7 Ciri Orang Manipulatif dalam Hubungan seperti Jae On di Drakor “Nevertheless”
Jangan tertipu dengan sikap ‘manis’ nya!
Drama Korea “Nevertheless” akhir-akhir ini menjadi perbincangan seru para K-drama lovers. Bukan hanya karena pesona para pemain utamanya, tapi juga karakter dan alur cerita yang bikin geregetan.
Drama ini bercerita tentang kisah cinta antara Yu Na Bi (Han So Hee) dan Park Jae Eon (Song Kang). Yu Na Bi yang memiliki trauma percintaan bertemu dengan Park Jeo On, mahasiswa satu fakultasnya yang terkenal gemar menggoda wanita dan tak pernah ingin berpacaran serius.
Pada awalnya, pertemuan mereka bisa dibilang tampak manis dan romantis. Namun, yang membuat semakin geregetan adalah sikap Park Jeo On yang perlahan terlihat manipulatif!
Sekilas sikap Park Jae Eon memang tampak manis terhadap Yu Na Bi. Padahal, apa yang dilakukan Park Jae Eon menunjukkan ciri orang manipulatif dan Yu Na Bi pun terjerembab dalam topeng manipulasinya tersebut.
Tanda Orang Manipulatif dalam Hubungan
Tak hanya di drama Korea, di dunia nyata pun kita kerap menemui pasangan yang bersikap manipulatif dalam hubungan. Sekalipun seseorang itu setampan Song Kang, tetap saja hal tersebut nggak baik dan kita harus mewaspadainya!
Kira-kira kamu pernah atau sedang mengalami berada di posisi Yu Na Bi nggak, nih? Untuk mengetahuinya, yuk, cermati 7 ciri orang manipulatif dalam hubungan berikut!
1. Terlalu dekat dengan cepat
Ciri orang manipulatif yang pertama adalah dia cenderung terlalu dekat di waktu singkat. Jika biasanya kita membutuhkan fase get-to-know atau PDKT dengan perlahan, dia bisa segera terlalu buka saat awal pertemuan.
Mungkin kamu nggak menyadarinya karena dia mencoba membuatmu merasa istimewa sehingga kamu ikut mengungkapkan kelemahan atau rahasiamu. Rahasia dan kelemahanmu inilah yang bisa dia manfaatkan nantinya.
Jika seseorang tersebut bisa dengan cepat mengatakan hal seperti ini di awal pertemuan:
“Aku merasa kita bisa sangat cepat nyambung, ya? Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya, lho“
atau
“Aku nggak pernah bertemu seseorang yang bisa berbagi visi yang sama denganku seperti ini sebelumnya. Sepertinya kita ditakdirkan untuk bersama!“
Jangan terlalu cepat untuk baper, ya! Lebih baik berhati-hati sebelum jatuh terlalu dalam.
2. Membuatmu merasa bersalah dengan berbagai cara
Seorang manipulator bisa dengan mudah membuatmu merasa bersalah di situasi yang sebenarnya bukanlah tanggung jawabmu. Hal ini bertujuan agar kamu merasa bersalah dan bersedia untuk melakukan apa dia inginkan.
Rasa bersalah ini juga membuatmu yakin bahwa dia tulus mencintaimu tanpa sadar kalau hubungan tersebut nggak sehat. Tak hanya dengan cara yang eksplisit seperti langsung menyalahkanmu, tapi dia juga bisa membuatmu sering merasa bersalah dengan cara-cara berikut:
a. Menunjukkan rasa tidak aman
Seorang manipulator akan menggunakan rasa tidak amannya untuk mengendalikanmu dan membuatmu merasa bersalah. Tanpa kamu sadari kamu pun akan menuruti perkataannya karena merasa bersalah.
Misalnya, dia ingin membatasi pertemananmu atau berperilaku terlalu posesif, dia akan memakai dalih seperti “Dulu aku pernah diselingkuhi, aku nggak ingin hal itu terjadi lagi. Bisa, kan, kamu nggak usah berteman sama dia?”
Atau lebih parahnya, mungkin dia bersikap kasar kepadamu dan beralasan hal tersebut wajar karena dia memiliki rasa tidak aman di hubungan sebelumnya. Kemudian dia akan berkata “Maaf, aku cuma nggak mau kehilangan kamu“.
Alasan tersebut hanyalah untuk mengalihkan fokusmu dan membuatmu menjadi merasa bersalah. Pada akhirnya, kamu merasa perbuatannya tersebut layak dilakukan kepadamu padahal kamu telah dikendalikan tanpa sadar.
b. Memanfaatkan rasa kasihan
Hampir sama dengan yang di atas, manipulator akan memanfaatkan rasa kasihanmu sebagai senjata manipulasinya. Dia akan memanipulasi situasi di mana kamu akan merasa iba dan kasihan padanya lalu kamu pun akan mewajarkan segala perbuatannya.
c. Manipulasi emosi
Apakah setiap ada masalah dia selalu melalukan silent treatment atau diam saja dibanding membicarakannya? Jika iya, mungkin yang dia lakukan adalah memanipulasi emosimu.
Dengan melakukan silent treatment, kamu akan dibuat bertanya-tanya hingga akhirnya merasa bersalah. Sekalipun itu bukan kesalahanmu, pada akhirnya kamu yang merasa bersalah dan memaklumi apa yang dia lakukan.
3. Tidak memberimu waktu untuk memutuskan sesuatu
Siapa pun pasti butuh waktu yang cukup untuk berpikir sebelum mengambil suatu keputusan. Sayangnya, sang manipulator nggak akan memibiarkanmu memiliki cukup waktu untuk memutuskan sesuatu.
Biasanya, mereka akan menciptakan situasi yang membuatmu merasa tertekan sehingga harus segera mengambil keputusan. Hal tersebut merupakan caranya untuk memengaruhimu dalam mengambil keputusan sesuai keinginannya.
Jika berada di posisi seperti ini, cobalah untuk bersikap tenang dan berpikir dingin. Berpikirlah baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, take your time!
4. Pura-pura tulus dan peduli
Ciri orang manipulatif selanjutnya adalah sering kali terlihat sangat peduli dan tulus. Dia cenderung menampilkan rasa empati sehingga membuatmu berpikir kalau dia peduli.
Hal ini pun bisa semakin ‘berbahaya’ jika mereka memanfaatkan kelemahanmu untuk pura-pura peduli. Padahal, itu hanyalah strateginya untuk membuatmu jatuh hati dan percaya kepadanya agar kamu bisa mengikuti keinginannya.
Sstt.. kalau Rukita beneran peduli sama kamu, kok! Rukita siap membuatmu nyaman dan aman dengan fasilitasnya yang eksklusif, salah satunya seperti Rukita Lendeha Hills Manggarai.
Kamarnya sudah fully furnished, lengkap dengan AC, Wi-Fi, meja, kursi, lemari, kamar mandi dalam, dan lainnya. Harga sewanya mulai dari Rp2.650.000/bulan, sudah termasuk laundry dan cleaning.
Kamu juga bisa upgrade kamar Rukita Mods, lho! Yang lagi cari kost di Tebet atau kost di Manggarai langsung saja klik tombol berikut ini:
ㅤ
Atau ketik ini di browser: bit.ly/rukita_manggarai
5. Tidak memahami batasan
Personal boundaries atau batasan pribadi merupakan hal yang nggak dipahami oleh manipulator. Sikap manipulatifnya akan membuatmu memaklumi melanggar batasan pribadi tanpa kamu sadari.
Jika hal ini terjadi, cobalah untuk membangun batasan dengan tegas dan jelas. Kamu juga harus mulai berani mengatakan “tidak” tanpa merasa bersalah jika memang ada sesuatu yang tak sesuai consent-mu.
6. Memanipulasi fakta
Orang yang manipulatif bisa dibilang pandai berbohong dan memutarbalikkan fakta. Tak hanya itu, mereka juga pandai membuat alasan, mengatakan pernyataan yang membingungkan, atau menahan informasi penting.
Dia juga mungkin membesar-besarkan suatu peristiwa untuk membuat dirinya terlihat lemah dan membuatmu bersimpati. Perbuatan memanipulasi fakta ini bisa-bisa membuatmu terpojok, bingung, dan lengah sehingga dia memegang kendali.
7. Membuatmu meragukan diri sendiri
Setelah berbagai perilaku manipulatifnya padamu, akhirnya kamu pun terbawa ke titik di mana kamu meragukan diri sendiri. Dia lalu akan memanfaatkan rasa insecure yang kamu miliki untuk memanipulasimu berulang kali.
Salah satu pola red flag yang perlu kamu waspadai adalah dia kerap menunjukkan kesalahan atau kekurangamu. Kemudian dia akan membuatmu merasa bahwa hanya dengan bersamanyalah kamu akan menjadi lebih baik, padahal tidak begitu.
Itulah 7 ciri orang manipulatif dalam hubungan seperti Park Jaeo On dalam “Nevertheless”. Berhadapan dengan pasangan yang manipulatif pasti melelahkan. Terkadang kita merasa hubungan ini toxic, tapi di sisi lain kita juga terhanyut dan merasa dia betul-betul mencintai kita.
Jika kamu juga pernah atau sedang mengalami hal yang sama, lebih baik pertimbangkanlah hubunganmu ke depannya, ya! Percayalah, mengakhiri hubungan dengan seseorang yang membuatmu lelah secara mental nggak akan membuatmu rugi.
Ngomong-ngomong, suka iri nggak, sih, lihat kamar Yoo Na Bi yang pewe banget? Eits, kamar Rukita juga nggak kalah nyaman, lho!
Penasaran? Yuk, intip di www.Rukita.co atau tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id.
Bagikan artikel ini