12 Nama-Nama Minuman Keras di Indonesia, Alkohol Warisan Budaya Nusantara
Tidak kalah dari wine, sake, dan soju, nama-nama minuman keras di Indonesia lebih beragam!
Minuman beralkohol seakan-akan adalah bagian dari budaya Barat atau negara-negara maju di dunia. Padahal, Indonesia juga mengenal budaya minum minuman alkohol khas Indonesia.
Seperti suku bangsa dan budaya Nusantara yang beragam, minuman alkohol khas Indonesia juga bervariasi. Penasaran apa saja minuman alkohol khas Indonesia? Simak di bawah ini, yuk!
Minuman Keras Alkohol adalah Fermentasi
Minuman alkohol di Indonesia tersebut kebanyakan berasal dari fermentasi bahan-bahan alami sehingga sering disebut sebagai minuman fermentasi. Fermentasi adalah suatu proses pengawetan makanan yang menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri atau ragi.
Bakteri dan ragi tadi akan mengubah kandungan karbohidrat dalam makanan, seperti pati dan gula setelah didiamkan beberapa lama menjadi alkohol atau asam.
Hasil cairan dari proses fermentasi itulah yang menjadi minuman alkohol. Contoh minuman fermentasi tradisional adalah sake dari Jepang dan soju dari Korea.
Nama-Nama Minuman Keras di Indonesia, Alkohol Khas Warisan Nenek Moyang
Menariknya, dengan banyaknya suku bangsa, kita juga memiliki banyak ragam minuman alkohol khas Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri sudah mengenal minuman beralkohol sejak berabad-abad lalu.
Memang nggak ada catatan pasti kapan budaya minum alkohol muncul di Indonesia. Namun, beberapa peninggalan sejarah menandakan bahwa kebiasaan itu sudah lama ada di Indonesia.
Pada Prasasti Pangumulan di Yogyakarta, yang dibuat tahun 902 M, tertulis tuak sebagai minuman yang disajikan dalam upacara penetapan tanah sima. Kemudian, pada Serat Ma Lima yang ditemukan tahun 1903, terdapat falsafah hidup orang Jawa berupa berbagai larangan, salah satunya larangan mabuk atau moh mendem.
Selain itu, dari Kitab Negarakertagama (1365), terungkap bahwa tuak dan arak selalu ada dalam tiap perayaan di Kerajaan Majapahit. Ada juga tarian Beksan Inum di lingkungan Kadipaten Pakualaman yang menampilkan empat penari pria membawa botol minuman dan dua sloki (gelas untuk minum alkohol).
Masyarakat Dayak-Kaharingan di Pulau Kalimantan juga memiliki minuman beralkoholnya sendiri bernama Baram. Minuman fermentasi beras dari Kalimantan Tengah itu nggak hanya jadi identitas suku Dayak-Kaharingan, tapi banyak orang menggunakannya dalam upacara Tiwah untuk mengantar roh manusia yang telah meninggal menuju alamnya.
Jadi, minuman alkohol khas Indonesia adalah bagian dari kebudayaan itu sendiri.
Nama-Nama Minuman Keras di Indonesia, Alkohol Khas yang Bervariasi
Memiliki beragam budaya dan suku bangsa, minuman alkohol khas Indonesia juga beragam. Berikut beberapa minuman alkohol khas Indonesia yang tidak kalah uniknya dari wine, sake, atau soju!
Baca juga: Tren Makanan dan Minuman yang Diprediksi Hits di Tahun 2023 | Enak dan Menyehatkan!
1. Nama-nama minuman keras di Indonesia, Arak Bali
Arak merupakan minuman alkohol khas Asia yang melalui proses fermentasi dan suling. Salah satu jenis arak yang populer adalah arak Bali. Sesuai namanya, minuman alkohol khas Indonesia ini berasal dari Pulau Bali dan biasanya diminum untuk bersantai, menghangatkan tubuh, hingga upacara adat.
Pengolahan arak Bali biasanya banyak membuatnya secara tradisional, yaitu air nira yang dari pohon keluarga palma, seperti lontar, kelapa, dan aren akan melalui proses fermentasi. Selesai fermentasi, air nira akan disuling menjadi arak Bali.
Kandungan alkohol arak Bali bisa mencapai 30% – 50%. Daerah penghasil arak terbaik di Bali adalah Karangasem, yang kadar alkoholnya cukup tinggi dan produksinya sudah ekspor ke berbagai negara.
Arak Bali masih menggunakan bahan tradisional dan tidak menggunakan campuran bahan kimia lain dalam proses pembuatannya. Sehingga, setelah minum, keesokan harinya akan merasa baik-baik saja dan tidak sakit seperti minum minuman alkohol lain.
2. Tuak Tapanuli
Tuak banyak kamu temukan di Sumatera Utara, khususnya Toba dan Tapanuli. Minuman alkohol khas Indonesia ini dibuat dari pohon enau, aren, atau air kelapa. Kemudian, air tersebut dapat kamu fermentasi sampai berubah warnanya menjadi putih.
Proses fermentasi berlangsung beberapa hari dengan kandungan alkohol sekitar 4%. Kadar alkohol tuak ini, menurut para ahli, tidak sekuat anggur dan bir.
Jika kamu konsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan efek menenangkan saraf sentra. Namun, jika berlebihan, dapan menyebabkan mabuk.
3. Moke
Minuman yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur ini bisa kamu buat dari penyulingan buah dan bunga pohon lontar maupun enau. Satu hal yang khas dari moke adalah pembuatannya yang memerlukan keuletan dan keahlian khusus.
Untuk mendapatkan cairan moke dari pohon lontar, kamu butuh waktu lima jam menunggu tetesan demi tetesan dari alat penyulingan yang menggunakan bambu. Keunikan moke adalah aromanya seperti wine. Sedangkan, kadar alkoholnya 10% -15%.
Biasanya, moke banyak orang sajikan pada acara-acara adat atau kumpul-kumpul di akhir pekan. Moke bisa kamu konsumsi dengan berbagai makanan khas Flores, seperti ikan kuah asam, ikan bakar, sop kambing, pisang bakar, dan sambal tomat.
4. Sopi
Daerah Maluku juga memiliki minuman alkohol khas Indonesia, yaitu sopi. Minuman sopi berasal dari fermentasi dan penyulingan tanaman enau. Nama sopi berasal dari bahasa Belanja, zoopje, yang artinya alkohol cair.
Sopi merupakan lambang kebersamaan dalam kultur dan tradisi masyarakat Maluku. Antar keluarga, marga, atau komunitas sering duduk bersama sambil minum sopi untuk menyelesaikan masalah.
Namun, sopi saat ini sering jadi selingan dalam acara kumpul-kumpul. Pasalnya, kandungan alkohol sopi cukup tinggi, yaitu 30%. Sopi juga mirip dengan minuman moke dari NTT. Perbedaannya adalah alat menyulingnya.
Sopi dapat kamu suling memakai gentong yang disambung dengan pipa untuk mengalirkan uap ke sebuah wadah. Sedangkan, moke banyak menyulingnya dengan wadah dari tanah liat dan uapnya kamu alirkan menggunakan batang bambu.
5. Nama-nama minuman keras di Indonesia, Cap Tikus
Minuman beralkohol asal Minahasa, Sulawesi Utara, ini awalnya bernama sopi, sama seperti minuman dari Maluku.
Sekitar tahun 1829, orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer menemukan sopi dalam botol bergambar ekor tikus, yang pedagang Tiongkok jual di Benteng Amsterdam, Manado. Akhirnya, orang Minahasa menyebut Cap Tikus merujuk minuman tersebut.
Cap Tikus bisa kamu buat dari hasil fermentasi dan penyulingan getah tandan bunga pohon enau atau aren. Minuman telah lama dikenal oleh masyarakat Minahasa dan biasa mengonsumsinya dalam acara-acara adat.
Kadar alkohol Cap Tikus tergolong tinggi, tapi tergantung proses penyulingannya. Pada proses penyulingan pertama, rasanya paling enak dan kadar alkoholnya paling tinggi, yaitu bisa sampai 45%. Baru, pada penyulingan kedua dan ketiga, kadarnya tinggal 20% – 30%.
Baca juga: Minuman Hangat dan Alami untuk Redakan Sakit Tenggorokan, Enak dan Ampuh!
6. Baram
Suku Dayak-Kaharingan di Kalimantan Tengah sudah mengonsumsi minuman beralkohol ini sudah sejak ratusan tahun lalu. Mereka juga menggunakan baram dalam upacara adat dan pemberian sesaji untuk para leluhur.
Baram terbuat adalah minuman alkohol khas Indonesia yang bahan utamanya adalah beras ketan. Pembuatannya berawal dari beras ketan dari proses tumbuk dengan rempah kayu manis, adas, dan lengkuas. Bahan-bahannya bisa kamu campur air menjadi adonan yang akan melalui proses pengeringan untuk menjadi ragi.
Ragi tersebut nantinya akan pakai untuk mengolah beras ketan dan gula menjadi tape. Proses penyimpanan beras ketan tersebut sekitar seminggu sebelum menghasilkan baram.
Semakin lama masa penyimpanan tape, kadar alkohol baram akan semakin tinggi. Rata-rata, kadar alkohol baram yang dikonsumsi adalah 10% – 20%. Jika berbulan-bulan, baram akan semakin jernih dan kadar alkoholnya bisa mencapai 80%.
Nama-Nama Minuman Keras di Indonesia, Alkohol Khas yang Bervariasi
7. Nama-nama minuman keras di Indonesia, Ciu
Sering dengar tentang ciu? Ciu adalah minuman alkohol khas Indonesia yang dapat kamu peroleh dari hasil fermentasi singkong dalam pembuatan tapai. Dengan kata lain, ciu adalah cairan yang terbuang dalam pembuatan tapai.
Minuman ini berasal dari Jawa Tengah, khususnya daerah Desa Sumpiuh, Banyumas, Cikakak Ajibarang. Melansir dari Tempo, kadar alkohol ciu sebenarnya belum sempurna karena hanya melewati satu kali penyulingan. Oleh karena itu, kadar alkohol ciu sangat tinggi, dari 25% – 70%.
Ciri khas ciu adalah tidak berwarna dan sangat jernih sehingga banyak yang salah mengira ciu sebagai air putih biasa. Baunya menyengat dan jika terasa pahit ketika kamu minum serta tenggorokan seperti terbakar. Jika ada ciu yang keruh, berarti sudah mengalami pencampuran dengan bahan kimia alias oplosan—malah lebih memabukkan.
Selain dari Banyumas, ada juga ciu Bekonang atau ciu Solo yang dibuat dari hasil penyulingan tetes tebu yang telah mengalami fermentasi. Ciu Solo populer di daerah Solo, Jogja, dan Magelang.
8. Tuo Nifaro
Meskipun berasal dari Sumatera Utara juga, tuo nifaro berbeda dengan tuak Batak atau tuak Tapanuli. Tuo Nifaro—banyak mengenalnya sebagai tuak Nias karena berasal dari Kepulauan Nias—merupakan minuman hasil penyulingan dari fermentasi tuak mentah (legen atau cairan segar dari tetes nira atau bunga kelapa muda).
Keunikan tuo nifaro adalah warnanya yang bening seperti air putih. Kualitas tuo nifari terdiri dari beberapa kelas. Kelas pertama adalah kadar alkoholnya hampir 100% sehingga jarang dijual dan bukan untuk minuman, melainkan obat encok, asam urat, dan sakit sendi.
Sedangkan, yang untuk diminum, biasanya tuak Nias kelas tiga. Tetap saja, jarang ada yang meminumnya langsung. Biasanya, dapat kamu campur dulu dengan air putih atau tuak mentah. Salah satu ukuran yang umum adalah satu botol tuo nifaro yang mengalami proses campuran dengan lima teko tuak mentah.
9. Swansrai
Papua juga memiliki minuman alkohol khas Indonesia, yaitu swansrai. Minuman yang banyak dijumpai di daerah Biak, Supiori, dan Numfor ini merupakan hasil fermentasi air kelapa dari pohon yang sudah sangat tua.
Cita rasa swansrai adalah sedikit pahit, aromanya kuat, dan terasa hangat di tenggorokan ketika diteguk karena kandungan alkoholnya cukup tinggi, sekitar 20% – 30%. Swansrai sering disajikan dalam tempurung kelapan.
10. Ballo
Minuman khas Sulawesi Selatan ini terbuat dari getah pohon lontar dan masyarakat setempat biasanya menyajikan dengan gelas bambu. Ballo ada dua jenis, yaitu ballo manis dan ballo kacci.
Ballo manis, sesuai namanya, memiliki rasa yang manis dan halus, dengan kandungan alkohol hingga 10%. Sedangkan, rasa ballo kacci lebih tajam, asam, dan kuat.
Ballo sering disajikan pada upacara adat atau pertemuan sosial sesama warga. Sering juga dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh.
Cara pembuatan ballo juga mudah. Air dari pohon lontar ditampung selama beberapa jam. Air tersebut pun menghasilkan cairan dengan kadar alkohol yang dapat diminum.
Baca juga: Minuman yang Cocok untuk Diet, Efektif Turunkan Berat Badan
11. Nama-nama minuman keras di Indonesia, Sopi Lombok
Sopi adalah minuman khas Flores dan daerah lain di Indonesia bagian timur. Minuman ini dihasilkan melalui proses fermentasi nira enau atau aren, yang secara ilmiah disebut arenga pinnata. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pertama, air dari pohon enau atau sageru dimasukkan ke dalam wadah dan dicampur dengan bubuk akar husor. Tujuannya adalah agar air tersebut tidak berubah menjadi gula merah. Kemudian, air sageru tersebut dimasak hingga mengeluarkan uap.
Uap yang dihasilkan kemudian ditampung dalam bambu dan dibiarkan beberapa hari hingga kadar alkoholnya meningkat. Setelah mencapai tingkat yang diinginkan, air yang telah menjadi sopi tersebut dipindahkan ke dalam botol.
Bagi masyarakat Flores, sopi memiliki makna yang kuat sebagai simbol kebersamaan. Minuman ini biasanya disajikan dalam acara-acara khusus, ritual, atau upacara adat daerah. Beberapa keluarga juga menyajikan sopi kepada tamu-tamunya. Dalam budaya mereka, sopi dianggap sebagai minuman yang memiliki prestise tinggi.
12. Anggur tradisional
Anggur adalah salah satu minuman beralkohol tertua yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Di daerah Bali, minuman anggur tradisional yang dikenal sebagai “brem” telah menjadi favorit sejak lama.
Brem dibuat dari ketan yang difermentasikan dan memiliki rasa manis dengan sedikit keasaman. Selain itu, di Nusa Tenggara Timur, terdapat minuman anggur yang disebut “sopi” yang terkenal sebagai minuman khas di daerah tersebut.
Artikel menarik lainnya:
- Kost Rukita Dekat Tokopedia Tower di Setiabudi dan Benhil dengan Bujet 2 Juta!
- Rekomendasi Apartemen Mewah di Segitiga Emas Kuningan untuk Sewa Bulanan
- Cari Hunian Eksklusif di Mampang Prapatan Terdekat? Cek 9 Rekomendasi Ini
Itulah minuman alkohol khas Indonesia. Hampir semua minuman tersebut merupakan warisan turun – temurun dan bagian dari kebudayaan suatu suku.
Meski demikian, sebaiknya jangan mengonsumsi secara berlebihan mengingat rata-rata kandungan alkoholnya cukup tinggi. Biar bagaimana pun, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, kan?
Selain minuman tersebut, masih ada beberapa minuman alkohol warisan nusantara. Apakah kamu mengetahui minuman alkohol khas Indonesia lainnya? Yuk, tuliskan jawabannya di kolom komentar di bawah ini.
Cheers!
Cari hunian dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba tinggal di Rukita saja!
Tak hanya di Jabodetabek dan pulau Jawa saja, seperti kost jogja, kost malang, kost semarang, maupun kost bandung. Ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!
Tapi, kalau kamu punya budget pas-pasan dan sedang mencari hunian harga ekonomis fasilitas lengkap, bisa kepoin Infokost.id. Tersedia kost di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini