9 Tips Membuat Vertical Garden di Tempat yang Sempit | Cocok untuk Balkon Apartemen dan Teras Rumah!
Vertical garden atau bisa juga disebut taman vertikal akan membuat tembok yang membosankan jadi terlihat lebih hidup dan menarik. Kontras sekali dengan kehidupan urban yang kaku.
Taman dan kebun vertikal adalah jawaban dari semakin berkurangnya lahan untuk bertanam. Cocok buat mereka yang tinggal di apartemen ataupun rumah yang memiliki halaman terbatas, bahkan sempit.
Banyak sekali pilihan tumbuhan yang ada di Indonesia untuk jadi ‘penghuni vertical garden. Mulai dari pakis, sirih, atau aneka rempah.
Selain itu, taman ini multifungsi karena selain indah, juga bisa menjadi penyegar udara, penyeimbang ekosistem, dan jadi sumber bahan makanan.
Cara Membuat Vertical Garden di Balkon atau Teras Rumah yang Kecil
Membuat taman atau kebun vertikal sedikit berbeda dari taman biasa. Cenderung lebih sulit dan harus ekstra perhatian. Namun, hasil akhirnya dijamin memuaskan! Yuk, simak tips di bawah ini biar nggak kesulitan membuat vertical garden di rumah!
1. Buat desain dan denah
Sebelum mulai membeli tanaman, kamu lebih baik mengukur dan menggambar rancangan lokasi untuk taman. Walaupun teknik banget, nih, merancang denah dapat membantumu memilih tanaman dan material yang dibutuhkan.
Selain itu, kamu juga bisa menentukan perabotan dan aksesori apa yang bisa ditambahkan, tata letak taman vertikal, dan lain sebagainya.
Lihat juga apakah tamanmu akan menghadap matahari atau tidak. Hal ini akan menentukan jenis tanaman yang dapat kamu tanam, karena setiap tanaman punya kebutuhan sinar matahari yang berbeda.
2. Pilih tanaman yang tepat
Pilih tanaman yang memang cocok untuk taman vertikal dan taman urban kecil. Beberapa tanaman yang cocok adalah:
- Pakis
- Begonia
- Bromelia
- Sirih gading
- Sukulen
- Sayur seperti selada, tomat, dan cabai
- Rempah-rempah
- Anggrek
- English Ivy
Kita harus memilih tanaman yang tepat agar taman vertikal tidak terkesan penuh. Jangan memilih tanaman yang terlalu cepat rimbun karena akan menyebabkan taman vertikalmu jadi terlihat penuh dan berantakan.
Pilih tanaman yang berakar pendek, menjalar, tanaman gantung, ataupun yang bisa hidup di pot.
3. Letakkan tanaman dalam pot gantung, tangga, dan kantong
Berhubung tempatnya sempit, kamu akan memiliki keterbatasan dalam meletakkan tanaman di taman vertikal. Jika taman vertikalmu terletak di balkon atau teras, coba pilih wadah berbentuk pot gantung.
Kamu juga bisa membangun pocket garden. Jadi, kamu bisa memasukkan tanaman di kantong khusus taman gantung (bentuknya seperti seperti kantong sepatu gantung). Setelah itu kamu tinggal gantung saja kantong itu di tiang, misalnya.
Selain itu, kamu juga bisa meletakkan berbagai tanaman di tangga. Cukup mudah untuk membuat tangga sendiri. Kamu bisa menggunakan tangga kayu bekas yang ditambahi palang-palang kayu untuk memperluas permukaannya. Mudah juga kan membuat vertical garden ini?
4. Manfaatkan media yang menempel di dinding
Kamu juga harus mengombinasi taman vertikal menggunakan media yang ditempel di dinding. Ada dua pilihan yaitu pot dan nampan yang sering disebut living wall trays.
Kamu bisa memasang pot-pot kecil yang masing-masing ditanami oleh sebuah tumbuhan, lalu dipaku ke dinding atau dipaku berkelompok di sebuah bidang kayu. Setelah itu pasang bidang kayu ini di tembok. Media ini cocok untuk sayuran dan tanaman yang lebih baik tumbuh sendiri.
Media yang paling umum digunakan untuk taman vertikal adalah living wall trays. Tamanmu akan terlihat ‘tumbuh’ dari tembok. Pilih kelompok tanaman yang waktu tumbuhnya sama agar tidak saling mendominasi.
Tanaman yang paling cantik untuk living wall trays adalah pakis, gading, sirih, bunga, sukulen, rempah, dan lumut. Kamu juga bisa menyusun tanaman hingga membentuk pola tertentu agar terlihat lebih cantik.
5. Pikirkan sistem pengairan
Taman vertikal umumnya membutuhkan perawatan yang lebih daripada taman biasa, terutama bagi living wall.
Tanaman yang diletakkan di living wall biasanya sangat dekat satu sama lain sehingga tidak memiliki banyak tanah dan harus lebih sering disirami. Disarankan, sih, untuk membuat sistem irigasi tetes.
Ada lagi cara yang kompleks, yaitu menggunakan selang dan timer. Namun, bisa juga membuat lubang di bawah masing-masing kantong agar air bisa menetes ke deretan tanaman di bawahnya.
Kamu juga bisa menyiram menggunakan selang biasa, namun pastikan menyiramnya dengan rata dan tidak berlebihan.
6. Gunakan media tanam potting mix
Jangan gunakan tanah biasa, tetapi gunakan media tanam potting mix atau tanah khusus untuk menumbuhkan tanaman. Taman vertikal mudah kering sehingga potting mix akan membantu menjaga kandungan air di dalam tanah.
Selain itu karena ada tarikan gravitasi, kamu harus menyusun tanaman secara benar. Tanaman yang tidak memerlukan banyak air harus ditempatkan di paling atas sehingga air akan mengalir turun ke bawah serta lebih cepat kering.
Sementara tanaman yang paling perlu air cukup ditempatkan di bagian paling bawah.
7. Tanam secara horizontal
Jika akan menanam menggunakan media living wall trays, tumbuhkan tanaman secara horizontal terlebih dahulu agar akar dapat tertancap dengan kuat. Kalau kamu langsung menumbuhkannya secara vertikal, akar akan dipengaruhi gravitasi saat berkembang.
Setelah menumbuhkan tanaman secara horizontal selama dua minggu, mulai miringkan media secara bertahap hingga mencapai posisi vertikal. Hal ini akan mempersiapkan akar untuk tumbuh vertikal secara berlahan-lahan.
8. Bikin kebun rempah
Tanaman rempah adalah opsi bagi taman urban vertikal yang sempit. Rempah-rempah bisa memberikan penampilan yang menarik bagi kebun vertikal sekaligus menjadi sumber makanan. Rempah terbaik untuk dikoleksi dalam kebun vertikal adalah thyme, rosemary, kemangi, dan sage.
Namun, jika ingin menumbuhkan tanaman rempah pastikan balkonmu mendapatkan cahaya matahari selama 6-8 jam setiap harinya. Kamu juga bisa menumbuhkan tanaman sayuran dan obat-obatan pula dengan metode yang sama.
9. Buat mangkok sukulen dan bunga gantung
Jika taman kecilmu memiliki tempat untuk menggantungkan pot, coba buat mangkok sukulen atau bunga gantung yang warna-warni. Pilih bunga yang rimbun dan memiliki daun yang menjuntai.
Untuk membuat mangkok sukulen, masukkan bidang tanam potting mix di dalam pot, lalu pasang sukulen terbesar dan paling cerah di tengah. Kamu bisa tambahkan sukulen-sukulen lain yang lebih kecil di pinggir-pinggirnya.
Coba kombinasikan berbagai jenis sukulen dengan tekstur dan warna yang berbeda.
Yap, ada beberapa pekerjaan ekstra kalau ingin membuat taman vertikal. Mulai dari memilih tanaman yang tepat hingga memilih berbagai bentuk media tanam.
Sekalipun repot, namun hasilnya sepadan, kok. Taman vertikal bisa menjadi tempat pelarian kamu dari padatnya aktivitas dan keribetan khas perkotaan.
Kapan mau coba membuat taman vertikal?
BACA JUGA: 10 Cara Menyulap Balkon Kamar Jadi Cantik dan Nyaman
Bagikan artikel ini