Pierre Tendean: Kisah Cinta, G30S, hingga Hari Kesaktian Pancasila
Pierre Andries Tendean adalah seorang perwira militer Indonesia yang dianggap sebagai Pahlawan Revolusi. Penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) Anumerta melekat pada diri Tendean. Tendean lahir pada 21 Februari 1939 dan gugur 1 Oktober 1965 di usia 26 tahun.
Karir militer Tendean dimulai ketika dirinya menjadi intelijen dengan tugas menyusup ke Malaysia sehubungan dengan konfrontasi Tanah Air dengan Malaysia. Lantas pada April 1965, Tendean mendapat promosi menjadi Letnan Satu dan bertugas sebagai ajudan Jenderal Besar TNI.
Untuk mengenal lebih lanjut tentang sosok Pierre Tendean, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kisah cinta pilu Pierre Tendean dan Rukmini
Berbicara tentang Pierre Tendean, selain sisi militernya, apakah kamu ingat dengan kisah cinta luar biasanya dengan Rukmini? Rukmini merupakan kekasih Tendean yang harus bersabar dengan segala pilu dalam kisah cinta mereka.
Pertemuan pertama kali dengan Rukmini pada tahun 1963 di Medan. Perawakan Tendean yang tampan Asia-Eropa, ramah, dan disiplin membuatnya memperoleh popularitas di antara gadis-gadis sewaktu masih menjadi Taruna. Namun, hatinya sudah mantap betul dengan gadis asal Medan, Rukmini.
Seorang sahabat Tendean mengajak ke rumah Chaimin ketika ia mendapat tugas sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2 Kodam Bukit Barisan. Dari sinilah pertemuannya dengan Rukmini dimulai dan berlanjut yang mana Rukmini adalah anak gadis Chaimin.
Meski usia keduanya terpaut cukup jauh dan Tendean lebih tua 8 tahun, tak membuat keduanya gusar ataupun ragu. Tendean dan Rukmini menjalin hubungan jarak jauh, lantaran dirinya sudah tidak dinas di Medan, sedangkan Rukmini mesti menyelesaikan pendidikan SMA-nya.
Hubungannya dengan Rukmini sejak 1963 tersebut membuat Tendean memantapkan hati melamar Rukmini pada 1965. Pernikahan sudah terencana pada November 1965, namun sayangnya, pada momen lamaran itu pula menjadi pertemuan terakhir keduanya.
Gerakan 30 September, 2 bulan penantian pernikahan yang hancur
Dua bulan sebelum hari-H pernikahan dengan Rukmini, Pierre Tendean menjadi salah satu korban tewas pada Gerakan 30 September (G30S). Momen pernikahan bahagia, persiapan yang sudah matang, harus hancur karena keadaan tersebut.
Tidak mudah bagi Rukmini menerima takdir yang cukup pilu menimpa kekasihnya. Setidaknya, butuh 5 tahun baginya merelakan kepergian Tendean. Hingga pada 1972, Rukmini menikahi pria lain dan menutup rapat kenangannya bersama Tendean sampai akhir hayat.
Malam 30 September 1965, pasukan G30S mendatangi kediaman Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution. Tendean yang tengah tertidur mendengar keributan dan suara tembakan, lantas berlari ke bagian depan rumah. Nahas, Tendean dikira Nasution karena kondisi gelap, kemudian oleh pasukan G30S ditangkap.
Malam itu belum berakhir, Tendean dibawa ke sebuah rumah di sekitar daerah Lubang Buaya, Kawasan Pondok Gede, bersama 6 perwira tinggi lainnya. Peluru ganas sengaja dilepaskan ke arahnya, ia tewas dan jasadnya dimasukkan ke dalam sumur tua bersama jasad-jasad perwira lainnya.
BACA JUGA:
- Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022, Sejarah hingga Link Download Twibbon
- 5 Fakta dan Sejarah di Balik Misteri Lawang Sewu yang Harus Kamu Tahu
- 5 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Taman Ismail Marzuki, Wisata Edukasi Instagramable!
Pierre Tendean dan Hari Kesaktian Pancasila
Setiap tanggal 1 Oktober menjadi peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara nasional. Hari bersejarah ini diresmikan oleh Presiden Soeharto sejak 1 Oktober 1965, tanggal yang sama ketika Tendean meregang nyawa bersama enam perwira tinggi lainnya.
Berbeda halnya dari Hari Lahir Pancasila (1 Juni), Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) punya tujuan yang mengatakan bahwa ideologi Pancasila tidak bisa diganti dengan paham maupun ideologi apa pun. Pada momen tersebut, Partai Komunis Indonesia (PKI) berusaha untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
Jenderal Nasution berhasil lolos, namun ajudannya, Tendean menjadi korban lantaran salah tangkap. Itulah kisah cinta, tragedi G30S, dan hubungan Pierre Tendean dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Itulah profil mengenai Pierre Tendean yang merupakan salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia. Bagaimana pendapatmu tentang sosok Pierre Tendean? Coba tulis di kolom komentar, ya!
Kamu sedang cari kost coliving dekat dengan pusat kuliner, perkantoran, kampus, mall, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dan dekat ke berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, Rukita juga telah hadir di beberapa kota Indonesia lainnya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini