Tentang Menikah Muda, Ini 7 Plus Minus Menikah di Usia Muda
Berencana menikah muda, coba ketahui keuntungan dan kerugiannya!
Memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan adalah keputusan yang nggak main-main. Banyak pertimbangan dan persiapan yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan menikah.
Kini nggak sedikit yang memutuskan untuk menikah di usia muda seperti di awal 20-an, bahkan sebelum menginjak usia 20 tahun. Memang menikah di usia muda tak ada salahnya, tapi sebagian orang menganggap menikah muda menjadi suatu gaya hidup.
Hmm, biar nggak salah langkah, simak dulu ulasan tentang menikah muda hingga plus minus yang akan kamu alami.
Tentang Menikah Muda
Tak ada yang melarang jika kamu ingin nikah pada usia muda, sah-sah saja kamu melakukannya. Namun, kamu perlu ingat bahwa kehidupan pernikahan bukanlah perkara yang mudah.
Seiring waktu, semua orang akan berubah, termasuk pasangan hidupmu. Hal tersebut menjadi salah satu fakta yang harus kamu sadari. Nantinya setelah menjalani pernikahan, banyak hal dalam hidup kamu yang menjadi berbeda.
Dalam pernikahan, kamu akan berbagi kehidupan bersama pasangan. Mungkin saja akan ada banyak tantangan yang mesti dihadapi, jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari.
Apalagi jika memutuskan menikah sebelum berusia 25 tahun, karena fase usia tersebut dianggap belum matang dalam menentukan keputusan, dilansir dari Kompas.com. Selain itu, pasangan dapat rentan konflik, bahkan sampai memutuskan untuk bercerai.
Keharmonisan kehidupan pernikahan dalam faktanya nggak selalu dipengaruhi oleh usia. Bisa juga menikah pada usia muda mendatangkan kebahagiaan yang kamu harapkan, jika benar-benar matang dan sudah siap.
Pertimbangan Menikah Muda
Meski sekarang sudah bukan zamannya menikah pada usia 20-an ataupun sebelumnya, fenomena ini masih banyak terjadi. Tapi jika kamu benar-benar siap, nggak ada alasan untuk menunda rencana baik tersebut.
Sebelum membuat keputusan menuju jenjang lebih serius bersama pasangan, banyak hal yang mesti kamu pertimbangkan terlebih dulu. Menikah muda juga punya keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Apa saat ini kamu sedang merencanakannya?
Sebelumnya, nih, mungkin kamu perlu mengetahui tanda bahwa kamu siap melangkah ke jenjang yang yang lebih serius di usia muda, seperti berikut ini. Tanyakan kepada dirimu, apakah kamu memilikinya?
- Memahami perbedaan cinta sesaat dan cinta sejati
Sangat penting bagimu memahami perasaan yang kamu rasakan terhadap pasangan. Perasaan ketika pertama kali jatuh cinta bisa saja tak akan bertahan.
Seiring perjalanan waktu pernikahan nantinya, kamu akan menyadari kalau pasanganmu bukanlah sosok suami ataupun istri yang sempurna. - Siap melepaskan masa single
Katakan selamat tinggal kepada kehidupan single kamu, seperti melirik wanita ataupun pria lain. Pahami arti komitmen hanya kepada satu orang selama seumur hidup sebelum menjalani pernikahan.
Meski kamu telah memulai tahap kehidupan pernikahan lebih cepat dibanding orang-orang sebaya kamu lainnya, pastikan nggak terjadi penyesalan apa pun. - Menikah bukan hanya ingin merasa bebas, berhasil, dan sukses
Hindari menikah muda jika alasan kamu hanya untuk bebas dari orang tua, mendapat jaminan finansial, ataupun alasan lainnya. Pernikahan yang akan kamu jalani, bukan jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang kamu hadapi tersebut.
