9 Tips Membuat Budget Travel ke Jepang yang Terjangkau
Punya rencana berlibur ke Jepang? Yuk, persiapkan budget travel ke Jepang seperti berikut agar tetap hemat!
Selain kemajuan teknologi dan budaya popnya, tradisi dan keindahan lanskapnya telah menjadikan Jepang sebagai salah satu destinasi wisata internasional “wajib”.
Meski demikian, banyak anggapan bahwa budget travel ke Jepang bisa menguras tabungan karena biaya hidup di sana yang tinggi. Apalagi, jika tujuan kamu ke kota-kota besarnya, seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto.
Ah, jangan patah semangat dulu! Liburan ke Jepang nggak harus dengan budget fantastis. Tidak perlu juga pakai budget superirit ala backpacker-an.
Ada beberapa pos pengeluaran yang dapat kamu hemat dan bikin budget travel ke Jepang lebih terjangkau, tapi dijamin tetap bikin liburan kamu berkesan!
Komponen Budget Travel ke Jepang yang Penting
Umumnya, cara paling mudah untuk traveling—terutama ke luar negeri—adalah dengan membeli paket tur yang ditawarkan biro-biro perjalanan di Indonesia. Segala akomodasi dan itinerary liburan kamu sudah diatur oleh pihak biro perjalanan, kamu tinggal bawa koper dan jalan.
Namun, menjalani liburan ke Jepang sendiri juga nggak kalah serunya!
Kamu bisa mengatur itinerary pribadi tanpa terikat jadwal kelompok tur, termasuk mengunjungi destinasi wisata non-mainstream. Malah, bisa saja kamu menemukan hal-hal menarik dan tidak terduga saat jalan-jalan di Jepang, yang jarang terjadi kalau ikut paket tur.
Memang, menjalankan itinerary sendiri kadang malah menghabiskan biaya lebih banyak. Untuk mencegahnya, perhitungkan matang-matang budget travel ke Jepang kamu tanpa mengurangi komponen biaya yang penting, seperti berikut ini.
1. Tiket pesawat
Rute pesawat ke Jepang (Tokyo) dari Indonesia kebanyakan dimulai dari Jakarta (bandara Soekarno-Hatta). Waktu perjalanan antara Jakarta – Tokyo adalah delapan jam. Cukup lama, ya?
Oleh karena itu, supaya nyaman, disarankan menggunakan maskapai penerbangan full service, seperti Japan Airlines (JAL), All Nippon Airways (ANA), atau Garuda Indonesia, yang langsung menuju Tokyo dan sebaliknya ketika pulang.
Harga tiket penerbangan langsung mulai dari Rp6 juta-an sekali jalan. Kalau mau opsi lebih murah, dapat memilih penerbangan full service yang transit di negara asal maskapainya, seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific, atau Malaysia Airlines. Risikonya, waktu perjalanan jadi lebih panjang.
Waktu penerbangan ke Jepang sering pada pagi dan malam hari. Tentu, ada perbedaan harga sedikit antara penerbangan pagi dan malam.
Biasanya, penerbangan malam lebih mahal dari penerbangan pagi. Di samping itu, coba membeli tiket di online travel agent yang sering memberikan harga lebih murah dibanding beli langsung ke maskapainya.
Beberapa tahun lalu, masih ada penerbangan ke Jepang dengan maskapai low cost carrier (LCC)—seperti, Air Asia—yang memberikan pilihan tiket murah. Sayangnya, operasional penerbangan LCC ke Jepang saat ini sudah dihentikan.
2. Visa
Warga negara Indonesia (WNI) harus memiliki visa sebagai bukti izin keluar-masuk Jepang. Pembuatan visa Jepang dilakukan di Indonesia dan terdapat beberapa pilihan visa.
Ada visa single entry kalau kamu mau berada di Jepang selama 90 hari, multiple entry yang dapat digunakan keluar-masuk Jepang berkali-kali selama lima tahun, dan visa waiver (tanpa biaya) untuk pengguna paspor elektronik dengan izin tinggal selama 15 hari sekali masuk.
Sejak tahun 2020, pembuatan visa tidak lagi dilakukan di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, melainkan di Japan Visa Application Center (JVAC) yang berada di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Biaya pembuatan visa single entry per bulan April 2022 adalah Rp410.000 dan multiple entry sebesar Rp810.000.
Ada tambahan biaya layanan JAVC sebesar Rp120.000 untuk setiap tipe visa, termasuk jika mau mendapatkan visa waiver (jadi, nggak benar-benar total tanpa biaya, sih!). Adanya visa waiver sangat menguntungkan karena dapat menghemat biaya pembuatan visa kalau kamu hanya akan liburan ke Jepang selama 1-2 minggu.
3. Penginapan
Ada banyak tipe tempat bermalam bagi pelancong selama di Jepang. Biasanya, semakin dekat ke pusat kota atau lokasi populer, tarif kamarnya semakin tinggi. Tidak ada salahnya memilih penginapan yang biayanya dapat menekan budget travel ke Jepang kamu.
Tidak harus menginap di hostel, terutama, kalau kamu tidak nyaman berbagi ruangan dengan pelancong asing lain—tidak perlu juga memilih hotel ternama yang tarifnya mahal. Kamu bisa menginap di hotel kapsul, guesthouse, atau hotel bisnis.
Menginap di hotel bisnis cocok untuk pelancong yang mau layanan dan privasi ala hotel dengan tarif terjangkau. Ukuran kamar hotel bisnis, sih, cenderung kecil, sekitar 18 – 21 m2. Bahkan ada kamar hanya untuk satu orang (single bed), tapi dijamin nyaman, deh! Tarifnya mulai dari 12.000 yen per malam per orang.
Mau yang lebih murah? Coba di guesthouse dengan pilihan kamar pribadi seperti di rumah sendiri. Hanya saja, mirip seperti hostel, kebanyakan kamar mandi di guesthouse adalah kamar mandi luar.
Lokasi guesthouse juga sering cukup jauh dari pusat keramaian. Tarif guesthouse mulai 5000 – 8000 yen per malam per orang. Selain guesthouse, hotel kapsul juga bisa jadi pilihan penginapan murah di tengah kota.
Apalagi, saat ini, hotel-hotel kapsul di Jepang sudah memiliki tipe ruang tidur yang luas—mirip dengan guesthouse—dan desain yang modern. Lagi-lagi, dijamin nyaman! Kalau di Tokyo, contoh hotel kapsul modern adalah First Cabin dan The Millenium Shibuya. Tarifnya sekitar 3000 – 6000 yen per malam per orang.
BACA JUGA: 7 Tips Antiribet Mencuci Pakaian di Hotel Saat Liburan | Pencinta Traveling Wajib Tahu!
4. Transportasi
Jalan-jalan di Jepang sangat mudah karena transportasi umumnya sangat reliable. Di kota-kota besar, hampir setiap sudutnya telah terjangkau transportasi umum.
Namun, tarif sekali naik transportasi umum memang mahal. Sekali naik kereta aja, perlu membayar 230 yen. Tidak heran, budget transportasi ketika traveling Jepang seringkali cukup besar.
Oleh karena itu, sebagai wisatawan, gunakan tiket pass untuk menggunakan transportasi umum berkali-kali dalam satu harga. Misalnya, Tokyo Metro Pass dengan harga mulai 600 yen dan pilihan tiket untuk digunakan 1, 2, atau 3 hari. Ada juga Tokyo Metro dan Toei Subway Pass dengan harga mulai 900 yen.
Tokyo Metro dan Toei Pass digunakan jika kamu banyak beraktivitas di tengah kota Tokyo. Namun, kalau kamu mau mengunjungi kota-kota lain di luar Tokyo menggunakan kereta Shinkansen, sebaiknya beli tiket Japan Rail Pass (JR Pass) untuk pilihan hemat.
Tipe JR Pass ada yang per regional, ada juga yang bisa dipakai di seluruh Jepang. Pilihan JR Pass ada yang berlaku tujuh hari (29,650 yen), 14 hari (47,250 yen), dan 21 hari (60,450 yen). Harga JR Pass memang mahal, tapi sebenarnya sangat menguntungkan.
Kamu dapat pulang-pergi ke luar kota Tokyo menggunakan Shinkansen berkali-kali tanpa perlu membeli tiket lagi. Padahal, warga Jepang sendiri harus membayar sekitar Rp1 – 2 juta ketika menggunakan Shinkansen satu kali perjalanan.
JR Pass dapat kamu gunakan untuk naik kereta dalam kotanya juga tanpa bayar lagi, asalkan pada jalur milik JR (bukan Tokyo Metro, Toei, atau perusahaan kereta lainnya). Umumnya, jalur JR berada di outer Tokyo, tapi tetap menjangkau lokasi-lokasi strategis, kok.
