·25 April 2022

Apa Itu Pseudobulbar Affect? Waspadai Jika Kamu Sering Ketawa sambil Menangis!

·
7 minutes read
Apa Itu Pseudobulbar Affect? Waspadai Jika Kamu Sering Ketawa sambil Menangis!

Apakah kamu tahu ketawa sambil menangis termasuk penyakit menyerang sistem saraf?

Ketawa sambil menangis atau pseudobulbar affect (PBA) merupakan kasus langka yang terjadi di Indonesia. Kasus yang kurang dari 150 ribu per tahun ini dapat dibilang memiliki gejala cukup serius dan muncul hanya dalam hitungan menit saja!

Para penderita PBA biasanya tidak dapat menahan diri selama beberapa menit untuk ketawa sambil menangis terhadap hal menyedihkan yang dihadapinya. Namun, para penderita dapat segera menyadari gejala yang dialami dan kembali bersikap normal seperti semula.

Beda Depresi dan Pseudobulbar Affect

beda depresi dan pseudobulbar affect
Source : Ciputra Hospital

Depresi dan pseudobulbar affect kerap dianggap hal yang sama oleh banyak orang, tetapi pada kenyataannya keduanya berbeda. Walau sekilas terlihat sama depresi dan PBA memiliki kontrol emosi yang berbeda. Yuk, cari tahu perbedaan masing-masing!

1. Depresi

Depresi memiliki fase di mana kesedihan akan terus berlanjut dan berlarut-larut. Penurunan suasana hati adalah hal yang sering kali terjadi pada penderita depresi.

Selalu lemas, hilang semangat dalam beraktivitas, dan merasakan banyak tekanan hingga mengganggu kesehatan mental dan batin.

2. Pseudobulbar affect

Hal yang sering kali dianggap kelabilan emosional ini mengakibatkan para penderita kebingungan. Ketawa sambil menangis di situasi dan kondisi yang tidak tepat adalah ciri utama dari gangguan ini.

Berbeda dari depresi, ya, PBA tidak memiliki jangka waktu panjang. Setelah selesai ketawa sambil menangis para penderita biasanya langsung kembali terlihat normal.

Apakah Pseudobulbar Affect Termasuk Umum?

Kasus pseudobulbar affect ini sangat sedikit di Indonesia maupun dunia, bahkan sangat jarang terjadi kepada anak hingga anak remaja.

Justru kasus PSB terjadi pada orang dewasa. Namun, yang harus diingat adalah perubahan status dari “sangat jarang” menjadi “jarang”, ya, pada kasus orang dewasa.

Kapan Harus Periksa Ke Dokter?

gejala ketawa sambil menangis
Source : South Tampa Immediate Care

Banyak kasus pseudobulbar affect yang tidak ditindaklanjuti untuk perawatan. Kurangnya kesadaran terhadap kondisi diri sendiri akan mempersulit untuk mengajukan konsultasi ke dokter.

Jika merasa mengidap PBA, maka kamu bisa segara memeriksakan diri dan berkonsultasi kepada dokter. Beberapa rujukan untuk perawatan dan pengobatan akan disarankan oleh dokter.

Penyebab dari Pseudobulbar Affect

Penyebab dari pseudobulbar affect sendiri belum diketahui dengan pasti. Tetapi terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab gangguan sistem saraf, di antaranya:

1. Stroke

gejala ketawa sambil menangis - stroke
Source : Lifepack.id

Penyebab utama dan tertinggi dari pseudobulbar affect adalah stroke. Seperti yang diketahui bahwa stroke memicu permasalahan pada saraf dan mengakibatkan munculnya gangguan saraf.

Ketawa sambil menangis juga dapat dirasakan para mantan penderita stroke. Sakit stroke yang penderita alami mungkin sudah selesai, hanya masih tersisa sedikit gangguan pada saraf yang menyebabkan pseudobulbar affect.

2. Alzheimer

ketawa sambil menangis - alzheimer
Source : Hello Sehat

Alzheimer sering kali ditemukan dengan gejala penurunan fungsi otak dan sel-sel otak yang mulai mati. Struktur otak yang berubah mengakibatkan beberapa fungsi mental ikut menurun.

Alzheimer yang juga disebut sebagai demensia ini memiliki ciri-ciri penurunan fungsi otak, suasana hati yang tidak teratur, dan masalah komunikasi sehingga dapat menjadi pemicu utama dari pseudobulbar affect.

3. Epilepsi

ketawa sambil menangis - epilepsi
Source : hot liputan6.com

Eplipsi atau biasa yang disebut ayan ini juga dapat menjadi pemicu dari pseudobulbar affect. Penyakit yang dapat mengakibatkan kejang ini dipengaruhi oleh sel otak yang terganggu.

Ketawa sambil menangis juga merupakan salah satu gangguan saraf pada otak. Maka dari itu epilpsi bisa dibilang sebagai pemicu dari pseudobulbar affect.

Perilaku yang Dialami Penderita Pseudobulbar Affect

Bagi para penderita pseudobulbar affect umumnya mengalami beberapa perilaku yang unik dan tidak ‘normal’ seperti daftar di bawah ini:

1. Tertawa yang tidak kenal waktu

gejala PBA ketawa sambil menangis
Source : Kelas animasi

Gejala utama dari pseudobulbar affect adalah ketawa atau menangis secara tiba-tiba, persis seperti tokoh Joker yang diperankan oleh Heath Ledger.

Saat tertawa, nih, tanpa sadar para penderita bisa menangis sekaligus tertawa di waktu yang tidak tepat. Berhubung tidak menyadarinya, para penderita tentu tidak dapat mengendalikan emosi mereka yang sedang tertawa sambil menangis ini.

2. Kehilangan kendali

gejala PBA ketawa sambil menangis
Source : CNN Indonesia

Kehilangan kendali adalah hal biasa yang kerap dialami oleh penderita pseudobulbar affect. Tertawa dan menangis yang tidak terkontrol dapat diartikan sebagai kehilangan kendali.

Meski berada di dalam kondisi normal, nih, para penderita tidak mampu mengendalikan perasaan dan emosi mereka. Tanpa mengetahui pemicunya dia bisa saja ketawa sambil menangis, serta kesulitan untuk mengontrol emosinya sehingga benar-benar kehilangan kendali.

3. Sering menangis

Source : Harvard Health

Diketahui dari gejala yang dialami oleh penderita pseudobulbar affect, yaitu menangis diiringi oleh tawa. Menangis juga salah satu hal yang tak dapat dikendalikan oleh penderitanya.

Dalam wakru singkat, tuh, penderita sering kali ketawa sambil menangis tanpa mengenal kondisi dan waktu. Selain itu, penderita PBA juga sering kali merasa frustrasi dan marah yang berusaha dilampiaskannya dalam tangis. Meski hal ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.

Cara Mendiagnosis PBA

Source : UT Physicians

Satu-satunya cara yang dapat kamu lakukan untuk mendiagnosis pseudobulbar affect adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Sayangnya, diagnosis mandiri masih belum bisa dilakukan karena kerap kali disalahartikan sebagai gejala lain.

Konsultasikan ke dokter mengenai permasalahanmu dan riwayat kejadian yang kamu alami. Lalu, dokter mana saja yang sebaiknya kamu kunjungi untuk berkonsultasi mengenai pseudobulbar affect? Berikut rekomendasi konsultasi dokter untuk pseudobulbar affect:

1. Dokter ahli saraf

Dokter ahli saraf dapat membantumu dalam mendeteksi gejala dan gangguan yang kamu miliki. Dokter ahli saraf akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa bagian saraf sesuai keluhan.

Sangat disarankan bagi kamu yang ingin berkonsultasi mengenai pseudobulbar affect di dokter ahli saraf. Kamu pun akan mendapat beberapa rujukan dan penanganan yang tepat oleh dokter ahli saraf.

2. Dokter penyakit dalam

Pseudobulbar affect merupakan gejala yang timbul dari dalam dan bukan luar tubuh. Maka dari itu gejala ini dapat kamu konsultasikan kepada dokter penyakit dalam.

Dokter penyakit dalam membantumu jika ditemukan kebenaran atau terdeteksinya gejala dari pseudobulbar affect untuk proses rujukan selanjutnya.

3. Psikiater

Keadaan ketawa sambil menangis merupakan gejala yang dapat ditimbulkan oleh gangguan mental. Penurunan gangguan mental dapat kamu konsultasikan kepada psikiater yang bekerja tanpa menghakimimu, ya.

Psikiater dapat membantu meringankan gejala-gejala yang kamu alami. Mulai dari melatih kontrol, rujukan medis, hingga pengembangan mental yang dapat memperbaiki keadaan ini.

Pengobatan Mandiri PBA di Rumah

Dengan gejala yang dialami saat ketawa sambil menangis ini dapat kamu kurangi dengan cara berlatih. Beberapa latihan di bawah ini dapat kamu lakukan di mana dan kapan saja.

1. Alihkan perhatian

ketawa sambil menangis - penanganan mandiri
Source : SehatQ

Di saat kamu merasa ingin ketawa sambil menangis, nih, cobalah untuk mengalihkan pikiranmu. Cara yang bisa dicoba untuk mengalihkan pikiran antara lain pindah ke ruangan lain atau mengubah posisi tubuhmu.

Hal sederhana ini dapat mengalihkan perhatianmu dan dapat membantu mengurangi gejala ini dengan perlahan.

2. Catat saat kejadian

buat catatan ketawa sambil menangis
Source : Irfan Hikmatiar Blog

Catatlah saat kamu mulai ketawa sambil menangis. Dengan membuat catatan dan mengingatnya tentu membantu mempermudah penjelasan riwayat kondisimu saat berkonsultasi ke dokter.

Dengan ini kamu juga dapat sadar terhadap emosi yang tidak terkontrol. Kamu bisa menjadi lebih aware dalam mengontrol emosi untuk ke depannya.

3. Bersosialisasi

ketawa sambil menangis
Source : blokTuban.com

Bersosialisasi dengan orang sekitar dapat membuatmu tidak menjadi sedih. Jangan lupa untuk memberitahukan kondisimu ini kepada teman, keluarga, dan orang yang berada di sekitarmu.

Mengurangi kemungkinan mereka kaget, tuh, juga merupakan hal yang bagus. Mereka dapat menjadi lebih siap jika gejala dari pseudobulbar affect tiba-tiba muncul. Selalu lebih baik bila ada yang membantumu, kan?


Begitulah pengertian mengenai ketawa sambil menangis atau disebut sebagai pseudobulbar affect. Penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf ini tentunya membutuhkan bantuan tenaga ahli untuk meminimalisasi gejalanya.

Apakah kamu pernah mengalaminya atau justru punya kenalan yang menderita PBA? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi  www.rukita.co.

Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik

Bagikan artikel ini