Tips·9 October 2023

7 Jenis Senjata Tradisional Kalimantan Utara beserta Penjelasannya

5 minutes read

Senjata tradisional Kalimantan Utara sangat beragam, apa saja? Simak selengkapnya di sini.

Kalimantan Utara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang pusat pemerintahannya berada di Tanjung Selor. Provinsi ini adalah tempat tinggal bagi suku Dayak dan seluruh waris budayanya.

Suku Dayak yang mendiami Kalimantan Utara memiliki senjata-senjata tradisional seperti lonjo, sungga, dan Mandau dll. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang senjata-senjata tersebut.

Berikut adalah 8 Jenis Senjata Tradisional Kalimantan Utara

1. Mandau

Senjata tradisional yang berasal dari budaya Dayak di Kalimantan. Senjata ini memiliki berbagai jenis ukiran pada bilahnya, yang memiliki makna khusus. Awalnya, Mandau digunakan untuk perang dan pemenggalan kepala musuh oleh masyarakat Dayak.

Namun, sekarang hanya digunakan dalam ritual adat dan sebagai hiasan. Senjata ini memiliki makna magis dan digunakan dalam ritual khusus serta pembuatan senjata harus disertai ritual tertentu.

Selain itu, Mandau juga digunakan dalam berburu dan bertani. Serta menjadi simbol keberanian, ketelitian, dan kesabaran masyarakat Dayak di Kalimantan.

2. Bujak

Senjata tradisional Kalimantan yang mirip dengan tombak, tetapi memiliki tangkai kayu lilin dan mata besi. Panjangnya sekitar 3 meter dan sering diolesi getah pohon ipuh untuk membuatnya lebih mematikan saat berburu dan dilengkapi dengan kait di ujungnya.

3. Sumpit

Senjata tradisional Kalimantan Utara yang digunakan dengan meniup untuk mengeluarkan mata sumpit. Biasanya digunakan dalam berburu dan pertempuran perang.

Terbuat dari bilah bambu atau batang kayu berongga, dengan anak sumpit yang lebih kecil untuk menembak jarak jauh, hingga 200 meter, tanpa mengeluarkan suara. Sumpit juga digunakan dalam adat Dayak sebagai mas kawin dan dalam perlombaan seperti Festival Erau di Kalimantan Timur.

4. Telawang atau perisai

Perisai adalah Senjata tradisional Kalimantan Utara yang digunakan sebagai pelindung diri dalam peperangan. Terbuat dari kayu pelantan yang kuat namun ringan, dibentuk seperti prisma dengan pegangan agar nyaman digenggam. Bagian depannya dihiasi dengan ukiran khas suku Dayak.

5. Dohong

Senjata tradisional Kalimantan Utara yang menyerupai keris namun lebih besar. Senjata ini memiliki mata uang tajam dan pegangan dari tanduk kerbau mati.

Saat ini, Dohong hampir punah dan hanya digunakan sebagai benda pusaka. Hanya kepala suku yang boleh memiliki dan menggunakan senjata ini, dan sulit ditemukan di kalangan masyarakat Dayak.

6. Tombak atau lonjo

Lonjo, juga dikenal sebagai tombak, merupakan senjata tradisional yang berasal dari Kalimantan Utara. Senjata ini umumnya digunakan untuk berburu dan berperang. Lonjo memiliki ujung yang panjang dan tajam yang terbuat dari besi yang telah diasah dengan baik.

Pegangan tombak ini dibuat dari kayu dan bambu, dan keduanya di satukan dengan menggunakan rotan. Masyarakat Dayak biasanya menghubungkan kedua bagian senjata ini dengan anyaman rotan karena rotan dikenal sangat kuat dan tahan lama.

Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, Lonjo atau tombak ini memiliki energi yang kuat yang dapat meningkatkan kekuatan pemiliknya. Gagang senjata ini juga sering dihias, menjadikannya lebih menarik.

7. Sungga

Sungga adalah senjata yang digunakan selama Perang Banjar oleh pejuang yang dipimpin oleh Tumenggung Antaluddin. Senjata ini berfungsi sebagai alat untuk memotong pasukan Belanda saat mereka berusaha menyerang benteng pertahanan di Gunung Madang.

Untuk membuat senjata Sungga dan sayapnya. Bahan yang digunakan adalah besi baja berwarna hitam yang kemudian dibentuk dengan siku yang panjang.

8. Langgei puai

Langgei Puai adalah sejenis pisau kecil yang biasanya terdapat dalam sarung Kupang. Pisau ini memiliki bentuk kecil dengan pegangan yang panjang, dan pegangan inilah yang disebut sebagai Langgei Puai.

Pisau kecil ini berperan sebagai salah satu senjata pelengkap dari Mandau. Fungsi dari Langgei Puai sangat beragam.

Pisau ini sering digunakan untuk membuat ukiran, meraut bambu kering yang akan digunakan sebagai peluru sumpit, untuk mencongkel peluru yang menancap pada daging binatang buruan. Serta untuk mengeluarkan duri-duri yang tertanam pada telapak kaki dan masih banyak lagi.

Penting untuk dicatat bahwa Langgei Puai tidak dapat dimasukkan ke dalam sarung Mandau secara sembarangan. Hal ini disebabkan oleh aturan tertentu.

Langgei Puai hanya bisa dimasukkan ke dalam sarung Mandau yang telah digunakan dalam pertempuran atau yang sudah dipakai untuk mengatasi situasi yang melibatkan darah musuh. Pada sarung Mandau, terdapat tiga lilitan rotan sebagai pengikat untuk Langgei Puai bersama dengan kumpang dan bolahnya.

Artikel menarik lainnya:

Demikian ulasan tentang delapan senjata tradisional Kalimantan Utara. Senjata-senjata tersebut masih dapat ditemui di berbagai museum, kolektor, atau tempat penyimpanan barang-barang antik.

Cari hunian yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget, deh.

Cari kost dekat telkom university, kost dekat unair, kost dekat ugm, kost dekat binus alam sutera, kost dekat ui, kost dekat unj? Di Rukita semua ada dan lengkap untuk memudahkanmu, because you matter.

Sedangkan kalau kamu punya budget yang terbatas dan sedang mencari hunian harga ekonomis berfasilitas lengkap, bisa juga cek Infokost.id. Tersedia kost budget di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!

Jangan lupa download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.

Bagikan artikel ini