Sebelum maupun sesudah menikah, kamu harus merasa berhasil, bebas, dan sukses. Kamu semestinya menjadi individu yang merasa puas dan lengkap dengan ataupun tanpa pasangan. - Punya cara sehat dalam mengatasi konflik
Pastikan kamu bisa ngobrol dengan topik yang sulit bareng pasangan. Hal tersebut akan memudahkan kamu ketika mengatasi konflik dalam pernikahan.
Sesekali bertengkar memang hal normal, tapi kamu harus tahu cara menghormati pasangan untuk mencapai komunikasi yanng sehat.
Setelah tahu tanda-tanda bahwa kamu telah siap menikah, jangan langsung membuat keputusan. Coba, cek dulu beberapa pertanyaan berikut ini, dan ketahui apakah kamu masih merasa siap menikah muda?
- Apa alasan kamu menikah muda?
Jika alasannya hanyalah desakan orang lain, nggak mau kalah saing dari teman yang sudah menikah terlebih dulu, lebih baik tunda dulu, deh. Bahkan nih, kalau alasan pernikahan muda kamu karena cinta, belum cukup menunjukkan kesiapanmu. Pernikahan bukan hanya soal cinta, perlu pahami kembali perasaanmu. Apakah perasaan tulus disertai keinginan membangun rumah tangga dan masa depan bersama pasangan selamanya, atau cuma cinta monyet saja. - Apa kamu siap berkomitmen setia bersama pasangan selamanya?
Pernikahan bukan hubungan sesaat yang hanya bertahan dalam hitungan hari, minggu, bahkan beberapa tahun ke depan. Hubungan serius ini diharapkan dapat bertahan seumur hidup atau selamanya.
Saat menjalaninya dibutuhkan komitmen satu sama lain. Apa kamu sudah benar-benar yakin ingin membangun masa depan bersama pasangan dan berkomitmen tetap setia selamanya? - Apa kamu dan pasangan memiliki visi dan misi yang sama di masa depan?
Sebelum memutuskan, pastikan satu sama lain memiliki visi dan misi yang sama tentang pernikahan. Persamaan pandangan inilah yang bisa membantu arah rumah tangga kamu bersama pasangan. - Siap melepas kebebasan masa single?
Saat usia muda, biasanya kehidupan kamu penuh dengan kebebasan. Seperti bebas hangout bareng teman, mau beli apa semua nggak masalah karena kamu bertanggung jawab dan mengurus dirimu sendiri saja.
Beda halnya setelah menikah, kamu nggak dapat membuat keputusan sesukamu. Ada pasangan dan keluarga yang juga menjadi tanggung jawabmu. - Siapkah kamu menghadapi badai apa pun yang datang dalam rumah tanggamu?
Baik besar ataupun kecil, setiap rumah tangga pasti akan dihadapkan pada masalah. Kira-kira kamu siap menghadapinya? Terutama saat usia muda, biasanya ego dan emosi masih sulit dikendalikan. - Apa kondisi finansial sudah mendukung kehidupan pernikahanmu?
Bukan berarti kamu hanya peduli soal materi, tapi kamu harus realistis. Modal cinta saja nggak akan cukup membangun rumah tangga yang sehat.
Jika saat ini kondisi finansialmu masih berantakan ataupun bergantung kepada orangtua, jangan memaksakan diri. Lain hal kalau kamu sudah mapan.
BACA JUGA:
- Tujuan Menikah Secara Umum dan Dalam Islam, Bukan Hanya Soal Cinta!
- Daftar Pertanyaan Sebelum Menikah | Yuk, Diskusikan dengan Pasangan!
- Manfaat Perjanjian Pra Nikah, Ketahui Biaya dan Cara Membuatnya
Keuntungan dan Kerugian Menikah Muda
Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk menikah muda, selama niatnya baik semuanya tak ada larangan. Tinggal bersama dengan orang yang kamu cintai bisa menjadi momen bahagia.
Tapi jangan lupa, kehidupan pernikahan nggak hanya soal bahagia semata, terkadang ada badai masalah yang perlu kamu hadapi. Mungkin saja akan terasa sulit bagi kamu yang menikah muda dan mentalnya belum cukup dewasa.
Apakah bagi kamu yang belum memasuki usia seperempat abad alias 25 tahun belum layak untuk mengarungi kehidupan pernikahan? Pastinya nggak, kedewasan itu soal pilihan, lho.
Bisa saja orang-orang berusia muda lebih andal mengatasi masalah daripada mereka yang usianya lebih tua dan matang. Berikut ini keuntungan dan kelebihan kalau kamu memilih menikah muda.
1. Keuntungan menikah muda, saling mengetahui hal-hal sulit sejak awal
Ketika memilih nikah muda, kamu belum menghabiskan satu atau dua dekade dengan ekspektasi pernikahan yang sempurna. Bertahun-tahun ke belakang, kamu sudah menerima kesulitan dan kenyataan di usia awal-awal pernikahan.
Hal ini membuat kamu jauh lebih awal belajar memahami tentang hubungan, kehidupan, dan pernikahan daripadan orang lain. Melewati masalah dan berbagai hal-hal sulit bersama pasangan bisa memperkuat hubungan kamu.
Ya, belajar menjadi kuat satu sama lain, untuk saling menasihati, berbagi kebahagian, dan mendukung.
2. Berbagi semua kenangan gila saat usia muda
Umumnya, usia muda menjadi waktu bagi kebanyakan orang untuk memikirkan ide-ide gila. Pasangan bisa menjadi teman kamu untuk melakukan segala hal-hal menarik tersebut.
Pernikahan di usia muda bisa tetap membuat kamu berkeliling dunia maupun memulai bisnis. Serunya, ada sosok yang bisa diajak berbagai dan melakukan hal apa pun yang biasanya orang lain memulainya di usia muda.
3. Jarak usia tak terlalu jauh dari anak
Keuntungan menikah muda selanjutnya adalah jarak usia nggak terlalu jauh dari anak. Jika kamu langsung diberikan momongan, pastinya memiliki waktu yang lebih mudah untuk merawat anak-anak karena kondisi tubuh masih energik.
Saat anakmu memasuki usia remaja atau mempersiapkan diri masuk kuliah, bahkan menikah, usia kamu dan pasangan juga masih produktif.
4. Kekurangan menikah muda, belum siap mental
Namun di balik sisi baiknya nikah muda, ada minusnya juga yang perlu dipertimbangkan. Kehidupan pernikahan yang kamu jalani bersama pasangan bisa saja kurang persiapan, baik secara finansial, fisik, bahkan mental.
Akibat segala persiapan tak dipertimbangkan dengan baik, kamu maupun pasangan bisa nggka siap mental menghadapi berbagai badai yang datang dalam rumah tanggamu. Banyak banget hal yang perlu saling dibicarakan, belum lagi masalah-masalah lainnya yang muncul dan butuh kedewasaan mental dan cara berpikir kamu dalam menghadapinya.
5. Saat punya anak, belum memahami parenting yang baik
Kekurangan lainnya dari nikah usia muda adalah dari sisi parenting anak. Faktor satu ini sering kali nggak dipikirkan kebanyakan pasangan saat memutuskan untuk menikahh.
Nantinya jika memiliki anak, kehidupan pernikahan kamu nggak lagi dijalani berdua saja. Jadi, kamu harus banget siap menjadi sosok orangtua untuk anak.
Sayangnya, masih banyak yang menikah muda nggak paham soal parenting sama sekali. Tanpa pengetahuan, bisa saja kamu mengasuh anak dengan cara toxic karena menganggapnya beban. Akibatnya, anak kamu menjadi keegoisanmu yang buru-buru ingin nikah muda.
Itulah plus minus yang mesti kamu pertimbangkan tentang menikah muda. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada baiknya dilakukan jika benar-benar siap secara mental, finansial, dan lainnya.
Cari kost coliving dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Ada banyak pilihan kost sesuai kebutuhanmu, lho, mulai dari kost di Bandung dekat kampus hingga kost di Medan dekat ke area niaga.
Ya, tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini