Mengenal Penyakit Lupus: Pengertian, Penyebab, Pengobatan, dan Cara Mengatasinya
Penyakit lupus adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Penyakit lupus adalah penyakit reumatik-autoimun yang cukup banyak banyak diidap oleh orang Indonesia. Data poliklinik reumatologi di beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kunjungan pasien lupus yaitu dari 17,9-27,2% (tahun 2015) menjadi 30,3-58% (tahun 2017).
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu penyakit lupus. Pasalnya, penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Namun begitu, dengan pengetahuan yang mendalam, penyakit ini juga pastinya masih bisa disembuhkan dan dicegah. Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai penyakit lupus melalui artikel berikut ini!
Baca juga: 16 Tips Mencegah Penyakit di Musim Hujan | Tetap Sehat dan Produktif!
Apa itu Penyakit Lupus?
Lupus merupakan penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh ketika bekerja dengan keliru. Pada saat kondisi normal, sistem imun seharusnya bisa melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri.
Sedangkan pada pengidap penyakit lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Lupus menjadi sejenis penyakit autoimun yang dapat menyebabkan inflamasi ketika menyerang berbagai bagian tubuh, seperti sel darah dan paru-paru.
Proses penanganan yang tidak tepat biasanya dihasilkan dari kesulitan diagnosis. Salah satu dari banyak varian lupus eritematosus sistemik (SLE atau systemic lupus erythematosus).
Pengidap lupus jenis ini juga mungkin memiliki kondisi autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid atau sindrom Sjogren. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti gangguan pada masa kehamilan, dan pengobatan juga dapat meningkatkan risiko infeksi serius.
Baca juga: Mengenal Penyakit Tuberkulosis: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Gejalanya
Penyebab Terjadinya Penyakit Lupus
Seperti yang disebutkan sebelumnya, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat. Jadi, genetik, hormon, dan faktor lingkungan akan memengaruhi sebagian besar penyakit ini. Nah, berikut ini beberapa penyebab terjadinya penyakit lupus, di antaranya:
1. Faktor genetik
Adanya anggota keluarga yang menjadi odapus bisa meningkatkan risiko penyakit sama pada anggota keluarga lainnya. Karena itu, variasi genetik yang dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh dapat diwariskan.
Hasil tes DNA autoimun yang positif biasanya ditemukan pada individu yang memiliki riwayat keluarga lupus. Namun, kecenderungan ini tidak selalu menyebabkan kondisi autoimun.
2. Hormon
Faktanya, penyakit autoimun ini lebih sering menyerang wanita daripada pria. Sistem kekebalan tubuh perempuan dan laki-laki menghasilkan hormon seks berbeda, yang mana hal ini menjelaskan fenomenanya
Sementara tubuh laki-laki bergantung pada hormon androgen, tubuh wanita menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen yang lebih banyak. Hormon “immuno-enhancing” estrogen berarti bahwa wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik daripada pria.
Namun, wanita lebih rentan terhadap penyakit autoimun saat sistem imun berbalik menyerang tubuh.
3. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, asap rokok, infeksi virus tertentu, dan pengobatan dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun. Komponen ini memiliki kemampuan untuk memicu respons peradangan, yang pada gilirannya dapat memicu pembentukan auto-antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
Pengobatan Penyakit Lupus
Berikut ini ada beberapa jenis obat untuk penyakit autoimun yang bisa kamu gunakan, di antaranya:
1. Obat antimalaria
Pada perawatan odapus, obat malaria diperlukan untuk mengatasi gejala seperti nyeri sendi, ruam kulit, peradangan pada selaput jantung, dan demam, yang juga sering terjadi pada pasien menderita malaria.
Menurut beberapa penelitian, odapus yang mengonsumsi obat malaria memiliki angka harapan hidup lebih tinggi. Hydroxychloroquine, quinacrine, dan chloroquine adalah obat malaria yang biasa diresepkan.
2. Obat antiradang nonsteroid (NSAID)
Obat penghilang rasa sakit yang dikenal sebagai NSAID biasanya diberikan pada odapus untuk mengatasi rasa nyeri, demam, dan pembengkakan pada sendi. Contoh obat NSAID termasuk naproxen, motrin, dan ibuprofen.
Sebagian besar obat NSAID tidak memerlukan resep dokter, tetapi beberapa obat yang memiliki dosis dan efek samping kuat harus menggunakan resep.
3. Kortikosteroid
Obat seperti ini diperlukan untuk pasien lupus untuk mencegah peradangan yang sangat rentan pada tubuh mereka. Namun, efek samping jangka panjang obat kortikosteroid termasuk menaikkan berat badan, membuat tulang lebih keropos, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes.
4. Imunosupresan
Obat imunosupresan sangat penting untuk odapus yang sistem kekebalan tubuhnya terlalu dominan karena mereka bekerja dengan mengurangi fungsi sistem kekebalan tubuh. Azathioprine, mycophenolate, leflunomide, dan methotrexate adalah beberapa jenis imunosuppresan yang biasa digunakan.
Baca juga: Tinea Versicolor, Penyakit Jamur yang Mengganggu Kulit Manusia
Cara Mengatasi Penyakit Lupus
Penyakit lupus tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan namun dapat dikendalikan. Penanganan penyakit ini bisa dengan mengurangi aktivitas sistem kekebalan, memantau kondisi pasien, dan memberikan perawatan terhadap gejalanya.
Tingkat keparahan kondisi dan dampaknya terhadap sistem tubuh menentukan jenis perawatan yang diberikan. Sering kali pasien membutuhkan beberapa jenis penanganan profesional, seperti:
1. Istirahat dan olahraga
Olahraga sangat penting untuk mempertahankan kekuatan otot, mengurangi kekakuan sendi, dan mempertahankan mobilitas, tetapi istirahat juga dapat membantu mengurangi rasa lelah, nyeri, dan peradangan.
2. Pengobatan
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Selanjutnya, untuk kasus lupus sedang hingga parah, obat kortikosteroid dapat digunakan sebagai penanganan jangka pendek.
Kemudian reaksi autoimun tubuh dapat dikurangi dengan penggunaan obat tertentu, seperti antimalaria. Selain itu, obat lain dapat digunakan untuk mengurangi reaksi sistem kekebalan yang tidak normal dan mengurangi gejala lainnya.
3. Hindari sinar matahari
Orang yang menderita lupus harus menghindari paparan sinar matahari antara pukul 10 pagi dan 3 sore karena sinar matahari dapat menyebabkan luka bakar dan ruam kulit. Gunakan tabir surya dan pakaian pelindung kulit saat berada di luar ruangan.
4. Menghindari rokok
Orang yang merokok harus berhenti jika mempunyai penyakit lupus. Asap rokok bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan penyakit lupus.
5. Terapi alternatif dan diet
Selain itu, pasien lupus dapat menggunakan terapi alternatif untuk mendapatkan ketenangan dan mengurangi stres, seperti yoga dan meditasi. Perbaikan pola makan juga penting untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk tetap sehat.
Artikel menarik lainnya:
- Mengenal Metode Staking Crypto, Berikan Potensi Cuan di Tengah Ketidakpastian?
- Temukan Tempat Favorit Baru dengan Kunjungi 5 Hidden Gem Bar dan Resto di Kemang, Jakarta Selatan Ini
- Cara Menagih Utang dengan Sopan Tanpa Perlu Adu Urat
Nah, itulah dia beberapa hal yang perlu kamu tahu mengenai lupus. Bagaimana menurutmu? Apakah ada informasi penting lainnya mengenai penyakit ini yang penting untuk dibahas? Yuk, tulis di kolom komentar!
Cari kost untuk hunian bulanan atau tahunan? Atau ingin sewa kost khusus untuk kost putra dan kost putri? Cek di Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit hunian dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti di kost bandung, kost surabaya, kost jogja, dan beberapa kost di kota lainnya.
Ada juga pilihan kost lainnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Mulai dari kost khusus putra/putri, kost pet friendly, hingga kost yang dilengkapi dengan rooftop.
Ingin cari kost lainnya yang memiliki fasilitas lengkap dengan harga murah? Yuk, langsung aja cek unitnya di infokost.id. Ada banyak kost murah yang pastinya sesuai dengan kebutuhanmu!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan Appstore atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Ikuti juga akun Instagram @rukita_indo, Twitter @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya!
Source:
- Halodoc.com
- Hellosehat.com
- Primayahospital.com
Bagikan artikel ini