5. Makan
Soal makan selama di Jepang, nih, perlu juga kamu perhitungkan baik-baik. Harga-harga makanan dan minuman di Jepang sebenarnya tidak jauh beda dengan harga menu di restoran-restoran Jepang di Indonesia.
Sekali makan, terutama di restoran—misal, restoran ramen atau udon—biayanya bisa lebih dari 1000 yen. Kalau kamu mau makan di fastfood pun perlu mengeluarkan 700 yen untuk setiap paket menunya.
Pilihan yang lebih terjangkau adalah membeli makanan di conbini (convenient store atau minimarket), seperti di 7-11, Lawson, dan Family Mart. Kamu dapat membeli makanan fresh, seperti onigiri (230 yen), sandwich (300 yen), hingga bento, omurice, atau ramen (500 – 700 yen). Meski beli di conbini, rasanya dijamin enak, nggak kalah dengan di restoran!
6. Internet
Hari gini, nggak sreg traveling tanpa internet pada smartphone. Bukan cuma untuk update status atau live di media sosial. Lebih dari itu, internet dapat membantu kamu mencari informasi tujuan traveling atau menggunakan peta online (Google Maps) supaya tidak tersesat.
Kamu dapat menggunakan Wi-Fi yang tersedia di penginapan, kafe, atau conbini. Namun, bagaimana seandainya kamu memerlukan Wi-Fi saat sedang tidak berada di tiga tempat tadi? Oleh karena itu, coba sediakan budget untuk menyewa router Wi-Fi.
Penyewaan router dapat kamu lakukan sebelum berangkat. Tarifnya sekitar Rp75.000 per hari untuk penggunaan data unlimited. Jadi, jika kamu berada di Jepang selama tujuh hari, biaya sewa router sekitar Rp375.000.
Dengan biaya tersebut, router dapat digunakan pada beberapa gadget sekaligus—misal, untuk tiga orang—dan meliputi seluruh wilayah Jepang. Jadi, sekalipun berada di atas gunung atau tengah hutan, kamu tetap bisa menggunakan internet.
7. Tempat wisata
Siapkan dana sekitar 600 – 2800 yen kalau mau naik ke puncak menara Tokyo, Tokyo Skytree, atau Shibuya Sky. Meski begitu, banyak juga pilihan tempat wisata populer di Jepang yang dapat kamu nikmati tanpa perlu membayar tiket masuk sehingga bisa hemat budget travel.
Contohnya, ketika di Tokyo, jangan lewatkan mengunjungi kuil Sensoji, Meiji, atau kuil kucing Gotokuji. Kemudian, bersantai di Taman Yoyogi, Ueno, Inokashira, atau Miyashita Shibuya.
Kunjungi juga distrik-distrik Tokyo dengan ciri khasnya, seperti Harajuku dan Shibuya yang fashionable, Ginza atau Roppongi yang high-class, Akihabara bagi penyuka manga, anime, dan games, hingga berbelanja di Shinjuku atau Ikebukuro. Kalau ingin melihat Tokyo dari ketinggian dengan gratis, kunjungi gedung Tokyo Metropolitan Government.
Dapat juga menikmati karya seni yang dipajang di ruang publik, seperti patung laba-laba raksasa “Maman” di Roppongi atau jam besar Ghibli di Shiodome. Dan, jangan lewatkan pergi mendaki Gunung Takao yang jauh dari hingar-bingar metropolitan, tapi masih berada di area Tokyo.
8. Oleh-oleh dan biaya tak terduga
Tidak lengkap liburan tanpa membawa oleh-oleh ketika pulang. Tidak selalu harus suvenir yang dapat menguras dompet—satu hiasan magnet atau gantungan kunci yang simpel saja harganya Rp50.000—dapat juga snack-snack khas Jepang yang dibeli dalam jumlah banyak.
Contohnya, cokelat atau Kit Kat aneka rasa. Kamu dapat membeli snack-snack tersebut di toko Don Quixote untuk deal harga terbaik. Untungnya jadi turis adalah berhak mendapat pengembalian pajak setelah berbelanja dalam jumlah tertentu. Dana oleh-oleh bisa disiapkan sebesar Rp500.000.
Siapkan juga dana untuk biaya tidak terduga selama berlibur. Misalnya, untuk membeli obat-obatan, payung (Tokyo sering hujan, loh!), atau makanan tambahan. Jumlahnya, bisa Rp500.000 juga.
