5 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang PCR Test Corona
Beberapa waktu belakangan ini, nama PCR Test ramai dikabarkan di berbagai pemberitaan media terkait perkembangan virus Corona.
PCR Test sendiri adalah kependekan dari Polymerase Chain Reaction. Salah satu alat tes untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus Corona ini dinyatakan jauh lebih efektif dari rapid test, lho.
Alat ini direkomendasikan oleh para ahli dan dokter, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu alat test terbaik yang bisa digunakan untuk segera menuntaskan virus Corona. Sayangnya, hingga kini Indonesia masih mengimpor dan belum mampu membuat sendiri alat test PCR ini.
5 Hal tentang PCR Test untuk Mengadang Virus Corona
Keseringan nama alat test ini disebut-sebut pasti membuat beberapa dari kamu penasaran sebenarnya seperti apa, sih, bentuk atau carakerja PCR test? Apakah benar dianggap alat test paling efektif untuk mengidentifikasi virus Corona?
Nah, Rukita mau membagikan beberapa informasi yang perlu kamu tahu, nih, tentang PCR Test. Penasaran apa saja? Yuk, simak!
1. Metode pemeriksaan PCR atau swab test
Sebenarnya PCR atau Polymerase Chain Reaction sering juga disebut sebagai swab test, yang diketahui menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan.
Untuk mengambil sampel cairan tersebut para petugas kesehatan nantinya akan menyeka bagian belakang tenggorokanmu dan mengambil sampel cairan dari situ.
Ketika sampel cairan dari saluran pernapasan bawah tiba di lab, nih, para peneliti nantinya mengesktrak asam nukleat di dalamnya.
Nah, asam nukleat inilah yang mengandung genom virus Covid-19 di mana genom virus ini dapat menentukan adanya infeksi atau tidak dalam tubuh.
2. Perbedaannya dari rapid test
Perbedaan utama dari kedua jenis tes untuk menentukan seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak terletak pada sampel yang digunakan.
Kalau sampel yang digunakan pada PCR Test adalah lendir dari saluran pernapasan, maka pada rapid test menggunakan darah untuk menguji keberadaan virus Corona dalam tubuh.
Rapid test sendiri sebenarnya bukan berfungsi untuk melihat keberadaan virus Corona, melainkan memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh.
IgG atau IgM sendiri merupakan sel darah putih atau antibodi yang terbentuk ketika tubuh mendeteksi keberadaan virus yang berbahaya seperti Corona.
3. Hasil lebih lambat dibanding rapid test
Seperti dari kebanyakan berita yang dikabarkan media, ya, kelemahan dari PCR sendiri adalah lebih lambat ketimbang rapid test.
Hasil pemeriksaan dengan metode ini menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan paling cepat membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit.
Sedangkan rapid test sendiri hanya membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit hingga hasil dari tes tersebut keluar.
Namun, kadang hasil pemeriksaan PCR maupun rapid test juga bisa keluar lebih lama dari itu, terutama bila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel sudah penuh. Makanya sangat disarankan buat kamu untuk tetap #dirumahaja sampai pandemi ini bisa terkendali oleh tenaga medis.
BACA JUGA: Benarkah Pandemi Corona Gelombang 2 Mengintai? Waspada!
4. Hasil test lebih akurat dari rapid test
Meski lebih lambat, namun hasil PCR test bisa dibilang jauh lebih akurat ketimbang rapid test, lho. Hal ini dikarenakan tes ini memang berfungsi untuk mendeteksi virus, tidak seperti rapid test.
Teknik pengambilan sampelnya sendiri hanya cukup dilakukan sekali, ya, berbeda dari rapid test yang harus dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang akurat.
FYI, sebuah hasil sampel yang diambil untuk PCR test bisa digunakan berulang-ulang demi mencocokkan karakteristik sampel dengan virus secara DNA (DNA SARS COV-2)
Nah, dari hasil pencocokkan tersebut jika cocok, artinya secara DNA orang tersebut positif terinfeksi COVID-19. Sebaliknya, jika ternyata tidak cocok, tandanya orang tersebut negatif terinfeksi COVID-19.
5. Cara PCR test dilakukan
Banyak kabar miring dan berita bohong yang bilang kalau swab test ini bisa dilakukan sendiri di rumah. Padahal sebenarnya test ini cuma bisa dilakukan oleh ahli, lho.
Biar kamu nggak salah kaprah dan menganggap bahwa PCR test bisa dilakukan secara mandiri. Rukita mau kasih tahu, nih, bagaimana langkah-langkah swab test atau PCR test itu sebenarnya berlangsung.
- Pasien akan diminta untuk duduk di kursi.
- Tenaga kesehatan akan sedikit mendorong kepala pasien ke arah atas dan memasukkan alat yang berbentuk seperti cotton bud, tapi dengan ukuran yang jauh lebih panjang ke dalam lubang hidung.
- Alat itu akan dimasukkan hingga mentok ke bagian belakang hidung.
- Lalu dilakukanlah teknik wab yaitu menyapukan alat tersebut ke area belakang hidung.
- Alat tersebut memiliki bagian ujung yang dapat menyerap cairan atau lendir yang terdapat di area tersebut.
- Alat akan berada di dalam area tersebut selama beberapa detik agar cairan bisa terserap sempurna.
- Setelah selesai alat swab langsung dimasukkan ke tabung khusus dan ditutup.
- Tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
- Jika swab di hidung tidak memungkinkan, maka swab juga bisa dilakukan melalui tenggorokan.
Nah, dari sini sudah terlihat jelas bukan kalau PCR test tidak bisa dilakukan sendiri? Betaul, hanya bisa dilakukan di tempat khusus oleh tenaga medis profesional.
Itulah beberapa hal tentang PCR test yang harus kamu ketahui, semoga informasi tentang alat untuk pengujian virus Corona dalam tubuh ini bermanfaat, ya, buat kamu.
Yuk, berharap dengan berkembangnya berbagai teknik dan alat untuk penguji virus Corona ini bikin pandemi segera berakhir. Untuk saat ini yang bisa kamu lakukan adalah tetap menjaga kesehatan pribadi dan tinggal di rumah saja ya!
Apakah kamu pernah melakukan tes untuk mengetahui infeksi virus Corona? Coba bagikan pengalamanmu di kolom komentar, deh.
Bagikan artikel ini