4 Ciri Rambut Rontok karena Stres dan Cara Mengatasinya
Apakah kamu tahu bahwa rambut kamu bisa rontok karena stres berlebih? Ciri rambut rontok akibat stres ini perlu dikenali untuk mengetahui penyebab dari kerontokan rambut yang kamu alami.
Memang, sih, rambut kepala bisa rontok secara alami, namun stres psikososial juga bisa menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan. Stres psikososial adalah stres yang muncul karena ada rasa tertekan atau merasa terancam dari lingkungan sosial.
Terkadang, kita tidak sadar dengan adanya tumpukan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang bisa meningkatkan risiko stres, padahal hal ini tidak boleh kamu anggap sepele. Stres berkepanjangan dapat memunculkan gangguan kesehatan, termasuk rambut rontok yang dapat berujung pada kebotakan.
4 Ciri Rambut Rontok karena Stres
Penasaran bagaimana membedakan kerontokan rambut normal atau akibat stres? Yuk, kenali ciri-ciri rambut rontok karena stres agar kamu dapat mengatasinya sebelum lebih parah.
1. Terjadi mendadak
Kondisi rambut rontok karena stres juga biasa disebut dengan telogen efluvium dalam istilah kedokteran. Akibat stres, folikel rambut masuk ke dalam fase istirahat sehingga pertumbuhannya terhambat dan rontok secara mendadak.
2. Tidak terjadi secara ekstrem dan langsung
Rambut rontok karena stres biasanya tidak terjadi secara langsung saat kamu mengalami stres. Stres yang dimaksud bisa dari segi mental atau pikiran serta stres secara fisik seperti sakit atau kekurangan nutrisi.
Biasanya rambut rontok justru terjadi tiga bulan sejak stres dialami, sehingga banyak orang sering kali tidak menyadari bahwa kerontokan rambut yang mereka alami disebabkan oleh stres yang dialami 3 bulan sebelumnya.
3. Rontok secara merata
Rambut rontok karena stres terjadi secara merata dan bukan hanya pada bagian tertentu yang lama kelamaan menyebabkan botak atau pitak. Jadi selama mengalami kerontokan rambut ini, kamu mungkin akan merasa rambut lebih tipis atau sedikit, serta banyak rontokan rambut di bantal atau saat mandi.
Rata-rata rambut yang rontok karena stres berjumlah sekitar 100 helai setiap hari, atau mencapai 50 persen rambut rontok secara bersamaan.
4. Akan sembuh sendiri
Secara umum pertumbuhan rambut setelah rontok akibat stres akan kembali normal setelah melewati fase telogen efluvium. Namun, biasanya fase ini cukup lama hingga 6 bulan dan setelah itu rambut akan kembali tumbuh secara perlahan.
Jadi, kalau kamu mengalami kerontokan rambut akibat stres dengan jumlah dan lama waktu yang mengkhawatirkan sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan hal-hal mudah seperti mengaplikasikan hair tonic atau hair oil untuk merangsang pertumbuhan rambutmu. Kamu juga bisa menggunakan sampo yang dapat menumbuhkan rambut atau mengurangi rambut rontok untuk mengembalikan rambut kembali ke kondisi sempurna.
Itulah beberapa ciri rambut rontok karena stres yang harus kamu ketahui. Selain menghindari stres, kamu juga dapat menyembuhkannya dengan cara-cara simpel seperti menggunakan hair tonic atau hair oil untuk mempercepat pertumbuhan rambutmu kembali.
Agar kamu tidak mudah merasa stres, kamu butuh tempat tinggal yang memiliki fasilitas lengkap dan modern serta memiliki lingkungan suportif, seperti di Rukita!
Salah satu unit yang dapat dijadikan tempat tinggal super nyaman adalah Rukita Kutu Buku Karawaci, nih. Berlokasi hanya 10 menit dari kampus UPH, unit coliving yang satu ini memiliki kamar yang luas serta area komunal yang nyaman digunakan untuk kamu dan teman-teman kamu nongkrong, lho. Pokoknya, dijamin nggak akan stress tinggal di sini.
Penasaran sama Rukita Kutu Buku Karawaci? Yuk, kepoin aja di bawah ini!
Atau ketik ini di browser: bit.ly/rukita-rontok
Ingin tahu unit Rukita di lokasi lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!
Bagikan artikel ini