Sering Melanda Kaum Millenial, Apa itu Quarter Life Crisis?
Yuk, simak cara menghadapi quarter life crisis biar nggak terjebak lama-lama!
Pernah mendengar istilah quarter life crisis? Sebagian dari kamu mungkin saja pernah mendengarnya. Ya, quarter life crisis memang tengah menjadi istilah yang populer belakangan ini, terutama di generasi millenial dan Z, nih.
Namun, apa sih sebenarnya pengertian quarter life crisis itu? Apa saja tanda-tandanya? Gimana cara menghadapinya? Nah, biar kamu nggak salah kaprah, simak penjelasannya pada artikel berikut, yuk!
BACA JUGA: 7 Cara Mengecilkan Pori-pori, Wajah Lebih Sehat dan Awet Muda!
Apa Itu Quarter Life Crisis?
Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode ketika seseorang merasa cemas, khawatir, bingung, galau, atau bahkan merasa terjebak akan ketidakpastiaan pada kehidupan di masa mendatang.
Quarter life crisis juga melibatkan pencarian jati diri yang banyak dialami oleh anak muda ketika mereka memulai babak baru dalam hidup. Maka nggak heran, jika fenomena ini terjadi pada usia pertengahan 20-an hingga awal 30-an.
Sementara itu, psikolog Rachel Needle, PsyD mengartikan quarter life crisis sebagai perasaan tertekan dan ketidakpastian dalam kehidupan seseorang ketika mereka ingin mengetahui siapa dirinya dan apa yang diinginkannya.
Ia juga menambahkan bahwa pada saat tersebut, ada banyak tekanan pada orang-orang di usia yang termasuk ke dalam kategori quarter life crisis.
Penyebab Quarter Life Crisis
Ada banyak pilihan yang akan dihadapi ketika seseorang masuk ke dalam masa dewasa muda. Biasanya, fenomena ini didasari oleh rasa kecewa pada masa tersebut. Sebagai contoh, ketika seseorang menghabiskan waktu di dunia nyata, mereka dapat merasa “tersesat”, baik itu pada karir atau bahkan kehidupan mereka.
Hal tersebut bisa menyebabkan pergolakan batin, perubahan, kekecewaan, hingga tidak yakin pada diri sendiri. Secara garis besar, beberapa pemicu dari quarter life crisis adalah:
- Perencanaan karir
- Mengalami masalah finansial atau pekerjaan
- Memulai hidup sendiri untuk pertama kalinya
- Membuat keputusan pribadi untuk jangka panjang
- Pertama kali menjalani hubungan yang serius
- Membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Misalnya, melihat teman-teman maju dalam karir atau kehidupan pribadi mereka
Hal tersebut benar adanya, terlebih lagi jika kamu memiliki gagasan yang kuat mengenai ingin menjadi pribadi seperti apa dalam kehidupan atau apa yang ingin kamu lakukan dalam karir.
Namun, kamu menyadari bahwa jalan untuk mencapai itu semua sebenarnya tidak cocok untuk dirimu. Dalam arti, kenyataan berbeda dibandingkan dengan apa yang dibayangkan.
Tanda-tanda yang Perlu Diperhatikan dalam Quarter life crisis
Ketika seseorang mengalami quarter life crisis, mungkin orang lain tidak akan menyadarinya. Ya, terkadang quarter life crisis memang tidak tampak dari luar, melainkan hanya terjadi sebagai pergolakan batin belaka. Adapun tanda-tanda dari quarter life crisis adalah:
- Kurangnya arah dalam karir, hubungan, atau bahkan tujuan hidup secara keseluruhan
- Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan
- Kurangnya motivasi
- Berjuang dengan kelelahan, stres, atau kecemasan
- Merasa takut tertinggal dengan orang lain
- Kesulitan untuk menentukan apakah harus menjalani hidup sesuai dengan keinginan sendiri atau sesuai dengan tuntutan keluarga dan masyarakat
- Merasa terisolasi, terutama jika disebabkan oleh membandingkan diri sendiri dengan orang lain
- Merasa insecure atau iri dengan teman-teman yang sudah lebih dulu mencapai impiannya
BACA JUGA: Belajar Mencintai Diri Sendiri dengan Baca 6 Rekomendasi Buku Self Love Ini, Yuk!
Bagaimana Cara Menghadapi Quarter Life Crisis?
Pada dasarnya, quarter life crisis terjadi ketika kamu dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup nggak seperti apa yang kamu bayangkan. Dalam arti bahwa, ini merupakan krisis identitas dan kepercayaan diri. Kamu dihadapkan dengan perasaan bahwa kamu tidak benar-benar tahu siapa kamu sebenarnya, namun juga tidak yakin siapa kamu seharusnya.
Quarter life crisis memang bisa menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan kewalahan. Namun sebenarnya, periode ini adalah waktu yang tepat bagi kamu untuk mengevaluasi kehidupan dan membuat pilihan yang lebih baik.
Lalu, bagaimana cara menghadapi quarter life crisis? Simak di bawah ini, ya!
1. Belajar untuk membuat pilihan berani
Membuat keputusan di masa muda itu nggak mudah, terlebih lagi jika kamu dihadapkan dengan banyak pilihan. Ini membuatmu menjadi semakin ragu untuk mengambil keputusan. Namun, membuat keputusan adalah hal yang penting, terutama jika kamu ingin memahami diri sendiri dan apa yang kamu inginkan dalam hidup atau karir.
Meskipun nggak mudah, tapi ada cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan melihat segala peluang bukan berfokus pada ketakutannya.
Percaya atau nggak percaya, ketika kita merasa takut, ini memicu kita untuk masuk ke dalam mode bertahan hidup atau bahkan melarikan diri. Maka nggak heran, jika kita merasa takut kita cenderung nggak melakukan apa-apa atau bahkan menghindarinya.
Alih-alih merasa takut, sebaiknya pikirkanlah tentang apa yang diinginkan dalam hidup dan jenis karir apa sih yang selama ini kamu inginkan. Sebisa mungkin, cobalah untuk berfokus pada potensi bukan ketakutan.
2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Pernahkah kamu membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Nampaknya, setiap orang pernah ya melakukan hal ini. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang ini, semua orang tampak seakan berlomba-lomba untuk membagikan kehidupannya di media sosial.
Nah, hal tersebut tentu saja memudahkanmu untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pada akhirnya, kamu selalu merasa insecure.
Percayalah, apa yang dibagikan di media sosial itu kebanyakan adalah hal-hal menyenangkan atau hal-hal baik saja. Kita nggak pernah tahu, kan, apa yang ada di “balik layar” dan apa yang sebenarnya dialami oleh teman-teman lain?
Oleh karenanya, sebaiknya berhentilah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ingat, hidup nggak selamanya menyenangkan, adakalanya orang lain juga akan mengalami masalah kehidupan seperti apa yang kamu alami. Percayalah, bahwa semua orang akan mengalami tahapan dan waktunya sendiri dalam mencapai tujuan.
3. Fokus pada diri sendiri
Dibandingkan dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sebaiknya fokuslah pada diri sendiri.
Mulailah untuk memerhatikan apa yang ingin kamu capai dan hal apa yang ingin kamu coba lakukan. Setelahnya, cobalah untuk mewujudkannya.
Nggak usah terburu-buru, karena semua orang memiliki waktunya masing-masing. Kamu bisa memulainya secara perlahan dari hal-hal kecil. Selain itu, cobalah untuk belajar mencintai diri sendiri dengan lebih banyak bersyukur.
4. Cobalah untuk melakukan hal-hal baru
Menghadapi quarter life crisis memang bukanlah hal yang mudah, namun pada hakikatnya fase ini adalah waktu untuk mengeksplorasi dan mengenal diri sendiri dengan lebih baik.
Last but not least, untuk menghadapinya nggak ada salahnya, lo, untuk belajar hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang kamu sukai. Ini dapat membantumu untuk menemukan dan mengembangkan potensi diri.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai quarter life crisis. Quarter life crisis adalah bagian dari tahap pendewasaan secara mental.
Setiap orang pasti pernah memiliki masalah dalam kehidupan. Maka dari itu, janganlah membandingkan diri sendiri dengan pencapaian yang sudah dicapai oleh orang lain. Sebaiknya, jadikanlah hal tersebut menjadi sebuah motivasi bukan alasan bagi kamu untuk membandingkan kehidupan dengan orang lain.
Ingat, untuk mencapai apa yang diinginkan dibutuhkan sebuah proses dan waktu. Setiap orang memiliki proses dan waktunya masing-masing. Kuncinya adalah kesabaran.
Di samping itu, akan lebih baik jika kamu berfokus pada apa yang kamu ingin lakukan dan berusaha sebaik mungkin, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Mau tinggal di kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah? Sudah pasti harus cek di kost Rukita! Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini