·7 April 2020

The New Normal? 7 Cara Bagaimana Covid-19 akan Mengubah Dunia Kita

·
8 minutes read
The New Normal? 7 Cara Bagaimana Covid-19 akan Mengubah Dunia Kita

Pernah menonton film tentang pandemik seperti “Contagion” yang menunjukkan seluruh dunia terguncang karena penyakit? Tidak disangka kita pun kini mengalami situasi yang sama. Setelah pandemik ini usai bisa dipastikan Covid-19 mengubah dunia yang selama ini kita ketahui.

Sekolah tutup, larangan berkumpul ramai-ramai, sebagian besar orang sudah bekerja dari rumah, dan restoran pun hanya membuka order untuk take away atau delivery. Banyak orang dipecat, bisnis yang tutup, serta pemerintah memberikan stimulus ekonomi agar perekonomian negara tidak makin hancur merupakan bukti nyata Covid-19 mulai mengubah dunia.

Satu bulan yang lalu, nih, kamu pasti tidak percaya kalau hal ini nyata. Lalu, apa yang akan terjadi dalam waktu beberapa bulan bahkan hitungan tahun mendatang? Apakah semua akan membaik? Coba kita mengulasnya sekarang dan berharap agar Indonesia bisa flatten the curve sehingga situasi segera membaik.

Hal-hal yang Berpotensi untuk Berubah sesudah Pandemik Covid-19

Ada beberapa kemungkinan tentang bagaimana Covid-19 mengubah dunia di masa depan. Semua itu tergantung dari bagaimana pemerintah dan masyarakat merespons Covid-19 dan dampak ekonominya. Semua bencana memiliki dampak buruk, namun juga ada dampak positifnya, kok. Mari kita lihat kedua perubahannya!

1. Perubahan cara kita memandang kehidupan

Source: Theshoot.com.au

Selama ini kita terutama milenial selalu ingin fokus bekerja dan meraih masa depan yang lebih cemerlang. Kita meninggalkan keluarga serta menyepelekan hal kecil seperti bersantai, istirahat, atau memiliki quality time.

Kondisi physical distancing dan self-isolation ini justru membuat kita jadi lebih mengerti arti dari hal-hal kecil yang selama ini mudah didapat atau take for granted. Kamu juga punya waktu untuk merefleksi kembali gaya hidupmu. Ternyata gaya hidup manusialah yang menyebabkan segala bencana terjadi, termasuk pandemik ini lewat penyebaran virus.

Sesudah pandemik usai, nih, dipercaya orang akan lebih menghargai waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekatnya. Seluruh umat manusia pasti akan lebih bisa bersyukur ke depannya, hidup lebih positif, dan lebih santai demi menikmati hal yang dimilikinya. Kembali beraktivitas di luar rumah sambil menikmati hal-hal yang sederhana namun menyenangkan.

Manusia ke depannya juga akan makin mawas diri dengan gaya hidupnya yang bisa berdampak terhadap bumi. Akan semakin banyak orang mendengarkan saran ilmuwan dan ahli medis serta mewaspadai berita-berita media sosial yang menjebak.

2. Perubahan pada sistem kesehatan

Coronavirus alert: NHS staff told how to handle bodies | News ...
Source: thetimes.co.uk

Kini masyarakat di seluruh dunia mengetahui kelemahan dari sistem kesehatan negaranya masing-masing. Seluruh negara di dunia mengalami keterbatasan alat-alat kesehatan dan kurangnya sistem jaminan kesehatan yang memadai. Ditambah lagi munculnya bisnis penimbun yang menyebabkan kelangkaan barang.

Dunia bisnis kesehatan selama ini kurang efektif, ya. Alur produksi barang kebutuhan medis belum menjadi prioritas tambahan lagi adanya berbagai hambatan di tahapan regulasi dan administrasi. Industri kesehatan merupakan salah satu industri termahal dengan pertumbuhan lambat, maka pemerintah harus bisa memberi dorongan kepada industri ini sebagai langkah antisipasi.

Covid-19 bukanlah virus mematikan pertama dalam 20 tahun terakhir, namun vaksin dasar pun kita belum punya. Hal ini karena pembuatan vaksin mahal dan tergantung kebutuhan pasar. Ketika permintaan menurun, nih, riset akan dihentikan. Pemerintah dan industri kesehatan kini menyadari pentingnya mendahulukan riset vaksin dan obat serta produksi peralatan medis.

