8 Ciri Kamu Memiliki Masalah Kesehatan Mental | Ayo, Segera Minta Bantuan Dokter!
Kita sering mendengar berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan (anxiety), eating disorder, sampai bipolar disorder. Kadang kita ingin tahu kenapa hal-hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana ciri-ciri dari masalah kesehatan mental ini.
Kadang, nih, melihat ciri-ciri dari masalah kesehatan mental bikin kita merasa pernah mengalaminya juga? Pasti ada masa-masa kita mengalami masalah mental, namun bukan berarti kita memiliki penyakit mental. FYI, suatu gangguan dianggap penyakit mental jika berlangsung lebih dari beberapa minggu.
Kalaupun ternyata kamu memiliki ciri gangguan mental, nih, jangan hanya terpaku pada diagnosis di internet. Coba untuk mendatangi pskiater maupun psikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kamu didiagnosis memiliki masalah kesehatan mental? Jangan khawatir kamu bisa sembuh dan tetap bisa bekerja maupun menjalani hidup seperti biasa. This is not the end, kok.
Apakah Kamu Memiliki Ciri Ini? Yuk, Perhatikan Baik-baik!
Mungkin kamu penasaran dan ingin tahu apakah kamu pernah mengalami ciri-ciri gangguan mental disorder? Yuk, cek dulu!
1. Perasaan takut dan sedih
Orang yang mengalami masalah mental biasanya akan sering merasakan takut dan sedih. Hampir setiap hari mereka merasa down, sedih, dan nggak bersemangat baik dengan alasan atau tanpa alasan.
Perasaan sedih ini biasanya berasal dari rasa takut dan cemas yang selalu menghampiri. Mereka merasa khawatir dan takut terhadap masa depan, bahkan merasa bersalah atas hal yang telah terjadi (padahal nggak melakukan kesalahan apa pun!).
Ketakutan dan kesedihan yang dirasakan bisa hadir kapan saja dan membuat mereka kesulitan berfungsi normal. Bahkan kadang bisa sampai panik, ketakutan, dan rasanya seperti mau mati.
2. Kesulitan berpikir
Rasa takut dan khawatir ini bisa sangat memengaruhi cara berpikir seseorang. Mereka jadi tidak bisa konsentrasi dan sangat mudah terdistraksi. Sekalinya diganggu, nih, bisa saja konsentrasi dan pekerjaan mereka buyar.
Mereka mudah merasa kewalahan menghadapi beban kerja dan merasa khawatir kalau mereka tidak perform. Selalu saja ada kekhawatiran kalau mereka melakukan kesalahan besar dan bisa dipecat. Mereka tidak bisa mengendalikan stres dengan baik dan akhirnya nggak percaya terhadap pikirannya sendiri.
Ketika tidak percaya diri dan pikiran mereka sendiri, nih, akhirnya jadi takut bersuara. Mereka nggak berani mengambil keputusan dan selalu bimbang. Semua pilihan selalu memiliki dampak ekstrem di dalam pemikiran mereka.
3. Sulit mengendalikan emosi
Kesulitan dalam mengendalikan emosi dalam ciri masalah kesehatan mental tidak hanya berarti emosi amarah. Emosi ini bisa juga berupa kesedihan maupun kegembiraan ekstrem. Biasanya,sih, emosi mereka mudah berubah naik-turun secara ekstrem seperti kamu nggak bisa mengendalikannya.
Umumnya mereka juga mudah jengkel dan tersinggung kepada orang sehingga gampang marah. Kadang bisa juga dibilang cenderung agresif, suka menyalahkan, bahkan menunjukkan beberapa tindakan kekerasan (baik verbal, fisik, maupun kepada benda mati).
4. Perubahan pola makan
Orang yang mengalami masalah mental biasanya akan memiliki berat badan yang berubah drastis. Baik jadi gampang gendut atau pun gampang kurus. Selera makan juga bisa berubah dan memengaruhi berat badannya. Ada penyakit mental yang disebut eating disorder, ya, yang akan dibahas juga cirinya di sini.
Orang yang melakukan diet ekstrem juga bisa mengalami masalah mental yang lebih parah. Hal ini dikarenakan nutrisi yang masuk ke tubuh ikut memengaruhi mood juga. Selain itu, ya, jika mengalami masalah mental orang akan menjadi emotional eater yang biasanya mengonsumsi makanan bernutrisi buruk sehingga memicu berbagai penyakit.
5. Mengalami masalah tidur
Kalau kamu berbicara dengan orang yang memiliki masalah mental, nih, ada jawaban berbeda soal pola tidur mereka. Ada yang bisa tidur bahkan berlebihan, bahkan ada juga sulit tidur.
Orang yang mengalami anxiety atau kecemasan biasanya akan mudah merasa lelah dan bisa tidur berjam-jam. Padahal mungkin mereka nggak melakukan banyak kegiatan, namun selalu tidur karena saat bangun membuat mereka berpikir dan itu sangat capek.
Sedangkan orang yang terkena depresi dan serangan panik biasanya akan mengalami kesulitan tidur. Pikirannya selalu aktif dan selalu membangunkan mereka alhasil tidak bisa berhenti berpikir. Banyak yang akhirnya membutuhkan obat tidur agar mereka bisa beristirahat tanpa ketakutan.
6. Menarik diri dari kehidupan sosial
Bedakan menarik diri dari membutuhkan space atau me-time. Orang sering membutuhkan waktu sendiri untuk re-charge dan ini hal yang normal. Orang yang mentalnya sehat juga nyaman terhadap dirinya sendiri dan nggak perlu harus bersama orang lain selama 24 jam full.
Namun, kalau kamu bukan orang yang butuh sering me-time, tetapi tiba-tiba selalu ingin sendiri dan menarik diri, nih, kemungkinan kamu sedang memiliki masalah mental. Kalau teman atau orang yang dekat dengan kita tiba-tiba suka menghilang dan menarik diri bisa jadi mereka depresi, menderita kecemasan, maupun bipolar.
Amati saja, deh, kamu atau orang tersebut jadi sering atau selalu menolak ajakan aktivitas sosial nggak? Apakah mereka sering sulit dikontak dan menghilang padahal dulu nggak begitu? Kalau iya, mungkin mereka butuh bantuan. Apalagi kalau mereka sudah menunjukkan ketakutan saat berada di tengah orang banyak atau takut jadi pusat perhatian. Bisa jadi mereka mengalami anxiety disorder, tuh.
7. Masalah alkohol dan obat-obatan terlarang
Orang yang mengalami masalah kesehatan mental biasanya ada yang lari kepada konsumsi alkohol berlebihan maupun obat-obatan terlarang. Biasanya alkohol akan membuat mereka merasa lupa akan masalahnya, sementara obat-obatan terlarang bisa membuat mereka merasa bahagia atau tenang.
Sayangnya kedua efek tersebut hanya sementara karena begitu habis mereka akan makin merasa jengah terhadap dirinya. FYI, di dunia kesehatan mental, jika orang menderita gangguan mental sekaligus memiliki masalah alkohol dan obat-obatan terlarang maka kondisinya disebut komplikasi. Kondisi ini akan membuat mereka semakin sulit untuk disembuhkan.
Masalah mental dan penggunakan alkohol serta obat-obatan terlarang sering berhubungan satu sama laim. Orang sering menggunakan kedua bahan ini untuk membuat dirinya merasa lebih baik. Padahal, risiko penyakit mental akan semakin meningkat dan membuat rasa ‘sakitmu’ makin memburuk dan menimbulkan gejala tambahan lain.
8. Ciri orang dengan eating disorder
Eating disorder tidak hanya ada satu, lho, namun ada banyak. Beberapa penyakit mental pola makan yang paling umum terjadi adalah anorexia nervosa, bulimia, dan binge eating. Binge eating merupakan suatu kelainan mental saat kamu tidak bisa mengendalikan dirimu sendiri sehingga makan sampai kekenyangan kemudian stres akibat menyesal.
Orang sering salah kaprah antara anorexia dan bulimia. Anorexia adalah tindakan mengurangi kalori dan olah raga berlebihan agar kurus. Sedangkan bulimia muncul ketika orang selalu berusaha muntah atau minum obat pencahar demi mengeluarkan kembali makanannya sesudah makan.
Beberapa ciri dari eating disorder adalah ketika kamu menghabiskan banyak waktu khawatir terhadap bentuk tubuh dan berat badan. Menghindari acara sosialisasi yang berhubungan dengan makan-makan, selalu mengukur kalori dan porsi makanan, hingga mood swing.
Kamu juga akan makan sangat sedikit atau makan sangat banyak, serta berolahraga terlalu banyak padahal suplai makanan sedikit.
Ada ciri-ciri fisik juga yang akan muncul, tuh. Biasanya seseorang dengan eating disorder akan mudah pusing, kedinginan, dan lelah. Kamu juga memiliki masalah pencernaan karena pola makan yang terus berubah. Berat badanmu kadang juga terlalu tingi atau terlalu rendah.
Kalau seorang perempuan sudah telanjur mengalami ED ini biasanya jadwal menstruasi bisa terganggu sampai tidak bisa mendapatkan menstruasi. Ngeri, ya?
Sumber:
Apakah kamu merasa pernah mengalami ciri masalah kesehatan mental tersebut? Kalau iya kamu bisa share di kolom komentar. Agar fair, ya, penulis juga pernah mengalami beberapa hal di atas, termasuk anorexia namun sudah sembuh berkat bantuan psikolog dan terapis.
Jangan lupa untuk mencari bantuan profesional karena masalah mental bisa dipulihkan agar kamu bisa kembali menikmati hidup.
Bagikan artikel ini