Ini Perbedaan UMR, UMK, dan UMP | Fresh Graduate Wajib Tahu!
Cari tahu beda UMR, UMK, dan UMP, yuk!
Ketika melamar pekerjaan, selain tugas yang akan dikerjakan, kamu juga pasti akan mempertimbangkan besaran gaji atau salary-nya, bukan?
Ya, hal tersebut sangat wajar dan memang menjadi fokus utama bagi sebagian besar pelamar. Nah, ketika mendapatkan offering dari pihak rekrutmen, hal pertama yang mungkin saja terlintas dipikiranmu yakni apakah gajinya sudah UMR?
Bagi kamu yang sudah terjun dalam dunia kerja, UMR tentu saja menjadi istilah yang nggak asing terdengar. Bagaimana tidak, UMR itu berhubungan dengan gaji seorang pekerja. Namun, ada juga istilah lain yang berhubungan dengan hal tersebut, yakni UMK dan UMP.
Lantas, apa itu UMR? Apa beda UMR, UMK, dan UMP? Nah, agar kamu bisa lebih memahaminya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
BACA JUGA: 7 Pekerjaan Unik dengan Gaji Tinggi | Tukang Tidur Profesional Digaji 2 Miliar!
Mengenal Bedanya UMR, UMK, dan UMP
UMR, UMK, dan UMP memang menjadi istilah yang terdengar serupa. Tapi nyatanya, ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan.
Bagi kamu para fresh graduate dan sedang melamar pekerjaan, ketiga istilah tersebut wajib masuk ke dalam kamusmu, nih. Pasalnya, ketiganya sangat berkaitan erat dengan sistem upah yang diberikan pada pekerja.
Meskipun demikian, UMR, UMK, dan UMP memiliki perbedaan mendasar. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari cakupan wilayahnya.
Masih bingung dengan ketiganya? Nggak usah khawatir, berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian sekaligus beda UMR, UMK, dan UMP. Simak baik-baik, ya!
1. UMR
Pemerintah sendiri telah menetapkan upah minimum. Penetapan tersebut tentu saja nggak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, perlu dilakukan melalui beberapa pertimbangan.
Apa tujuannya? Penetapan kebijakan upah minumum itu bertujuan untuk mencegah tindakan sewenang-wenang dari pemberi upah kepada pekerja. Berdasarkan hal tersebut, kemudian lahirlah ketiga istilah yang kita kenal yakni UMR, UMK, dan UMP.
UMR sendiri merupakan singkatan dari upah minimum regional. Pada awalnya, UMR diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 1999. Kemudian, aturan tersebut direvisi menjadi Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000.
UMR sendiri bisa diartikan sebagai upah atau besaran gaji pekerja yang berlaku di tingkat provinsi, termasuk kabupaten dan kota.
Banyak yang mengira bahwa UMR itu besarannya sama dengan gaji pokok. Akan tetapi, keduanya itu berbeda, lho.
Bisa dibilang, UMR itu adalah upah yang sudah berisi gaji pokok beserta tunjangan lain yang sebelumnya sudah disepakati oleh kedua belah pihak. UMR sendiri setiap tahunnya mengalami kenaikan dan ini pun menjadi hal yang paling dinantikan oleh masyarakat.
Usut punya usut, ternyata istilah UMR itu sudah nggak digunakan lagi, lho. Ya, istilah tersebut sebenarnya sudah diganti menjadi UMP dan UMK.
Meski begitu, hingga saat ini masyarakat masih sering menggunakan istilah UMR untuk mengetahui besaran gaji yang diterima oleh karyawan.
2. UMK
UMK sendiri merupakan istilah turunan dari UMR. Pada dasarnya, UMR terbagi menjadi dua tingkatan, yakni tingkat I dan II. Berdasarkan, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, istilah UMR Tingkat II diubah menjadi UMK.
Apa itu UMK? UMK merupakan singkatan dari upah minimum pada kabupaten maupun kota. Sesuai dengan namanya, ini merupakan besaran gaji atau upah minimum untuk para pekerja yang tentu saja berlaku di setiap kabupaten maupun kota.
Biasanya, penetapan UMK itu dilakukan oleh gubernur. Namun, untuk usulannya sendiri berasal dari bupati dan walikota.
Apa jadinya jika kabupaten atau kota belum bisa mengajukan kenaikan UMK? Jika demikian, maka gubernur akan mengambil alih. Jadi, gubernur akan menetapkan standar UMK dengan menggunakan UMP sebagai acuannya.
3. UMP
Sama halnya seperti UMK, UMP pun merupakan istilah turunan dari UMR. Jika UMR Tingkat II diubah menjadi UMK, maka lain halnya dengan UMP. Nah, UMP merupakan istilah pengganti dari UMR Tingkat I.
Beda pengertian dengan UMR, dan UMK, UMP sendiri merupakan singkatan dari upah minimum provinsi. Tentunya hal ini pun juga berlaku di seluruh wilayah yang berada di provinsi yang sama, termasuk juga kabupaten ataupun kota. Nah, biasanya UMP itu kebijakannya ditetapkan oleh gubernur.
Faktor-faktor Pembeda UMR, UMK, dan UMP
Masing-masing provinsi tentu saja memiliki upah minumum yang berbeda, begitu pula dengan masing-masing kabupaten dan kota. Nah, berikut ini adalah faktor pembeda dari UMR, UMK, dan UMP.
1. Beda UMR, UMK, dan UMP berdasarkan faktor yang mendasari
Setiap kabupaten atau kota juga memiliki ketetapan upah minimum masing-masing. Biasanya, UMK ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi daerah, inflasi yang terjadi di kabupaten atau kota terkait, hingga biaya hidup.
Serupa dengan UMK, UMP dari masing-masing provinsi pun juga berbeda. Misalnya saja, UMP Jawa Barat tentu saja akan berbeda dengan DKI Jakarta, bukan?
Nah, kembali lagi hal tersebut juga ditetapkan berdasarkan beberapa aspek, seperti sumber daya, kebudayaan, hingga struktur ekonomi maupun kinerja.
Singkatnya, UMP itu ditetapkan dengan melihat standar kebutuhan hidup atau taraf hidup dari masing-masing provinsi.
2. Beda UMR, UMK, dan UMP berdasarkan waktu penetapan kebijakan
Beda UMR, UMK, dan UMP juga bisa dilihat dari waktu penetapan kebijakan. Untuk UMK sendiri, batas maksimal penetapannya yakni 30 November dan akan mulai berlaku pada 1 Januari.
Masih di bulan yang sama, UMP pun juga batas maksimalnya ditetapkan di bulan November, lebih tepatnya ditetapkan pada 21 November setiap tahunnya dan berlaku di tanggal 1 Januari.
Daftar UMR 2022
Pemerintah sendiri telah menetapkan upah minimum pada tahun ini. Adapun UMR yang diberlakukan saat ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dilansir dari laman Kompas.com, berikut adalah besaran UMR pada tahun 2022 untuk wilayah Jabodetabek.
- UMK 2022 Kota Bekasi: Rp4.816.921,17
- UMK 2022 Kabupaten Bekasi: Rp4.791.843,90
- UMP 2022 DKI Jakarta: Rp4.641.854
- UMK 2022 Kota Depok: Rp4.377.231,93
- UMK 2022 Kota Bogor: Rp4.330.249,57
- UMK 2022 Kota Tangerang: Rp4.285.798,90
- UMK 2022 Kota Tangerang Selatan: Rp4.280.214,51
- UMK 2022 Kabupaten Tangerang: Rp4.230.792,65
- UMK 2022 Kabupaten Bogor: Rp4.217.206,00
Nah, itulah beberapa informasi mengenai perbedaan UMR, UMK, dan UMP. Jadi, sudah tahu kan perbedaan dari ketiganya?
Kira-kira bagaimana pendapatmu mengenai penetapan UMR pada tahun ini? Apakah sudah sesuai atau belum? Share di kolom komentar, yuk!
Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja!
Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah.
Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Pastikan juga kamu jangan lupauntuk follow akun Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!
Bagikan artikel ini