Cerebral Palsy: Penyebab, Gejala, serta Tips Penanganannya
Agar tak salah penanganan, yuk kenali penyakit cerebral palsy lebih dalam!
Cerebral palsy merupakan istilah untuk menggambarkan serangkaian kondisi yang memengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Kondisi ini membuat penderitanya sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu.
Perlu diketahui, cerebral palsy bukan penyakit bawaan, namun dapat mulai muncul dari tahap awal kehidupan, yakni sejak lahir.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cerebral palsy, yuk simak pembahasan lengkapnya berikut!
Penyebab Umum Penyakit Cerebral Palsy
Cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh adanya gangguan perkembangan otak pada anak yang dapat mengakibatkan gangguan pergerakan dan postur tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan gangguan kecerdasan, nih.
Umumnya, lumpuh otak terjadi pada masa kehamilan, namun bisa juga saat proses persalinan atau beberapa tahun setelah anak lahir. Beberapa bayi yang baru dilahirkan dapat kekurangan oksigen selama persalinan maupun melahirkan.
Diperkirakan, kekurangan oksigen selama kelahiran inilah yang menyebabkan kerusakan pada otak anak.
Terdapat tiga kemungkinan alasan terjadinya kerusakan otak sebelum kelahiran ini, di antaranya sebagai berikut:
1. Leukomalacia periventricular atau PVL
PVL merupakan sejenis kerusakan yang memengaruhi materi putih otak akibat kekurangan oksigen di dalam rahim.
Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami infeksi selama masa kehamilan, seperti rubella atau campak Jerman, tekanan darah rendah, serta persalinan prematur.
2. Perkembangan otak yang tidak normal
Gangguan perkembangan otak dapat memengaruhi cara otak berkomunikasi dengan otot-otot tubuh dan fungsi lainnya. Selama 6 bulan pertama kehamilan, otak janin atau embrio masih sangat rentan.
Biasanya, kerusakan dapat berasal dari mutasi pada gen yang bertanggungjawab untuk perkembangan otak. Tak hanya itu, kerusakan otak juga bisa terjadi akibat infeksi tertentu, seperti toksoplasmosis, infeksi parasit, virus mirip herpes, dan trauma kepala.
3. Perdarahan intrakranial
Terkadang, perdarahan di dalam otak terjadi saat janin mengalami stroke. Perdarahan di otak ini dapat menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang vital sehingga jaringan tersebut menjadi rusak dan mati.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stroke pada janin selama kehamilan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Gangguan pembekuan darah pada janin
- Gngguan aliran darah arteri ke otak janin
- Preeklamsia yang tidak diobati
- Radang plasenta
- Infeksi radang panggul pada ibu.
Tanda dan Gejala Utama Cerebral Palsy
Bayi dengan kondisi otak lumpuh mungkin memiliki masalah otot dan gerakan, termasuk tonus otot yang buruk.
Tonus otot sendiri mengacu pada kemampuan otomatis seseorang untuk mengencangkan dan mengendurkan otot bila diperlukan.
Pada dasarnya, kondisi lumpuh otak atau serebral palsi terjadi saat perkembangan motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Ada sejumlah gejala serebral palsi yang mungkin timbul, yakni berupa:
1. Pergerakan dan koordinasi
Gejala serebral palsi berkaitan dengan pergerakan dan koordinasi. Beberapa tandanya, seperti kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, kesulitan melakukan gerakan yang tepat, serta gaya berjalan yang tidak normal.
Selain itu, ada pula tanda-tanda lain yang mungkin terlihat, meliputi otot kaku atau malah sangat lunglai dan tremor pada wajah atau anggota tubuh lainnya. Tak jarang, beberapa penderitanya akan mengalami gerakan menggeliat yang tidak terkontrol.
BACA JUGA: 12 Jenis Penyakit Autoimun, Kamu Wajib Tahu Perbedaannya!
2. Kemampuan berbicara dan makan
Gangguan pada otot di sekitar wajah karena serebral palsi bisa mengakibatkan penderitanya sulit berbicara dan makan.
Gejala yang mungkin terlihat akibat kondisi ini, seperti gangguan berbicara atau disartria, kesulitan menelan, sulit mengunyah, dan terus-menerus mengeluarkan air liur.
3. Pertumbuhan dan perkembangan
Umumnya, penderita otak lumpuh akan mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itu, penderita serebral palsi bisa memiliki gejala-gejala yang berkaitan dengan tumbuh dan kembang.
Beberapa gejala yang mungkin terlihat, yakni terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh dan terlambatnya perkembangan kemampuan gerak. Selain itu, penderita juga bisa mengalami gangguan dalam belajar atau gangguan kecerdasan.
4. Sistem saraf
Kerusakan pada otak bisa mengakibatkan gangguan pada sistem saraf. Gangguan yang dimaksud seperti:
- Kejang atau epilepsi
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kurang merespon terhadap sentuhan
- Ketidakmampuan menahan buang air kecil.
Gejala serebral palsi bisa ringan hingga berat di mana akan muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Biasanya, gejala tersebut muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen.
Bagaimana Penanganan Terhadap Cerebral Palsy?
Dalam mendiagnosis lumpuh otak, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan. Beberapa pemeriksaan yang dimaksud, yakni tes darah, pemindaian dengan MRI, dan elektroensefalografi atau EEG.
Perlu diketahui, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan lumpuh otak. Namun, ada beberapa metode yang bisa dilakukan guna meningkatkan kemampuan penderitanya. Metode pengobatan yang umum diberikan pada penderita lumpuh otak, antara lain:
1. Obat-obatan
Obat-obatan digunakan untuk membantu meredakan rasa nyeri atau melemaskan otot yang kaku agar penderita mudah bergerak. Jenis obat yang digunakan biasanya tergantung pada luasnya otot.
Pada kaku otot yang hanya terjadi di area tubuh tertentu, dokter akan memberikan suntik botox setiap 3 bulan. Botox ini dapat pula digunakan untuk mengatasi ngiler. Sementara itu, kaku otot yang terjadi di seluruh tubuh, dokter bisa meresepkan diazepam, baclofen, atau tizanidine.
2. Terapi
Selain obat-obatan, terapi juga diperlukan untuk mengatasi gejala dari kondisi lumpuh otak. Ada berbagai jenis terapi yang bisa dilakukan agar gejala bisa mereda, di antaranya sebagai berikut:
- Fisioterapi, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dan kekuatan otot, serta mencegah kontraktur atau pemendekan otot yang membuat gerakan jadi terbatas.
- Terapi okupasi, bertujuan untuk membantu penderita lumpuh otak dalam meningkatkan kekuatan otot, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian.
- Terapi bicara, diperuntukkan bagi penderita lumpuh otak yang mengalami gangguan berkomunikasi. Terapi ini akan melatih anak untuk mengulang kata-kata dan meningkatkan kemampuannya dalam berbicara.
Menurut sebuah tinjauan tahun 2020, pengobatan dengan terapi mungkin paling efektif untuk membantu memperbaiki gejala motorik. Karena itu, untuk mempercepat proses penyembuhan, berbagai cara perlu dilakukan, termasuk terapi.
3. Pembedahan atau operasi
Prosedur pembedahan atau operasi diperlukan jika kaku otot sudah mengakibatkan kelainan pada tulang. Tujuan dari operasi sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan pergerakan tubuh penderitanya.
Beberapa tindakan operasi untuk penderita lumpuh otak, yaitu:
- Bedah ortopedi, bertujuan untuk mengembalikan tulang dan sendi ke posisi yang benar. Pembedahan ini juga dapat memanjangkan otot dan tendon yang terlalu pendek akibat kontraktur.
- Selective dorsal rhizotomy atau SDR, dilakukan jika prosedur lain tidak mampu mengatasi nyeri dan kaku otot. SDR dilakukan dengan cara memotong salah satu saraf sensorik yang terdapat pada sumsum tulang belakang.
Untuk pasien yang sulit menelan atau disfagia, dokter akan menyarankan penderita lumpuh otak mengonsumsi makanan lunak dan lembut. Namun, jika disfagia sudah parah, dokter biasanya menganjurkan untuk memasang selang makanan.
Itu dia beberapa penjelasan mengenai cerebral palsy yang perlu kamu ketahui. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, ada baiknya untuk segera memeriksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat, ya.
Punya pengalaman merawat penderita cerebral palsy? Coba yuk share di kolom komentar.
Mau tinggal di kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus cek di kost coliving Rukita! Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini