontokan. Hindari gaya penataan rambut yang membuat ketegangan pada batang rambut.

Hindari juga menggunakan krim penata rambut dan bahan-bahan kimia pada batang rambut, serta penggunaan alat-alat elektronik dengan pemanas. Jadi, bye-bye dulu pada pewarnaan rambut, hair dryer, dan catok sampai rambut sehat.

merawat rambut
Source: Pexels.com

Itulah cara-cara untuk mengatasi dan mencegah kerontokan rambut yang mudah kamu jalani sehari-hari. Ingat, ya, kerontokan masih dibilang normal kalau jumlah rambut yang jatuh maksimal 100 helai.

Jika kamu merasa kehilangan lebih banyak rambut dari biasanya, coba cari penyebab dan disarankan menemui dokter untuk berkonsultasi pilihan pengobatan terbaik. Dalam banyak kasus, rambut akan kembali normal setelah dokter merawatnya.


Kerontokan rambut memang tidak menyenangkan. Apakah kamu pernah mengalaminya? Bagaimana cara kamu mengatasinya saat itu? Yuk, bagi-bagi tips atasi kerontokan rambut untuk pembaca lainnya di kolom komentar.

Kalau kamu mau tinggal di kost yang sudah pasti lengkap, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, kost Rukita jawabannya! Rukita tersebar di lokasi strategis Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya dengan harga sewa mulai 1 jutaan saja.

Penasaran ingin lihat seperti apa kost yang #SenyamanDiRumah? Tonton video di atas, ya!

Temukan kost idamanmu dengan aplikasi Rukita yang bisa kamu unduh via Google Play Store atau App Store. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.

Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!

Bagikan artikel ini