12 Rekomendasi Buku Self Healing, Cocok Buat Kurangi Anxiety
Buat kamu yang sering insecure, coba baca rekomendasi buku self healing ini!
Sedang stres, tertekan, atau mengalami hari yang buruk? Mungkin kamu perlu self healing, menyembuhkan diri sendiri dari kondisi emosional yang sedang nggak stabil. Ada banyak cara bisa kamu lakukan untuk melakukan self healing.
Salah satu caranya dengan membaca rekomendasi buku bertema self healing. Melalui buku-buku ini, kamu akan diajak self healing supaya bisa bikin semangat kamu bangkit lagi untuk menjalani hari-harimu.
Rekomendasi Buku Self Healing Terjemahan
Yuk, atasi rasa insecure dengan membaca buku-buku ini di waktu luangmu. Dijamin jadi lebih tenang secara instan! Berikut ini buku terjemahan yang bisa kamu jadikan pilihan bacaan.
1. Berani Tidak Disukai – Ichiro Kisimi dan Fumitake Koga
Perasaan insecure sering kali membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri hingga pesimistis terhadap segala hal. Melalui buku “Berani Tidak Disukai”, Ichiro Kisimi dan Fumitake Koga ingin mengajak kamu untuk belajar memahami diri sendiri dan mampu menentukan arah hidup yang diinginkan.
Jangan hidup demi memenuhi ekspektasi orang lain.
Nggak hanya itu saja, kamu juga perlu melepaskan beban ekspektasi orang lain dan bebas dari trauma masa lalu. Orang lain menyukaimu atau tidak bukan tugas kamu. Sekalipun orang lain nggak berpikir baik tentangmu, kamu harus berani nggak disukai.
Menariknya lagi, buku ini berkisah tentang Hikikomori di Jepang, fenomena mengisolasi diri di kamar selama bertahun-tahun.
2. Menyakitkan, tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan – Lee You Jeong
Buku ini menceritakan tentang perjuangan seseorang yang mengalami kelainan rahim berupa fibroid. Nggak hanya menggunakan bahasa ringan dan cocok untuk dibaca sekali duduk, buku karya Lee You Jeong juga memberikan kamu semangat dalam menjalani cobaan hidup.
Coba perhatikan lebih dahulu apakah ada luka yang memburuk di hatimu.
Di dalam buku tersebut, penulis ingin menyampaikan ternyata bahagia bukan hanya tentang hal-hal yang keren dan luar biasa. Kamu bisa mulai menghargai hal-hal kecil dari kehidupan sehari-harimu, seperti hanya menikmati pemandangan.
Selain itu, buku ini juga menjadi buku best seller di toko buku offline dan online Korea!
3. I Want to Die But I Want To Eat Tteokpokki – Baek Se Hee
Buku karya penulis asal Negeri Ginseng ini menunjukkan ternyata banyak hal indah dalam hidup seseorang walau mereka merasa depresi, sesederhana keinginan untuk makan tteokpokki.
Berdasarkan catatan dan perjalanan pengobatan psikologis Baek Se Hee sendiri, buku ini mengemas permasalahan berat dalam hidup dalam bahasa dan cara yang ringan.
Meskipun aku merasa sedih, aku bisa merasakan bahwa aku hidup dan sedang mengarungi kehidupanku. Hal ini sungguh memberiku rasa nyaman dan kebahagiaan.
Dalam perjalanannya menemukan makna hidup, ia menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil dalam hidupnya. Baginya, kebahagiaan dan mencintai diri sendiri datang dari semangkuk tteokpokki.
4. Aku Bukannya Menyerah, Hanya sedang Lelah – Geulbaewoo
Bagi kamu yang sedang lelah dan merasa nggak bersemangat menjalani hidup, buku ini untukmu. Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis, buku ini bisa membuatmu berpikir baik tentang dirimu, mendorongmu beristirahat sejenak, dan kembali bangkit.
Untukmu yang membaca tulisan ini, jika kau dihadapkan dengan situasi yang mengharuskanmu untuk bersungguh-sungguh, aku harap kau tidak menyerah dan bisa memercayai kesungguhanmu.
Buku ini sangat nyaman untuk dibaca, karena setiap kalimatnya menunjukkan pengertian terhadap jiwa-jiwa yang lelah. Nggak heran kalau buku ini bagaikan teman yang mengerti banget permasalahan hidupmu.
Bukannya men-judge perasaan lelahmu, penulis memvalidasi dan menganggap rasa lelah sebagai hal yang wajar. Meski begitu, buku ini menunjukkan cara dan solusi bagaimana mengatasi rasa lelah untuk bangkit mengejar impian.
5. How to Heal Yourself When No One Else Can – Amy B. Scher
Buku ini menunjukkan teknik-teknik penyembuhan emosi dan terapi energi. Melalui cara-cara ini, kamu bisa meraih kesembuhan yang permanen dan lengkap dengan cara mencintai, menerima, dan menjadi diri sendiri.
Ditulis oleh seorang terapis energi Amy Scher, buku ini sangat mudah dipahami dan bisa mengubah sudut pandangmu dalam menghadapi stres.
Menyerah bukan berarti kalah; Itu berarti melepaskan energi perjuangan dan memutuskan untuk menyembuhkan diri daripada melawan.
Amy sendiri sebelumnya telah berhasil melawan penyakit yang mengancam jiwanya. Ia pun tersadar bahwa penyembuhan diri nggak hanya secara fisik, tapi juga mental.
Buku ini bisa membantu kamu mengubah hidup, terutama kalau kamu merasa sedih, tersesat, cemas, atau nggak stabil secara emosi.
Rekomendasi Buku Self Healing Lokal
Selain buku terjemahan, ada banyak buku lokal untuk ‘makanan jiwa’ kamu, lho. Yuk, intip daftarnya!
1. Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin? – Pijar Psikologi
Rekomendasi buku self healing selanjutnya ini akan mengajakmu untuk belajar memahami luka batin dan cara menyembuhkannya. Meski ditulis secara psikologi, namun buku ini menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Tetap cocok bagi kamu yang awam tentang ilmu psikologi.
Time heals nothing.
Pijar Psikologi sebagai penulis buku bertema self healing ini akan membuat kamu mengingat kembali masa lalu. Seperti apa yang telah kamu alami ternyata tanpa disadari memengaruhi cara kamu bersikap terhadap masalah maupun mengambil keputusan dalam kehidupanmu.
2. Duduk Dulu: Jangan Lupa Jadi Manusia – Syahid Muhammad
Buku ini sangat tepat untuk menemanimu self healing. Kamu akan menemukan pesan dari penulis tentang seseorang yang lupa untuk duduk istirahat dari rutinitas sehari-hari supaya kembali menjadi manusia seutuhnya.
Jangan sampai terbiasa dengar kata orang jadi lupa caranya mendengar diri sendiri.
Menurutnya, kehidupan ini nggak hanya tentang dirimu dan masalahmu, ada orang lain juga. Isi buku ini memang recommended banget, apalagi buat kamu yang butuh teman cerita. Melalui buku “Duduk Dulu”, kamu akan lebih mengapresiasi diri dan menyadari hal yang nggak bisa diusahakan, sebaiknya diterima tanpa perlu menyalahkan diri.
3. Loving the Wounded Soul – Regis Machdy
Buku dengan tema self healing ini membahas penyebab depresi rentan dialami manusia. Kamu juga diajak untuk memahami depresi dengan baik. Padahal kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Menyalahkan mereka yang telah memberi luka tidak akan menyelesaikan masalah.
Berbagai stigma tentang depresi sering kali membuat seseorang kesulitan untuk mencari pertolongan atau bantuan. Melalui “Loving the Wounded Soul”, Regis mengenalkan bahasan depresi yang kompleks dengan bahasa sangat mudah dipahami.
4. What`s So Wrong About Your Self Healing – Ardhi Mohamad
Kalau kamu berencana untuk menyembuhkan dirimu secara mental, buku ini bagus banget untuk membantu kamu lebih mengenal diri sendiri. Buku ini menjabarkan bagaimana pertumbuhan kita dari kecil hingga dewasa bisa membentuk pola pikir dan menentukan bagaimana kita menghadapi masalah.
Misalnya, rasa kecewa kita terhadap orang tua, perasaan saat kita nggak memiliki teman, atau bagaimana banyak orang dianggap terlalu sensitif ketika mereka mengkonfirmasi perasaan mereka.
Self healing is a long journey. The harder it is, the stronger your heart will be.
Buku ini cukup mudah dimengerti dan memberikan kita petunjuk tentang apa yang perlu kita pahami ketika kita berusaha menyembuhkan diri.
5. Buku self healing: Self Acceptance – #88LOVELIFE
Belajar menerima diri sendiri dengan buku “Self Acceptance” by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari. Buku ini berisi 88 tulisan tentang penerimaan diri oleh Diana Rikasari, yang didampingi ilustrasi buatan Dinda Puspitasari.
Membaca buku ini, kamu didorong untuk menerima dan mencintai diri sendiri terlepas dari kekurangan yang kamu miliki. Meski begitu, merasa sedih merupakan hal yang wajar.
But ‘life decision’ is something that simply requires you to just be honest to yourself.
Diana Rikasari menceritakan pengalaman hidupnya sendiri di buku ini, serta bagaimana sulitnya menjadi seorang ibu. Ia juga menulis surat untuk anak sulungnya di buku ini, lho.
BACA JUGA:
- Belajar Mencintai Diri Sendiri dengan Baca 6 Rekomendasi Buku Self Love Ini, Yuk!
- 8 Cara Self Healing Terbaik | Segera Pulih dari Luka Lama
- 10 Buku Self-Improvement Terbaik untuk Perbaiki Kualitas Diri
6. Buku self healing: Insecurity is My Middle Name – Alvi Syahrin
Kaum-kaum yang sering insecure sama diri sendiri, wajib banget baca buku ini. Dengan bahasa yang nggak menggurui dan mudah dicerna, Alvi Syahrin sukses menjawab setiap keresahan yang sering dimiliki anak muda. Penulis berperan bagaikan seorang sahabat bagi para pembacanya.
Misalnya seperti kenapa kita merasa nggak good looking, merasa nggak bisa melakukan apa pun, merasa takut gagal, malu belum membuat orang tua bangga, atau merasa tertinggal dan iri pada pencapaian teman-teman.
Pada akhirnya, caramu berpikir, caramu melihat dunia, apa yang ada di dalam kepalamu, itu jauh lebih penting daripada yang ada di luar.
Buku ini nggak menyalahkan kamu karena merasa insecure, tapi justru mengajakmu untuk berdamai dengan insecurity kamu. Penulis nggak berusaha menghilangkan perasaan itu, tapi membuat kita menerima diri sendiri dan berproses memperbaiki diri.
7. Buku self healing: Things & Thoughts I Drew When I Was Bored – Naela Ali
Kalau kamu gampang bosan dan nggak terlalu suka buku yang full kata-kata, buku satu ini cocok buatmu. Buku ilutrasi ini adalah karya ketiga Naela Ali, setelah bukunya “Stories of Raindy Days” dan “Stories of Raindy Days Vol. II”.
Nggak hanya soal penyembuhan diri sendiri, buku ini juga mengangkat isu sosial lainnya seperti konstruksi sosial perempuan. Misalnya, perempuan zaman sekarang yang dituntut harus langsing, berkulit putih, berambut lurus, memakai makeup, dan mengenakan baju kekinian.
Selain itu, Naela Ali juga menonjolkan standar kecantikan wanita yang berbeda-beda, dengan tubuh berisi atau berambut keriting.
It is foolish to hate or envy people because of their good fortune.
Topik di buku ini cukup random. Nggak hanya soal perempuan, tapi juga perjuangan kita saat menghadapi quarter life crisis. Meski begitu, buku ini sukses membuat pembacanya merasa nggak sendirian, mengetahui bahwa random thoughts kita mungkin juga dirasakan oleh orang lain.
Itulah beberapa rekomendasi buku self healing yang akan membantu mengurangi kecemasanmu. Jika luang, coba baca buku-buku di atas, ya.
Mana yang ingin kamu baca pertama? Langsung share di kolom komentar, yuk.
Ingin ngekost di tempat yang bikin kamu nyaman? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek serta Bandung memiliki fasilitas dan layanan eksklusif yang mampu menunjang aktivitas sehari-harimu.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok di @rukita_iduntuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini