Putus dengan Pacar di Hunian Co-Living? Ini 7 Hal yang Harus Kamu Lakukan!
Jangan galau lagi, ya!
Salah satu keuntungan tinggal di co-living adalah kamu akan cepat akrab dengan penghuni lainnya yang seru-seru. Saking akrabnya, nih, bisa saja terjadi cinlok alias cinta lokasi dengan sesama penghuni!
Punya pacar yang juga housemate di hunian mungkin terdengar menyenangkan. Namun, kamu harus menerima konsekuensinya jika hubungan kalian tiba-tiba kandas di tengah jalan.
Hal yang Harus Kamu Lakukan saat Putus dengan Housemate di Co-Living
Ketemu mantan setiap hari di hunian pasti rasanya campur aduk, deh! Apalagi kalau belum lama putus dengan si dia.
Untungnya, Rukita punya tips, nih, untuk mengatasinya! Yuk, simak 7 hal yang harus kamu lakukan saat putus dengan housemate di Co-Living berikut.
1. Jangan bergalau ria di hadapannya
Menutupi kesedihan saat baru putus cinta memang tak semudah itu. Namun, jangan sampai kamu menunjukkan kegalauanmu di depan si mantan yang satu hunian denganmu!
Merasa sedih itu wajar, tapi jangan sampai kamu sengaja bergalau ria di hadapannya. Misalnya, nangis-nangis di ruang bersama, atau mendengarkan lagu galau kencang-kencang.
Duh, kalau begini, sih, yang ada si mantan malah ilfeel dan merasa kamu caper. Lagipula, hal ini bisa membuat penghuni lain tak nyaman, kan.
2. Jangan bertengkar di hunian
Source: youtube.com
Bagi beberapa orang, putus bukan berarti konflik hubungannya selesai begitu saja. Ada yang masih memendam rasa kesal atau bahkan saling adu argumen dan bertengkar.
Jika kamu salah satunya, usahakanlah jangan berargumen di hunian, ya! Bertengkar di hunian nggak hanya membawa vibes nggak menyenangkan, tapi juga mengganggu penghuni lain.
Source: gifer.com
Bayangkan jika kamu sedang asyik bersantai di ruang bersama, eh, ada dua temanmu yang bertengkar karena masalah hubungan. Suasananya jadi nggak enak, bukan?
Jika ingin membicarakannya di hunian, lakukanlah dengan kepala dingin dan baik-baik. Nggak perlu saling ngotot dan pakai emosi, ya!
3. Jaga jarak sejenak untuk menenangkan pikiran
Source: zimbio.com
Bagi sebagian orang, putus cinta bisa menjadi pengalaman yang emosional. Segala rasa pasti berkecamuk di hati dan pikiran, entah sedih, bete, atau marah.
Untuk mengembalikan suasana hati, cobalah luangkan waktu untuk diri sendiri. Apalagi, kamu juga harus menerima kenyataan bahwa si mantan akan terlihat di hadapanmu setiap hari karena masih berada di hunian yang sama.
Kamu bisa pergi untuk me time atau menenangkan diri di dalam kamar (jangan sampai mengurung diri terus, lho). Namun, jika kamu tipe orang yang santai setelah putus dengan pasangan, good for you, then!
4. Jangan bicarakan hal negatif tentang dia ke sesama penghuni
Source: glamour.com
Memang, tinggal di co-living berarti kamu punya keluarga baru yang bisa kamu ajak berbagi cerita. Tapi, jangan sampai kamu juga menceritakan keburukan sang mantan ke sesama penghuni, lho!
Hal ini bisa-bisa membuat sang mantan dimusuhi satu hunian. Belum lagi kalau ada penghuni yang nggak bisa menjaga rahasia. Duh, bikin suasana hunian jadi nggak nyaman!
5. Usahakan tetap berteman
Source: insider.com
Berteman dengan mantan? Why not! Mungkin hal ini nggak mudah bagi sebagian orang, tapi bukan berarti mustahil, kok.
Jika segala konflik sudah terselesaikan dengan baik, nggak ada salahnya kamu menjalin pertemanan dengan mantan. Kalau nggak bisa berteman akrab, setidaknya jangan bersikap seperti bermusuhan.
Ingat, kamu akan melihatnya setiap hari di hunian, lho! Pasti ada satu dua momen di mana kamu butuh bantuannya sebagai sesama penghuni.
6. Buat kesepakatan bersama
Source: himym.blogspot.com
Tak bisa disangkal, tinggal satu atap sebagai penghuni co-living bersama mantan memang bikin awkward. Demi kenyamananmu berdua, ya, mungkin kalian bisa membuat kesepakatan bersama.
Misalnya, jika kamu ingin menjaga jarak sejenak demi ketenangan pikiran, kamu bisa membicarakannya agar tak terjadi salah paham.
Begitu pula jika kamu ingin hubunganmu dengan dia tetap berjalan baik sebagai sesama penghuni dan teman. Yang penting, singkirkanlah jauh-jauh rasa gengsi dan egomu saat mendiskusikan hal ini.
7. Pindah atau bertahan?
Source: unsplash.com
Harus melihat mantan mondar-mandir di hunian setiap hari bukanlah hal mudah bagi sebagian orang. Pasti ada saat-saat di mana kamu merasa harus pindah hunian agar tak melihatnya setiap hari.
Namun, jangan sampai gegabah ambil keputusan, ya! Pikirkanlah baik-baik ketika suasana hatimu sudah membaik dan bisa berpikir jernih.
Apakah pindah hunian akan worth it? Atau kamu akan lanjut tinggal di hunian yang sekarang dan move on?
Nah, itulah 7 hal yang harus kamu lakukan saat putus dengan sesama penghuni di co-living.
FYI, perasaan hati yang kacau balau biasanya berpengaruh juga dengan lingkungan. Jika tempat tinggalmu menyenangkan dan nyaman, mood-mu juga bisa segera membaik, lho!
Seperti di hunian co-living Rukita, nih! Nggak hanya suasananya yang cozy, kamu juga bisa menemukan fasilitas hiburan seperti kolam renang, biliar, hingga rooftop yang kece.
Tertarik? Langsung saja cek hunian co-living Rukita sesuai lokasi yang kamu inginkan di www.rukita.co atau hubungi Rukita di nomor 08111546477.
BACA JUGA: 8 Etika dan Sopan Santun yang Harus Dipatuhi Saat Punya Teman Serumah
Bagikan artikel ini