·8 June 2022

Mengenal Penyakit Kulit Dermatitis Atopik, Ini 5 Cara Mengobatinya

·
6 minutes read
Mengenal Penyakit Kulit Dermatitis Atopik, Ini 5 Cara Mengobatinya

Dermatitis atopik salah satu peradangan kulit yang perlu diwaspadai.

Sekian banyak penyakit kulit yang ada, dermatitis atopik menjadi salah satu keluhan yang mesti kamu waspadai. Dermatitis atopik merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan akibat kontak langsung dengan zat iritan atau alergen dan menyebabkan ruam gatal. Selain itu, faktor genetik juga menjadi salah satu penyebab penyakit ini.

FYI, kondisi tersebut bisa membuat kulit akan membengkak, memerah, melepuh, mengeluarkan cairan, mengembangkan kerak, bahkan bisa mengelupas. Dermatitis atopik bukanlah penyakit yang bisa menularkan ke orang lain, tapi bisa membuat tubuh penderita akan terasa nggak nyaman.

Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Apakah ada cara alami? Intip ulasan lengkapnya mengenai penyakit peradangan kulit satu ini, yuk.

Kenali Penyakit Dermatitis Atopik dan Cara Mengobatinya

Dermatitis atopik bukanlah penyakit yang berbahaya dan menjadi salah satu penyakit peradangan umum. Penyakit kulit ini biasanya menyerang anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia. Apalagi seseorang yang memiliki riwayat alergi dan asma akan lebih rentan mengalaminya.

Tapi tenang saja! Penyakit kulit satu ini dapat disembuhkan dan dihindari jika ditangani dengan mengurangi faktornya.

Jenis dan Gejala yang Timbul dari Dermatitis Atopik

Penyakit kulit dermatitis atopik
Source : Wikipedia

Dermatitis sendiri memiliki berbagai macam jenis yang harus kamu ketahui. Setiap gejala dari dermatitis sangat bergantung pada jenisnya tersebut. Sekian banyak jenisnya, ada tiga macam yang paling umum dijumpai, yaitu dermatitis atopik (eksim), kontak (kontak iritan atau kontak alergi), dan seboroik.

1. Dermatitis atopik (eksim)

Peradangan kulit yang timbul pada jenis ini, yaitu pada bagian tubuh seperti siku bagian dalam, belakang lutut, dan bagian depan leher. Penyakit tersebut bisa muncul pertama kali saat masih bayi dan dapat berlanjut hingga kamu dewasa. Tanda dan gejala umum yang timbul pada jenis ini adalah seperti berikut.

  • Akan timbul rasa gatal yang parah, terutama pada kulit yang tertekuk. Misalnya saja pada bagian siku, depan leher, dan belakang lutut.
  • Selain itu, adanya ruam yang berkerak dan berair jika tergores.
  • Lalu ada bercak merah, kasar, pecah, atau kulit bersisik.

Gejala-gejala tersebut biasanya akan muncul saat kulit terpapar oleh zat tertentu yang dapat meningkatkan risikonya.

Penyebabnya muncul gejala dermatitis ada dari berbagai faktor, yaitu kulit kering, perbedaan kondisi genetik, kesalahan pada sistem imun, bakteri pada kulit, faktor lingkungan, adanya riwayat eksim dalam keluarga, dan lain sebagainya.

2. Dermatitis kontak

Sedangkan dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang mucul akibat kontak langsung antara kulit dengan zat yang bisa menyebabkan terjadinya alergi.

Beberapa penyebabnya adalah tanaman posion ivy atau tanama beracun, perhiasan dengan nikel, parfum, kosmetik, zat kimia dalam produk pembersih, dan zat pengawet pada krim dan losion. Gejala akan timbul pada area kulit yang terkena zat tersebut saja seperti di bawah.

  • Timbulnya ruam merah atau benjolan.
  • Kemudian terdapat lepuhan berisi air.
  • Penderita akan merasakan sensasi terbakar dan panas pada ruam.
  • Kulit akan terasa gatal dan membengkak.

3. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik ditandai adanya bercak bersisik yang memerah dan menyerupai ketombe pada kulit. Kondisi tersebut akan menyerang bagian tubuh yang berminyak, seperti wajah, kulit kepala, punggung, serta dada bagian atas.

Munculnya dermatitis jenis seboroik pada periode waktu cukup lama dan kerap timbul tenggelam. Penyakit kulit ini jika terjadi pada bayi disebut dengan cradle cap. Berikut ini beberapa gejala yang timbul.

  • Adanya sisik putih seperti ketombe.
  • Sisik kekuningan atau kerak yang terjadi pada kulit kepala, telinga, wajah, dan bagian tubuh lainnya.
  • Serta terjadi kulit memerah.

Penyebab dermatitis jenis seboroik ini, seperti adanya pertumbuhan jamur Malassezia pada kelenjar minyak yang tersebar di kulit. Selain itu, sistem imun bereaksi secara nggak wajar terhadap jamur tersebut, sehingga jamur dan minyak berkembang tanpa terkendali.

Risiko Terkena Penyakit Dermatitis Atopik

Penyakit kulit dermatitis
Source : National Eczema Association

Kalau berbicara soal risiko, akan ada banyak faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena peradangan kulit. Cek di bawah ini, ya!

1. Menderita alergi dan asma

Jika kamu memiliki asma dan alergi bisa jauh lebih berisiko terkena dermatitis. Tapi sampai saat ini masih belum diketahui hubungan pasti antara alergi dan asma dengan dermatitis.

2. Terlalu sering mencuci tangan

Mencuci tangan di saat pandemi seperti ini memang sangat dianjurkan, tapi siapa sangka kalau kebiasaan tersebut ternyata bisa meningkatkan risiko seseorang terkena dermatitis. Mencuci dan mengeringkan tangan bisa menghilangkan minyak alami kulit dan mengubah keseimbangan pH.

3. Menderita penyakit tertentu

Selain asma dan alergi, akan lebih berisiko tinggi terkena bila kamu menderita penyakit lain. Mulai dari gagal jantung kongestif, penyakit parkinson, dan HIV.

Cara Mengobati Dermatitis Atopik Secara Alami

Cara Mengobati Dermatitis Atopik Secara Alami
Source : Liputan6.com

Eits, sebelum kamu menggunakan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit kulit satu ini. Kamu dapat melakukan beberapa cara alami di bawah ini untuk mengobati dermatitis atopik.

1. Kompres dengan es batu

Source: Alodokter.com

Kamu bisa mengompresnya dengan beberapa buah es batu dengan handuk, lalu tempelkan ke kulit selama 20 menit sebanyak 3 – 4 kali sehari. Hal ini bertujuan untuk meredakan gatal tanpa menggaruknya.

2. Mandi air hangat

cara mengobati dermatitis atopik
Source: Unsplash.com

Selain mengompres dengan es batu, kamu juga bisa mandi air hangat untuk meredakan gatal-gatal. Akan tetapi, jangan mandi terlalu lama dan air yang terlalu panas. Hal tersebut justru bisa membuat kulit makin kering dan memperparah gejala.

3. Menggunakan pakaian berbahan katun

Source: Unsplash.com

Gunakanlah pakaian berbahan katun untuk membantu mencegah iritasi pada kulit. Seperti pakaian yang menyerap keringat, aman, dan lembut di kulit. Hal ini mencegah melukai area yang terkena dermatitis.

4. Mengoleskan tea tree oil

dermatitis atopik
Source: Unsplash.com

Tea tree oil yang mengandung zat antijamur dan antiradang bisa membantu mengatasi dermatitis. Caranya dengan mencampurkan beberapa tetes tea tree oil dengan minyak kelapa atau zaitun. Oleskan ke kulit kepala secara rutin!

5. Minum suplemen minyak ikan

Source: Unsplash.com

Suplemen minyak ikan bisa membantu menekan gejala dermatitis yang dipicu alergi dan membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pasalnya, minyak ikan mengandung asam lemak omega 3.


Jika kamu mengalami penyakit kulit ini nggak perlu merasa cemas lagi dan lakukan tips di atas untuk menyembuhkannya.

Punya tips lain untuk mengobati penyakit dermatitis atopik? Bisa langsung share di kolom komentara, ya.

Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja!

Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah.

Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.

Pastikan juga kamu jangan lupauntuk follow akun Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!

Bagikan artikel ini