Tips·9 June 2022

20 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia, Kecantikan Gigi Runcing hingga Potong Jari!

9 minutes read

Tradisi unik masyarakat Indonesia ini masih eksis sampai sekarang!

Keberagaman suku di Indonesia menjadikan negara kita kaya akan adat istiadat, budaya, kesenian, hingga tradisi. Dari Sabang hingga Merauke beragam tradisi pun bisa kamu temukan. Masing-masing daerah tentunya memiliki tradisinya tersendiri.

Tahukah kamu jika suku bangsa di Indonesia itu banyak banget? Ya, bahkan angkanya mencapai sebanyak 1.340 suku bangsa dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kebayang, kan, jika tradisi di Indonesia juga sangat banyak?

Nah, ada beberapa tradisi unik masyarakat di Indonesia yang tercatat masih eksis hingga sekarang. Apa saja? Simak di bawah ini!

20 Tradisi Unik Masyarakat di Indonesia

Setiap negara di dunia pasti memilii tradisinya sendiri. Berbicara mengenai tradisi memang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi, kita hidup di negara yang punya beragam suku dan budaya.

Setiap suku tentunya memiliki tradisinya sendiri. Tradisi unik yang dimiliki oleh masyarakat kita tentunya hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Dari tradisi yang dianggap wajar hingga ekstrem, berikut beragam tradisi unik masyarakat Indonesia.

1. Tradisi unik masyarakat Indonesia, Meruncingkan gigi di Sumatera Barat

Suku Mentawai yang berada di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat punya tradisi unik yakni meruncingkan gigi. Biasanya, tradisi ini dilakukan oleh wanita.

Mereka percaya bahwa memiliki gigi runcing akan menambah daya tarik sekaligus pada kecantikan wanita. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun dan juga dijadikan sebagai tanda kedewasaan pada seorang wanita di Suku Mentawai.

2. Tiwah di Kalimantan Tengah

Ritual tiwah dilakukan oleh Suku Dayak yang berada di Kalimantan Tengah. Tiwah sendiri merupakan ritual yang berhubungan dengan kematian.

Suku Dayak percaya bahwa kematian itu perlu untuk disempurnakan agar roh dapat hidup bersama Sang Pencipta, Ranying Hatalla Langit. Maka dari itu, dasar tujuan diadakannya ritual ini adalah menghantarkan arwah ke luwu atau akhirat kepada Ranying Hatalla Langit.

Pada ritual ini, jenazah akan dimasukkan ke dalam balai nyahu atau Sandung, yakni sebuah rumah kecil sebagai tempat untuk menyimpan tulang dari jenazah.

3. Tradisi potong jari di Papua

Sebagai ungkapan kehilangan dan rasa duka Suku Dani di Papua biasanya akan menggelar tradisi potong jari atau dikenal sebagai tradisi Iki Palek. Tradisi ini dilakukan oleh anggota keluarga dari seseorang yang meninggal tersebut.

Adapun jumlah jari yang dipotong berdasarkan jumlah anggota keluarga meninggal. Jari memiliki arti yang sangat mendalam bagi Suku Dani karena jari menjadi simbol kerukunan dan kesatuan. Meski begitu, tradisi ini sudah mulai ditinggalkan.

4. Ma’nene di Toraja Utara

Ritual Ma’nene dilakukan oleh masyarakat Toraja Utara. Ritual ini dilakukan dengan cara mengeluarkan mayat yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun dari liang lahat. Kira-kira apa tujuannya?

Tujuan dari ritual ini sendiri adalah untuk membersihkan jasad tersebut dan mengganti pakaiannya. Ritual ini juga bermakna untuk menghormati para leluhur.

5. Tradisi unik masyarakat Indonesia, Pasola di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Masyarakat Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT juga memiliki tradisi unik yang masih dipertahankan hingga sekarang, yakni Pasola. Pasola akan diadakan menjelang musim tanam.

Dalam ritual ini dua “Ksatria Sumba” akan saling menyerang menggunakan lebing kayu sambil menunggangi kuda.

Masyarakat setempat percaya bahwa percikan darah bisa membuat tanah subur. Alhasil, mereka pun mengharapkan akan memperoleh hasil panen yang bagus dan berlimpah.

6. Seba di Banten

Di zaman serba modern seperti sekarang ini, teknologi menjadi hal yang nggak bisa dipisahkan. Lain halnya dengan suku Baduy karena mereka mengisolasi diri dari perubahan zaman.

Selain menolak modernisasi, suku Baduy di Banten juga punya tradisi unik, nih, yang dikenal dengan Seba.

Seba merupakan sebuah tradisi di mana pada waktu tertentu suku Baduy berjalan kaki sejauh 100 kilometer untuk bersilaturahmi sekaligus memberikan hasil panen pada Ibu Gede dan Bapak Gede atau Bupati Lebak dan Gubernur Banten.

7. Tatung di Singkawang

Sebagai perayaan Cap Go Meh, masyarakat Singkawang, Kalimantan Barat akan melakukan sebuah tradisi Tatung. Dalam bahasa Hakka, Tatung berarti orang yang dirasuki roh atau dewa.

Tubuh orang tersebut dijadikan sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan roh leluhur ataupun dewa. Serupa debus, para Tatung juga akan kebal terhadap benda-benda tajam, seperti layaknya jarum, pedang, atau bahkan jeruji.

8. Titi di Kepulauan Mentawai

Selain punya tradisi meruncingkan gigi, suku Mentawai juga punya tradisi unik lain, yaitu Titi atau menato tubuhnya. Untuk melakukan tradisi ini, masyarakat setempat harus melakukan ritual upacara terlebih dahulu.

Selain itu, motif tato yang digunakan pun nggak bisa sembarangan. Nantinya tato akan menunjukkan identitas sekaligus jati diri dari Suku Mentawai itu sendiri.

9. Rambu Solo di Tana Toraja

Rambu solo menjadi salah satu tradisi unik masyarakat Indonesia yang paling terkenal. Rambu solo adalah upacara pemakaman adat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Upacara ini diadakan sebagai penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Orang yang sudah wafat akan dianggap benar-benar meninggal ketika ia sudah menyelesaikan seluruh prosesi upacara Rambu Solo.

Apabila belum terpenuhi, maka masyarakat setempat akan memperlakukan orang meninggal layaknya seseorang yang sedang sakit. Caranya tetap diberikan makanan, minuman, serta dibaringkan di tempat tidur.

10. Bakar Tongkang di Riau

Tradisi unik masyarakat Indonesia selanjutnya ada di Bagansiapiapi, Riau. Setiap bulan Juni, etnis Tionghoa di sini akan melaksanakan tradisi Bakar Tongkang. Pada ritual ini, biasanya masyarakat akan membakar kapal besar yang sudah dibuat sebelumnya.

11. Sigajang Laleng Lipa, tradisi unik sekaligus ekstrem masyarakat Indonesia di Sulawesi Selatan

Sigajang Laleng Lipa merupakan tradisi yang dilakukan oleh Suku Bugis. Bisa dikatakan, Sigajang Laleng Lipa salah satu tradisi ekstrem sekaligus mengerikan. Bagaimana tidak, dalam pelaksanaanya tradisi ini selalu memakan korban jiwa.

Saat menyelesaikan masalah, biasanya akan dilakukan musyawarah terlebih dahulu. Apabila cara tersebut nggak menemui titik terang, maka tradisi ini sebagai jalan terakhir.

Dalam tradisi ini, biasanya kedua belah pihak yang berselisih akan masuk ke dalam sarung. Keduanya masuk ke dalam sarung tanpa tangan kosong alias akan dibekali sebilah badik. Ketika badik telah dikeluarkan, maka pantang diselipkan lagi dipinggang sebelum menghujan tubuh lawan.

12. Omed-omedan di Bali

Omed-omedan dikenal sebagai tradisi sekaligus ajang mencari jodoh yang biasanya berlangsung di Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan, Bali. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para muda-mudi dan sudah dilaksanakan sejak abad ke-18 Masehi.

Dalam bahasa Bali, omed-omedan memiliki arti saling tarik menarik. Adapun kategori yang boleh ikut berpartisipasi dalam acara ini adalah buat kamu berusia 17 hingga 30 tahun. Jika sedang berhalangan, kamu nggak boleh mengikutinya.

