7 Tips Bijak Menggunakan Media Sosial, Hati-hati Ditegur Polisi Virtual!
Apakah benar kita bebas posting apa saja di medsos?
Media sosial (medsos) menjadi hal yang sangat dekat dengan aktivitas sehari-hari kita, khususnya generasi mileanial dan Gen-Z. Mulai dari untuk update berita di Twitter sampai melihat acara ulang tahun teman di Instagram, bisa kamu dapatkan dengan mudah.
Selain untuk update informasi, media sosial juga kerap menjadi tempat untuk curhat hingga sambat. Banyak orang yang meluapkan emosi dan kritikan lewat media sosial hingga berakhir jadi kasus penghinaan atau pencemaran nama baik. Bahkan, berdasarkan laporan dari Digital Civility Index (DCI) netizen Indonesia dinobatkan sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara.
Memang, sih, tidak ada tata cara yang baku saat menggunakan media sosial. Namun, penggunaan media sosial yang kurang tepat dapat merugikan diri sendiri dan banyak pihak. Misalnya saja, seseorang dapat dipenjara karena mengunggah konten tidak bijak di media sosial. Oleh sebab itu, pengguna medsos juga harus tahu cara menggunakan media sosial dengan bijak.
Sebelum kita membahas tips bermain di media sosial, ada baiknya mengulas tentang polisi virtual terlebih dahulu, yuk.
Apa itu Polisi Virtual?
Polri bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini meluncurkan polisi virtual untuk mengawasi unggahan-unggahan digital. Polisi virtual ini berfungsi untuk menegur masyarakat yang mengunggah aktivitas atau konten yang berpotensi melanggar UU ITE, seperti hoaks, penghinaan, dan kebencian. Selain itu, polisi virtual juga bertugas memberi edukasi kepada masyarakat terkait UU ITE.
Perlu diketahui, polisi virtual ini berbeda dari cyber police yang telah ada sebelumnya, lho. Melansir laman Tribunnews.com, cyber police memiliki fungsi untuk melindungi dan mendeteksi ada serangan atau hal-hal yang dicurigai mengandung unsur UU ITE. Polisi virtual ini akan muncul memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum akhirnya cyber police diturunkan.
Cara Kerja Polisi Virtual
Petugas polisi virtual akan melacak unggahan yang berpotensi melanggar UU ITE. Kemudian, petugas mengambil layar tangkap (screenshot) pada unggahan tersebut. Unggahan itu akan dikonsultasikan kepada tim ahli yang terdiri atas tim ahli pidana, ahli bahasa, serta ahli bidang informasi dan transaksi elektronik.
Bila dinyatakan melanggar pidana UU ITE, laporan unggahan tersebut diajukan ke Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri atau pejabat yang ditunjuk dalam penugasan. Kemudian, alarm peringatan dikirim melalui pesan pribadi (DM) kepada pemilik akun media sosial.
Peringatan ini berisi perintah untuk menghapus unggahan yang berpotensi melanggar UU ITE dalam waktu 1 x 24 jam. Jika telah diberikan peringatan kedua tapi tetap tidak diindahkan, maka pemilik akun akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi.
Tips Bermain Media Sosial dengan Bijak dan Tepat
Selain mengenal fakta tentang polisi virtual, pengguna media sosial juga harus mengetahui tata cara menggunakan medsos yang benar. Yuk, simak tips bermain media sosial dengan bijak dan tepat agar tidak ditegur oleh polisi virtual.
1. Ingat T.H.I.N.K sebelum mengunggah
Memang betul akun media sosial yang digunakan adalah milik kamu pribadi. Namun, nggak ada salahnya untuk berpikir sejenak sebelum mengunggah konten di Instagram atau Twitter, kan?
Melansir laman San Diego Virtual School, lakukan T.H.I.N.K sebelum kamu membagikan cerita di media sosial. THINK itu terdiri dari:
- T (true) – Apakah konten atau komen yang kamu unggah di medsos sesuai fakta atau justru hoaks?
- H (helpful) – Apakah konten atau komen yang kamu unggah di medsos akan bermanfaat bagi orang lain atau justru melukai orang lain?
- I (information) – Apakah informasi yang kamu unggah bisa dipertanggungjawabkan?
- N (needed) – Apakah konten yang kamu unggah adalah sesuatu yang bisa membantu orang lain?
- K (kind) – Apakah konten yang kamu unggah sudah bijak dan sopan, atau justru kasar?
Hal terpenting dalam menggunakan medsos adalah memikirkan dampak dari unggahanmu. Kalau dirasa akan membuat banyak orang tersakiti, lebih baik simpan sebagai draft saja, ya. Jika kamu masih sering mengunggah konten yang merugikan banyak orang atau melanggar UU ITE, hati-hati dapat DM dari polisi virtual, tuh.
2. Jauhi drama medsos
Menjauhi drama di Instagram dan Twitter juga menjadi salah satu tips menggunakan media sosial yang bijak. Mungkin kamu akan lebih mudah bertemu dengan teman yang satu frekuensi di media sosial. Mulai dari ngobrol hal receh, gosip, konspirasi, hingga politik.
Nggak jarang juga, nih, banyak netizen yang saling adu argumen di media sosial. Dari yang awalnya hanya bercanda, sampai berantem di media sosial. Mungkin kamu “gatal” untuk ikutan berkomentar di medsos. Sah-sah saja jika kamu ingin mengeluarkan argumentasi di media sosial, namun hindari berkomentar saat sedang emosi, ya.
BACA JUGA: Nggak Perlu Ribet, Ini 10 Resolusi 2021 yang Realistis | Ada Tips agar Tercapai juga, Lho!
3. Jangan oversharing
Nah, kebiasaan satu ini juga sering dilakukan oleh pengguna media sosial. Oversharing atau membagikan hal pribadi secara berlebihan juga menjadi hal yang harus dihindari, ya. Jangan sharing hal-hal pribadi ke media sosial, misalnya mengunggah KTP, nomor tiket penerbangan, atau sertifikat vaksin.
Kamu juga harus hati-hati terhadap unggahan stories di Instagram, tuh. Tidak setiap kegiatan harus kamu update di medsos, kan? Pilihlah dengan bijak hal-hal yang memang pantas untuk dibagikan dan menjadi konsumsi publik, misalnya mengunggah perayaan ulang tahun. Ingat, semua hal yang kamu unggah di medsos itu sudah bukan milik pribadi kamu, lho.
4. Ingat, jejak digital itu ada!
Pernah mendengar istilah revenge sex? Atau mendengar kisah karier seseorang hancur karena postingan akun media sosialnya di beberapa tahun yang lalu? Nah, itu tandanya ada jejak digital di media sosial.
Kamu harus bijak dan berpikir ulang ketika ingin mengunggah suatu hal di medsos, misalnya sebuah foto yang terlalu seksi atau komentar yang rasis. Walaupun kamu telah menghapus unggahan tersebut, tapi jejak digital dapat dicari lagi, lho.
Nggak mau, kan, kamu gagal mendapatkan beasiswa atau kehilangan pekerjaan karena suatu hal yang kamu unggah di 10 tahun yang lalu?
5. Follow akun yang tepat
Tanpa disadari, pola pikir dapat terpengaruh oleh lingkungan, orang-orang sekitar, bahkan akun media sosial yang kita ikuti. Mungkin kamu jarang menyadarinya, tapi mem-follow akun yang selalu bergosip bisa membuat kamu jadi ikutan julid, lho.
Tips menggunakan media sosial agar lebih bijak dan bermanfaat adalah dengan memilah akun medsos yang ingin diikuti. Pilihlah akun medsos yang akan memberikan manfaat atau teman-teman yang akrab denganmu. Hindari untuk mengikuti akun medsos yang anonim karena kita tidak pernah tahu keaslian identitas orang tersebut.
6. Stop membandingkan diri
Apakah kamu pernah merasa rendah diri karena nggak punya barang seperti teman yang kamu follow di Instagram? Atau merasa iri terhadap influencer atau teman yang selalu jalan-jalan ke luar negeri?
Nah, sekarang saatnya kamu berhenti membandingkan diri dari orang yang kamu follow di medsos. Pasalnya, kita tidak pernah tahu hal apa saja yang sudah mereka korban untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Bisa saja teman yang setiap weekend ke Bali ternyata selalu lembur setiap malam.
Ingat, tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Jadi, terimalah diri dan hal yang kamu miliki sekarang, hanya kamu yang bisa membuat hidup bisa jadi terasa sempurna. Pencapaian orang lain bisa kamu gunakan sebagai penyemangat, lho, bukan malah membuat kamu merasa rendah diri.
7. Lakukan detoks medsos secara berkala
Melakukan puasa atau detoks berkala juga jadi salah satu tips menggunakan media sosial yang bijak. Awalnya, sih, hanya untuk update berita tapi berakhir jadi malah jadi “nongkrong” berjam-jam lamanya.
Cobalah untuk menjadwalkan berhenti bermain media sosial untuk kurun waktu tertentu, misalnya satu hari, seminggu, atau sebulan. Detoks medsos ini jadi langkah yang tepat saat kamu merasa lelah terhadao dunia maya.
Setelah melakukan detoks, dijamin kamu jadi lebih bijak dan dapat memilih hal-hal yang ingin kamu bagikan di medsos. Selain itu, detoks medsos juga jadi bikin kita makin dekat dengan keluarga dan teman-teman di kehidupan nyata, lho!
BACA JUGA: Cukup 11 Langkah untuk Detoks Media Sosial dan Menghindari FOMO
Itulah beberapa tips menggunakan media sosial agar lebih bijak dan bertanggung jawab. Media sosial itu nggak selalu memberi dampak buruk, kok, Lewat medsos, kita juga jadi bisa mengetahui banyak hal, misalnya cara mengatur keuangan atau menambah skill.
Paling asyik, sih, kalau bermain media sosial dengan jaringan internet ngebut. Kalau tinggal di kost coliving Rukita, harga sewa yang dibayar sudah termasuk WiFi, kamar tidur nyaman, dan fasilitas kost yang mantul!
Seperti Rukita Kopyor 3 Kelapa Gading yang berlokasi strategis, hanya 9 menit dari Mall Kelapa Gading. Harga sewanya mulai dari Rp2 juta, lho. Kamu sudah dapat paket lengkap, mulai dari kamar tidur fully furnished, kamar mandi dalam, AC, dan WiFi. Area komunal dan dapur bersama juga bisa kamu gunakan kapan pun.
Selain itu, ada juga jasa cleaning room gratis yang bikin hidup makin mudah. Kalau malas cuci baju, kamu bisa request jasa laundry di aplikasi Rukita yang tersedia di Apps Store dan Play Store.
Makin penasaran ingin tinggal di Rukita Kopyor 3 Kelapa Gading? Klik tombol di bawah atau ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/Rukita-Kopyor3
Penasaran dengan unit coliving Rukita lainnya yang ada di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Jangan lupa juga follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id untuk tahu update terbaru dan promo dari Rukita!
Kamu pernah terlibat dalam drama medsos nggak? Ceritakan di kolom komentar, yuk!
Bagikan artikel ini