Penyebab Cegukan, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Apakah kamu tahu apa penyebab cegukan? Ini penjelasannya!
Apakah kamu mengalami cegukan? Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya cegukan, baik pada bayi, anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, apakah kamu tahu apa penyebab cegukan? Bagaimana cegukan bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Nah, daripada penasaran lebih baik kita simak ulasan berikut tentang bagaimana cegukan bisa terjadi dan mengapa kamu mengalaminya!
Apa Itu Cegukan?
Cegukan merupakan kejang berulang pada diafragma yang berbarengan dengan suara ‘hik’ dari penutup pita suara kamu.
Diafragma merupakan otot di bawah tulang rusuk yang memisahkan area dada dan perut. Otot ini adalah bagian penting dari pernapasan, yang bergerak ke bawah saat kamu menarik napas dna ke atas saat kamu menghembuskan napas.
Ada dua hal yang bisa terjadi ketika kamu sedang cegukan:
- Diafragma akan tertarik ke bawah di antara tarikan napas, yang membuat kamu menghirup udara,
- Glottis (ruang antara pita suara) menutup untuk menghentikan lebih banyak udara masuk.
Tindakan tersebut membuat cegukan lebih terdengar. Meskipun begitu, cegukan terjadi dengan cepat dan biasanya akan kembali normal dalam beberapa menit atau jam tanpa pengobatan.
Penyebab Cegukan
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab cegukan itu sendiri, dan berikut beberapa di antaranya:
1. Faktor gaya hidup
Hal-hal berikut ini dapat memicu terjadinya cegukan pada seseorang, seperti:
- Makan makanan pedas atau yang dapat mengiritasi saraf frenikus, yang terletak di dekat kerongkongan
- Memiliki gas di perut yang menekan diafragma
- Makan terlalu banyak hingga menyebabkan perut kembung
- Minuman bersoda, cairan panas, atau minuman beralkohol, terutama minuman berkarbonasi
- Mengalami stres atau emosi yang kuat
2. Kondisi medis tertentu
Penyebab cegukan lainnya adalah kondisi medis tertentu yang terjadi pada seseorang. Terkadang, hal ini terjadi secara tidak terduga, baik orang maupun dokter tidak dapat menemukan penyebabnya.
Namun, setelah ditelaah dokter menghubungkan cegukan kronis dengan kondisi kesehatan seseorang. Ini termasuk:
- Kondisi gastrointestinal, seperti penyakit usus obstruksi usus kecil, atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
- Kondisi pernapasan, seperti radang selaput dada, radang paru-paru, atau asma
- Konsumsi alkohol yang berlebihan dan menjadi kebiasaan
- Kondisi yang mempengaruhi sistem saraf pusat, seperti cedera otak traumatis, ensefalitis, tumor otak, atau stroke
- Kondisi yang mengiritasi saraf vagus, seperti meningitis, faringitis, atau gondok
- Reaksi psikologis, termasuk pemikiran, kegembiraan, kecemasan, stres, dan syok
- Kondisi yang mempengaruhi metabolisme, termasuk hiperglikemia, hipoglikemia, dan diabetes
- Masalah ginjal dan hati
- Kanker, akibat kerusakan yang disebabkan oleh kondisi atau sebagai efek samping pengobatan, seperti kemoterapi
- Kondisi sistem saraf otonom, yang juga mempengaruhi pernapasan, berkeringat, detak jantung, cegukan dan batuk.
Beberapa kondisi lain yang mungkin terkait dengan cegukan termasuk iritasi kandung kemih, kanker hati, pankreatitis, kehamilan, dan hepatitis.
BACA JUGA: Tenggorokan Sakit? Sembuhkan dengan 7 Cara Tradisional Ini
Penyebab Cegukan Pada Bayi
Hampir semua bayi pernah mengalami cegukan, dan penyebab cegukan pada bayi biasanya lebih sering selama atau setelah makan.
Hal ini bisa terjadi karena mungkin mereka makan terlalu cepat atau makan secara berlebihan. Cegukan juga bisa terjadi sebagai tanda bayi sudah kenyang.
Oleh karena itu, dokter merekomendasikan pemberian makan secara singkat dengan membuatnya bersendawa.
Penyebab cegukan lainnya pada bayi, karena pernapasan dan menelan bayi yang belum sinkron. Pada kasus ini, dapat menyebabkan bayi menarik napas dan menelan, sehingga menyebabkan cegukan.
Cegukan pada bayi juga bisa terjadi akibat perubahan suhu perut. Misalnya, terjadi karena mereka mengonsumsi minuman dingin, kemudian makan sesuatu yang hangat.
Jika bayi mengalami cegukan saja, ini merupakan tanda refluks. Akan tetapi beberapa gejala lain yang mungkin terjadi pada bayi dengan dugaan gerd, meliputi:
- Bayi lebih sering menangis
- Gumoh lebih sering dari biasanya
Bagaimana Cara Menghilangkan Cegukan?
Dilansir dari medicalnewstoday.com, sebagian besar kasus cegukan akan hilang beberapa menit atau jam setelah terjadi, tanpa perawatan medis.
Namun, jika cegukan bertahan lebih lama, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini untuk menghilangkan cegukan.
Tips menghilangkan cegukan
Berikut kiat-kiat yang dapat membantu menghilangkan cegukan:
- Minum air secara perlahan atau berkumur dengan air yang sangat dingin
- Tahan napas sebentar, lalu hembuskan. Lakukan ini tiga atau empat kami setiap 20 menit
- Jeruk nipis
- Telan sedikit gula pasir
- Konsumsi sedikit cuka, secukupnya saja
- Bernapas, keluar masuk menggunakan kantong kertas. Namun, jangan gunakan kantong plastik, serta jangan menutup kepala dengan kantong
- Duduk dan peluk lutut sedekat mungkin dengan dada untuk waktu yang singkat
- Condongkan tubuh ke depan untuk menekan dada dengan lembut
- Bisa menggunakan akupuntur atau hypnosis, jika cegukan berlangsung lama
- Tarik lidah dengan lembut
- Gosok-gosok mata
- Sentuhlah tenggorokan dengan menggunakan jari, seperti mencoba refleks muntah.
Menggunakan obat-obatan
Jika cegukan tak kunjung hilang dalam waktu yang lama, mungkin kamu perlu mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Umumnya, dokter akan merekomendasikan obat-obatan berikut untuk mengatasi cegukan yang tidak memiliki kondisi tertentu:
- Metoclopramide (Reglan), yang merupakan obat anti mual yang dapat membantu beberapa orang dengan cegukan
- Baclofen (Lioresal), yang merupakan relaksan otot
- Gabapentin, yang merupakan obat anti kejang yang biasanya diresepkan dokter untuk nyeri neuropatik serta dapat membantu meringankan gejala cegukan.
Namun, kamu hanya bisa menggunakan obat-obatan tersebut atas resep dokter terlebih dahulu.
Komplikasi Cegukan
Mungkin kamu beranggapan bahwa cegukan adalah hal yang biasa. Namun, beberapa penyebab cegukan ternyata dapat menyebabkan komplikasi tertentu, loh!
Berikut beberapa komplikasi akibat cegukan, di antaranya:
- Penurunan berat badan dan dehidrasi: jika cegukan berlangsung lama dan terjadi dalam waktu yang singkat, bisa menyebabkan kamu sulit untuk makan.
- Insomnia: JIka cegukan bertahan lama, kesulitan untuk tidur mungkin akan kamu alami.
- Kelelahan. Cegukan yang terjadi secara terus menerus dapat sangat melelahkan, terutama jika kamu mengalami sulit tidur dan makan.
- Masalah komunikasi: Mungkin sulit bagi beberapa orang tertentu untuk berbicara jika mereka mengalami cegukan yang parah.
- Depresi: Jangka panjang cegukan dapat meningkatkan risiko depresi.
- Penyembuhan luka yang tertunda: Cegukan yang terus-menerus dapat mempersulit penyembuhan luka pasca-operasi, sehingga bisa meningkatkan risiko infeksi atau pendarahan setelah operasi.
Jadi, penyebab cegukan dapat terjadi karena banyak hal. Cegukan yang berlangsung di bawah 48 jam adalah cegukan yang normal dan tidak memerlukan bantuan medis karena dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, jika cegukan kamu bertahan lebih lama atau lebih dari 48 jam, disarankan untuk mengonsultasikan hal ini pada dokter.
Itulah beberapa penyebab cegukan dan bagaimana cara mengatasinya. Apakah kamu punya cara lain untuk atasi cegukan? Yuk, share di kolom komentar, ya!
Cari kost di Jabodetabek, Bandung, atau Surabaya dengan fasilitas eksklusif? Rukita pilihan tepat! Kost Rukita akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah dengan harga sewa yang terjangkau. Klik video di atas untuk tahu keunggulan Rukita dibanding kost biasa lainnya, ya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini