Ubah Persona Media Sosial dengan Mengenal 7 Estetika Gen Z | Ada VSCO Girl sampai Insta Baddie?
Mungkin kamu pernah melihat berbagai estetika Gen Z yang diperkenalkan oleh media sosial. Ada yang mirip dengan emo, namun beda nama. Tiap generasi punya tipe estetika atau gaya penampilan sendiri-sendiri, lho. Kalau kamu millennial ingin bergaya estetika Gen Z juga tidak apa-apa karena inspirasi ini bahkan berasal dari tahun 70an juga!
Sebenarnya, ya, estetika ini bukan mutlak hanya milik Gen Z saja. Gaya-gaya ini banyak dibuat millennial dan Gen Z dengan inspirasi dari berbagai seni dan literatur klasik maupun modern. Hanya saja, banyak influencer Gen Z mempopulerkannya di TikTok dan Instagram.
Ada banyak sekali tipe estetika zaman sekarang dan hanya beberapa yang benar-benar hits. Kalau kamu lihat e-girl dan e-boy, mungkin mereka mengingatkanmu kepada emo. Ada juga style yang klasik dan preppy (gaya sekolahan elite di Eropa). Yuk, kenalan ada gaya apa saja karena siapa tahu ada gayamu di sini.
Estetika Utama yang Dipopulerkan Gen Z di Media Sosial
Untuk mendapatkan inspirasi yang lebih baik lagi, nih, kamu bisa mengecek hashtag estetika-estetika ini di Instagram, TikTok, dan Tumblr.
1. E-girl dan e-boy
E-girl dan e-boy adalah estetika Gen Z pertama yang akan Rukita bahas. E-boy dan e-girl sebenarnya sama,kok, hanya satu cewek dan satu cowok. Kamu bisa melihat mereka e-people bukan hanya dari style di sekolah, namun dari penampilannya di Instagram dan Twitch. Umumnya mereka adalah gamer yang aktif melakukan live streaming game.
Kkalo cewek atau e-girl umumnya memoliki rambut yang diwarnai dengan cat unik dengan fokus makeup pada eyeliner yang tebal. Baju yang dipakai biasanya kaus, atasan jaring-jaring, hair extension warna-warni, rok A-line pendek, dan choker.
Kalau cowok atau e-boy biasanya rambut belah tengah, memakai aksesori rantai-rantai, celana high-waisted, kaos atau kemeja oversized, dan mirip gaya para skateboarder. Bisa dibilang style e-boy dan e-girl mirip campuran skater, hip-hop, anime, cosplay, dan goth jadi satu. Seakan-akan, nih, mereka remaja anime atau internet yang kemudian muncul di dunia nyata.
2. Instagram baddie
Estetika Gen Z yang tenar sekali salah satunya jelas Instagram Baddie. Baddie sering dianggap sebagai kombinasi badass dan classy. Kamu bisa melihat gaya Kylie Jenner maupun cewek yang seperti kombinasi Bartz dan Barbie karena merekalah Insta Baddie. Mereka selalu terlihat dandan full dari atas sampai bawah, kapan pun dan di mana pun.
Makeup baddie selalu flawless dan terpenting alisnya selalu sempurna dengan bibirnya kelihatan full. Saat ber-selca, nih, mereka selalu menunjukkan kepercayaan diri tinggi dengan menonjolkan lekuk tubuh dan pose seksi.
Baju yang dipakai pun selalu menonjolkan bentuk tubuhnya. Kamu akan dapat extra poin kalau pakai barang bermerek!
Kamu mau mencobanya? Pastikan makeup on point: alis harus menonjol ala Instagram, eyeliner yang tajam, bibir terlihat tebal dan penuh, serta highlighter bersinar di kulit matte. Jangan lupa untuk mengambil foto berkualitas tinggi dengan pose seksi. 😉
3. Dark academia
Dark Academia adalah estetika yang terinspirasi dari literatur klasik, pencarian jati diri, passion terhadap pengetahuan dan pelajaran. Estetika ini juga sangat terinspirasi oleh budaya Eropa, gaya gothic, serta meromantisasi kematian. Semenjak ditutupnya sekolah selama pandemi, Dark Academia jadi kian naik daun, tuh.
Estetika ini terinspirasi dari fashion tahun 30an dan 40an. Gaya yang ditonjolkan merupakan gaya berpakaian pelajar Oxford, Cambridge, maupun sekolah-sekolah Ivy league (unggulan AS) pada zaman itu. Warna yang digunakan juga umumnya warna netral berkesan gelap. Tren ini kemudian juga merambah ke literatur dan kesenian.
Kamu bisa memikirkan gaya Blair Waldorf, Chuck Bass, dan Nate Archibald di “Gossip Girl” untuk kategori academia ini, namun pilihan warnanya lebih gelap dan netral. Estetika ini juga memiliki citra elite dan Eurocentric karena model pakaiannya yang seperti seragam sekolah mahal. Bagi orang yang sangat suka belajar dan fashion, gaya ini tentu cocok sekali!
4. Softgirl
Kamu tahu softboi yang sering digambarkan sebagai cowok penyendu, kan? Ternyata softgirl juga jadi estetika terkenal di TikTok dan Tumblr. Biasanya Softgirl posting aktivitas di kamar dengan pakaian yang agak grunge sementara aksesorinya imut, berwarna pink, tatanan rambut kreatif, dan makeup supergirlish.
Bisa dibilang, nih, softgirl adalah sisi bahagia diantara VSCO girl (nanti dijelaskan) dan e-girl (e-girl dianggap seperti emo tahun 2020). Untuk menjadi soft girl kamu perlu banyak sekali warna pink! Sediakan banyak aksesori, perabotan, pakaian, bahkan rambut warna pink kalau mau. Pakai juga makeup serbapink plus bibir glossy.
Pakai baju yang agak kebersaran, seperti jaket maupun sweater. Coba bayangkan Ariana Grande, deh! Dia adalah inspirasi dari softgirl. Kamu juga bisa berkreasi dengan alat makeup-mu. Buat dandananmu terlihat sangat imut, riang, namun tetap memiliki sentuhan unik ala grunge/punk dengan vibe ultra-imut.
5. VSCO girl
Siapa di sini yang nggak pernah pakai VSCO untuk mengedit foto? VSCO girl atau VSCO kid adalah estetika gen Z yang sangat populer. Estetika ini tentu terinspirasi dari aplikasi VSCO yang kesannya ceria melalui foto warna-warni dan suasana cerah.
Selain itu estetika ini juga sering menunjukkan gelang persahabatan, ikat rambut crunchies, dan advokasi lingkungan hidup. Pakaian yang dipakai biasanya ala musim panas atau pantai, simpel, dan tidak seksi seperti Insta Baddie.
Biasanya mereka pakai dress simple, kaos, hotpants, sneakers, dan Birkenstocks. Tak lupa aksesori seperti gelang persahabatan dan crunchies, botol minum sendiri, sedotan reusable, dan makeup yang minimalis. Kadang mereka juga pakai baju olahraga trendi yang fashionable dari Nike dan Lululemon. Mungkin bisa dibilang, mereka ceria, nyaman dan lebih santai, ya!
6. Vintage
Vintage di sini bisa dimulai dari tahun 70 sampai 2000-an awal. Kadang, nih, untuk tahun 2000-an awal, estetikanya disebut Barbiecore. Sesuai dengan namanya yaitu vintage maka kamu bisa menentukan dekade pilihanmu, kemudian kenakan gaya berpakaian sesuai dengan dekade itu. Inspirasi yang bisa kamu ambil adalah dari film-film tahun tersebut atau artis zaman itu.
Contohnya pada tahun 70-an, tuh, bisa mengikuti gaya hippie look yang warna-warni. Sebagai inspirasi coba cek foto-foto Bianca dan Mick Jagger atau lihat artikel di Harper’s Bazaar ini. Untuk fashion tahun 80-an, nih, kamu bisa ikuti gaya berpakaian serial “Stranger Things”.
Untuk tahun 90an kamu bisa tiru film “Clueless” sementara awal 2000-an silakan cek “Mean Girls”, “Legally Blonde”, “Hannah Montana” dan Lizzie “McGuire”.
Tata rambutmu dan buat makeup terlihat seperti gaya ini juga. Aksesori imut ala dekade yang kamu pilih juga bisa membantu foto dan style-mu terlihat lebih kece lagi. Kalau bisa, sih, nggak usah beli baju baru. Pakai saja barang orangtuamu atau beli di thrift shop maupun second-hand store. Siapa tahu menemukan yang cocok tanpa perlu bayar mahal, kan?
7. Art hoe
Art hoe adalah estetika yang berbasis kecintaan kepada seni, lukisan, bunga, dan koneksi terhadap alam. Awalnya, estetika ini dibuat oleh POC (people of color) yang dimanfaatkan untuk menunjukkan keragaman. Tentu art hoe akan mengagungkan pakaian, aksesori, dan background warna-warni dengan pola beragam serta foto yang superstylish.
Biasanya gaya fashion art hoe memakai tas Fjallraven Kanken yang berwarna cerah seperti kuning dan harus menunjukkan karya seni juga di media sosialnya. Mereka juga suka pakai jeans gombrong, kaus grafik, sneakers dan kaos kaki warna-warni, serta warna favoritnya adalah kuning mustard.
Rambutnya pun diberi aksesori cerah dan warna-warni. Namun, style-nya tidak seheboh softgirl, lho. Tatanan rambut biasanya hanya messy bun, kuncir satu atau dua, model rambut bob atau poni micro. Style-nya juga agak vintage, sih, jadi banyak juga pakaian yang bisa dibeli di thrift store atau toko vintage dengan style tahun 70 atau 80-an.
Estetika di atas bukan hal baru lagi karena memang terinspirasi dari banyak budaya pop yang sedang terjadi di sekitar kita. Gaya ini bisa kamu padupadakan atau dicampur dengan budaya sendiri, kok, jadi nggak kaku. Yang jelas, tetaplah jadi diri sendiri dan tunjukkan keunikanmu walau gaya estetikamu sama dengan banyak orang!
Gaya estetika media sosialmu seperti yang mana, nih? Ayo, berbagi di kolom komentar!
Bagikan artikel ini