9. Asuransi perjalanan
Nggak ada yang mau mengalami kejadian buruk ketika asyik berlibur. Namun, untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya kamu membeli asuransi perjalanan saat traveling ke Jepang meskipun sudah memiliki asuransi kesehatan.
Pasalnya, asuransi perjalanan tidak hanya meng-cover biaya pengobatan ketika sakit atau kecelakaan, tapi juga membantu ketika terjadi pembatalan atau gangguan perjalanan, kehilangan atau pencurian bawang bawaan, hingga transportasi darurat ke rumah sakit setempat.
Adanya asuransi perjalanan menghindari “gangguan” pada budget travel kamu. Juga, bikin liburan lebih tenang. Budget untuk asuransi perjalanan cukup Rp100.000 – 500.000 untuk travel ke Jepang selama seminggu.
Total Budget Travel ke Jepang
Setelah mengetahui komponen biaya liburan yang penting seperti di atas, sekarang mari hitung perkiraan budget yang perlu kamu siapkan. Misalnya, kamu hendak liburan ke Tokyo selama 7 hari 6 malam dan mau mengunjungi Kyoto atau Osaka selama sehari. Asumsinya 1 yen sama dengan Rp120 per bulan Maret 2022.
Komponen Biaya | Jumlah (Rp) | Keterangan |
Tiket pesawat PP | 12.000.000 | Menggunakan JAL. |
Visa | 120.000 | Visa Waiver (15 hari) dengan paspor elektronik. |
Penginapan | 4.200.000 | Menginap di First Cabin Akasaka, tipe First Class. Harga per malam: Rp700.000 |
Breakfast | 120.000 | 7 x 250 yen = 1.750 yen |
Makan siang | 588.000 | 7 x 700 yen = 4.900 yen |
Makan malam | 420.000 | 7 x 500 yen = 3.500 yen |
Transportasi (JR Pass 7 hari) | 3.558.000 | JR Pass dapat digunakan untuk menaiki Shinkansen dan transportasi lokal Tokyo (kereta dan bus JR). |
Internet | 375.000 | Sewa router Wi-Fi dari Indonesia. |
Tempat wisata | Gratis | |
Biaya tak terduga dan oleh-oleh | 1.000.000 | |
Asuransi perjalanan | 361.000 | Biaya premi selama tujuh hari. |
TOTAL | 22.742.000 |
Dari perhitungan pada tabel di atas, perkiraan budget travel ke Tokyo, Jepang, untuk satu orang selama tujuh hari (per Maret 2022) adalah Rp22.742.000. Jumlah tersebut termasuk murah mengingat biaya hidup di Jepang yang tinggi—dengan catatan, tidak kalap untuk belanja barang-barang produksi Jepang yang memang bagus-bagus. Artinya, kamu bisa, tuh, liburan nyaman ke Jepang dengan biaya yang terjangkau.
Traveling ke Jepang di Masa Pandemi
Perlu diingat, pada masa pandemi saat ini, pemerintah Jepang belum mengizinkan turis asing untuk masuk dan berlibur di Jepang. Izin masuk baru diberikan untuk pelajar, pekerja, atau perjalanan bisnis. Oleh karena itu, perhitungan budget travel ke Jepang di atas akan berlaku ketika perjalanan liburan sudah diizinkan kembali.
BACA JUGA: Mau Liburan? Cek Dulu 7 Perlengkapan Traveling Wajib Bawa saat Pandemi Covid-19
Mungkin saja nanti akan ada tambahan biaya untuk melakukan tes COVID-19 jika mau masuk Jepang. Jadi, saat ini, kamu bisa menabung sambil membuat rencana itinerary ke Jepang dulu. Ketika saatnya tiba, tinggal berangkat, deh!
Itu tadi cara menentukan budget travel ke Jepang supaya terjangkau. Apakah kamu punya cara atau tips lain agar traveling ke Jepang jadi lebih mudah dan tidak terlalu mahal? Yuk, tulis tips kamu di kolom komentar.
Kalau kamu mau tinggal di kost yang sudah pasti lengkap, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus lihat kost coliving Rukita. Rukita punya deretan kost coliving yang tersebar di lokasi strategis Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Penasaran ingin lihat seperti apa kost yang #SenyamanDiRumah? Klik tombol di bawah, yuk!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini