Cara Menghitung IPK dengan Mudah dan Cepat | Maba Harus Tahu!
Cara menghitung IPK dengan cepat, bisa jadi bahan evaluasi kamu!
Bagi kamu yang baru saja memasuki dunia perkuliahan, mungkin IPK terdengar sedikit asing. Hal ini karena sistem penilaian di kuliah berbeda dari masa sekolah.
Jika saat sekolah dahulu, kita mengenal hasil pembagian nilai dengan sebutan rapor. Dalam dunia perkuliahan atau di tingkat universitas, kita akan “berkenalan” dengan banyak istilah baru seperti, Kartu Rencana Studi (KRS), Satuan Kredit Semester (SKS), Indeks Prestasi (IP), dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
Selain itu, dahulu di bangku sekolah nilai siswa akan dirangkum ke dalam rapor dan angkanya berkisar pada 0-100. Hasil tersebut diperoleh dari kumpulan penilaian kehadiran di kelas, nilai ujian, dan atau ulangan juga nilai-nilai tugas yang diberikan guru kepada siswa.
Sedangkan saat di bangku kuliah, nilai mahasiswa bukan dalam bentuk rapor. Seluruh nilai memang sama-sama dirangkum, hanya saja ke dalam bentuk Indeks Prestasi Komulatif atau IPK. Definisi singkat dari IPK adalah hasil dari olahan test yang telah dilakukan dosen atau pihak kampus kepada mahasiswa.
Cara menghitung IPK dengan mudah
Perhitungan IPK sendiri dihitung berdasarkan gabungan jumlah mata kuliah yang diambil dalam satu semester. Angkanya berkisar antara 0-4 atau jika dalam skala huruf yaitu A (terbaik) hingga E (gagal).
Angka kredit per semesternya bergantung pada bobot tiap mata kuliah. Biasanya dari 1-4 SKS dan ditentukan berdasarkan pentingnya mata kuliah tersebut untuk membentuk kompetensi lulusan dari suatu jurusan tertentu.
Apa itu SKS?
Sebelum masuk ke dalam cara menghitung IPK, ada baiknya kita cari tahu dulu istilah-istilah baru dalam bangku kuliah. Terlebih buat kamu yang baru saja memasuki dunia perkuliahan.
Salah satu hal yang paling penting dalam menghitung IPK adalah SKS. Apa itu SKS? SKS memiliki arti yang sama dengan jam pelajaran saat kita sekolah dulu. Misalnya, mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial adalah 2 SKS, maka artinya kamu akan mempelajari mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial selama 2 jam pelajaran dalam satu minggu.
Contoh lain misalnya mata kuliah Fotografi 3 SKS. Maka kamu akan mempelajari mata kuliah Fotografi selama 3 jam dalam kurun waktu seminggu.
Biasanya setiap satu jam pelajaran berkisar sekitar 45 menit. Dan wajib kamu ketahui bahwa SKS menjadi salah satu komponen penting saat menghitung IPK nanti.
Kartu Rencana Studi (KRS)
Salah satu istilah penting yang akan menjadi teman baikmu di setiap semester saat kuliah adalah KRS. KRS adalah rancangan atau plan dari mata kuliah yang akan kamu ambil di setiap semesternya. Biasanya sebelum memasuki semester baru, setiap mahasiswa akan diwajibkan oleh pihak kampus untuk mengisi KRS.
Ketentuan setiap universitas sesungguhnya berbeda-beda. Ada yang sudah memberikan KRS secara paket dan merata kepada seluruh mahasiswa, namun juga ada jurusan/kampus yang membebaskan mahasiswanya memilih mengambil berapa KRS.
Selain itu, tak jarang pula kampus atau jurusan memberikan syarat tertentu jika ingin mengambil beban kuliah lebih, misalnya IPK harus di atas 3,5, dan lain sebagainya.
Selain jam dan mata kuliah, kamu juga bisa memilih dosen yang nantinya akan menjadi pengajarmu. Dengan begitu, kamu bisa menakar mengenai jumlah beban perkuliahan yang akan dijalani.
BACA JUGA: Sebelum Daftar SNMPTN 2022, Ini 10 Kampus Negeri Terbaik yang Paling Banyak Diincar
IP (Indeks Prestasi)
Jika hasil ujian yang telah kita kerjakan saat zaman sekolah dulu akan keluar dengan nilai rapor, maka saat kuliah sistem penilaiannya menjadi Indeks Prestasi.
Setiap semester, kita akan mendapatkan Indeks Prestasi yang akan memperlihatkan tingkat keberhasilan kita dari seluruh mata kuliah yang telah kita jalani. Nantinya Indeks Prestasi tersebut akan diakumulasi seluruh semester dan munculah IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif.
Secara umum, penilaian mata kuliah ditulis dalam huruf dan nilai sendiri, berikut contohnya:
- A itu artinya sama dengan skor nilai 4
- B+ sama dengan skor nilai 3,5
- B sama dengan skor nilai 3
- C+ sama dengan skor nilai 2,5
- D sama dengan skor nilai 1 dan nilai ini dianggap tidak lulus
- E sama dengan nilai 0 serta dianggap tidak lulus.
Rumus untuk menghitung sebuah mata kuliah adalah SKS x Nilai Mata Kuliah. Misalnya, nih, nilai mata kuliah kamu adalah A dengan beban 2 SKS. Maka A (nilai 4) x SKS = 8
Indeks Prestasi dihitung dengan meratakan keseluruhan nilai kuliah yang kamu ambil dan maksimal nilai yang bisa didapat adalah 4,00.
Sebagai contoh, nih, kamu dalam satu semester mengambil 3 mata kuliah dan mendapatkan nilai ilustrasi seperti di bawah ini:
Mata Kuliah Filsafat (3 SKS) nilai 12
Mata Kuliah Sosial (2 SKS) nilai 6
Mata Kuliah Komunikasi Internasional (4 SKS) nilai 16
Maka jumlah nilai adalah 34 dibagi jumlah SKS yaitu 9 = 34 : 9 = 3,77
Mudah bukan? Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kampus memiliki caranya masing-masing untuk memberikan skor. Ada yang menggunakan metrik A, B, C, D, ada juga kampus yang menggunakan A+, B+ C+. Selain itu beberapa kampus memilih untuk memberikan skala nilai 3, 3,25, atau 4,0 dan lain sebagainya.
IPK (Indeks Prestasi Komulatif)
Seperti yang sudah sempat disinggung pada ulasan sebelumnya, nih, IPK merupakan Indeks Prestasi Kumulatif dalam perkuliahan.
Nilai yang keluar adalah hasil akhir gabungan dari nilai semester awal hingga semester akhir, bahkan skripsi. Hasil akhir ini hanya berupa satu angka dan sama dengan IP maksimal skornya adalah 4.
Cara menghitungnya yaitu dengan cara menjumlahkan semua nilai IP dari pertama kali kamu kuliah alias semester awal sampai dengan semester paling akhir. Kemudian kamu tinggal membagi jumlah nilai IP tersebut dengan jumlah semester yang kamu lewati.
Sebagai ilustrasi:
- Kamu mendapatkan IP 4 pada semester 1, IP 4 di semester 2, dan IP 3 di semester 3.
- Cara menghitung IPK tiga semester adalah (4+4+3) : 3 = 3.666
Jadi IPK yang kamu dapatkan dalam 3 semester adalah 3,666.
Umumnya di perguruan tinggi mematok batas minimum IPK mahasiswanya yakni di angka 3 ke atas. So, buat kamu yang memiliki cita-cita ingin lulus dengan nilai yang baik, usahakan untuk terus konsisten bisa mendapatkan nilai di atas 3,00.
FYI, jika kamu bisa mendapatkan IPK 3,5 berturut-turut, bahkan lebih, maka kamu dapat masuk ke dalam jajaran anak kuliah yang lulus dengan predikat cum laude.
Namun, dalam beberapa kasus, universitas tertentu juga mensyaratkan bahwa IPK yang dapat gelar cum laude adalah mereka yang berhasil lulus dengan IPK di atas 3,5 dan masa kuliah tidak lebih dari 5 tahun.
Nah, itu dia beberapa rangkuman cara yang dapat kamu lakukan untuk menghitung IP atau IPK kamu. Rumus di atas sangat mudah dan jelas, sehingga pasti akan memudahkan kamu dalam belajar dan memasuki dunia perkuliahan yang mungkin terasa sangat baru.
Cara menghitung IPK ini pas banget untuk dipahami, khususnya bagi teman-teman yang baru masuk ke dalam dunia kampus. Meski ingin meraih IPK tinggi, jangan lupa mengekplorasi banyak hal di bangku kuliah, ya.
Kuliah adalah tempat belajar dan mencicipi hal-hal baru yang mungkin kamu sukai. Perbanyak networking di luar kelas dan tetap pastikan prestasi akademikmu juga bagus. Good luck!
Cari kost di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang dengan fasilitas eksklusif dan harga terjangkau? Rukita pilihan tepat! Rukita memiliki berbagai keistimewaan yang berbeda dari kost biasa lainnya. Yuk, tonton video di atas untuk selengkapnya.
Agar cari kost lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!
Bagikan artikel ini