13. Bau Nyale di Nusa Tenggara Barat (NTB)

Merupakan hal yang wajar jika mencari ikan di laut. Tapi, bagaimana jadinya dengan mencari cacing di laut? Sebagian dari kamu mungkin saja nggak percaya, namun nyatanya tradisi ini ada di Indonesia, tepatnya berada di Lombok.

Bau Nyale merupakan tradisi yang menggambarkan hal tersebut. Tradisi ini milik masyarakat Sasak di Lombok. Tradisi ini dilakukan dengan cara menangkap cacing laut (nyale) di pantai selatan Lombok.

14. Tradisi unik kebo-keboan di Banyuwangi

Masyarakat yang melakukan tradisi unik di Indonesia ini akan didandani seperti layaknya kerbau, lengkap dengan tanduk dan telinga buatan.

Tradisi ini dilakukan oleh suku Osing di Banyuwangi. Tujuan dari upacara ini sendiri adalah sebagai ungakapan rasa syukur terhadap hasil panen yang melimpah.

15. Tradisi unik masyarakat Indonesia, Mekare-kare di Bali

Masyarakat Bali dikenal memiliki tradisi unik sekaligus menarik, salah satunya adalah tradisi Mekare-kare. Mekare-kare atau upacara perang pandan merupakan tradisi yang dilakukan di Desa Tenganan, Bali dan biasanya hanya dilakukan oleh para pria.

Para pria yang ikut berpartisipasi dalam perang ini akan dibekali oleh pandan sebagai gada atau senjata serta perisai yang dibuat dari rotan.

16. Brobosan, Jawa

Tradisi Brobosan dilakukan ketika upacara kematian. Secara harfiah, brobosan memiliki arti menerobos.

Nantinya, keluarga jenazah akan berjalan di bawah keranda atau peti mati yang sedang diangkat. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada jenazah.

17. Tradisi unik masyarakat Indonesia, Waruga di Sulawesi Utara

Berasal dari kata waru yang berarti rumah dan ruga yang berarti badan atau raga, Waruga bisa dimaknai sebagai “rumah di mana raga akan kembali ke surga”. Tradisi Waruga dilakukan oleh Suku Minahasa di Sulawesi Utara.

Sejarah menjadi titik awal dari tradisi ini, di mana sejak zaman dahulu suku Minahasa memercayai jika roh memiliki kekuatan.

Oleh karenanya, masyarakat setempat membuat kuburan khusus. Penguburan jenazah akan dilakukan dalam sebuah kotak batu berongga yang kemudian akan ditutup oleh batu berbentuk segitiga.

18. Batombe, Sumatera Barat

Pantun sangat erat kaitannya dengan budaya Betawi. Tapi bukan hanya masyarakat Betawi saja yang punya tradisi ini, melainkan juga masyarakat Sumatera Barat. Tradisi tersebut berkembang pada masyarakat Nagari Abai, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Sama halnya seperti tradisi pantun di daerah lain, tradisi yang dikenal sebagai Batombe ini juga merupakan seni berbalas pantun dengan iringan alat musik rabab.

19. Tabuik, Sumatera Barat

Tabuik merupakan festival sekaligus tradisi tahunan yang dipercaya telah ada sejak abad ke-19 masehi. Festival tahunan ini merupakan tradisi khas dari masyarakat Pariaman, Sumatera Barat.

Upacara Tabuik dilakukan sebagai bentuk peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali pada tanggal 10 Muharram.

20. Tradisi unik masyarakat Indonesia, Grebeg Syawal di Yogyakarta

Nggak kalah dengan tradisi unik masyarakat Indonesia yang sudah disebutkan di atas, Yogyakarta juga punya tradisi uniknya sendiri, nih, yakni Grebeg Syawal. Bisa dikatakan jika Grebeg Syawal itu merupakan tradisi yang nggak lekang oleh zaman.

Pasalnya, tradisi ini memang rutin dilakukan dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri. Grebeg Syawal akan dilakukan dengan cara membawa gunungan yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. Gunungan tersebut berisi hasil bumi.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai tradisi unik masyarakat Indonesia. Indonesia memang memiliki keragaman budaya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita juga menghormati kepercayaan masing-masing suku.

Ada tradisi unik lainnya yang dilakukan masyarakat Indonesia? Share di kolom komentar, yuk.

Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja!

Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah.

Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.

Pastikan juga kamu jangan lupauntuk follow akun Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!

Bagikan artikel ini