Cara Sederhana Mengelola Sampah secara Bertanggung Jawab | Yuk, Mulai dari Kamu!
Yuk, kelola sampah lebih baik lagi!
Sejak kecil, kita sudah tak asing lagi dengan kalimat “buanglah sampah pada tempatnya”. Membuang sampah di tempat yang tepat merupakan salah satu langkah sederhana untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran.
Namun, ternyata membuang sampah di tempatnya saja belum cukup untuk melindungi lingkungan kita, lho! Ada hal penting lagi yang harus kita perhatikan, yaitu mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Yap, topik ini menjadi perbincangan menarik, nih, di acara #RukiTalk di Instagram Rukita bersama Waste4Change. #RukiTalk yang berlangsung pada tanggal 29 Maret 2021 pukul 16.00 WIB kemarin membahas topik bertajuk “Sampah Melimpah, Kelola Sampah Aja!”.
Tunggu! Waste4change itu apa, sih?
Waste4change adalah perusahaan pengelolaan sampah secara bertanggung jawab dengan tujan mewujudkan zero-waste di Indonesia. Waste4change juga memiliki misi agar masyarakat Indonesia semakin bertanggung jawab atas sampahnya.
Rukita x Waste4Change: Rukita Peduli Lingkungan
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional di Februari lalu, Rukita dan Waste4change berkolaborasi dalam program Rukita Peduli Lingkungan. Dengan program ini, Rukita berharap kita bisa membudayakan gaya hidup berkelanjutan bebas sampah.
Program Rukita Peduli Lingkungan ini pertama kali akan diterapkan di unit Rukita 98 Residence Tebet. Bagaimana, sih, sistem program ini? Yuk, intip di bawah!
- Rukees akan diajak berpartisipasi aktif dalam memilah sampah berdasarkan dua kategori sampah, yaitu organik dan anorganik.
- Sampah akan disortir oleh Waste4change untuk pendauran ulang secara optimal serta pembuatan kompos.
Nah, di acara #RukiTalk ini, Rukita mengundang Hana Nur Auliana, Head of Communication & Engagement dari Waste4change. Ada banyak ilmu berharga soal sampah yang Hana sampaikan, lho!
Penasaran apa saja pembahasannya? Yuk, simak di bawah ini!
4 Fakta Seputar Sampah di Indonesia
Di #RukiTalk, Hana membahas beberapa fakta mengenai sampah di Indonesia. Mulai dari data volume sampah, kondisi TPA, hingga program pemerintah. Yuk, simak di bawah ini!
1. Data volume sampah per hari di Indonesia
Tebak, berapakah jumlah sampah di Indonesia selama per hari? 100 ton? 1.000 ton? Salah!
Dalam #RukiTalk, Hana mengatakan bahwa data volume sampah Indonesia terkini adalah 175.000 ton per hari. FYI, 175.000 ton itu sama dengan tiga kali lipat ukuran Gelora Bung Karno, lho. Kebayang, kan, seberapa banyak?
2. Penyumbang sampah terbesar
Ribuan ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut tentunya berasal dari berbagai sumber. Nah, penyumbang sampah terbesar nasional berdasarkan sumbernya adalah dari konsumsi rumah tangga.
Konsumsi rumah tangga menyumbang sampah sebesar 48%, lalu ada sampah pasar sebesar 24%, dan yang terakhir area komersial, yaitu 9%. Hana juga mengatakan, di masa pandemi ini sampah di area hunian semakin meningkat karena orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
3. Kondisi TPA di Indonesia
Dalam #RukiTalk, Hana menjelaskan bahwa kondisi TPA semakin mengkhawatirkan. Hampir 70% sampah di Indonesia diangkut ke TPA, sedangkan TPA sendiri memiliki masa pakai, bahkan beberapa TPA sudah tidak bisa menampung lagi.
Lalu, ke manakah perginya sisa 30% sampah tersebut? Nah, dalam 30% itu ada sampah yang didaur ulang dan dilakukan tindakan ilegal seperti dibakar di ruangan terbuka. Sayangnya, sampah yang didaur ulang ternyata nggak sampai 10%.
4. Strategi nasional terkait sampah
Untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, di tahun 2019, pemerintah memiliki program Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) terkait pengelolaan sampah. Strategi tersebut memiliki target mengurangi 30% di tahun 2025.
Hana juga mengatakan, ada pula target pengolahan sampah yang sudah terjadi, yaitu sebesar 70%. Selain mengurangi sampah, sebanyak 70% sampah yang sudah ada diharapkan bisa dikelola secara baik pula.
Cara Mengelola Sampah dengan Bertanggung Jawab
Tak hanya pemerintah, mewujudkan lingkungan yang bersih juga harus dimulai dari sendiri. Salah satunya dengan mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Apa, sih, maksudnya dengan “bertanggung jawab”?
Dalam #RukiTalk, Hana dari Waste4change menjelaskan bahwa bertanggung jawab artinya kita bertanggung jawab kepada 2 sisi. Yang pertama adalah bertanggung jawab terhadap lingkungan, agar sampah tidak berakhir di TPA maupun mencemari lingkungan.
Sedangkan yang kedua adalah bertanggung jawab kepada petugas persampahan. Bisa dibilang, petugas persampahan merupakan “pahlawan” lingkungan, lho! Walau jumlahnya banyak, sayangnya mereka tidak difasilitasi alat perlindungan diri yang baik.
Nah, ada tiga cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan sampah, yaitu:
- Reduce: Mengurangi penggunaan plastik, belanja seperlunya.
- Reuse: Memanfaatkan kembali barang-barang untuk fungsi baru, seperti kardus sebagai kontainer.
- Recycle: Mendaur ulang bersama bank sampah, pemulung, atau perusahaan pengelolaan sampah seperti Waste4change.
Hana juga berbagi tips lainnya agar kita bisa turut mengurangi jumlah sampah di TPA. Mulai dari yang sederhana, yaitu cari tahu apakah di lingkungan kita memiliki agen sampah yang menerima sampah untuk didaur ulang.
Nggak ada agen sampah untuk daur ulang di lingkunganmu? Tenang! Waste4change menerima sampah dari para followers untuk didaur ulang secara optimal, lho.
Lalu, langkah selanjutnya, yaitu menyediakan tempat sampah terpisah di rumah sesuai kategorinya. Hana menjelaskan, ada tiga kategori sampah paling umum, yaitu organik (mudah busuk), anorganik daur ulang (plastik, logam, kertas, kaca, dan residu), serta B3 (limbah atau mengandung zat berbahaya).
“Siapkan tempat sampah terpilah. Nggak perlu yang fancy banget, kok! Bisa pakai keranjang apa pun. Sediakan minimal dua, untuk organik dan sampah anorganik,” kata Hana di #RukiTalk.
Ternyata tidak sulit, bukan? Walaupun mungkin langkah-langkahnya sederhana, paling tidak kita perlahan melakukan proses dengan baik!
“Kita bertanggung jawab penuh atas sampah yang kita hasilkan. Mungkin sekarang belum 100% memilah atau mengurangi, tapi paling tidak kita berproses dan menjadi lebih bijak,” ucap Hana di akhir #RukiTalk.
Nah, buat kamu yang ketinggalan #RukiTalk bersama Waste4change kemarin, jangan sedih! Kamu bisa menontonnya ulang di IGTV Instagram Rukita di @Rukita_Indo. Jangan lupa juga untuk follow akun Rukita agar nggak ketinggalan #RukiTalk lainnya yang nggak kalah seru dan bermanfaat!
Yuk, kita mulai mengelola sampah secara bertanggung jawab dari diri sendiri! Kamu sendiri sudah melakukan upaya apa, nih, untuk menjaga lingkungan dari pencemaran sampah? Komentar di bawah, ya!
Bagikan artikel ini