Kini dunia medis, pemerintah, dan masyarakat juga sadar akan pentingnya jaminan kesehatan para lansia. Pasca-Covid-19, nih, kita harus mengubah sistem yang menjamin mereka agar ke depannya tidak menjadi korban pandemik.

3. Perubahan dalam sains dan teknologi

Telemedicine vs. Virtual Care: Defining the Difference
Source: intouchhealth.com

Kini sains dan teknologi kembali menunjukkan kekuatannya! Banyak politisi terutama di Barat, yang awalnya menyepelekan SARS-CoV-2 tanpa mendengarkan protes dari ilmuwan dan ahli kesehatan. Hal ini menyebabkan Italia, Spanyol, dan Amerika menjadi pusat outbreak yang mengalahkan Tiongkok.

Teknologi pengintai terbukti berperan sangat baik dalam memerangi Covid-19. Tiongkok menggunakan drone untuk tracing contact. Sedangkan Korea memanfaatkan teknologi rapid test serta pengawasan GPS untuk mendeteksi cepat, mengunci posisi, dan mengisolasi orang-orang yang terinfeksi maupun orang-orang yang kontak langsung dengan mereka.

Pemerintah dan masyarakat harus mau kebebasannya terbelenggu sebentar dalam situasi seperti ini demi keselamatan bersama. Semoga sesudah Corona, nih, para ilmuwan, ahli kesehatan, dan pengembang teknologi lebih dihargai dalam penanganan pandemik.

Oh ya, terbukti juga kalau telemedicine atau teknologi analisis kesehatan secara virtual sangat bisa diandalkan. Dokter masih bisa memberikan konsultasi kepada pasien jarak jauh dan mereka terlindungi dari virus-virus berbahaya. Pasien juga tidak perlu melakukan perjalanan ke rumah sakit dan berpotensi menyebarkan virus ke mana-mana.

4. Perubahan kebiasaan

Manufacturing Solutions for Healthcare & Medical | Trelleborg
Source: trelleborg,com

Ke depannya, tuh, ada kemungkinan kita mengurangi konsumsi massal. Budaya konsumsi berlebihan ini yang menyebabkan kita mengalami pandemik dan bencana alam. Aktivitas industrial menggusur habitat alami satwa liar yang menyebabkan kehidupan mereka kian mendekati kehidupan manusia dan tanpa sengaja menyebarkan virus.

Sistem belajar online yang sekarang sedang naik daun trennya akan turun karena orang-orang ingin kembali ke kultur pertemuan langsung. Namun, kebiasaan berbelanja online justru bertahan karena orang-orang sudah merasakan kemudahannya di masa physical-distancing.

Pandemik ini menyebabkan banyak negara mengalami lockdown dan menyendat rantai suplai. Maka dari itu ke depannya akan ada upaya-upaya dari pemerintah untuk memperkuat rantai suplai domestik untuk menurunkan dependensi terhadap suplai global.

Pekerja freelance maupun mereka yang bekerja mengurus event terkena dampak besar dari Covid-19, ya. Hal ini menyebabkan pekerjaan kantor dan korporat yang stabil jadi lebih diminati. Orang juga akan kian menghargai tenaga medis, pekerja sosial, dan petugas kebersihan yang jadi lini terdepan dalam mengatasi pandemik. Secara positif hal ini meningkatkan minat untuk bekerja di bidang kesehatan atau produksi kesehatan.

5. Perubahan dalam cara pemerintahan

Jokowi Urges Indonesians to Stay Home
Source: jakartaglobe.com

Di masa krisis, tuh, pemerintah tiba-tiba bisa bergerak sangat cepat dengan menggelontorkan banyak dana untuk melawan Covid-19 dan membantu masyarakat. Logika pasar semestinya tidak mendominasi berbagai segi kehidupan manusia dan pemerintahan. Apabila pemerintah dari dulu bisa fokus dan bergerak cepat dan maksimal tentu dapat meminimalisasi dampak pandemik.

Ke depannya mungkin pemerintah akan lebih memprioritaskan industri kesehatan, termasuk menyiapkan langkah-langkah preventif. Selain itu, bisnis-bisnis juga perlu dikaji ulang. Kita harus bisa membangun berbagai industri yang lebih humanis, peduli lingkungan, dan aman.

Kini pemerintah semakin berperan aktif di dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini akan menjadi tolak ukur masyarakat dalam menilai pemerintah ke depannya. Orang-orang juga semakin terdorong untuk bekerja dalam pemerintahan.

Coronavirus adalah ujian kemanusiaan dan persatuan bagi suatu bangsa. Usaha kita untuk menjaga solidaritas dan bekerja sama untuk mengalahkan bencana ini akan jadi pelajaran berharga. Kalau berhasil, nih, kita seharusnya bisa mengoptimalkan usaha bersama untuk membenahi masalah perubahan iklim hingga mengatasi isu sosial dan ekonomi dengan cara yang efektif dan cepat.

6. Perubahan gaya hidup

Why Volunteering is Important for College Applications
Source: teenlife.com

Sesudah terkurung berbulan-bulan karena pandemik, ya, orang akan mencari kebebasan untuk menghibur diri dan memperjuangkan haknya, seperti akhir dari Flu Spanyol dan Perang Dunia I. Manusia semakin sadar akan pentingnya berkomunitas dan memberi perhatian lebih kepada kesehatan mental serta mencari kebahagiaan dalam diri mereka sendiri.

Orang akan lebih menghargai proses memasak karena selama pandemik banyak orang lebih memilih #dirumahaja untuk memasak. Memasak akan menjadi hobi dan kebiasaan baik bagi banyak orang. Kita akan lebih menghargai kualitas makanan yang baik, konsumsi makanan sehat, dan menikmati hidangan bersama keluarga.

Terkungkung selama beberapa minggu atau beberapa bulan menyebabkan kita sadar pentingnya tempat umum terbuka untuk bersantai seperti taman dan lapangan. Jangan heran kalau nantinya akan bermunculan tempat terbuka umum. Manusia juga terdorong untuk hidup dengan tujuan positif maupun ikut berkontribusi dalam isu kemanusiaan, lingkungan, dan kesehatan.

Kebebasan dan demokrasi juga mungkin akan berubah. Masyarakat akan lebih terbuka terhadap pantauan pemerintah demi kesehatan sambil mengawasi transparansi pemerintah. Masyarakat menjadi lebih mendengarkan saran dari ilmuwan dan bisa ‘melek’ media.

7. Perubahan dalam hidup berdampingan

We love community – | Gingham Cloud
Source: ginghamcloud.com

Cara kita hidup berdampingan pun berubah. Pada sisi negatifnya, sih, pandemik menyebabkan rasisme terhadap orang Asia meningkat, terutama Tiongkok. Terdapat banyak sekali kasus mengenai hinaan hingga pelecehan yang terjadi kepada orang keturunan Tiongkok di seluruh dunia sejak pandemik ini–bahkan Wikipedia juga membuat laman khusus!

Namun, Covid-19 juga mengubah dunia lebih positif, kok. Kita sudah melihat bagaimana krisis ini menyatukan emosi seluruh manusia sebagai komunitas besar. Kita bekerja sama untuk memperlambat penyebaran virus dengan kemampuan masing-masing.

Orang menjadi semakin terhubung untuk menanyakan kabar dan saling menguatkan. Orang memberi dukungan kepada orang tidak dikenal dan membantu yang lemah. Semua juga saling mengedukasi untuk membenahi kabar simpang siur demi menyelamatkan kehidupan orang-orang terdekat.

Solidaritas antarmasyarakat jadi lebih kuat. Meski sempat kesulitan menghadapi Covid-19, tapi krisis ini membuat semua orang mampu memberikan tanggapan semampunya dan sebaik mungkin, secara psikologis maupun teknis. Yap, kita bisa melihat tujuan yang lebih besar di baliknya, yaitu demi keberlangsungan kehidupan bersama.


Ternyata Covid-19 sudah mengubah segala aspek kehidupan dunia. Mungkin akan ada kebijakan-kebijakan baru terkait kepentingan bersama. Yang jelas, nih, kita jadi tahu betapa pentingnya persatuan komunitas dan solidaritas masyarakat dengan pemerintah.

Mari berharap hasil kerja keras bersama, terutama pemerintah dan sektor swasta berjalan baik, sehingga kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan menuju perubahan yang positif.

Bagaimana menurutmu, apakah sudah merasakan dampak dan perubahan positif dari pandemi Corona? Yuk, berdiskusi dengan meninggalkan komentar di kolom di bawah ini.

Bagikan artikel ini